Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI BIOLOGI

MODUL IV KEANEKARAGAMAN HAYATI NEKTON

Disusun sebagai laporan dalam pelaksanaan praktikum mata kuliah


Oseanografi Biologi (OS2104)

Dosen Pengampu :

Dr. Susanna Nurdjaman, M.T.

Asisten :

Ahmad Suteju Abisesa 12920006

Dzakiyya Nur Rafida 12920068

Disusun Oleh:

Raihan Eko Sugiyanto 12921031

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2022
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................................1
BAB II TEORI DASAR...........................................................................................................2
2.1 Keanekaragaman Hayati...................................................................................................1
2.2 Nekton...............................................................................................................................2
2.3 Indeks Keanekaragaman Hayati........................................................................................2
BAB III METODOLOGI........................................................................................................4
3.1 Metode...............................................................................................................................4
3.2 Alat dan Bahan..................................................................................................................4
3.3 Langkah Kerja...................................................................................................................5
BAB III HASIL DAN ANALISIS...........................................................................................6
4.1 Hasil yang Diharapkan......................................................................................................6
4.2 Poin Analisis.....................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7

ii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Klasifikasi Nekton Berdasarkan Habitat Kedalaman Vertikal..................................................3


Gambar 2. Metode transek sabuk..............................................................................................................5

iii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Kategori Indeks Keseragaman Evennes.......................................................................................4
Tabel 2. Hasil Identifikasi Nekton Via Video............................................................................................7

iv
BAB I
PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang


Nekton merupakan organisme yang dapat bergerak (berenang) dengan bebas di perairan
sehingga mereka tidak bergantung pada arus laut atau gerakan air. Selain sebagai konsumen
dalam ekosistem perairan, nekton memiliki peran penting bagi sumber makanan manusia maupun
bangkai nekton yang bermanfaat bagi terbentuknya mineral laut seperti gas dan minyak bumi.

Dalam suatu komunitas ekosistem kita perlu mengetahui kestabilan dari suatu ekosistem
tersebut dengan cara dilakukannya perhitungan yang dilakukan dengan beberapa metode
perhitungan, yaitu indeks keanekaragaman Shannon-Weiner, indeks keseragaman Evennes, dan
indeks Dominansi.

2.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum Modul IV Keanekaragaman Hayati Nekton ini adalah sebagai
berikut:

1. Praktikan dapat mengetahui jenis-jenis nekton yang hidup di perairan laut


berdasarkan zona hidupnya.
2. Praktikan dapat mengidektifikasikan ciri-ciri nekton yang hidup di perairan laut
berdasarkan zona hidupnya.
3. Praktikan dapat mengetahui jenis nekton di perairan yang diamati.
4. Praktikan dapat menghitung kelimpahan relatif di perairan yang diamati.

1
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati suatu perairan merupakan jumlah keanekaragaman spesies


atau ekosistem yang sangat berperan dalam mempertahankan kehidupan, semua
keanekaragaman tersebut meliputi gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme.
Konsep keanekaragaman jenis sering diterapkan oleh para ekolog untuk memprediksi
perubahan kualitas lingkungan habibat akibat pengaruh luar atau pengaruh antar spesies
dalam komunitas (Odum, 1971). Nilai dari keanekaragaman merupakan nilai tunggal yang
mengombinasikan antara keanekaragaman “kekayaan jenis” dan keanekaragaman
“kemerataan” antara spesies. Lingkungan yang stabil ditandai dengan nilai dari
keanekaragaman yang tinggi.
Indeks yang digunakan pada praktikum ini adalah indeks keseragaman Evennes,
indeks keanekaragaman Shannon-wiener, dan indeks dominansi sebagai informasi tingkat
dominansi suatu kelompok biota.

2
2.2 Nekton

Nekton merupakan organisme yang mampu bergerak di perairan tanpa terpengaruh


oleh arus laut atau pergerakan air. Nekton umumnya memakan plankton dan hidup di daerah
pelagic. Nekton digolongkan berdasarkan ada atau tidaknya tulang belakang dan habitat
kedalaman vertikalnya. Berdasarkan tulang belakang, nekton terbagi menjadi dua, yaitu
vertebrata dan invertebrata. Golongan nekton termasuk kedalam vertebrata meliputi mamalia,
aves, reptilia, amfibi, dan pisces. Lalu golongan nekton yang termasuk ke dalam invertebrata
meliputi moluska dan arthropoda. Kemudia berdarkan habitat kedalaman vertikalnya, nekton
terbagi kedalam 4 zona, yaitu epipelagis, mesopelagis, batipelagis, dan abisalpelagis.

Gambar 1. Klasifikasi Nekton Berdasarkan Habitat Kedalaman Vertikal


(sumber: heptarina.wordpress.com)

2.3 Indeks Keanekaragaman Hayati

1. Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner (H’)

ni n
H '=−∑ ( )ln( i )
N N

3
Keterangan:
H’ : indeks keanekaragaman Shannon-Wienner
ni : jumlah indidu spesies ke-i
N : jumlah total individu semua jenis

2. Indeks Keseragaman Evenness (E)

H'
E=
ln S

Keterangan:
E : indeks keseragaman Evenness
H’ : indeks keanekaragaman Shannon Wienner
S : jumlah spesies

Setelah melakukan perhitungan menggunakan indeks ini, nilai yang diperoleh dapat
menggambarkan suatu keseragaman populasi dengan kategori sebagai berikut.

Tabel 1. Kategori Indeks Keseragaman Evennes

Indikator Kategori
E < 0,4 Keseragaman populasi rendah
0,4 < E < 0,6 Keseragaman populasi sedang
E > 0,6 Keseragaman populasi tinggi

3. Indeks Dominansi (C)


n 2
ni
C=∑ ( )
i=1 N

Keterangan :
C : indeks dominansi
ni : jumlah individu spesies ke-i
N : jumlah total individu semua jenis

4
BAB III
METODOLOGI

3.1. Metode

Metode yang digunakan untuk melakukan survei nekton adalah metode sensus visual
dan metode transek sabuk (belt intercept method). Pengamat berenang (snorkling) menyusuri
transek dengan pola garis lurus sambal mengamati wilayah kajian, yaitu 1 meter ke arah
kanan dan 1 meter ke arah kiri pengamat. Pengamat lalu menuliskan hasil pengamatan ‘jenis
dan jumlah individu nekton’ pada logbook yang tersedia.

Pada Praktikum ini metode yang akan digunakan dalam melakukan survei nekton yaitu
dengan metode sensus visual atau transek sabuk (belt intercept method). Pengamat berenang
(snorkling) menyusuri transek dengan pola garis lurus sambal mengamati daerah kajian,
dengan batas wilayah kajian 1 meter ke kiri dan 1 meter ke kanan dari pengamat. Pengamat
lalu menuliskan hasil pengamatan (jenis dan jumlah individu nekton) pada logbook yang
tersedia.

Gambar 2. Metode transek sabuk


(sumber : www.ResearchGate.net from Rogers et al, 2001)

3.2. Alat dan Bahan


5
1. GPS
2. Kuadrat 1x1 m
3. Tali sepanjang 10 m dan 5 m
4. Logbook yang telah delaminating
5. Alat tulis
6. Papan jalan
7. Kamera underwater

3.3. Langkah Kerja

3.3.1. Luring (Offline)


1. Dicarilah koordinat lokasi pengambilan data dengan menggunakan GPS.
2. Praktikan berenang dengan pola garis lurus dan mengamati lingkungan sekitar (1 meter
ke kanan dan 1 meter ke kiri).
3. Praktikan menuliskan hasil pengamatan (jenis dan jumlah individu) nekton ke dalam
logbook.

3.3.2. Daring (Online)


1. Dicarilah video di Youtube (atau platform lainnya) mengenai video snorkling
yang terdapat beragam jenis nekton.
2. Ditonton video tersebut hingga selesai.
3. Dicatat koordinat lokasi video tersebut diamati dan dibuat daerah kajiannya
dengan bantuan Google Earth.
4. Diidentifikasi 1 video yang terdapat 10 nekton dengan cara screenshot biota laut
tersebut dan menuliskan nama latin dari biota tersebut. Cantumkan sumber video
tersebut.
5. Dilakukan perhitungan indeks keanekaragaman hayati menggunakan Ms Excel.
6. Dibuat grafik pie chart kelimpahan relatif dari hasil perhitungan Excel.

6
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS

4.1. Hasil yang Diharapkan

Tabel 2. Hasil Identifikasi Nekton Via Video


https://youtu.be/ESfi20jTLJQ

Engraulis encrasicolus Scarus ghobban

Gymnothorax javanicus Paracanthurus hepatus

Plectorhinchus vittatus Amphiprion clarkii

7
Natator depressus Heniochus diphreutes

Chaetodon ulientensis Scarus psittacus

Link mindmap : https://miro.com/app/board/uXjVPPFOdic=/#tpicker-content


4.2. Poin Analisis

1. Hitunglah kelimpahan relatif, indeks keanekaragaman Shannon-Wiener, indeks


keseragaman Evenness, dan indeks dominasi (hitung menggunakan Ms Excel).

8
2. Buatlah pie chart dari tabel hasil perhitungan nekton.

Kelimpahan Relati f Nekton


10
12% 1
22%

9
14%
234
1%
2% 5
1%
2%

6
14%

8 7
32% 1%

3. Jelaskan makna perhitungan dari kelimpahan relatif, indeks keanekaragaman Shannon-


Wiener, indeks keseragaman Evenness, dan indeks dominasi. (elaborasikan dengan
data yang didapat beserta kategori tiap indeks).

a) Perhitungan kelimpahan relatif => perhitungan yang digunakan untuk


mempresentasikan oleh masing-masing spesies dari seluruh individu dalam
suatu komunitas. (Didapat Heniochus diphreutes memiliki kelimpahan relatif
terbesar)

b) Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener => Indeks yang menunjukkan


perbandingan banyaknya satu spesies terhadap jumlah seluruh spesies.
(Komunitas didalam vidio yang dilihat dari youtube memiliki keanekaragaman
sedang)

c) Indeks keseragaman Evenness => Indeks untuk mengetahui kemerataan setiap


jenis dalam setiap komunitas yang dijumpai. (Komunitas didalam vidio yang
dilihat dari youtube memiliki keseragaman populasi tinggi)

d) Indeks dominansi => Indeks yang menyatakan tingkat terpusatnya dominasi


(penguasaan) spesies dalam suatu komunitas. (Komunitas didalam vidio yang
dilihat dari youtube memiliki kategori rendah dalam indeks dominansi)
4. Jelaskan ciri-ciri dan perbedaan nekton untuk setiap pelagic zone.

a) Nekton Epipelagis
 Nekton yang terdapat di wilayah epipelagis (0-200 m).
 Cahaya terang.

9
 Ciri -ciri :
o Perenang yang aktif.
o Mampu mendeteksi mangsa dan bernavigasi/migrasi.
o Memiliki pewarnaan kriptik (countershading), yaitu permukaan dorsal berwarna
gelap dan ventral berwarna terang; kecuali ikan-ikan yang ada di terumbu karang.

b)Nekton Mesopelagis
 Nekton yang ada di wilayah mesopelagis (200-700/1.000 m).
 Cahaya suram.
 Sumber makanan : Hewan mengandalkan pada produksi primer dari zona fotik.
 Adaptasi : Ikan ikan Mesopelagic jarang mencapai panjang 10 cm, dan banyak yang
dilengkapi dengan gigi yang terbentuk baik, mulut besar, mata yang sangat sensitif, dan
fotofor a
 Contoh : Aristostomias, Opistoproctus, Argyropelecus
 Ciri-ciri :
o Umumnya berukuran < 15 cm
o Memiliki gigi/rahang yang termodifikasi
o Bermulut besar
o Memiliki mata yang besar dan peka terhadap cahaya

c) Nekton Batipelagis

 Tidak ada cahaya.


 Sumber makanan : hewan/ikan kecil dari mesopelagic kebanyakan lingkungan mangsa-
pemangsa.
 Adaptasi : ikan bathypelagic panjangnya jarang melebihi 10 cm, dan banyak yang
dilengkapi dengan gigi yang terbentuk baik, mulut besar, mata sangat sensitif dan
photophores (satu-satunya sumber cahaya).

1
0
DAFTAR PUSTAKA

Wijaya, A. S. (2014). Persebaran nekton pada daerah pelagic dan epipelagic. Retrieved from
katawijaya.wordpress:
https://katawijaya.wordpress.com/2014/12/02/biologi-laut/#:~:text=Mereka%20dapat
%20bergerak%20di%20dalam,Nekton%20umumnya%20memakan%20plankton.

Thpanorama. (n.d.). Karakteristik nekton, nutrisi, dan contoh organisme nektonik. Retrieved
from id.thpanorama: https://id.thpanorama.com/articles/biologa/necton-caractersticas-
nutricin-y-ejemplos-de-organismos-nectnicos.html

Odum, E. (1971). Fundamental of Ecology. W.E.Sounders, 567.

1
1
1
2

Anda mungkin juga menyukai