Anda di halaman 1dari 6

BENTHOS

Salah satu kelompok organisme penyusun ekosistem laut adalah bentos.Bentos adalah organisme
yang hidup di dasar laut dengan melekatkan diri pada substrat atau membenamkan diri di dalam
sedimen.Mereka tinggal di dekat sedimen laut lingkungan dari kolam pasang surut di sepanjang
tepi pantai ke benua rak dan kemudian turun ke kedalaman abyssal. Daerah terkaya akan jumlah
dan macam organisme pada sistem muara laut ialah daerah bentik (Hakim, 2009).
Tubuh bentos banyak mengandung kapur.Batu-batu karang yang biasa kita lihat di pantai
merupakan sisa-sisa rumah atau kerangka bentos. Jika timbunannya sangat banyak rumah-rumah
binatang karang ini akan membentuk Gosong Karang, yaitu dataran di pantai yang terdiri dari
batu karang. Selain Gosong Karang ada juga Atol, yaitu pulau karang yang berbentuk cincin atau
bulan sabit ( Kimball, 1983).
Hewan bentos relatif hidup menetap, sehingga baik digunakan sebagai petunjuk kualitas
lingkungan dimana akan diketahui seberapa besar pencemaran yang terjadi diperairan tersebut,
karena selalu kontak dengan limbah yang masuk ke habitatnya. Kelompok hewan tersebut dapat
lebih mencerminkan adanya perubahan faktor-faktor lingkungan dari waktu ke waktu.Dimana
bentos terus menerus terdesak oleh air yang kualitasnya berubah-ubah.Diantara hewan bentos
yang relatif mudah diidentifikasi dan peka terhadap perubahan lingkungan perairan adalah jenis-
jenis yang termasuk dalam kelompok invertebrata makro (Kimball, 1983).

Klasifikasi Hewan Benthos

Hewan bentos dapat dikelompokkan berdasarkan ukuran tubuh yang bisa melewati lubang saring
yang dipakai untuk memisahkan hewan dari sedimennya.

Berdasarkan kategori tersebut bentos dibagi atas :

1. Makrozoobentos, kelompok hewan yang lebih besar dari 1,0 mm. Kelompok ini adalah
hewan bentos yang terbesar, jenis hewan yang termasuk kelompok ini adalah molusca,
annelida, crustaceae, beberapa insekta air dan larva dari diptera, odonata dan lain
sebagainya.
2. Mesobentos, kelompok bentos yang berukuran antara 0,1 mm -1,0 mm. Kelompok ini
adalah hewan kecil yang dapat ditemukan di pasir atau lumpur. Hewan yang termasuk
kelompok ini adalah molusca kecil, cacing kecil, dan crustaceae kecil.
3. Mikrobentos, kelompok bentos yang berukuran lebih kecil dari 0,1 mm. Kelompok ini
merupakan hewan yang terkecil. Hewan yang termasuk ke dalamnya adalah protozooa
khususnya cilliata.(Lakitan, 1987)

Hewan bentos yang relatif mudah diidentifikasi dan peka terhadap perubahan lingkungan
perairan adalah jenis yang tergolong ke dalam kelompok makroinvertebrata
air.Makroinvertebrata air dikenal juga dengan istilah makrozoobentos.
Hewan ini memegang peranan penting dalam perairan seperti dalam proses dekomposisi dan
mineralisasi material organik yang memasuki perairan. Hewan bentos, terutama yang bersifat
herbivor dan detrivor dapat menghancurkan makrofit akuatik yang hidup maupun yang mati dan
serasah yang masuk ke dalam perairan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, sehingga
mempermudah mikroba untuk menguraikannya menjadi nutrien bagi produsen perairan (Lakitan,
1987).

Secara ekologi terdapat 2 kelompok hewan bentik (Zoobentik) yang dibedakan berdasarkan
substrat hidupnya yaitu epifauna dan infauna.

1. Epifauna oleh semua hewan yang hidup melekat atau bergerak bebas di permukaan dasar
lautan dan sekitar 85% zoobentik terbagi dalam kelompok ini, contoh coral, teritip
(barnacle), beberapa remis, bintang laut dan sponge.
2. Infauna merupakan hewan-hewan yang hidupnya dengan cara menggali lubang atau
membentuk lingkaran pada dasar lautan. Spesies infauna biasanya dominan pada substrat
lunak dan paling melimpah pada zona subtidal (Odum, 1994). Conto kerang, remis,
cacing (Polychaeta), tiram (cookle) dan kepiting (crab). Hewan-hewan tersebut
menghabiskan sebagian waktunya dengan menggali di pantai pesisir.(Nyabakken, 1992)

Makroinvertebrata air (makrozoobenthos) memegang peranan penting dalam ekosistem perairan


dan menduduki beberapa tingkatan trofik pada rantai makanan. Kedudukan makroinvertebrata
air di dalam tingkatan trofik digolongkan ke dalam kelompok :

 Grazers dan Serapers, adalah herbivor pemakan tumbuhan air dan periphyton. Taksa
yang termasuk ke dalam golongan ini adalah Ecdyonurussp. (Ephemeroptera),
Gastropoda, Elmis sp. dan Latelmis sp. (Coleoptera).
 Shredders adalah detritivor pemakan partikel organik kasar. Takson yang tergolong ke
dalam golongan ini adalah Tipula sp. (Diptera), Neumora sp. (Plecoptera)
 Collector adalah detritivor pemakan organik halus. Berdasarkan cara pengambilan
makanannya collector dapat dibagi dua yaitu filter feederdan deposit feeder. Golongan
filter feeder adalah collector yang mengambil makanan dengan cara menyaring materi
yang terlarut di dalam air. Karakteristik collector dari golongan ini adalah mempunyai
fila di daerah mulut atau kaki sebagai alat pengumpul makanan. Taksa yang termasuk
golongan filter feeder adalah Simulidae (Diptera), Rheotanytarsus sp., Hydropsyche sp.
Golongan deposit feeder adalahcollector yang mengambil makanan yang ada di
permukaan dasar perairan. Taksa yang termasuk golongan ini adalah Chiromonidae,
Orthoeladine, Diamesiae.
 Predator adalah carnivor pemakan hewan lain. Taksa yang termasuk golongan ini adalah
Tanypodidae (Diptera), Perla sp.,(Plecoptera) dan Hirudinae.(Nyabakken, 1992)
 Sebagai organisme dasar perairan, bentos memiliki habitat yang relatif tetap.Dengan sifat
yang demikian, perubahan-perubahan kualitas air dan substrat tempat hidupnya sangat
mempengaruhi komposisi maupun kemelimpahannya.Komposisi maupun kemelimpahan
makroinvertebrata tergantung kepada kepekaan/ toleransinya terhadap perubahan
lingkungan. Setiap komunitas memberikan respon terhadap perubahan kualitas habitat
dengan cara penyesuaian diri pada struktur komunitas. Dalam lingkungan yang relatif
stabil, komposisi dan kemelimpahan makroinvertebrata air relatif tetap ( Odum, 1993 ).
 Spesies makrozobentos berdasarkan kepekaannya terhadap pencemaran karena bahan
organik ke dalam kelompok :
 Intoleran, yaitu organisme yang dapat tumbuh dan berkembang dalam kisaran kondisi
lingkungan yang sempit dan jarang dijumpai di perairan yang kaya organik. Organisme
ini tidak dapat beradaptasi bila kondisi perairan mengalami penurunan kualitas.
 Fakultatif, yaitu organisme yang dapat bertahan hidup pada kisaran kondisi lingkungan
yang lebih besar bila dibandingkan dengan organisme intoleran. Walaupun organisme ini
dapat bertahan hidup diperairan yang banyak bahan organik namun tidak dapat
mentolerir tekanan lingkungan.
 Toleran, yaitu organisme yang dapat tumbuh dan berkembang dalam kisaran kondisi
lingkungan yang luas, yaitu organisme yang sering dijumpai diperairan yang berkualitas
jelek. Pada umumnya organisme tersebut tidak peka terhadap berbagai tekanan
lingkungan dan kelimpahannya dapat bertambah diperairan yang tercemar oleh bahan
organik. (Odum, 1994)

Kestabilan ekosistem perairan merupakan kemampuan ekosistem yang mempertahankan


keseimbangannya dalam menghadapi perubahan atau guncangan yang disebabkan oleh pengaruh
dari luar. Suatu ekosistem perairan dengan tingkat keseimbangan yang bersifat fluktuatif akan
memberikan dampak yang cukup nyata bagi kehidupan yang berada di dalamnya, sehingga
dengan sendirinya akan menjadi suatu tempat yang tidak kondusif bagi organisme yang hidup di
dalam ekosistem perairan tersebut. Bentos merupakan hewan yang sebagian atau seluruh siklus
hidupnya berada di dasar perairan, baik yang sesil, merayap maupun menggali lubang. Hewan ini
memegang beberapa peran penting dalam perairan seperti dalam proses dekomposisi dan
mineralisasi material organik yang memasuki perairan serta menduduki beberapa tingkatan
trofik. Hewan bentos terutama yang bersifat herbivor dan detritivor, dapat menghancurkan
makrofit akuatik yang hidup maupun yang mati dan masuk ke dalam perairan menjadi potongan-
potongan yang lebih kecil, sehingga mempermudah mikroba untuk menguraikannya menjadi
nutrien bagi produsen perairan (Setiadi, 1989)

Ada beberapa alat modern yang digunakan untuk mengambil bentos di permukaan air yaitu
Eickman grab digunakan untuk pengambilan bentos di badan air yang dasarnya berlumpur dan
berpasir lunak. Peterson grab digunakan untuk mengambil bentos di perairan yang dasarnya agak
keras yang terdiri dari lempung, pasir dan batu. Ponar grab digunakan untuk mengambil bentos
di perairan yang agak dalam seperti danau. Prinsip kerja ketiganya sama yaitu grab dibenamkan
ke dasar perairan setelah menyentuh dasar grab tersebut ditutup dan contoh subtract dapat
terambil (Setiadi, 1989).
Untuk mendapatkan data kuantitatif maupun kualitatif, mengenai jenis-jenis hewan yang hidup
dalam suatu perairan, hewan tersebut dapat ditangkap dengan menggunakan berbagai kombinasi
berbagai macam cara. Mulai dari penangkapan dengan tangan, pinset, jala maupun alat-alat
lainnya. Dalam praktikum ini akan dilakukan pengambilan cuplikan bentos untuk tujuan studi
kuantitatif dengan menggunakan alat pengeruk yang disebut eickman grab (Setiadi, 1989).

Zoobentos merupakan hewan yang sebagian atau seluruh siklus hidupnya berada di dasar
perairan, baik yang sesil, merayap maupun amupun menggali lubang. Hewan ini memegang
beberapa peranan penting dalam perairan seperti dalam proses dekomposisi dan mineralisasi
material organik yang memasuki perairan, serta menduduki beberapa tingkatan trofik dalam
rantai makanan. Zoobentos membantu mempercepat proses dekomposisi materi organik (Odum,
1993).

Zona litoral memperlihatkan keanekaragaman yang besar dalam kondisi dasar air.Secara
beragam, wilayah dibagi lagi berdasarkan berdasarkan hubungan air atau zone
pertumbuhan.Biasanya daerah pinggiran atau tepi air sampai batas akar tumbuhan dianggap
sebagai zona litoral.Daerah yang memanjang dari batas terendah akar tumbuhan sampai batas
penyusupan sinar matahari dikenal sebagai zone sublitoral.Dengan demikian terdapat perbedaan
yang besar mengenai pendapat dalam pengkelasan zona besar. Setiap zona dalam wilayah litoral
memerlukan cara penelitian yang khas dengan menggunakan peralatan yang cocok. Berbagai
pengambilan sampel telah dirancang atau dibuat tergantung pada sumber (Lakitan, 1987).

Cara Bentos mencari Makan

Sumber makanan utama untuk bentos adalah alga dan organik limpasan dari tanah. Di perairan
pantai dan tempat-tempat lain di mana cahaya mencapai bagian bawah, hewan bentik seperti
diatom yang mampu berfotosintesis dapat berkembang biak.

Adapun cara dari setiap bentos untuk memperoleh makanannya adalah sebagai berikut :

1. Filter feeder atau sering disebut suspension feeder, adalah hewan yang makan dengan
menyaring padatan tersuspensi dan partikel makanan dari air, biasanya dengan melewatkan air
melalui struktur penyaringan khusus. Contohya seperti spons dan bivalvia yang memiliki tubuh
yang keras. Proses ini dapat terjadi pada daerah yang berpasir.

2. Deposit feeders, adalah binatang atau hewan yang mengkonsumsi sisa-sisa makanan pada
substratum di bagian bawah air. Seperti polychaetes yang memiliki permukaan tubuh yang lunak.
Ikan, bintang laut, siput, cumi, dan krustasea yang merupakan predator.

organisme bentik, seperti bintang laut , tiram , kima , teripang , bintang rapuh dan anemon laut ,
memainkan peran penting sebagai sumber makanan bagi ikan dan manusia

Faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi bentos.


Sebagaimana kehidupan biota lainnya, penyebaran jenis dan populasi komunitas bentos
ditentukan oleh sifat fisik, kimia dan biologi perairan. Sifat fisik perairan seperti pasang surut,
kedalaman, kecepatan arus, kekeruhan atau kecerahan, substrat dasar dan suhu air. Sifat kimia
antara lain kandungan oksigen dan karbondioksida terlarut, pH, bahan organik, dan kandungan
hara berpengaruh terhadap hewan bentos. Sifat-sifat fisika-kimia air berpengaruh langsung
maupun tidak langsung bagi kehidupan bentos. Perubahan kondisi fisika-kimia suatu perairan
dapat menimbulkan akibat yang merugikan terhadap populasi bentos yang hidup di ekosistem
perairan (Setyobudiandi, 1997).

Oksigen adalah gas yang amat penting bagi hewan. Perubahan kandungan oksigen
terlarut di lingkungan sangat berpengaruh terhadap hewan air. Kebutuhan oksigen bervariasi,
tergantung oleh jenis, stadia, dan aktivitas. Kandungan oksigen terlarut mempengaruhi jumlah
dan jenis makrobentos di perairan. Semakin tinggi kadar O2terlarut maka jumlah bentos semakin
besar.Nilai pH menunjukkan derajad keasaman atau kebasaan suatu perairan yang dapat
mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan air. pH tanah atau substrat akan mempengaruhi
perkembangan dan aktivitas organisme lain. Bagi hewan bentos pH berpengaruh terhadap
menurunnya daya stress.

Penetrasi cahaya seringkali dihalangi oleh zat yang terlarut dalam air, membatasi zona
fotosintesis dimana habitat akuatik dibatasi oleh kedalaman. Kekeruhan, terutama disebabkan
oleh lumpur dan partikel yang mengendap, seringkali penting sebagai faktor pembatas.
Kekeruhan dan kedalaman air pempunyai pengaruh terhadap jumlah dan jenis hewan bentos.

Tipe substrat dasar ikut menentukan jumlah dan jenis hewan bentos disuatu perairan
(Susanto, 2000). Tipe substrat seperti rawa tanah dasar berupa lumpur. Macam dari substrat
sangat penting dalam perkembangan komunitas hewan bentos. Pasir cenderung memudahkan
untuk bergeser dan bergerak ke tempat lain. Substrat berupa lumpur biasanya mengandung
sedikit oksigen dan karena itu organisme yang hidup didalamnya harus dapat beradaptasi pada
keadaan ini (Ramli, 1989).

Perubahan tekanan air ditempat-tempat yang berbeda kedalamannya sangat berpengaruh


bagi kehidupan hewan yang hidup di dalam air. Perubahan tekanan di dalam air sehubungan
dengan perubahan kedalaman adalah sangat besar. Faktor kedalaman berpengaruh terhadap
hewan bentos pada jumlah jenis, jumlah individu, dan biomass. Sedangkan faktor fisika yang
lain adalah pasang surut perairan, hal ini berpengaruh pada pola penyebaran hewan bentos
(Susanto, 2000).

Faktor biologi perairan juga merupakan faktor penting bagi kelangsungan hidup
masyarakat hewan bentos sehubungan dengan peranannya sebagai organisme kunci dalam jaring
makanan, sehingga komposisi jenis hewan yang ada dalam suatu perairan seperti kepiting,
udang, ikan melalui predasi akan mempengaruhi kelimpahan bentos.
Contoh Benthos

 Hydropsychidae
 Odonata
 Stone flies
 Chironomidae Larvae
 Penaeidae
 Coleoptera
 Hirudinea
 Gecarcinucoidea
 Kerang-kerangan air tawar

Anda mungkin juga menyukai