Anda di halaman 1dari 3

Sebagian besar ilmuwan sepakat bahwa bumi ini memiliki lima samudera: Samudra Antarktika

/Lautan Selatan, Samudra Arktik, Samudra Atlantik, Samudra Hindia, dan Samudra
Pasifik/Lautan Teduh.Samudera terdiri dari kumpulan laut. Pada daftar yang disusun oleh
International Hydrographic Organization ada 100 lebih laut di dunia ini. Contoh laut ini di
antaranya Teluk Persia, Teluk Aden, Tanjung Bengal, Selat Malaka, Selat Singapura, Teluk
Thailand, Laut China Selatan, Laut Adriatik, Laut Mediterania, Laut Hitam, Laut Kaspia,
dsb.Laut merupakan kumpulan air asin yang sangat luas di permukaan bumi. Laut
menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya. Sementara Samudra atau lautan merupakan
laut yang lebih luas, yang menghubungkan satu benua dengan benua lainnya.

Terbentuknya Samudra
Di antara berbagai planet yang ada di tata surya hanya bumi yang memiliki wilayah perairan
yang disebut lautan. Bahkan bumi ini 70% berisi perairan. Itulah salah satu faktor terpenting
kenapa bumi bisa ditinggali manusia
Proses pembentukan bumi masih terus menjadi bahan perdebatan dan terus diteliti di kalangan
ilmuwan. Ada berbagai teori yang mencoba menjelaskan proses terbentuknya lautan. Di
antaranya menyatakan, kalau lautan terbentuk di bumi berkat hantaman komet dari angkasa luar
dan letusan gunung berapi miliaran tahun yang lalu. Jadi lautan masih belum ada ketika bumi
terbentuk.
Awalnya, hantaman benda luar angkasa membuat permukaan bumi penuh dengan ‘bopeng’
raksasa. Cekungan-cekungan besar inilah yang kemudian terisi oleh air karena sudah menjadi
sifat air yang selalu mengalir ke tempat rendah.
Sebagian besar ahli berpendapat bahwa ada dua sumber utama darimana air ini berasal. Pertama
adalah dari letusan gunung berapi. Saat meletus, gunung berapi diseluruh dunia mengeluarkan
gas hidrogen dan oksigen. Di udara, keduanya menyatu dan uapnya membentuk air. Yang kedua,
komet yang menghantam bumi miliaran tahun silam yang tersusun dari es yang akan mencair
saat terjadi tumbukan.
Letusan gunung berapi dan hantaman komet yang terus-menerus telah menyuplai air dalam
jumlah besar sehingga kemudian membentuk lautan.
Periode Hantaman Besar kira-kira terjadi 4,4 miliar tahun lalu. Saat itu bumi masih kering dan
tandus. Walaupun planet-planet lain dalam tata surya mengalami periode tumbukan komet yang
sama, namun hanya kondisi atmosfer bumi yang bisa mempertahankan air dalam bentuk cairnya
ini.
Samudra pertama di bumi terkumpul di satu tempat karena pada sekitar 300 juta tahun lalu hanya
ada satu benua di muka bumi. Baru pada 180 juta tahun lalu satu-satunya benua yang dinamakan
Pangaea atau superbenua, mulai terbelah menjadi lima bagian dan diikuti oleh mengelompoknya
samudra di antara benua-benua ini.
Samudra adalah laut yang luas dan merupakan massa air asin yang sambung-menyambung
meliputi permukaan bumi yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar.
Ada lima samudra di bumi yaitu:
• Samudra Antarktika / Lautan Selatan
• Samudra Arktik
• Samudra Atlantik
• Samudra Hindia
• Samudra Pasifik / Lautan Teduh

Samudra meliputi 71% permukaan bumi, dengan area sekitar 361 juta kilometer persegi, isi
samudra sekitar 1.370 juta km³, dengan kedalaman rata-rata 3.790 meter. (Perhitungan tersebut
tidak termasuk laut yang tak berhubungan dengan samudra, seperti Laut Kaspia).
Menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam
dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100 °C) karena panasnya Bumi pada saat itu.
Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman
air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan dan menyebabkan air laut menjadi asin seperti
sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid
menghantam Bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga bertipe mamut atau
tinggi/besar sekali tingginya karena jarak Bulan yang begitu dekat dengan Bumi.
Laut adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra.
Air di laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam-
garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Sifat-sifat fisis
utama air laut ditentukan oleh 96,5% air murni.
 Gravity theory (teori Gravitasi)
Beberapa sarjana mengira bahwa
cekungan samudera terbentuk ketika suatu bintang besar melintas dekat bumi. Karena gravitasi
maka terjadi tarik menarik antara bintang tersebut dengan bumi. Diduga karena bumi masuh
panas dan lunak maka sebagian kulit bumi tertarik ke angkasa luar. Bekasnya menjadi cekungan
samudera yang menurut teori ini adalah cekungan samudera Pasifik. Sedangkan bagian bumi
yang terlepas adalah bulan
 Meteorit theory (teori Meteorit)
Menurut teori meteorit terjadinya cekungansamudera akibat jatuhan dari meteor.Diduga bahwa
lekukan-lekukan danau kawah di bulan dan samudera di bumi terjadi oleh hal yang sama. Karena
adanya benturan meteor yang begitu kuat maka pinggir- pinggir tempat meteor itu jatuh terjadi
peninggian.
Itulah yang menyebabkan terjadinya pegunungan pantai di sekitar beberapa samudera,
seperti pegunungan Andes yang memanjang di sepanjang pantai Pasifik di Amerika Selatan.

V.V. Belousov (sarjana Geophysika Uni Sovyet) menduga bahwa dasar samudera terjadi akibat
pemerosotan tanah daratan. Karena itu samudera meluas kearah daratan Menurutnya samudera
Atlantik dan Hindia meluas pada periode Tertier, sedangkan samudera Pasifik pada periode
Quarter.
Proses Pembentukan Samudera
J.H.F.Umgrove berpendapat bahwa asal mula kulit bumi itu tidak hanya di daerah kutub saja
tetapi seluruh permukaan bumi, kemudian menekan permukan bumi yang menyebabkan kulit
bumi ini retak-retak. Menurutnya retakan-retakan inilah yang kemudian menjadi samudera.
Hipotesis Terjadinya Samudera
Menurut Hill (geolog Inggris) kulit bumi itu mula-mula terjadi di kutub yang terdiri dari feldspar
yang tebalnya kira-kira 1,5 km. Sesudah meluas di permukaan bumi ini maka terbentuklah
kontinen-kontinen. Akibat proses radio aktif yang sangat kuat dibarengi dengan panas yang
terdapat di bawah muka bumi mengakibatkan permukaan bumi tersebut mengmbung dan
terjadilah kontinen. Magma basaltis yang lebih berat terdapat di bawah benua dan menjadi dasar
samudera.
 Contraction theory (teori kontraksi)
Beberapa waktu setelah bumi terbentuk,
bumi masih dalam keadaan panas. Kemudian mulai mendingin dan terbentuklah kulit bumi.
Dalam waktu jutaan tahun terjadi perubahan-perubahan di dalam bumi di bawah kulit bumi.
Karena terjadi pengerutan kulit bumi menyebabkan batuan yang ringan dari kulit bumi
melengkung dan retak maka magma keluar ke permukaan bumi. Semua perubahan-perubahan
tersebut menyebabkan terjadinya continent dan cekungan samudera. Kita mengetahui bahwa
kulit bumi di bawah samudera yang dalam sangat tipis. Di bawah batuan kulit bumi itu terdapat
batuan yang lebih berat yang disebut Astenosfer (mantel).
Teori Terjadinya Samudera
Samudera
V.J. Vernansky (sarjana geochemist Uni Sovyet) menduga bahwa pemisahan bulan dari kulit
bumi yang masih plastis. Karena rotasi bumi sejumlah massa magma dan kulit bumi tersebut
terlempar keruang angkasa, akibatnya pada kulit bumi tersebut terdapat basin yang luas yang
kemudian menjadi samudera Pasifik.
 Contonental Drift theory (teori pergerakan benua)
Teori ini dikembangkan oleh Alfred Wegener. Dalam teorinya
ia mengatakan bahwa ketika kulit bumi mendingin terjadi satu kontinen besar. Karena kontinen
itu ringan maka terapung di atas batuan yang lebih berat yang ada di bawahnya. Setelah itu mulai
terbagi menjadi dua blok. Satu blok di belahan utara dan yang lain di belahan selatan. Kedua
blok itu dipisahkan oleh samudera yang disebut Tethys. Karena blok-blok ini terapung dan
bergerak maka pecah menjadi bagian yang lebih kecil.

Anda mungkin juga menyukai