Disusun oleh:
1
lOMoARcPSD|10336926
Daftar Isi
Abstrak........................................................................................................................................................3
1. TUJUAN PERCOBAAN.....................................................................................................................4
2. TEORI DASAR...................................................................................................................................4
2.1 Vertical jump...............................................................................................................................4
2.2 Momentum dan Impuls................................................................................................................6
2.3 Energi Kinetik dan Energi Potensial Gravitasi.............................................................................6
3. METODE PERCOBAAN....................................................................................................................7
3.1 Desain dan Bahan........................................................................................................................7
3.2 Prosedur Percobaan dan Cara Kerja Alat.....................................................................................7
4. PERHITUNGAN BERDASARKAN DESAIN DAN TEORI.............................................................8
5. PENGOLAHAN DATA....................................................................................................................14
5.1 Data pelompat pertama..............................................................................................................14
5.2 Data pelompat kedua.................................................................................................................19
6. ANALISIS.........................................................................................................................................24
7. KESIMPULAN.................................................................................................................................25
8. REFERENSI......................................................................................................................................25
9. PEMBAGIAN TUGAS.....................................................................................................................25
2
lOMoARcPSD|10336926
Abstrak
Pada penelitian ini, akan ditentukan perubahan momentum, perubahan energi, kecepatan
take-off, tinggi lompatan, dan grafik percepatan, kecepatan, dan posisi vs waktu dari lompatan
vertical yang akan dilakukan oleh praktikan. Untuk menghitung ketinggian lompatan dan
membuat grafik percepatan, kecepatan, dan posisi vs waktu dari lompatan vertical digunakan alat
berupa Aplikasi Tracker untuk menganalisis lompatan vertical praktikan. Sedangkan untuk
menentukan perubahan momentum digunakan metode impuls-momentum, menentukan
kecepatan take-off menggunakan hukum kekekalan energi, dan menentukan perubahan energi
menggunakan metode teorema usaha-energi.
Kata kunci: lompatan vertical, perubahan momentum, perubahan energi, kecepatan take-off,
tinggi lompatan, grafik percepatan, kecepatan, dan posisi vs waktu
3
lOMoARcPSD|10336926
1. TUJUAN PERCOBAAN
1.1 Menentukan faktor fisis yang berpengaruh terhadap performa dan jarak lompatan yang
dihasilkan.
1.2 Menjelaskan hubungan antara gaya yang diberikan praktikan terhadap tanah.
1.3 Menjelaskan perbedaan waktu yang dihasilkan dengan menggunakan kedua pola
Gerakan yang berbeda.
1.5 Menjelaskan adanya dan penyebab perubahan energi pada lompat vertical.
2. TEORI DASAR
Gerak Vertikal ke Atas atau GVA merupakan suatu gerak lurus berubah beraturan
dalam arah vertikal dengan kecepatan awal tertentu dan mengalami perlambatan sebesar
percepatan gravitasi bumi (a = -g). Gerak lompat tinggi merupakan salah satu terapan gerak
vertikal ke atas. Lompatan vertical dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu squat jump dan
countermovement jump. Countermovement jump memiliki suatu kelebihan dibandingkan
dengan squat jump, yaitu saat melakukan countermovement jump otot-otot pada kaki
mencapai sebuah kekuatan dan tingkat aktivasi yang cenderung tinggi sebelum memulai
gerakan.
Sedangkan pada squat jump, gaya pada awal fase ke atas (berdiri) dari titik melompat
memiliki besar yang sama dengan berat badan pelompat. Oleh karena itu, otot-otot di kaki
pelompat memiliki kekuatan dan tingkat aktivasi yang rendah. Pelompat pada
countermovement jump melakukan lebih banyak aktivitas di awal fase lompatan
dibandingkan squat jump, sehingga pelompat memiliki kecepatan lepas landas yang lebih
tinggi dan tinggi lompatan yang lebih tinggi.
a) squad jump b) counter movement jump
4
lOMoARcPSD|10336926
Ketika melakukan lompatan vertical, pelompat harus melawan berat badan dan juga
gaya resultan yang bekerja di pusat massa pelompat. Gaya mekanik yang terjadi saat
lompatan terjadi adalah force (F), konstanta dari gravitasi (G), vector radius (R) dan massa
(m) serta akselerasi dari gravitasi (g). FGFR merupakan gaya reaksi tanah yang terjadi pada
pelompat, m g adalah akselerasi karena gaya gravitasi, maka gaya mekanik saat melompat
dapat disimpulkan dengan FGRF . m.g. semakin besar FGRF yang dihasilkan maka semakin
besar pula ketidak seimbangan yang terjadi.
Saat kaki menolakkan pada lantai maka ada gaya reaksi yang mendorong kaki
bergerak keatas, mencapai ketinggian maksimum kemudian mendarat kembali ke tanah.
V t =V 0 + g . t
1
X t = X 0+ V oy + g t 2
2
2 2
V t =V 0−2 gh
Keterangan:
Vt = kecepatan pada saat t
Vo = kecepatan pada saat t = 0 (saat awal pengamatan)
a = percepatan
5
lOMoARcPSD|10336926
Momentum linear (p) didefinisikan sebagai hasil kali antara massa (m) dengan
kecepatan linear (v) dan merupakan besaran vektor.
P=m.v
Keterangan:
P = momentum benda
m = massa benda
v = kecepatan benda
Impuls (J) merupakan perubahan momentum (∆p) dan merupakan hasil kali antara
gaya rata rata (Favg ) dengan selang waktu (∆t), impuls juga merupakan besaran vektor.
J = ∆p = m . ∆v = m . (v2 - v1) = m . a avg . ∆t = F avg . ∆t
EP = m . g . h
dengan m adalah massa benda, g adalah percepatan gravitasi, dan h adalah ketinggian
benda relatif terhadap titik acuan.
Ketika sebuah benda mengalami gerak vertikal serta tidak ada gaya luar yang bekerja,
maka jumlah energi potensial dan energi kinetik benda di setiap posisi akan bernilai
konstan.
EM 1= EM 2
EK 1+ EP 1=EK 2+ EP2
1 2 1 2
m v +m g h = m v +m g h
2 1 1 1 1 2 2 2 2 2
3. METODE PERCOBAAN
7
lOMoARcPSD|10336926
Prosedur Percobaan :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Pastikan lantai yang digunakan datar.
3. Ukur massa praktikan menggunakan neraca
4. Siapkan gawai sehingga dapat mengambil keseluruhan pergerakan praktikan
dengan baik dan memulai perekaman lompatan.
5. Praktikan melakukan lompatan counter movement jump:
kecepatan, percepatan, dan tinggi maksimal loncatan yang berbeda. Aplikasi analisi
video yaitu Video Tracker akan merekam data-data yang dibutuhkan dalam proses
perhitungan momentum dan energi dari setiap variasi lompatan.
1 2
m v =mgh
2
1 m
x 48 kg x v 2=48 kg x 9.8 x 0.383 m
2 s
m
180.1632 kg
2 s
v=
24 kg
2
v =7.5068 m/s
m
v=2.7398
s
m
v take−off =2.7398
s
h=0.383 m
P awal=P akhir
m .V 1=m. V 2
V 1=V 2
m m
2.7398 =2.7398
s s
( ( ))
2
1 m
W = x 48 kg 0− 2.7398
2 s
W =180.1560 J
Ketinggian
2
V0
Hmax=
2g
2
2.74
Hmax=
2 x 9.8
7.5076
Hmax=
19.6
Hmax=0.383 m
m
v take−off =2.3964
s
h=0.293
P awal=P akhir
m .V 1=m. V 2
V 1=V 2
m m
2.3964 =2.3964
s s
11
lOMoARcPSD|10336926
Ketinggian
2
V0
Hmax=
2g
2. 422
Hmax=
2 x 9.8
5.8564
Hmax=
19.6
Hmax=0.3 m
P awal=P akhir
m .V 1=m. V 2
V 1=V 2
m m
3.243 =3.243
s s
12
lOMoARcPSD|10336926
W =289.218 J
Ketinggian
V 02
Hmax=
2g
2
3.47
Hmax=
2 x 9.8
12.0409
Hmax=
19.6
Hmax=0. 615 m
13
lOMoARcPSD|10336926
m
v take−off =2.823
s
h=0.466 m
P awal=P akhir
m .V 1=m. V 2
V 1=V 2
m m
2.823 =2.823
s s
( ( ))
2
1 m
W = x 55 kg 0− 2.823
2 s
W =219.156 J
14
lOMoARcPSD|10336926
m
W =55 kg x 9.8 ( 0.46 6 m−0)
s
W =251.174 J
Ketinggian
V 02
Hmax=
2g
2
3.02
Hmax=
2 x 9.8
9.1204
Hmax=
19.6
Hmax=0 .466 m
5 PENGOLAHAN DATA
Energi Mekanik
Detik Energi Potensial Energi Kinetik EM
m g h 0,5 m 𝑣^2
0.68 48 9.8 0.01234 0.5 48 8.145316 201.29232
0.72 48 9.8 0.148 0.5 48 9.054081 286.917144
0.76 48 9.8 0.253 0.5 48 6.095961 265.314264
0.8 48 9.8 0.346 0.5 48 2.6244 225.744
0.84 48 9.8 0.383 0.5 48 0.214369 185.308056
0.88 48 9.8 0.383 0.5 48 0 180.1632
0.92 48 9.8 0.383 0.5 48 0.594441 194.429784
0.96 48 9.8 0.321 0.5 48 3.041536 223.995264
1 48 9.8 0.241 0.5 48 4.338889 217.499736
1.04 48 9.8 0.154 0.5 48 4.338889 176.574936
1.08 48 9.8 0.07406 0.5 48 3.721041 124.142808
1.12 48 9.8 0 0.5 48 8.145316 195.487584
Perubahan Energi
No Nama Delta p (Ns) EK = EM 1(J) EP = EM 2 (J)
Total (J)
m
1 Anis 131.5104 kg 375.6435 J360.3264 J 15.3171 J
s
15
lOMoARcPSD|10336926
y(m)
0.45
0.4
0.35
0.3
0.25 f(x) = − 0.192762237762238 x + 0.398352680652681
Waktu
0.2 R² = 0.0370615575176506
0.15
0.1
0.05
0
0.65 0.7 0.75 0.8 0.85 0.9 0.95 1 1.05 1.1 1.15
Posisi
16
lOMoARcPSD|10336926
Vy(m/s)
3.5
2.5
Waktu
f(x) = − 0.480157342657341 x + 2.25539160839161
1.5 R² = 0.00506076014694212
1
0.5
0
0.65 0.7 0.75 0.8 0.85 0.9 0.95 1 1.05 1.1 1.15
Kecepatan
ay(m/s^2)
4,500
4,000
3,500
3,000
2,500 f(x) = − 3729.09222027972 x + 5346.63208158508
Waktu
R² = 0.135316553851455
2,000
1,500
1,000
500
0
0.65 0.7 0.75 0.8 0.85 0.9 0.95 1 1.05 1.1 1.15
Percepatan
Energi Mekanik
Detik Energi Potensial Energi Kinetik EM
m g h 0,5 m 𝑣^2
2.12 48 9.8 0.219 0.5 48 6.095961 249.320664
2.16 48 9.8 0.3 0.5 48 0.835396 161.169504
2.2 48 9.8 0.293 0.5 48 0.4096 147.6576
2.24 48 9.8 0.249 0.5 48 0.835396 137.179104
2.28 48 9.8 0.219 0.5 48 1.203409 131.899416
2.32 48 9.8 0.161 0.5 48 2.140369 127.103256
2.36 48 9.8 0.102 0.5 48 2.709316 113.004384
2.4 48 9.8 0.02926 0.5 48 7.033104 182.5584
17
lOMoARcPSD|10336926
Perubahan Energi
No Nama Delta p (Ns) EK = EM 1(J) EP = EM 2 (J)
Total (J)
m
1 Anis 115.0272 kg 306.6199 J275.6544 J 30.9655 J
s
y(m)
0.35
0.2
Waktu
0.15
0.1
0.05
0
2.1 2.15 2.2 2.25 2.3 2.35 2.4 2.45
posisi
18
lOMoARcPSD|10336926
Vy(m/s)
3
2.5
1.5 R² = 0.0887145312399275
0.5
0
2.1 2.15 2.2 2.25 2.3 2.35 2.4 2.45
Kecepatan
19
lOMoARcPSD|10336926
ay(m/s^2)
7
R² = 0.161589940970296
3
0
2.1 2.15 2.2 2.25 2.3 2.35 2.4 2.45
Percepatan
Energi Mekanik
No Detik Energi Potensial Energi Kinetik EM
m g h 0,5 m 𝑣^2
1 1 55 9.8 0.235 0.5 55 7.29 327.14
2 1.033 55 9.8 0.345 0.5 55 6.125625 354.4096875
3 1.067 55 9.8 0.4 0.5 55 4.41 336.875
4 1.1 55 9.8 0.485 0.5 55 3.8025 365.98375
5 1.133 55 9.8 0.53 0.5 55 2.25 347.545
6 1.167 55 9.8 0.585 0.5 55 1.625625 360.0196875
7 1.2 55 9.8 0.615 0.5 55 0.2025 337.05375
8 1.233 55 9.8 0.615 0.5 55 0.140625 335.3521875
9 1.267 55 9.8 0.59 0.5 55 0.455625 330.5396875
10 1.3 55 9.8 0.57 0.5 55 0.5625 322.69875
11 1.33 55 9.8 0.54 0.5 55 1.1025 321.37875
12 1.367 55 9.8 0.5 0.5 55 3.515625 366.1796875
20
lOMoARcPSD|10336926
Kecepatan tehadap t
2.50000
2.00000
Kemiringan
1.50000
1.00000
0.50000
Waktu
21
lOMoARcPSD|10336926
8.00000000
6.00000000
4.00000000
2.00000000
0.00000000
f(x) = 0.306428915766673 x + 1.36240404000897
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8
-2.00000000
-4.00000000
Waktu
22
lOMoARcPSD|10336926
Posisi Y terhadap t
0.2500
0.2000
0.1500
Kemiringan
0.1000
0.0500
-0.0500
Waktu
Energi Mekanik
No Detik Energi Potensial Energi Kinetik EM
m g h 0,5 m 𝑣^2
1 0.433 55 9.8 0.0952 0.5 55 9.437184 310.83536
2 0.467 55 9.8 0.2 0.5 55 6.625476 290.00059
3 0.5 55 9.8 0.267 0.5 55 5.026564 282.14351
4 0.533 55 9.8 0.35 0.5 55 2.486929 257.0405475
5 0.567 55 9.8 0.372 0.5 55 0.833569 223.4311475
6 0.6 55 9.8 0.411 0.5 55 1.550025 264.1546875
7 0.633 55 9.8 0.455 0.5 55 0.6889 264.18975
8 0.667 55 9.8 0.466 0.5 55 0.006892 251.3635388
9 0.7 55 9.8 0.449 0.5 55 0.440896 254.13564
10 0.733 55 9.8 0.422 0.5 55 0.6889 246.40275
11 0.767 55 9.8 0.394 0.5 55 1.763584 260.86456
12 0.8 55 9.8 0.333 0.5 55 2.486929 247.8775475
13 0.833 55 9.8 0.289 0.5 55 2.7556 231.55
23
lOMoARcPSD|10336926
y(m)
0.5
f(x) = 0.884531862246628 x − 0.177906364540257
0.45 R² = 0.684192070133494
0.4
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0.4 0.45 0.5 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 0.8
24
lOMoARcPSD|10336926
Vy(m/s)
4
3
f(x) = − 13.0189203274354 x + 8.67928021829025
R² = 0.974375221030295
2
0
0.4 0.45 0.5 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 0.8
-1
-2
ay(m/s^2)
0
0.4 0.45 0.5 0.55 0.6 0.65 0.7 0.75 0.8
-5
-10
-20
-25
5. ANALISIS
Hasil percobaan menunjukkan ketinggian maksimum lompatan dari kedua percobaan
counter movement dan squad jump movement memiliki perbedaan yang signifikan.
Ketinggian maksimum dari percobaan squad jump memiliki hasil yang lebih besar
dibandingkan center movement ,sebagai contohnya pada percobaan counter movement
ketinggian yang diperoleh Mufti sebesar 0,293 m dan pada percobaan squad jump
movement diperoleh sebesar 0,466 m. Hal ini menunjukkan terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi ketinggian pada lompatan, yaitu :
1. Gaya dorong lompatan
Gaya dorong lompatan yang dihasilkan berpengaruh terhadap hasil ketinggia
maksimum dari setiap lompatan. Semakin besar gaya dorong, maka semakin besar pula
hasil yang didapat. Gaya dorong pun dipengaruhi oleh besarnya sudut yang dibentuk
oleh praktikan saat melakukan lompatan.
2. Kecepatan awal lompatan
25
lOMoARcPSD|10336926
Kecepatan awal yang dihasilkan oleh praktikan dipengaruhi oleh gaya dorong
lompatan yang akan berdampak pada perbedaan ketinggian.
3. Rentang Error Software
Rentang Error alat kerja analisis video, yaitu Video Tracker berpengaruh terhadap hasil
yang didapatkan. Kesalahan dalam menentukan titik acuan yang berbeda-beda dapat
menjadi salah satu faktor perbedaan hasil yang didapatkan.
6. KESIMPULAN
6.1 Faktor fisis yang mempengaruhi performa dan jarak lompatan
Dari perhitungan dan data yang kami peroleh terdapat perbedaan hasil yang
didapatkan, hal tersebut disebabkan oleh faktor fisis, seperti massa, gaya dorong
lompatan, dan
6.2 Hubungan antara gaya dan tanah
Gaya dorong lompatan praktikan terhadap tanah disebabkan oleh sudut yang
digunakan pada setiap lompatan.
Semakin besar gaya yang diberikan oleh praktikan, makan semakin besar pula gaya
yang diberikan oleh tanah. Hal ini sesuai dengan hukum III Newton yang berbicara
tentang aksi reaksi.
6.3 Perbedaan waktu yang dihasilkan antara counter movement dan squad jump
movement
Perbedaan waktu yang dihasilkan berhubungan dengan gaya dorong terhadap tanah.
Hal ini merujuk terhadap semakin besarnya gaya dorong, maka waktu saat praktikan
bersentuhan dengan tanah semakin kecil.
6.4 Penyebab perubahan momentum dalam lompatan
Perubahan momentum dalam lompatan disebabkan oleh perbedaan kecepatan awal
dan akhir lompatan
6.5 Penyebab perubahan energi pada lompatan
Berdasarkan hukum kekekalan energi yang menyatakan bahwa energi tidak dapat
dimusnahkan. Artinya, tidak ada perubahan besaran energi pada lompatan. Pada kasus
ini, energi berubah menjadi energi gesek yang disebabkan oleh udara.
7. REFERENSI
Tuliskan semua referensi yang anda gunakan untuk menjelaskan dan/atau membantu anda
dalam meyusun percobaan dan laporan. Gunakan format referensi baku.
8. PEMBAGIAN TUGAS
26
lOMoARcPSD|10336926
I =P
I =m . v
m
I =55 kg x 3.243
s
I =¿
( ( ))
2
1 m
W = x 55 kg 0− 3.243
2 s
W =¿
27