Disusun oleh:
2. TEORI DASAR
Kami melacak gerakan lompat menggunakan aplikasi Tracker Video Analysis and
Modeling Tool yang merupakan projek dari Open Source Physics (OSP). Dengan
memasukkan data berat badan dan melakukan tracking pada pusat massa tubuh, kami
dapat mendapatkan informasi posisi, kecepatan, percepatan, momentum, dan energi
kinetik melalui aplikasi ini.
C. Kecepatan Take-off
𝑣𝑝 = 0
1 1
2
𝑚vto2 + mgho = 2
𝑚vp2 + mghp
Kecepatan take-off (vto) dan tinggi (ho) di rumus ini adalah kecepatan tepat
sesaat setelah telapak kaki lepas dari lantai (take-off). Kecepatan puncak (vp) dan
tinggi puncak (hp) adalah kecepatan dan tinggi ketika pusat massa telah mencapai
titik tertinggi dan kecepatannya nol.
D. Perubahan Momentum
J = mvto – mvi
Ketika momentum suatu benda berubah, besaran yang baru muncul yang
disebut impuls. Impuls menunjukkan perubahan momentum pada suatu benda.
Ketika momentum berubah, besaran yang berubah tentunya adalah kecepatan.
Perubahan kecepatan tersebut menuju pada sebuah besaran yaitu percepatan. Ini
artinya bahwa perubahan momentum akan muncul ketika pada sebuah benda
bekerja gaya. Gaya ini bisa konstan atau berubah terhadap waktu.
E. Perubahan Energi
∆𝐸 = 12 𝑚𝑣2𝑡𝑜 – 12 𝑚𝑣2
3. METODE PERCOBAAN
A. Desain dan Bahan
Pada percobaan ini menggunakan tubuh masing-masing anggota kelompok
sebagai objek yang akan diamati ketika melakukan dua lompatan dengan variasi
berbeda. Alat dan bahan yang digunakan berupa selotip sebagai penanda pusat
massa, meteran/tali/pintu sebagai acuan, dan aplikasi tracker untuk menganalisis
gerakan.
Gambar 3.1 Rancangan Percobaan
Kinematika menyatakan bahwa : 𝑣𝑏² = 𝑣𝑎² + 2g(ℎ𝑏- ℎ𝑎), dengan mensubstitusi 𝑣𝑏² didapat
persamaan baru yaitu 𝑊 = 𝑚𝑔(ℎ𝑏- ℎ𝑎), (perubahan energi potensial)
W sendiri terdiri dari gaya konservatif dan non-konservatif seperti gaya gesek, maka
perubahan energi dapat ditulis sebagai :
𝑊 = 𝑊𝑘 + 𝑊𝑛𝑘 = ∆𝐸𝐾 = ∆𝐸𝑃
Dengan asumsi pusat massa sebagai titik dan menggunakan berat badan dan tinggi lompatan
yang diperoleh dari eksperimen, maka didapatkan perhitungan-perhitungan berdasarkan teori
yang sudah dipaparkan sebelumnya dalam tabel-tabel di bawah ini.
Tabel 4.1 Data hasil perhitungan berdasarkan teori pada lompatan countermovement jump.
5. PENGOLAHAN DATA
Setelah menganalisa video hasil percobaan, maka didapatkan data-data yang tercatat
dalam tabel-tabel di bawah ini.
Dapat dilihat dari data diatas bahwa lompatan countermovement mayoritas menghasilkan
lompatan yang lebih tinggi daripada lompatan squat.
6. ANALISIS
Hal pertama yang dapat kita lihat pada analisa adalah hubungan antara tinggi lompatan
dengan waktu lompat. Kita dapat menghitung tinggi lompat secara teoritis menggunakan rumus
kinematika, yaitu:
1
ℎ = 𝑣0𝑡 − 2
gt²
Kita asumsikan bahwa waktu lompat (waktu dari awal melompat, hingga menyentuh tanah lagi)
adalah benar, dengan g konstanta gravitasi (9.87 m/s²). Dengan ini, waktu lompat dapat
didefinisikan sebagai waktu pada saat h = 0, dan jika dirumuskan akan didapatkan bentuk:
2𝑣0
𝑡= 𝑔
Dengan hubungan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa kecepatan awal lompat berpengaruh
terhadap waktu lompatnya, dimana lebih besar kecepatan awal lompatnya, maka waktu
lompatnya pun akan lebih lama, hal ini bertentangan dengan yang didapatkan pada tabel 5.1 dan
tabel 5.2. Pada tabel 5.1, kita akan melihat waktu lompatan (t) dan kecepatan take-off (vo)
Francesco dan Nurul, dapat terlihat bahwa waktu lompatan keduanya hampir sama dengan
perbedaan 0.02 sekon, namun kecepatan take-offnya berbeda (4.30 m/s dan 3.12 m/s). Kita dapat
merumuskan kecepatan awal sebagai:
𝑔𝑡
𝑣0 = 2
Secara teoritis, kecepatan awal Francesco seharusnya 3.39 m/s, dan kecepatan Nurul 2.45,
dengan galat 21.16% dan 21.47%. Hal ini terjadi karena adanya kesalahan set-up pada rekaman
dan tracker, mungkin saja kamera tidak merekam videonya tegak lurus terhadap tembok, yang
menyebabkan kesalahan pada tracker, yang akhirnya salah pada perhitungan. Hal lain yang dapat
menyebabkan perbedaan dalam perhitungannya adalah gaya gesek udara.
Selanjutnya kita akan melihat perubahan momentum, yang dapat dirumuskan sebagai,
Δ𝑝 = 𝑚Δ𝑣
dengan p sebagai perubahan momentum, m sebagai massa benda, dan v sebagai delta kecepatan.
Dalam perhitungan ini, kita anggap bahwa massa (m) adalah benar, dan kita akan menggunakan
hasil kalkulasi kecepatan sebelumnya, kita akan mendapatkan perubahan momentum Francesco
seharusnya -434.54 m kg/s dan Nurul sebesar -259.59 m kg/s, dibandingkan dengan -475.33 m
kg/s dan -284.77 m kg/s. Data ini memiliki galat 8.58% dan 8.84%
Dan yang terakhir, kita akan menganalisis perubahan energi. Perubahan energi kinetik dapat
dirumuskan sebagai
1
Δ𝐸𝐾 = 2
𝑚Δ𝑣²
Menurut persamaan tersebut, dengan v sebagai kecepatan awal lompat, dan v0 adalah 0, dengan
menggunakan hasil perhitungan kecepatan awal sebelumnya, kita akan mendapatkan hasil
perubahan energi kinetik Francesco sebesar 368.79 joule dan energi kinetic Nurul sebesar 158.94
joule, dibandingkan dengan hasil dari data 590.85 joule dan 258.29 joule data ini memiliki galat
37.58% dan 38.46%.
Perubahan energi kinetik berhubungan dengan perubahan energi potensial karena adanya
kekekalan energi:
Δ𝐸𝐾 = Δ𝐸𝑃
Menurut persamaan tersebut, perubahan energi kinetik sama dengan perubahan energi
potensialnya, sehingga didapatkan hasil perubahan energi potensial Francesco sebesar 368.79
dan energi potensial Nurul sebesar 158.94 joule, dibandingkan dengan 368.79 joule dan 158.94
joule. Data ini tidak memiliki galat (0%).
7. KESIMPULAN
Tuliskan kesimpulan yang anda dapatkan dari percobaan ini sesuai dengan tujuan yang
anda tuliskan atau penegasan hasil dari hipotesis yang anda kemukakan.
8. REFERENSI
1. Linthorne, Nicholas P. (2001). Analysis of standing vertical jumps using a force
platform. Australia : The University of Sydney.
2. Open Source Physics (OSP). (2021). Tracker Video Analysis and Modeling Tool.
https://physlets.org/tracker/
3. Halliday, D., Resnick, R., dan Walker, J. (2014). Principle of Physics, 10th edition. Amerika :
John Wiley & Sons.
9. PEMBAGIAN TUGAS