ABSTRAK
Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut untuk melakukan
suatu usaha. Joule adalah satuan SI untuk energi, diambil dari jumlah yang diberikan pada suatu
objek (melalui kerja mekanik) dengan memindahkannya sejauh 1 meter dengan gaya 1 newton.
Energi mekanik adalah energi yang dimiliki benda karena sifat geraknya. Pada laporan praktikum ini
akan dibahas mengenai cara menghitung nilai energi mekanik suatu benda yang meliputi nilai energi
potensial, energi kinetik dan energi rotasi, serta kita akan mencari nilai momen inersia dari nilai
energy mekanik yang telah dihitung sebleumnya dengan menggunakan teori piringan Maxwell yang
telah dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk lintasan vertikal.
I.
PENDAHULUAN
I.A. Latar Belakang
Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut
untuk melakukan suatu usaha. Satuan energi adalah joule. Energi mekanik adalah
penjumlahan antara energi kinetik dengan energi potensial suatu benda.
1. Energi potensial atau Energi Diam
Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda akibat adanya
pengaruh tempat atau kedudukan dari benda tersebut. Energi potensial
disebut juga dengan energi diam karena benda yang dalam keaadaan diam
dapat memiliki energi. Jika benda tersebut bergerak, maka benda itu
mengalami perubahan energi potensial menjadi energi gerak. Contoh
misalnya seperti buah kelapa yang siap jatuh dari pohonnya, cicak di plafon
rumah, dan lain sebagainya. Rumus atau persamaan energy potential :
Ep=m . g . h
keterangan:
Ep = energi potensial
m = massa dari benda
g = percepatan gravitasi
h = tinggi benda dari tanah
2. Energi Kinetik atau Kinetis
Energi kinetik adalah energi dari suatu benda yang dimiliki karena
pengaruh gerakannya. Benda yang bergerak memiliki energi kinetik. Rumus
atau persamaan energi kinetik :
1
2
Ek= m. v
2
3. Energi dan Usaha dalam Gerak Rotasi
Gambar 1.1 | Roda Delman yang merupakan salah satu contoh benda
yang menggelinding.
Agar dapat berjalan, roda delman tersebut harus dapat menggelinding
di sepanjang jalan yang dilaluinya. Apakah gerak menggelinding itu? Gerak
menggelinding adalah perpaduan antara gerak rotasi dengan gerak translasi.
Perhatikanlah Gambar 1.2. Gerak translasi dicontohkan pada Gambar 1.2a.
Pada gambar tersebut, gaya F bekerja di pusat massa (PM) roda sehingga
roda berpindah atau bertranslasi.
Pada Gambar 1.2b, gaya F bekerja di jari-jari roda sehingga
menyebabkan roda berotasi pada pusat massanya. Jika kedua jenis gerak
yang dilakukan pada Gambar 1.2a dan 1.2b disatukan, roda akan
menggelinding, seperti yang terlihat pada Gambar 18c.
Gambar 1.2 | (a) Roda bergerak translasi karena ditarik dengan gaya
yang bekerja pada titik pusat massanya (PM). (b) Roda berotasi pada titik
pusat massanya (PM). (c) Roda menggelinding.
Ketika sedang menggelinding, benda memiliki energi kinetik yang
terbagi atas dua jenis, yaitu energi kinetik translasi dan energi kinetik rotasi.
Anda telah mengetahui pada benda yang bergerak translasi, energi
kinetiknya adalah energi kinetik translasi, yaitu
EK trans = mv2
E=Ep+ Ek + Erot
Keterangan: :
Em
= energi mekanik
Ep
= energi potensial
Ek
= energi kinetik
Erot
= energi rotasi
II.
Landasan penyangga
Batang penyangga
Penggaris
Penunjuk
Piringan maxwell
Penyangga Sensor
Alat penghitung
Kabel-kabel penghubung
(Support base)
(Support rod)
(Scale)
(Cursor)
(Maxwell disk)
(Light barrier)
(Counter)
(Connecting rod)
9. Jangka Sorong
(Vernier caliper)
II.B. Methode
Metode atau langkah-langkah yang digunakan untuk mendapatkan nilai
energi dan momen inersia dari gerak piringan Maxwell adalah sebagai berikut:
1. Rangkailah peralatan peralatan yang ada sehingga membentuk lintasan.
2. Catat massa piringan dan ukurah jari-jari sumbu piringan Maxwell yang
digunakan pada lembar data.
3. Nyalakan mesin penghitung dan tekan tombol null untuk membuat mesin
penghitung berada pada nilai nol.
4. Penunjuk pada penggaris di atur sehingga memliki nilai jarak (S) dari
sensor.
5. Tali pada piringan Maxwell digulung sepanjang jarak (S)
6. Piringan Maxwell dilepas secara bersamaan dengan menekan tombol start
pada mesin penghitung sehingga mesin penghitung akan mencatat nilai
waktu (t) secara otomatis apabila piringan telah melewati sensor.
7. Catat waktu pada mesin penghitung pada lembar data.
8. langkah 4 s.d. 7 diulang untuk jarak yang berbeda sesuai dengan petunjuk
asisten.
III.
HASIL
III.A. Data
Tabel 3.1 | Data Hasil Percobaan Hukum Kekekalan Energi
Jarak
(m)
0.4
0.3
0.2
9
5.58
2
5.04
5
4.07
9
10
5.75
4
4.91
3
4.36
4
Xi
5.75
5.59
5.80
5.57
5.45
5.68
5.68
5.38
5.58
5.75
5.62
i = Xi - Xavg
0.12
-0.03
0.18
-0.06
-0.17
0.06
0.06
-0.24
-0.04
0.13
0.000
|i|
0.12
0.03
0.18
0.06
0.17
0.06
0.06
0.24
0.04
0.13
0.11
(i)
0.0146
0.0010
0.0309
0.0031
0.0289
0.0034
0.0036
0.0596
0.0018
0.0169
0.016
Tabel 3.2 | Metode Thompson Tau untuk nilai waktu terhadap jarak 0.4 meter (lanjutan)
Stdev [S]
Median
Modus
0.1349
5.64
-
Tabel 3.3 | Metode Thompson Tau untuk nilai waktu terhadap jarak 0.3 meter
No. Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Average
Xi
4.96
5.07
4.84
5.06
5.13
4.97
5.11
5.25
5.05
4.91
5.03
Stdev [S]
Median
Modus
0.1180
5.05
-
i = Xi - Xavg
-0.07
0.03
-0.19
0.02
0.09
-0.07
0.08
0.22
0.01
-0.12
0.000
|i|
0.07
0.03
0.19
0.02
0.09
0.07
0.08
0.22
0.01
0.12
0.09
(i)
0.0050
0.0011
0.0367
0.0004
0.0089
0.0048
0.0058
0.0477
0.0001
0.0148
0.013
Tabel 3.4 | Metode Thompson Tau untuk nilai waktu terhadap jarak 0.2 meter
No. Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Average
Xi
4.24
4.05
4.21
4.36
4.01
4.16
4.32
4.09
4.08
4.36
4.19
Stdev [S]
Median
Modus
0.1320
4.18
-
i = Xi - Xavg
0.05
-0.14
0.02
0.17
-0.18
-0.03
0.13
-0.10
-0.11
0.18
0.000
|i|
0.05
0.14
0.02
0.17
0.18
0.03
0.13
0.10
0.11
0.18
0.11
(i)
0.0028
0.0195
0.0004
0.0300
0.0327
0.0009
0.0172
0.0100
0.0114
0.0318
0.016
Xn (t)
5.745
4.964
4.239
14.948
Yn (S)
0.4
0.3
0.2
0.9
log Xn
0.759
0.696
0.627
2.082
log Yn
-0.398
-0.523
-0.699
-1.620
log Xn . log Yn
-0.3022
-0.3638
-0.4384
-1.1044
(log Xn)
0.57652
0.48418
0.39346
1.45416
logXn .logYn
logXn
logYn
k
n=1
logXn
k
n=1
n=1
k
n=1
k
a=
a=
3 (1.1044)(2.082)(1.620)
2
3(1.45416)(2.082)
a=2.2839
Xn2
Yn
k
log
n=1
log Xn
Yn
k
log Xn log
n=1
logXn
k
n=1
.
n=1
k
log .
n=1
b=
b=
S 1=0.406 m
log y=a log x +b
S 3=0.203 m
Xn (t)
5.592
5.068
4.046
14.706
Yn (S)
0.4
0.3
0.2
0.9
log Xn
0.748
0.705
0.607
2.059
log Yn
-0.398
-0.523
-0.699
-1.620
log Xn . log Yn
-0.2975
-0.3685
-0.4243
-1.0903
(log Xn)
0.55886
0.49679
0.36848
1.42413
logXn .logYn
logXn
lo gYn
k
n=1
logXn
k
n=1
n=1
k
n=1
k
a=
a=
3 (1.0903)(2.059)(1.620)
2
3(1.42413)(2.059)
a=2.0828
Xn2
Yn
k
log
n=1
log Xn
Yn
k
log Xn log
n=1
logXn
k
n=1
.
n=1
k
log .
n=1
b=
b=
S 1=0.382 m
log y=a log x +b
S 3=0.182 m
Xn (t)
5.800
4.843
4.207
14.850
Yn (S)
0.4
0.3
0.2
0.9
log Xn
0.763
0.685
0.624
2.073
log Yn
-0.398
-0.523
-0.699
-1.620
log Xn . log Yn
-0.3038
-0.3582
-0.4361
-1.0982
(log Xn)
0.58282
0.46938
0.38934
1.44155
logXn .logYn
logXn
logYn
k
n=1
logXn
k
n=1
n=1
k
n=1
k
a=
a=
3 (1.0982)(2.073)(1.620)
2
3(1.44155)(2.073)
a=2.1328
Xn2
Yn
k
log
n=1
log Xn
Yn
k
log Xn log
n=1
logXn
k
n=1
.
n=1
k
log .
n=1
b=
b=
S 1=0.415 m
log y=a log x +b
S 3=0.199 m
Xn (t)
5.568
Yn (S)
0.4
log Xn
0.746
log Yn
-0.398
log Xn . log Yn
-0.2967
(log Xn)
0.55607
2
3
k=3
5.055
4.359
14.982
0.3
0.2
0.9
0.704
0.639
2.089
-0.523
-0.699
-1.620
logXn .logYn
logXn
logYn
k
n=1
logXn
k
n=1
n=1
k
n=1
k
a=
a=
3 (1.1116)(2.089)(1.620)
3(1.46011)(2.089)2
a=2.8237
-0.3680
-0.4469
-1.1116
0.49522
0.40882
1.46011
Xn2
Yn
k
log
n=1
log Xn
Yn
k
log Xn log
n=1
logXn
k
n=1
.
n=1
k
log .
n=1
b=
b=
S 1=0.378 m
log y=a log x +b
S 3=0.216 m
1 m . g . t2
S= .
2
I
m+ 2
r
sehingga
m . g . t2
I=
m . r 2
2. S
I1.1 =
m. g .t 2
m . r 2 =
2. S
0.52689.815.7452
0.5268 . 0.0026 2 = 2.31 x 10-4
20.406
I1.2 =
4
0.378
0.303
0.216
m. g .t
m . r 2 =
2. S
0.52689.814.964 2
0.5268 . 0.00262 = 1.22 x 10-4
20.291
I1.3 =
m. g .t 2
m . r 2 =
2. S
0.52689.815.068
0.5268 .0.0026 2 = 1.33 x 10-4
20.305
m. g .t 2
m . r 2 =
2. S
0.52689.814.046 2
0.5268 . 0.00262 = 4.86 x 10-5
20.182
I3.1 =
I2.3 =
m. g .t 2
m . r 2 =
2. S
0.52689.815.592
0.5268 . 0.00262 = 2.05 x 10-4
20.382
I2.2 =
0.52689.814.239 2
0.5268 . 0.00262 = 6.01 x 10-5
20.203
I2.1 =
m. g .t 2
m . r 2 =
2. S
m. g .t
m . r 2 =
2. S
0.52689.815.8002
0.5268 .0.0026 2 = 2.40 x 10-4
20.415
I3.2 =
m. g .t 2
m . r 2 =
2. S
0.52689.815.568
0.5268 .0.0026 2 = 2.01 x 10-4
20.378
m. g .t 2
m . r 2 =
2. S
0.52689.815.0552
0.5268 . 0.0026 2 = 1.32 x 10-4
20.303
I4.3 =
I4.2 =
m. g .t 2
m . r 2 =
2. S
0.52689.814.207
0.5268 . 0.00262 = 5.81 x 10-5
20.199
I4.1 =
0.52689.814.843 2
0.5268 . 0.00262 = 1.09 x 10-4
20.275
I3.3 =
m. g .t 2
m . r 2 =
2. S
m. g .t
m . r 2 =
2. S
0.52689.814.359 2
0.5268 . 0.00262 = 6.82 x 10-5
20.216
1 m . g . t2
S= .
2
I
m+ 2
r
sehingga
I=
I1.1 =
m. g .t 2
m . r 2 =
2. S
0.52689.814.964 2
0.5268 . 0.00262 = 1.26 x 10-4
20.3
m. g .t 2
m . r 2 =
2. S
0.52689.814.239 2
0.5268 . 0.00262 = 5.92 x 10-5
20.2
I2.1 =
m. g .t 2
m . r 2 =
2. S
I1.3 =
0.52689.815.7452
0.5268 . 0.0026 2 = 2.27 x 10-4
20.4
I1.2 =
m.g.t
m . r 2
2. S
m. g .t 2
m . r 2 =
2. S
0.52689.815.5922
0.5268 . 0.00262 = 2.15 x 10-4
20.4
I2.2 =
m. g .t 2
m . r 2 =
2. S
0.52689.815.800
0.5268 .0.0026 2 = 2.31 x 10-4
20.4
m. g .t 2
m . r 2 =
2. S
0.52689.814.843 2
0.5268 . 0.00262 = 1.19 x 10-4
20.3
I3.3 =
I3.2 =
m. g .t 2
m . r 2 =
2. S
0.52689.814.046
0.5268 . 0.00262 = 5.36 x 10-5
20.2
I3.1 =
0.52689.815.0682
0.5268 .0.0026 2 = 1.31 x 10-4
20.3
I2.3 =
m. g .t 2
m . r 2 =
2. S
m. g .t
m . r 2 =
2. S
0.52689.814.207 2
0.5268 . 0.00262 = 5.83 x 10-5
20.2
I4.1 =
m. g .t 2
m . r 2 =
2. S
0.52689.815.055
0.5268 . 0.0026 2 = 1.30 x 10-4
20.3
I4.3 =
0.52689.815.5682
0.5268 .0.0026 2 = 2.13 x 10-4
20.4
I4.2 =
m. g .t 2
m . r 2 =
2. S
m. g .t 2
m . r 2 =
2. S
0.52689.814.359
0.5268 . 0.00262 = 6.28 x 10-5
20.2
I(S
Data)
2.27E-04
1.26E-04
5.92E-05
Data 4
I(S
Hitung)
2.01E-04
1.32E-04
6.82E-05
I(S
Data)
2.13E-04
1.30E-04
6.28E-05
Ep=m . g . h
Ep1
Ep2
Ep3
Nilai h pada setiap data memiliki nilai yang sama sehingga nilai Ep untuk
keempat data sama.
-Perhitungan Nilai Energi Kinetik
1
2
Ek= . m. v
2
Ek1.1
1
.m . v 2 =
2
1
.0.5268 x
2
0.4
5.745
= 0.0183 J
Ek1.2
1
.m . v 2 =
2
1
.0.5268 x
2
0.3
4.964
= 0.0159 J
Ek1.3
1
.m . v 2 =
2
1
.0.5268 x
2
0.2
4.239
= 0.0124 J
Ek2.1
1
.m . v 2 =
2
1
.0.5268 x
2
0.4
5.592
= 0.0188 J
Ek2.2
1
.m . v 2 =
2
1
.0.5268 x
2
0.3
5.068
= 0.0156 J
Ek2.3
1
2
.m . v =
2
1
.0.5268 x
2
0.2
4.046
= 0.0130 J
Ek3.1
1
2
.m . v =
2
1
.0.5268 x
2
0.4
5.800
= 0.0182 J
Ek3.2
1
2
.m . v =
2
1
.0.5268 x
2
0.3
4.843
= 0.0163 J
Ek3.3
1
.m . v 2 =
2
1
.0.5268 x
2
0.2
4.207
= 0.0125 J
Ek4.1
1
.m . v 2 =
2
1
.0.5268 x
2
0.4
5.568
= 0.0189 J
Ek4.2
1
.m . v 2 =
2
1
.0.5268 x
2
0.3
5.055
= 0.0156 J
Ek4.3
1
.m . v 2 =
2
1
.0.5268 x
2
0.2
4.359
= 0.0121 J
Energi Kinetik
Data 2
t
Ek
Data 1
t
Ek
Data 3
t
Ek
Data 4
t
Ek
5.745
0.0183
5.592
0.0188
5.800
0.0182
5.568
0.0189
4.964
0.0159
5.068
0.0156
4.843
0.0163
5.055
0.0156
4.239
0.0124
4.046
0.0130
4.207
0.0125
4.359
0.0121
1
1
v
Er= . I .2= . I .
2
2
r
()
1
v
.I .
2
r
Er1.2
1
v
.I .
2
r
Er1.3
1
v
.I .
2
r
Er1.1
()
()
()
1
2
1
2
1
2
x 2.27 x 10-4 x
x 1.26 x 10-4 x
x 5.92 x 10-5 x
0.4
5.745
0.0026
0.3
4.964
0.0026
0.2
4.259
0.0026
( )
( )
( )
= 0.0814 J
= 0.0339 J
= 0.0097 J
1
v
.I .
2
r
1
v
.I .
2
r
Er2.3
1
v
.I .
2
r
Er3.1
1
v
.I .
2
r
Er3.2
1
v
.I .
2
r
Er3.3
1
v
.I .
2
r
Er4.1
1
v
.I .
2
r
Er4.2
1
v
.I .
2
r
1
v
.I .
2
r
Er2.1
Er2.2
Er4.3
()
()
()
()
()
()
()
()
()
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
x 2.15 x 10-4 x
x 1.31 x 10-4 x
x 5.36 x 10-5 x
x 2.31 x 10-4 x
x 1.19 x 10-4 x
x 5.83 x 10-5 x
x 2.13 x 10-4 x
x 1.30 x 10-4 x
x 6.28 x 10-5 x
(
(
(
(
(
(
(
(
(
0.4
5.592
0.0026
0.3
5.068
0.0026
0.2
4.046
0.0026
0.4
5.800
0.0026
0.3
4.843
0.0026
0.2
4.207
0.0026
0.4
5.568
0.0026
0.3
5.055
0.0026
0.2
4.359
0.0026
)
)
)
)
)
)
)
)
)
= 0.0813 J
= 0.0340 J
= 0.0097 J
= 0.0814 J
= 0.0339 J
= 0.0097 J
= 0.0813 J
= 0.0340 J
= 0.0098 J
Energi Rotasi
Data 1
Data 2
I
v
Er
I
v
0.081
2.27E-04 0.0696
2.15E-04 0.0715
4
1.26E-04 0.0604 0.033 1.31E-04 0.0592
Er
0.081
3
0.034
0.0026
5.92E-05
0.0472
9
0.009
7
5.36E-05
0.0494
0
0.009
7
Energi Rotasi
Data 3
Data 4
I
v
Er
I
v
2.31E-04 0.0690 0.0814 2.13E-04 0.0718
1.19E-04 0.0619 0.0339 1.30E-04 0.0593
5.83E-05 0.0475 0.0097 6.28E-05 0.0459
Er
0.0813
0.0340
0.0098
Xn (t)
5.745
4.964
4.239
14.948
Yn (Ep)
2.067
1.550
1.034
4.7
log Xn
0.759
0.696
0.627
2.082
log Yn
0.315
0.190
0.014
0.520
logXn .logYn
logXn
logYn
k
n=1
logXn
k
n=1
n=1
k
n=1
k
a=
log Xn . log Yn
0.2395
0.1325
0.0090
0.3810
(log Xn)
0.57652
0.48418
0.39346
1.45416
a=
3 (0.381)(2.082)(0.520)
3 (1.45416)(2.082)2
a=2.2839
Xn2
Yn
k
log
n=1
log Xn
Yn
k
log Xn log
n=1
logXn
k
n=1
.
n=1
k
log .
n=1
b=
b=
Ep1=2.1 J
log y=a log x +b
Ep2=1.540 J
log y=a log x +b
Xn (t)
5.592
5.068
Yn (Ep)
2.067
1.550
log Xn
0.748
0.705
log Yn
0.315
0.190
log Xn . log Yn
0.2358
0.1342
(log Xn)
0.55886
0.49679
3
k=3
4.046
14.706
1.034
4.7
0.607
2.059
0.014
0.520
logXn .logYn
logXn
logYn
k
n=1
logXn
k
n=1
n=1
k
n=1
k
a=
a=
3 (0.3787)(2.059)( 0.520)
3(1.42413)(2.059)2
a=2.0828
0.0087
0.3787
0.36848
1.42413
Xn2
Yn
k
log
n=1
log Xn
Yn
k
log Xn log
n=1
logXn
k
n=1
.
n=1
k
log .
n=1
b=
b=
E p 1=1.998 J
log y=a log x +b
Ep3=1.018 J
Xn (t)
5.800
Yn (Ep)
2.067
log Xn
0.763
log Yn
0.315
log Xn . log Yn
0.2408
(log Xn)
0.58282
2
3
k=3
4.843
4.207
14.850
1.550
1.034
4.7
0.685
0.624
2.073
0.190
0.014
0.520
logXn .logYn
logXn
logYn
k
n=1
logXn
k
n=1
n=1
k
n=1
k
a=
a=
3 (0.3802)(2.073)(0.520)
2
3 (1.44155)(2.073)
a=2.1328
0.1305
0.0090
0.3802
0.46938
0.38934
1.44155
Xn2
Yn
k
log
n=1
log Xn
Yn
k
log Xn log
n=1
logXn
k
n=1
.
n=1
k
log .
n=1
b=
b=
Ep1=2.129 J
log y=a log x +b
Ep3=1.073 J
Xn (t)
5.568
Yn (Ep)
2.067
log Xn
0.746
log Yn
0.315
log Xn . log Yn
0.2352
(log Xn)
0.55607
2
3
k=3
5.055
4.359
14.982
1.550
1.034
4.7
0.704
0.639
2.089
0.190
0.014
0.520
logXn .logYn
log Xn
logYn
k
n=1
logXn
k
n=1
n=1
k
n=1
k
a=
a=
3 (0.3784)(2.089)(0.520)
3(1.46011)(2.089)2
a=2.8237
0.1340
0.0092
0.3784
0.49522
0.40882
1.46011
Xn2
Yn
k
log
n=1
log Xn
Yn
k
log Xn log
n=1
logXn
k
n=1
.
n=1
k
log .
n=1
b=
b=
Ep1=2.056 J
log y=a log x +b
Ep3=1.030 J
atas(tidak segaris lurus), yang diakibatkan oleh adanya nilai percepatan gravitasi
yang menunjukan bahwa semakin jauh jarak peluncuran piringan maka semakin
bertambahnya kecepatan benda yang membuat waktu akan dipercepat tiap
pembagian jarak yang konstan sehingga memliki nilai energy potensial seperti
pada grafik.
- Perhitungan Logartima Energi Kinetik (Ek) terhadap Waktu (t)
Tabel 3.17 | Perhitungan nilai Log Energi Kinetik (Ek) terhadap Waktu (t) untuk data pertama
Pengukuran ke
1
2
3
k=3
Xn (t)
5.745
4.964
4.239
14.948
Yn (Ek)
0.018
0.016
0.012
0.0
log Xn
0.759
0.696
0.627
2.082
log Yn
-1.737
-1.798
-1.906
-5.440
log Xn . log Yn
-1.3186
-1.2512
-1.1953
-3.7651
logXn .logYn
logXn
logYn
k
n=1
logXn
k
n=1
n=1
k
n=1
k
a=
a=
3 (3.7651)(2.082)(5.440)
3(1.45416)(2.082)2
a=1.2839
(log Xn)
0.57652
0.48418
0.39346
1.45416
Xn2
Yn
k
log
n=1
log Xn
Yn
k
log Xn log
n=1
logXn
k
n=1
.
n=1
k
log .
n=1
b=
b=
Ek 1=0.019 J
log y=a log x +b
Ek 3=0.013 J
Xn (t)
5.592
5.068
4.046
14.706
Yn (Ek)
0.019
0.016
0.013
0.0
log Xn
0.748
0.705
0.607
2.059
log Yn
-1.725
-1.807
-1.885
-5.417
log Xn . log Yn
-1.2895
-1.2737
-1.1445
-3.7077
(log Xn)
0.55886
0.49679
0.36848
1.42413
logXn .logYn
logXn
logYn
k
n=1
logXn
k
n=1
n=1
k
n=1
k
a=
a=
3 (3.7077)(2.059)(5.417)
2
3(1.42413)(2.059)
a=1.0828
Xn2
Yn
k
log
n=1
log Xn
Yn
k
log Xn log
n=1
logXn
k
n=1
.
n=1
k
log .
n=1
b=
b=
Er 1=0.018 J
log y=a log x +b
Er 3=0.013 J
Xn (t)
5.800
4.843
Yn (Ek)
0.018
0.016
log Xn
0.763
0.685
log Yn
-1.741
-1.787
log Xn . log Yn
-1.3289
-1.2246
(log Xn)
0.58282
0.46938
3
k=3
4.207
14.850
0.013
0.0
0.624
2.073
-1.902
-5.430
logXn .logYn
logXn
logYn
k
n=1
logXn
k
n=1
n=1
k
n=1
k
a=
a=
3 (3.7405)(2.073)(5.430)
3(1.44155)(2.073)2
a=1.1328
-1.1870
-3.7405
0.38934
1.44155
Xn2
Yn
k
log
n=1
log Xn
Yn
k
log Xn log
n=1
logXn
k
n=1
.
n=1
k
log .
n=1
b=
b=
Er 1=0.019 J
log y=a log x +b
Er 3=0.013 J
Xn (t)
5.568
Yn (Ek)
0.019
log Xn
0.746
log Yn
-1.723
log Xn . log Yn
-1.2849
(log Xn)
0.55607
2
3
k=3
5.055
4.359
14.982
0.016
0.012
0.0
0.704
0.639
2.089
-1.806
-1.918
-5.447
logXn .logYn
logXn
logYn
k
n=1
logXn
k
n=1
n=1
k
n=1
k
a=
a=
3 (3.7819)(2.089)(5.447)
3 (1.46011)(2.089)2
a=1.8237
-1.2709
-1.2262
-3.7819
0.49522
0.40882
1.46011
Xn2
Yn
k
log
n=1
log Xn
Yn
k
log Xn log
n=1
logXn
k
n=1
.
n=1
k
log .
n=1
b=
b=
Er 2=0.016 J
Er 3=0.012 J
segaris lurus), yang diakibatkan oleh adanya nilai percepatan gravitasi yang
menunjukan bahwa semakin jauh jarak peluncuran piringan maka semakin
bertambahnya kecepatan benda yang membuat waktu akan dipercepat tiap
pembagian jarak yang konstan sehingga memliki nilai energy kinetik seperti pada
grafik.
- Perhitungan Logartima Energi Rotasi (Er) terhadap Waktu (t)
Tabel 3.21 | Perhitungan nilai Log Energi Rotasi (Er) terhadap Waktu (t) untuk data pertama
Pengukuran ke
1
2
3
k=3
Xn (t)
5.745
4.964
4.239
14.948
Yn (Er)
0.0814
0.0339
0.0097
0.1
log Xn
0.759
0.696
0.627
2.082
log Yn
-1.089
-1.470
-2.011
-4.570
log Xn . log Yn
-0.8271
-1.0225
-1.2614
-3.1111
logXn .logYn
logXn
logYn
k
n=1
logXn
k
n=1
n=1
k
n=1
k
a=
a=
3 (3.1111)(2.082)(4.570)
3(1.45416)(2.082)2
a=6.9934
(log Xn)
0.57652
0.48418
0.39346
1.45416
Xn2
Yn
k
log
n=1
log Xn
Yn
k
log Xn log
n=1
logXn
k
n=1
.
n=1
k
log .
n=1
b=
b=
Er 1=0.086 J
log y=a log x +b
Er 3=0.010 J
Xn (t)
5.592
5.068
4.046
14.706
Yn (Er)
0.0813
0.0340
0.0097
0.1
log Xn
0.748
0.705
0.607
2.059
log Yn
-1.090
-1.469
-2.014
-4.572
log Xn . log Yn
-0.8146
-1.0354
-1.2223
-3.0723
(log Xn)
0.55886
0.49679
0.36848
1.42413
logXn .logYn
logXn
logYn
k
n=1
logXn
k
n=1
n=1
k
n=1
k
a=
a=
3 (3.0723)(2.059)(4.572)
2
3(1.42413)(2.059)
a=6.3996
Xn2
Yn
k
log
n=1
log Xn
Yn
k
log Xn log
n=1
logXn
k
n=1
.
n=1
k
log .
n=1
b=
b=
Er 1=0.074 J
log y=a log x +b
Er 3=0.009 J
Xn (t)
5.800
Yn (Er)
0.0814
log Xn
0.763
log Yn
-1.089
log Xn . log Yn
-0.8315
(log Xn)
0.58282
2
3
k=3
4.843
4.207
14.850
0.0339
0.0097
0.1
0.685
0.624
2.073
-1.470
-2.011
-4.571
logXn .logYn
logXn
logYn
k
n=1
logXn
k
n=1
n=1
k
n=1
k
a=
a=
3 (3.0938)(2.073)(4.571)
2
3(1.44155)(2.073)
a=6.5328
-1.0072
-1.2551
-3.0938
0.46938
0.38934
1.44155
Xn2
Yn
k
log
n=1
log Xn
Yn
k
log Xn log
n=1
logXn
k
n=1
.
n=1
k
log .
n=1
b=
b=
Er 2=0.027 J
Er 3=0.011 J
Xn (t)
5.568
Yn (Er)
0.0813
log Xn
0.746
log Yn
-1.090
log Xn . log Yn
-0.8126
(log Xn)
0.55607
2
3
k=3
5.055
4.359
14.982
0.0340
0.0098
0.1
0.704
0.639
2.089
-1.469
-2.010
-4.568
logXn .logYn
logXn
logYn
k
n=1
logXn
k
n=1
n=1
k
n=1
k
a=
a=
3 (3.1314)(2.089)(4.568)
3(1.46011)(2.089)2
a=8.6313
-1.0338
-1.2849
-3.1314
0.49522
0.40882
1.46011
Xn2
Yn
k
log
n=1
log Xn
Yn
k
log Xn log
n=1
logXn
k
n=1
.
n=1
k
log .
n=1
b=
b=
Er 1=0.080 J
log y=a log x +b
Er 3=0.010 J
segaris lurus), yang diakibatkan oleh adanya nilai percepatan gravitasi yang
menunjukan bahwa semakin jauh jarak peluncuran piringan maka semakin
bertambahnya kecepatan benda yang membuat waktu akan dipercepat tiap
pembagian jarak yang konstan sehingga memliki nilai energy rotasi seperti pada
grafik.
5. Apakah percepatan a pada rumus sama dengan percepatan gravitasi g ?
Jelaskan jawaban Saudara !
untuk menghitung percepatan (a) digunakan rumus:
a=
m. g
I
m+ 2
r
a1.1
a1.2
a1.3
a2.1
a2.2
a2.3
a3.1
m. g
I
m+ 2
r
m. g
I
m+ 2
r
m. g
I
m+ 2
r
m. g
I
m+ 2
r
m. g
I
m+ 2
r
m. g
I
m+ 2
r
m. g
I
m+ 2
r
0.52689.81
0.5268+
= 0.151 m/s2
= 0.271 m/s2
5.92 x 105
(0.0026)2
= 0.557 m/s2
= 0.160 m/s2
1.31 x 104
(0.0026)2
= 0.260 m/s2
= 0.611 m/s2
= 0.149 m/s2
2.27 x 10
2
(0.0026)
0.52689.81
0.5268+
1.26 x 10
2
(0.0026)
0.52689.81
0.5268+
0.52689.81
2.15 x 10
0.5268+
2
(0.0026)
0.52689.81
0.5268+
0.52689.81
0.5268+
5.36 x 10
2
(0.0026)
0.52689.81
0.5268+
2.31 x 10
2
(0.0026)
a3.2
a3.3
a4.1
a4.2
a4.3
m. g
I
m+ 2
r
m. g
I
m+ 2
r
m. g
I
m+ 2
r
m. g
I
m+ 2
r
m. g
I
m+ 2
r
0.52689.81
0.5268+
1.19 x 104
(0.0026)2
= 0.284 m/s2
= 0.565 m/s2
2.13 x 104
2
(0.0026)
= 0.161 m/s2
= 0.261 m/s2
= 0.526 m/s2
0.52689.81
0.5268+
5.83 x 10
2
(0.0026)
0.52689.81
0.5268+
0.52689.81
1.30 x 10
0.5268+
(0.0026)2
0.52689.81
0.5268+
6.28 x 10
(0.0026)2
IV.
PEMBAHASAN
IV.A. Analisis Data
Berdasarkan perhitungan rumus yang telah dihitung dari data yang diperoleh,
dapat diketahui bahwa nilai momen inersia yang didapat dengan perhitungan
menggunakan piringan Maxwell yang dijatuhkan dengan menggunakan tali dan
dilakukan dengan 3 jarak yang berbeda memiliki nilai yang berbeda dikarenakan
adanya perbedaan percepatan pada tiap jarak yang berbeda tersebut. Nilai
percepatan yang didapat melalui perhitungan bukan merupakan nilai yang sama
dengan percepatan gravitasi karena akibat beban piringan yang jatuh dihambat
oleh tali yang membuat percepatan piringan menjadi lebih lambat disbanding
dengan percepatan gravitasi. Perbedaan nilai tersebut dapat diakibatkan oleh
beberapa faktor yang akan dibahas pada analisa kesalahan berikut.
IV.C. Simpulan
V.
1. Haliday, Resnick; Fisika Jilid I; Edisi ketiga; hal 120-125, 183-189, 204-208, 315332; Erlangga; Jakarta; 1985.
2. http://ketutalitfisika.blogspot.com/2009/11/hukum-kekekalan-energimekanik.html
3. http://basicsphysics.blogspot.com/2008/12/energi-mekanik.html
4. http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/pengertian-gerak-rotasikinematika-dan-dinamika-momen-gaya-inersia-kesetimbangan-benda-tegarcontoh-soal-kunci-jawaban.html