Anda di halaman 1dari 67

KEKEKALAN ENERGI MEKANIK

ABSTRAK
Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut untuk melakukan
suatu usaha. Joule adalah satuan SI untuk energi, diambil dari jumlah yang diberikan pada suatu
objek (melalui kerja mekanik) dengan memindahkannya sejauh 1 meter dengan gaya 1 newton.
Energi mekanik adalah energi yang dimiliki benda karena sifat geraknya. Pada laporan praktikum ini
akan dibahas mengenai cara menghitung nilai energi mekanik suatu benda yang meliputi nilai energi
potensial, energi kinetik dan energi rotasi, serta kita akan mencari nilai momen inersia dari nilai
energy mekanik yang telah dihitung sebleumnya dengan menggunakan teori piringan Maxwell yang
telah dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk lintasan vertikal.

I.

PENDAHULUAN
I.A. Latar Belakang
Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut
untuk melakukan suatu usaha. Satuan energi adalah joule. Energi mekanik adalah
penjumlahan antara energi kinetik dengan energi potensial suatu benda.
1. Energi potensial atau Energi Diam
Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda akibat adanya
pengaruh tempat atau kedudukan dari benda tersebut. Energi potensial
disebut juga dengan energi diam karena benda yang dalam keaadaan diam
dapat memiliki energi. Jika benda tersebut bergerak, maka benda itu
mengalami perubahan energi potensial menjadi energi gerak. Contoh
misalnya seperti buah kelapa yang siap jatuh dari pohonnya, cicak di plafon
rumah, dan lain sebagainya. Rumus atau persamaan energy potential :

Ep=m . g . h
keterangan:
Ep = energi potensial
m = massa dari benda
g = percepatan gravitasi
h = tinggi benda dari tanah
2. Energi Kinetik atau Kinetis
Energi kinetik adalah energi dari suatu benda yang dimiliki karena
pengaruh gerakannya. Benda yang bergerak memiliki energi kinetik. Rumus
atau persamaan energi kinetik :

1
2
Ek= m. v
2
3. Energi dan Usaha dalam Gerak Rotasi

Gambar 1.1 | Roda Delman yang merupakan salah satu contoh benda
yang menggelinding.
Agar dapat berjalan, roda delman tersebut harus dapat menggelinding
di sepanjang jalan yang dilaluinya. Apakah gerak menggelinding itu? Gerak
menggelinding adalah perpaduan antara gerak rotasi dengan gerak translasi.
Perhatikanlah Gambar 1.2. Gerak translasi dicontohkan pada Gambar 1.2a.
Pada gambar tersebut, gaya F bekerja di pusat massa (PM) roda sehingga
roda berpindah atau bertranslasi.
Pada Gambar 1.2b, gaya F bekerja di jari-jari roda sehingga
menyebabkan roda berotasi pada pusat massanya. Jika kedua jenis gerak
yang dilakukan pada Gambar 1.2a dan 1.2b disatukan, roda akan
menggelinding, seperti yang terlihat pada Gambar 18c.

Gambar 1.2 | (a) Roda bergerak translasi karena ditarik dengan gaya
yang bekerja pada titik pusat massanya (PM). (b) Roda berotasi pada titik
pusat massanya (PM). (c) Roda menggelinding.
Ketika sedang menggelinding, benda memiliki energi kinetik yang
terbagi atas dua jenis, yaitu energi kinetik translasi dan energi kinetik rotasi.
Anda telah mengetahui pada benda yang bergerak translasi, energi
kinetiknya adalah energi kinetik translasi, yaitu
EK trans = mv2

Sedangkan, pada benda yang berotasi murni, energi kinetiknya adalah


energi kinetik rotasi, yaitu
EK rot = I2
Pada benda yang menggelinding, gerak benda merupakan perpaduan antara
gerak translasi dan gerak rotasi. Oleh karena itu, energi kinetik yang
dimiliki benda adalah energi kinetik total, yaitu
EK tot = EK trans + EK rot
EK tot = mv2 + I2
4. Hukum Kekekalan Energi
" Energi tidak dapat diciptakan dan juga tidak dapat dimusnahkan"
Jadi perubahan bentuk suatu energi dari bentuk yang satu ke bentuk yang
lain tidak merubah jumlah atau besar energi secara keseluruhan.Rumus atau
persamaan mekanik (berhubungan dengan hukum kekekalan energi) :

E=Ep+ Ek + Erot

Keterangan: :
Em
= energi mekanik
Ep
= energi potensial
Ek
= energi kinetik
Erot
= energi rotasi

I.B. Tujuan Percobaan


1. Mempelajari konsep dan menentukan nilai kekekalan energi.
2. Menentukan momen inersai (momen kelembaman) benda dengan
menggunakan prinsip kekekalan energi.

II.

BAHAN DAN METHODE


II.A. Alat dan Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Landasan penyangga
Batang penyangga
Penggaris
Penunjuk
Piringan maxwell
Penyangga Sensor
Alat penghitung
Kabel-kabel penghubung

(Support base)
(Support rod)
(Scale)
(Cursor)
(Maxwell disk)
(Light barrier)
(Counter)
(Connecting rod)

9. Jangka Sorong

(Vernier caliper)

II.B. Methode
Metode atau langkah-langkah yang digunakan untuk mendapatkan nilai
energi dan momen inersia dari gerak piringan Maxwell adalah sebagai berikut:
1. Rangkailah peralatan peralatan yang ada sehingga membentuk lintasan.
2. Catat massa piringan dan ukurah jari-jari sumbu piringan Maxwell yang
digunakan pada lembar data.
3. Nyalakan mesin penghitung dan tekan tombol null untuk membuat mesin
penghitung berada pada nilai nol.
4. Penunjuk pada penggaris di atur sehingga memliki nilai jarak (S) dari
sensor.
5. Tali pada piringan Maxwell digulung sepanjang jarak (S)
6. Piringan Maxwell dilepas secara bersamaan dengan menekan tombol start
pada mesin penghitung sehingga mesin penghitung akan mencatat nilai
waktu (t) secara otomatis apabila piringan telah melewati sensor.
7. Catat waktu pada mesin penghitung pada lembar data.
8. langkah 4 s.d. 7 diulang untuk jarak yang berbeda sesuai dengan petunjuk
asisten.

III.

HASIL
III.A. Data
Tabel 3.1 | Data Hasil Percobaan Hukum Kekekalan Energi

Jarak
(m)
0.4
0.3
0.2

Massa Piringan Maxwell = 0.526 kilogram


Jari-jari Poros Piringan Maxwell = 0.0026 mm
Pengukuran Waktu (s) ke1
2
3
4
5
6
7
8
5.74 5.59
5.56 5.45 5.68 5.68
5
2
5.8
8
4
2
4
5.38
4.96 5.06 4.84 5.05 5.12 4.96 5.11 5.25
4
8
3
5
9
5
1
3
4.23 4.04 4.20 4.35 4.00 4.15 4.31 4.08
9
6
7
9
5
6
7
6

9
5.58
2
5.04
5
4.07
9

10
5.75
4
4.91
3
4.36
4

Tabel di atas menunjukkan hasil data percobaan kekekalan energi


mekanik yang diambil pada praktikum tanggal 28 Oktober 2014 yang
menunjukan massa piringan, jari-jari poros piringan maxwell dan waktu
yang digunakan untuk menempuh jarak yang sudah ditentukan, untuk
kesepuluh kali pengulangan pada jarak yang berbeda.
III.B. Perhitungan

1. Buatlah grafik S sebagai fungsi t untuk tiap piringan Maxwell yang


digunakan dalam satu grafik pada kertas log! Dri grafik tersebut carilah
momen inersia (I) tiap piringan Maxwell melalui rumus!
- Perhitungan Nilai Kesalahan Metode Thompson Tau
Tabel 3.2 | Metode Thompson Tau untuk nilai waktu terhadap jarak 0.4 meter
No. Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Average

Xi
5.75
5.59
5.80
5.57
5.45
5.68
5.68
5.38
5.58
5.75
5.62

i = Xi - Xavg
0.12
-0.03
0.18
-0.06
-0.17
0.06
0.06
-0.24
-0.04
0.13
0.000

|i|
0.12
0.03
0.18
0.06
0.17
0.06
0.06
0.24
0.04
0.13
0.11

(i)
0.0146
0.0010
0.0309
0.0031
0.0289
0.0034
0.0036
0.0596
0.0018
0.0169
0.016

Tabel 3.2 | Metode Thompson Tau untuk nilai waktu terhadap jarak 0.4 meter (lanjutan)
Stdev [S]
Median
Modus

0.1349
5.64
-

i= (Xi - Xavg) sama dengan nol


maka tidak ada outlier
Xmax = 5.80 | Xmin = 5.38

Tabel 3.3 | Metode Thompson Tau untuk nilai waktu terhadap jarak 0.3 meter
No. Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Average

Xi
4.96
5.07
4.84
5.06
5.13
4.97
5.11
5.25
5.05
4.91
5.03

Stdev [S]
Median
Modus

0.1180
5.05
-

i = Xi - Xavg
-0.07
0.03
-0.19
0.02
0.09
-0.07
0.08
0.22
0.01
-0.12
0.000

|i|
0.07
0.03
0.19
0.02
0.09
0.07
0.08
0.22
0.01
0.12
0.09

(i)
0.0050
0.0011
0.0367
0.0004
0.0089
0.0048
0.0058
0.0477
0.0001
0.0148
0.013

i= (Xi - Xavg) sama dengan nol


maka tidak ada outlier
Xmax = 5.25 | Xmin = 4.84

Tabel 3.4 | Metode Thompson Tau untuk nilai waktu terhadap jarak 0.2 meter

No. Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Average

Xi
4.24
4.05
4.21
4.36
4.01
4.16
4.32
4.09
4.08
4.36
4.19

Stdev [S]
Median
Modus

0.1320
4.18
-

i = Xi - Xavg
0.05
-0.14
0.02
0.17
-0.18
-0.03
0.13
-0.10
-0.11
0.18
0.000

|i|
0.05
0.14
0.02
0.17
0.18
0.03
0.13
0.10
0.11
0.18
0.11

(i)
0.0028
0.0195
0.0004
0.0300
0.0327
0.0009
0.0172
0.0100
0.0114
0.0318
0.016

i= (Xi - Xavg) sama dengan nol


maka tidak ada outlier
Xmax = 4.36 | Xmin = 4.01

Berdasarkan perhitungan tabel di atas, menunjukkan bahwa tidak adanya


out liner untuk setiap perhitungan pada waktu tempuh (t) untuk ketiga jenis jarak
(s) yang berbeda. sehingga kesepuluh data yang ada merupakan data yang valid
dan dapat digunakan untuk perhitungan selanjutnya. yaitu perhitungan untuk
membuat grafik Log jarak (S) terhadap waktu (t) dan menentukan perhitungan
nilai momen inersia priringan Maxwell tersebut untuk tiap jaraknya.
- Perhitungan Log
Tabel 3.5 | Perhitungan nilai Log Jarak (s) terhadap Waktu (t) untuk data pertama
Pengukuran ke
1
2
3
k=3

Xn (t)
5.745
4.964
4.239
14.948

Yn (S)
0.4
0.3
0.2
0.9

log Xn
0.759
0.696
0.627
2.082

log Yn
-0.398
-0.523
-0.699
-1.620

log Xn . log Yn
-0.3022
-0.3638
-0.4384
-1.1044

(log Xn)
0.57652
0.48418
0.39346
1.45416

logXn .logYn
logXn
logYn
k

n=1

logXn
k

n=1


n=1
k


n=1

k
a=
a=

3 (1.1044)(2.082)(1.620)
2
3(1.45416)(2.082)

a=2.2839

Xn2
Yn
k

log
n=1

log Xn
Yn
k

log Xn log
n=1

logXn
k

n=1

.
n=1
k

log .
n=1

b=
b=

( 1.45416 )(1.620 )( 2.082 ) (1.1044)


3(1.45416)(2.082)2
b=2.1253

log y=a log x +b


log S 1=2.2839 log t 12.1253

log S 1=2.2839 ( 0.759 )2.1253


log S 1=0.391

S 1=0.406 m
log y=a log x +b

log S 2=2.2839 log t 22.1253


log S 2=2.2839 ( 0.696 )2.1253
log S 2=0.536
S 2=0.291 m

log y=a log x +b


log S 3=2.2839 log t 32.1253

log S 3=2.2839 ( 0.627 )2.1253


log S 3=0.693

S 3=0.203 m

Gambar 3.1 | Grafik Logaritma S dan t Data Pertama


Tabel 3.6 | Perhitungan nilai Log Jarak (s) terhadap Waktu (t) untuk data kedua
Pengukuran ke
1
2
3
k=3

Xn (t)
5.592
5.068
4.046
14.706

Yn (S)
0.4
0.3
0.2
0.9

log Xn
0.748
0.705
0.607
2.059

log Yn
-0.398
-0.523
-0.699
-1.620

log Xn . log Yn
-0.2975
-0.3685
-0.4243
-1.0903

(log Xn)
0.55886
0.49679
0.36848
1.42413

logXn .logYn
logXn
lo gYn
k

n=1

logXn
k

n=1


n=1
k


n=1

k
a=
a=

3 (1.0903)(2.059)(1.620)
2
3(1.42413)(2.059)

a=2.0828

Xn2
Yn
k

log
n=1

log Xn
Yn
k

log Xn log
n=1

logXn
k

n=1

.
n=1
k

log .
n=1

b=
b=

( 1.42413 ) (1.620 )( 2.059 ) (1.0903)


3(1.42413)(2.059)2
b=1.9698

log y=a log x +b


log S 1=2.0828 log t 11.9698

log S 1=2.0828 ( 0.748 ) 1.9698


log S 1=0.418

S 1=0.382 m
log y=a log x +b

log S 2=2.0828 log t 21.9698


log S 2=2.0828 ( 0.705 ) 1.9698
log S 2=0.515
S 2=0.305 m

log y=a log x +b


log S 3=2.0828 log t 31.9698

log S 3=2.0828 ( 0.607 )1.9698


log S 3=0.739

S 3=0.182 m

Gambar 3.2 | Grafik Logaritma S dan t Data Kedua


Tabel 3.7 | Perhitungan nilai Log Jarak (s) terhadap Waktu (t) untuk Data Ketiga
Pengukuran ke
1
2
3
k=3

Xn (t)
5.800
4.843
4.207
14.850

Yn (S)
0.4
0.3
0.2
0.9

log Xn
0.763
0.685
0.624
2.073

log Yn
-0.398
-0.523
-0.699
-1.620

log Xn . log Yn
-0.3038
-0.3582
-0.4361
-1.0982

(log Xn)
0.58282
0.46938
0.38934
1.44155

logXn .logYn
logXn
logYn
k

n=1

logXn
k

n=1


n=1
k


n=1

k
a=
a=

3 (1.0982)(2.073)(1.620)
2
3(1.44155)(2.073)

a=2.1328

Xn2
Yn
k

log
n=1

log Xn
Yn
k

log Xn log
n=1

logXn
k

n=1

.
n=1
k

log .
n=1

b=
b=

( 1.44155 ) (1.620 )( 2.073 ) (1.0982)


3(1.44155)(2.073)2
b=2.0133

log y=a log x +b


log S 1=2.1328 log t 12.0133

log S 1=2.1328 ( 0.763 ) 2.0133


log S 1=0.382

S 1=0.415 m
log y=a log x +b

log S 2=2.1328 log t 22.0133


log S 2=2.1328 ( 0.685 ) 2.0133
log S 2=0.561
S 2=0.275 m

log y=a log x +b


log S 3=2.1328 log t 32.0133

log S 3=2.1328 ( 0.624 )2.0133


log S 3=0.700

S 3=0.199 m

Gambar 3.3 | Grafik Logaritma S dan t Data Ketiga


Tabel 3.8 | Perhitungan nilai Log Jarak (s) terhadap Waktu (t) untuk Data Ke-empat
Pengukuran ke
1

Xn (t)
5.568

Yn (S)
0.4

log Xn
0.746

log Yn
-0.398

log Xn . log Yn
-0.2967

(log Xn)
0.55607

2
3
k=3

5.055
4.359
14.982

0.3
0.2
0.9

0.704
0.639
2.089

-0.523
-0.699
-1.620

logXn .logYn
logXn
logYn
k

n=1

logXn
k

n=1


n=1
k


n=1

k
a=
a=

3 (1.1116)(2.089)(1.620)
3(1.46011)(2.089)2
a=2.8237

-0.3680
-0.4469
-1.1116

0.49522
0.40882
1.46011

Xn2
Yn
k

log
n=1

log Xn
Yn
k

log Xn log
n=1

logXn
k

n=1

.
n=1
k

log .
n=1

b=
b=

( 1.46011 )(1.620 )( 2.089 ) (1.1116)


3(1.46011)(2.089)2
b=2.5060

log y=a log x +b


log S 1=2.8237 log t 12.5060

log S 1=2.8237 ( 0.746 )2.5060


log S 1=0.422

S 1=0.378 m
log y=a log x +b

log S 2=2.8237 log t 22.5060


log S 2=2.8237 ( 0.704 )2.5060
log S 2=0.518
S 2=0.303 m

log y=a log x +b


log S 3=2.8237 log t 32.5060

log S 3=2.8237 ( 0.639 )2.5060


log S 3=0.665

S 3=0.216 m

Gambar 3.4 | Grafik Logaritma S dan t Data Ke-empat


Kesimpulan grafik logaritma di atas :
Berdasarkan perhitungan didapat grafik seperti grafik 3.1; 3.2; 3.3 ;3.4 yang
menunjukan bahwa setiap jarak tertentu apabila piringan Maxwell dijatuhkan
akan menghasilkan perbandingan t yang semakin besar. Dengan jarak yang
semakin pendek maka nilai t yang di dapat pun semakin kecil. Keempat grafik di
atas menggambar posisi garis yang sedikit melengkung ke atas(tidak segaris
lurus), yang diakibatkan oleh adanya nilai percepatan gravitasi yang menunjukan

bahwa semakin jauh jarak peluncuran piringan maka semakin bertambahnya


kecepatan benda yang membuat waktu akan dipercepat tiap pembagian jarak
yang konstan.

- Perhitungan Niai Momen Inersia (I)


Cara untuk menghitung momen inesia piringan dengan nilai s hitung adalah
menggunakan rumus :

1 m . g . t2
S= .
2
I
m+ 2
r

sehingga

m . g . t2
I=
m . r 2
2. S

Tabel 3.9 | Rekapitulasi Hasil Perhitungan Nilai Jarak (S) Perhitungan


Rekapitulasi Nilai S hitung
Data ke1
2
3
S1
0.406
0.382
0.415
S2
0.291
0.305
0.275
S3
0.203
0.182
0.199

I1.1 =

m. g .t 2
m . r 2 =
2. S

0.52689.815.7452
0.5268 . 0.0026 2 = 2.31 x 10-4
20.406

I1.2 =

4
0.378
0.303
0.216

m. g .t
m . r 2 =
2. S

0.52689.814.964 2
0.5268 . 0.00262 = 1.22 x 10-4
20.291

I1.3 =

m. g .t 2
m . r 2 =
2. S

0.52689.815.068
0.5268 .0.0026 2 = 1.33 x 10-4
20.305

m. g .t 2
m . r 2 =
2. S

0.52689.814.046 2
0.5268 . 0.00262 = 4.86 x 10-5
20.182

I3.1 =

I2.3 =

m. g .t 2
m . r 2 =
2. S

0.52689.815.592
0.5268 . 0.00262 = 2.05 x 10-4
20.382
I2.2 =

0.52689.814.239 2
0.5268 . 0.00262 = 6.01 x 10-5
20.203
I2.1 =

m. g .t 2
m . r 2 =
2. S

m. g .t
m . r 2 =
2. S

0.52689.815.8002
0.5268 .0.0026 2 = 2.40 x 10-4
20.415

I3.2 =

m. g .t 2
m . r 2 =
2. S

0.52689.815.568
0.5268 .0.0026 2 = 2.01 x 10-4
20.378

m. g .t 2
m . r 2 =
2. S

0.52689.815.0552
0.5268 . 0.0026 2 = 1.32 x 10-4
20.303

I4.3 =

I4.2 =

m. g .t 2
m . r 2 =
2. S

0.52689.814.207
0.5268 . 0.00262 = 5.81 x 10-5
20.199
I4.1 =

0.52689.814.843 2
0.5268 . 0.00262 = 1.09 x 10-4
20.275
I3.3 =

m. g .t 2
m . r 2 =
2. S

m. g .t
m . r 2 =
2. S

0.52689.814.359 2
0.5268 . 0.00262 = 6.82 x 10-5
20.216

2. Tentukan momen inersia tiap piringan Maxwell dengan menggunakan


rumus!
Cara untuk menghitung momen inesia piringan dengan nilai s tabel adalah
menggunakan rumus :

1 m . g . t2
S= .
2
I
m+ 2
r

sehingga

I=

I1.1 =

m. g .t 2
m . r 2 =
2. S

0.52689.814.964 2
0.5268 . 0.00262 = 1.26 x 10-4
20.3

m. g .t 2
m . r 2 =
2. S

0.52689.814.239 2
0.5268 . 0.00262 = 5.92 x 10-5
20.2

I2.1 =

m. g .t 2
m . r 2 =
2. S

I1.3 =

0.52689.815.7452
0.5268 . 0.0026 2 = 2.27 x 10-4
20.4
I1.2 =

m.g.t
m . r 2
2. S

m. g .t 2
m . r 2 =
2. S

0.52689.815.5922
0.5268 . 0.00262 = 2.15 x 10-4
20.4

I2.2 =

m. g .t 2
m . r 2 =
2. S

0.52689.815.800
0.5268 .0.0026 2 = 2.31 x 10-4
20.4

m. g .t 2
m . r 2 =
2. S

0.52689.814.843 2
0.5268 . 0.00262 = 1.19 x 10-4
20.3

I3.3 =

I3.2 =

m. g .t 2
m . r 2 =
2. S

0.52689.814.046
0.5268 . 0.00262 = 5.36 x 10-5
20.2
I3.1 =

0.52689.815.0682
0.5268 .0.0026 2 = 1.31 x 10-4
20.3
I2.3 =

m. g .t 2
m . r 2 =
2. S

m. g .t
m . r 2 =
2. S

0.52689.814.207 2
0.5268 . 0.00262 = 5.83 x 10-5
20.2

I4.1 =

m. g .t 2
m . r 2 =
2. S

0.52689.815.055
0.5268 . 0.0026 2 = 1.30 x 10-4
20.3
I4.3 =

0.52689.815.5682
0.5268 .0.0026 2 = 2.13 x 10-4
20.4
I4.2 =

m. g .t 2
m . r 2 =
2. S

m. g .t 2
m . r 2 =
2. S

0.52689.814.359
0.5268 . 0.00262 = 6.28 x 10-5
20.2

3. Bandingkan hasil yang saudara dapatkan pada no. 1 dan no. 2 !


Jelaskan !
Tabel 3.10 | Perbandingan Nilai Inersia dengan Menggunakan Nilai S Hitung terhadap S Data
Data 1
I(S
Hitung)
2.31E-04
1.22E-04
6.01E-05

I(S
Data)
2.27E-04
1.26E-04
5.92E-05

Perbandingan Nilai Momen Inersia


Data 2
Data 3
I(S
I(S
I(S
I(S Data)
Hitung)
Data)
Hitung)
2.05E-04 2.15E-04 2.40E-04
2.31E-04
1.33E-04 1.31E-04 1.09E-04
1.19E-04
4.86E-05 5.36E-05 5.81E-05
5.83E-05

Data 4
I(S
Hitung)
2.01E-04
1.32E-04
6.82E-05

I(S
Data)
2.13E-04
1.30E-04
6.28E-05

Dengan berdasarkan tabel perbandingan nilai momen inersia di atas, dapat


kita lihat bahwa nilai yang didapat berdasarkan hasil S perhitungan memiliki
perbedaan nilai yang tidak terlalu signifikan disbanding dengan inersia dengan S

data. Perbedaan tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi


nilai pada saat praktikum yang akan dibahas lebih lanjut pada analisis kesalahan.
4. Buatlah grafik Ep vs t, Ek vs t, Er vs t pada kertas log dengan
menggunakan hubungan antara perasamaan (7) dan persamaan (8) pada
modul ! Apakah yang dapat Saudara simpulkan dari ketiga grafik tersebut !
Untuk mendapatkan grafik tersebut, diperlukannya perhitungan untuk
masing-masing nilai energi potensial, energi kinetic, energi rotasi sebagai
berikut:
- Perhitungan Nilai Energi Potensial

Ep=m . g . h

Ep1

m. g . h = 0.5268 x 9.81 x 0.4 = 2.067 J

Ep2

m. g . h = 0.5268 x 9.81 x 0.3 = 1.550 J

Ep3

m. g . h = 0.5268 x 9.81 x 0.2 = 1.034 J

Nilai h pada setiap data memiliki nilai yang sama sehingga nilai Ep untuk
keempat data sama.
-Perhitungan Nilai Energi Kinetik

1
2
Ek= . m. v
2

Ek1.1

1
.m . v 2 =
2

1
.0.5268 x
2

0.4
5.745

= 0.0183 J

Ek1.2

1
.m . v 2 =
2

1
.0.5268 x
2

0.3
4.964

= 0.0159 J

Ek1.3

1
.m . v 2 =
2

1
.0.5268 x
2

0.2
4.239

= 0.0124 J

Ek2.1

1
.m . v 2 =
2

1
.0.5268 x
2

0.4
5.592

= 0.0188 J

Ek2.2

1
.m . v 2 =
2

1
.0.5268 x
2

0.3
5.068

= 0.0156 J

Ek2.3

1
2
.m . v =
2

1
.0.5268 x
2

0.2
4.046

= 0.0130 J

Ek3.1

1
2
.m . v =
2

1
.0.5268 x
2

0.4
5.800

= 0.0182 J

Ek3.2

1
2
.m . v =
2

1
.0.5268 x
2

0.3
4.843

= 0.0163 J

Ek3.3

1
.m . v 2 =
2

1
.0.5268 x
2

0.2
4.207

= 0.0125 J

Ek4.1

1
.m . v 2 =
2

1
.0.5268 x
2

0.4
5.568

= 0.0189 J

Ek4.2

1
.m . v 2 =
2

1
.0.5268 x
2

0.3
5.055

= 0.0156 J

Ek4.3

1
.m . v 2 =
2

1
.0.5268 x
2

0.2
4.359

= 0.0121 J

Tabel 3.11 | Rekapitulasi Hasil Perhitungan Nilai Energi Kinetik


Data ke m
S
0.
0.5268
4
0.
0.5268
3
0.
0.5268
2

Energi Kinetik
Data 2
t
Ek

Data 1
t
Ek

Data 3
t
Ek

Data 4
t
Ek

5.745

0.0183

5.592

0.0188

5.800

0.0182

5.568

0.0189

4.964

0.0159

5.068

0.0156

4.843

0.0163

5.055

0.0156

4.239

0.0124

4.046

0.0130

4.207

0.0125

4.359

0.0121

- Perhitungan Nilai Energi Rotasi

1
1
v
Er= . I .2= . I .
2
2
r

()

1
v
.I .
2
r

Er1.2

1
v
.I .
2
r

Er1.3

1
v
.I .
2
r

Er1.1

()
()
()

1
2

1
2

1
2

x 2.27 x 10-4 x

x 1.26 x 10-4 x

x 5.92 x 10-5 x

0.4
5.745
0.0026

0.3
4.964
0.0026

0.2
4.259
0.0026

( )
( )
( )

= 0.0814 J

= 0.0339 J

= 0.0097 J

1
v
.I .
2
r

1
v
.I .
2
r

Er2.3

1
v
.I .
2
r

Er3.1

1
v
.I .
2
r

Er3.2

1
v
.I .
2
r

Er3.3

1
v
.I .
2
r

Er4.1

1
v
.I .
2
r

Er4.2

1
v
.I .
2
r
1
v
.I .
2
r

Er2.1

Er2.2

Er4.3

()
()
()
()
()
()
()
()
()

1
2

1
2

1
2

1
2

1
2

1
2

1
2

1
2

1
2

x 2.15 x 10-4 x

x 1.31 x 10-4 x

x 5.36 x 10-5 x

x 2.31 x 10-4 x

x 1.19 x 10-4 x

x 5.83 x 10-5 x

x 2.13 x 10-4 x

x 1.30 x 10-4 x

x 6.28 x 10-5 x

(
(
(
(
(
(
(
(
(

0.4
5.592
0.0026
0.3
5.068
0.0026
0.2
4.046
0.0026
0.4
5.800
0.0026
0.3
4.843
0.0026
0.2
4.207
0.0026
0.4
5.568
0.0026
0.3
5.055
0.0026
0.2
4.359
0.0026

)
)
)
)
)
)
)
)
)

= 0.0813 J

= 0.0340 J

= 0.0097 J

= 0.0814 J

= 0.0339 J

= 0.0097 J

= 0.0813 J

= 0.0340 J

= 0.0098 J

Tabel 3.12 | Rekapitulasi Hasil Perhitungan Nilai Energi Rotasi


Data ker
0.0026
0.0026

Energi Rotasi
Data 1
Data 2
I
v
Er
I
v
0.081
2.27E-04 0.0696
2.15E-04 0.0715
4
1.26E-04 0.0604 0.033 1.31E-04 0.0592

Er
0.081
3
0.034

0.0026

5.92E-05

0.0472

9
0.009
7

5.36E-05

0.0494

0
0.009
7

Tabel 3.12 | Rekapitulasi Hasil Perhitungan Nilai Energi Rotasi (Lanjutan)


Data ker
0.0026
0.0026
0.0026

Energi Rotasi
Data 3
Data 4
I
v
Er
I
v
2.31E-04 0.0690 0.0814 2.13E-04 0.0718
1.19E-04 0.0619 0.0339 1.30E-04 0.0593
5.83E-05 0.0475 0.0097 6.28E-05 0.0459

Er
0.0813
0.0340
0.0098

- Perhitungan Logartima Energi Potensial (Ep) terhadap Waktu (t)


Tabel 3.13 | Perhitungan nilai Log Energi Potensial (Ep) terhadap Waktu (t) untuk data pertama
Pengukuran ke
1
2
3
k=3

Xn (t)
5.745
4.964
4.239
14.948

Yn (Ep)
2.067
1.550
1.034
4.7

log Xn
0.759
0.696
0.627
2.082

log Yn
0.315
0.190
0.014
0.520

logXn .logYn
logXn
logYn
k

n=1

logXn
k

n=1


n=1
k


n=1

k
a=

log Xn . log Yn
0.2395
0.1325
0.0090
0.3810

(log Xn)
0.57652
0.48418
0.39346
1.45416

a=

3 (0.381)(2.082)(0.520)
3 (1.45416)(2.082)2
a=2.2839

Xn2
Yn
k

log
n=1

log Xn
Yn
k

log Xn log
n=1

logXn
k

n=1

.
n=1
k

log .
n=1

b=
b=

( 1.45416 )( 0.520 ) ( 2.082 ) (0.381)


3(1.45416)(2.082)2
b=1.4120

log y=a log x +b


log Ep1=2.2839 log t 11.4120

log Ep1=2.2839 ( 0.759 )1.4120


log Ep1=0.322

Ep1=2.1 J
log y=a log x +b

log Ep2=2.2839 log t 21.4120

log Ep2=2.2839 ( 0.696 ) 1.4120


log Ep2=0.177

Ep2=1.540 J
log y=a log x +b

log Ep3=2.2839 log t 31.4120


log Ep3=2.2839 ( 0.627 )1.4120
log Ep3=0.021
Ep3=1.049 J

Gambar 3.5 | Grafik Logaritma Ep dan t Data Pertama


Tabel 3.14 | Perhitungan nilai Log Energi Potensial (Ep) terhadap Waktu (t) untuk data kedua
Pengukuran ke
1
2

Xn (t)
5.592
5.068

Yn (Ep)
2.067
1.550

log Xn
0.748
0.705

log Yn
0.315
0.190

log Xn . log Yn
0.2358
0.1342

(log Xn)
0.55886
0.49679

3
k=3

4.046
14.706

1.034
4.7

0.607
2.059

0.014
0.520

logXn .logYn
logXn
logYn
k

n=1

logXn
k

n=1


n=1
k


n=1

k
a=
a=

3 (0.3787)(2.059)( 0.520)
3(1.42413)(2.059)2
a=2.0828

0.0087
0.3787

0.36848
1.42413

Xn2
Yn
k

log
n=1

log Xn
Yn
k

log Xn log
n=1

logXn
k

n=1

.
n=1
k

log .
n=1

b=
b=

( 1.42413 ) ( 0.520 ) ( 2.059 ) (0.3787)


3 (1.42413)(2.059)2
b=1.2564

log y=a log x +b


log Ep1=2.0828 log t 11.2564

log Ep1=2.0828 ( 0.748 )1.2564


log Ep1=0.301

E p 1=1.998 J
log y=a log x +b

log Ep2=2.0828 log t 21.2564


log Ep2=2.0828 ( 0.705 ) 1.2564
log Ep2=0.212
Ep2=1.628 J

log y=a log x +b


log Ep3=2.0828 log t 31.2564

log Ep3=2.0828 ( 0.607 )1.2564


log Ep3=0.008

Ep3=1.018 J

Gambar 3.6 | Grafik Logaritma Ep dan t Data Kedua


Tabel 3.15 | Perhitungan nilai Log Energi Potensial (Ep) terhadap Waktu (t) untuk Data Ketiga
Pengukuran ke
1

Xn (t)
5.800

Yn (Ep)
2.067

log Xn
0.763

log Yn
0.315

log Xn . log Yn
0.2408

(log Xn)
0.58282

2
3
k=3

4.843
4.207
14.850

1.550
1.034
4.7

0.685
0.624
2.073

0.190
0.014
0.520

logXn .logYn
logXn
logYn
k

n=1

logXn
k

n=1


n=1
k


n=1

k
a=
a=

3 (0.3802)(2.073)(0.520)
2
3 (1.44155)(2.073)

a=2.1328

0.1305
0.0090
0.3802

0.46938
0.38934
1.44155

Xn2
Yn
k

log
n=1

log Xn
Yn
k

log Xn log
n=1

logXn
k

n=1

.
n=1
k

log .
n=1

b=
b=

( 1.44155 ) ( 0.520 ) ( 2.073 ) (0.3802)


3(1.44155)(2.073)2
b=1.3

log y=a log x +b


log Ep1=2.1328 log t 11.3

log Ep1=2.1328 ( 0.763 )1.3


log Ep1=0.328

Ep1=2.129 J
log y=a log x +b

log Ep2=2.1328 log t 21.3


log Ep2=2.1328 ( 0.685 ) 1.3
log Ep2=0.161
Ep2=1.449 J

log y=a log x +b


log Ep3=2.1328 log t 31.3

log Ep3=2.1328 ( 0.624 )1.3


log Ep3=0.031

Ep3=1.073 J

Gambar 3.7 | Grafik Logaritma Ep dan t Data Ketiga


Tabel 3.16 | Perhitungan nilai Log Energi Potensial (Ep) terhadap Waktu (t) untuk Data Ke-empat
Pengukuran ke
1

Xn (t)
5.568

Yn (Ep)
2.067

log Xn
0.746

log Yn
0.315

log Xn . log Yn
0.2352

(log Xn)
0.55607

2
3
k=3

5.055
4.359
14.982

1.550
1.034
4.7

0.704
0.639
2.089

0.190
0.014
0.520

logXn .logYn
log Xn
logYn
k

n=1

logXn
k

n=1


n=1
k


n=1

k
a=
a=

3 (0.3784)(2.089)(0.520)
3(1.46011)(2.089)2
a=2.8237

0.1340
0.0092
0.3784

0.49522
0.40882
1.46011

Xn2
Yn
k

log
n=1

log Xn
Yn
k

log Xn log
n=1

logXn
k

n=1

.
n=1
k

log .
n=1

b=
b=

( 1.46011 )( 0.520 ) ( 2.089 ) (0.3784)


3 (1.46011)(2.089)2
b=1.7926

log y=a log x +b


log Ep1=2.8237 log t 11.7926

log Ep1=2.8237 ( 0.746 )1.7926


log Ep1=0.313

Ep1=2.056 J
log y=a log x +b

log Ep2=2.8237 log t 21.7926


log Ep2=2.8237 ( 0.704 )1.7926
log Ep2=0.194
Ep2=1.565 J

log y=a log x +b


log Ep3=2.8237 log t 31.7926

log Ep3=2.8237 ( 0.639 )1.7926


log Ep3=0.013

Ep3=1.030 J

Gambar 3.8 | Grafik Logaritma Ep dan t Data Ke-empat


Kesimpulan grafik logaritma di atas :
Berdasarkan perhitungan didapat grafik seperti grafik 3.13; 3.14; 3.15 ;3.16
yang menunjukan bahwa setiap jarak tertentu apabila piringan Maxwell
dijatuhkan akan menghasilkan perbandingan t yang semakin besar sehingga
membuat nilai energy potensial dengan nilai yang berbanding lurus. Dengan
jarak yang semakin pendek maka nilai t yang di dapat pun semakin kecil.
Keempat grafik di atas menggambar posisi garis yang sedikit melengkung ke

atas(tidak segaris lurus), yang diakibatkan oleh adanya nilai percepatan gravitasi
yang menunjukan bahwa semakin jauh jarak peluncuran piringan maka semakin
bertambahnya kecepatan benda yang membuat waktu akan dipercepat tiap
pembagian jarak yang konstan sehingga memliki nilai energy potensial seperti
pada grafik.
- Perhitungan Logartima Energi Kinetik (Ek) terhadap Waktu (t)
Tabel 3.17 | Perhitungan nilai Log Energi Kinetik (Ek) terhadap Waktu (t) untuk data pertama
Pengukuran ke
1
2
3
k=3

Xn (t)
5.745
4.964
4.239
14.948

Yn (Ek)
0.018
0.016
0.012
0.0

log Xn
0.759
0.696
0.627
2.082

log Yn
-1.737
-1.798
-1.906
-5.440

log Xn . log Yn
-1.3186
-1.2512
-1.1953
-3.7651

logXn .logYn
logXn
logYn
k

n=1

logXn
k

n=1


n=1
k


n=1

k
a=
a=

3 (3.7651)(2.082)(5.440)
3(1.45416)(2.082)2
a=1.2839

(log Xn)
0.57652
0.48418
0.39346
1.45416

Xn2
Yn
k

log
n=1

log Xn
Yn
k

log Xn log
n=1

logXn
k

n=1

.
n=1
k

log .
n=1

b=
b=

( 1.45416 )(5.440 )( 2.082 ) (3.7651)


3(1.45416)( 2.082)2
b=2.7047

log y=a log x +b


log Ek 1=1.2839 logt 12.7047

log Ek 1=1.2839 ( 0.759 )2.7047


log Ek 1=1.730

Ek 1=0.019 J
log y=a log x +b

log Ek 2=1.2839 logt 22.7047


log Ek 2=1.2839 ( 0.696 )2.7047
log Ek 2=1.811
Ek 2=0.015 J

log y=a log x +b


log Ek 3=1.2839 log t 32.7047

log Ek 3=1.2839 ( 0.627 ) 2.7047


log Ek 3=1.899

Ek 3=0.013 J

Gambar 3.9 | Grafik Logaritma Ek dan t Data Pertama


Tabel 3.18 | Perhitungan nilai Log Energi Kinetik (Ek)) terhadap Waktu (t) untuk data kedua
Pengukuran ke
1
2
3
k=3

Xn (t)
5.592
5.068
4.046
14.706

Yn (Ek)
0.019
0.016
0.013
0.0

log Xn
0.748
0.705
0.607
2.059

log Yn
-1.725
-1.807
-1.885
-5.417

log Xn . log Yn
-1.2895
-1.2737
-1.1445
-3.7077

(log Xn)
0.55886
0.49679
0.36848
1.42413

logXn .logYn
logXn
logYn
k

n=1

logXn
k

n=1


n=1
k


n=1

k
a=
a=

3 (3.7077)(2.059)(5.417)
2
3(1.42413)(2.059)

a=1.0828

Xn2
Yn
k

log
n=1

log Xn
Yn
k

log Xn log
n=1

logXn
k

n=1

.
n=1
k

log .
n=1

b=
b=

( 1.42413 ) (5.417 )( 2.059 ) (3.7077)


3(1.42413)(2.059)2
b=2.5491

log y=a log x +b


log Ek 1=1.0828 logt 12.5491

log Ek 1=1.0828 ( 0.748 )2.5491


log Er 1=1.740

Er 1=0.018 J
log y=a log x +b

log Ek 2=1.0828 logt 22.5491


log Ek 2=1.0828 ( 0.705 )2.5491
log Er 2=1.786
Er 2=0.016 J

log y=a log x +b


log Ek 3=1.0828 log t 32.5491

log Ek 3=1.0828 ( 0.607 ) 2.5491


log Er 3=1.892

Er 3=0.013 J

Gambar 3.10 | Grafik Logaritma Ek dan t Data Kedua


Tabel 3.19 | Perhitungan nilai Log Energi Kinetik (Ek) terhadap Waktu (t) untuk Data Ketiga
Pengukuran ke
1
2

Xn (t)
5.800
4.843

Yn (Ek)
0.018
0.016

log Xn
0.763
0.685

log Yn
-1.741
-1.787

log Xn . log Yn
-1.3289
-1.2246

(log Xn)
0.58282
0.46938

3
k=3

4.207
14.850

0.013
0.0

0.624
2.073

-1.902
-5.430

logXn .logYn
logXn
logYn
k

n=1

logXn
k

n=1


n=1
k


n=1

k
a=
a=

3 (3.7405)(2.073)(5.430)
3(1.44155)(2.073)2
a=1.1328

-1.1870
-3.7405

0.38934
1.44155

Xn2
Yn
k

log
n=1

log Xn
Yn
k

log Xn log
n=1

logXn
k

n=1

.
n=1
k

log .
n=1

b=
b=

( 1.44155 ) (5.430 )( 2.073 ) (3.7405)


3(1.44155)( 2.073)2
b=2.5927

log y=a log x +b


log Ek 1=1.1328 logt 12.5927

log Ek 1=1.1328 ( 0.763 )2.5927


log Er 1=1.728

Er 1=0.019 J
log y=a log x +b

log Ek 2=1.1328 logt 22.5927


log Ek 2=1.1328 ( 0.685 )2.5927
log Er 2=1.817
Er 2=0.015 J

log y=a log x +b


log Ek 3=1.1328 log t 32.5927

log Ek 3=1.1328 ( 0.624 )2.5927


log Er 3=1.886

Er 3=0.013 J

Gambar 3.11 | Grafik Logaritma Ek dan t Data Ketiga


Tabel 3.20 | Perhitungan nilai Log Energi Kinetik (Ek) terhadap Waktu (t) untuk Data Ke-empat
Pengukuran ke
1

Xn (t)
5.568

Yn (Ek)
0.019

log Xn
0.746

log Yn
-1.723

log Xn . log Yn
-1.2849

(log Xn)
0.55607

2
3
k=3

5.055
4.359
14.982

0.016
0.012
0.0

0.704
0.639
2.089

-1.806
-1.918
-5.447

logXn .logYn
logXn
logYn
k

n=1

logXn
k

n=1


n=1
k


n=1

k
a=
a=

3 (3.7819)(2.089)(5.447)
3 (1.46011)(2.089)2
a=1.8237

-1.2709
-1.2262
-3.7819

0.49522
0.40882
1.46011

Xn2
Yn
k

log
n=1

log Xn
Yn
k

log Xn log
n=1

logXn
k

n=1

.
n=1
k

log .
n=1

b=
b=

( 1.46011 )(5.447 )( 2.089 )(3.7819)


3(1.46011)(2.089)2
b=3.0853

log y=a log x +b


log Ek 1=1.8237 logt 13.0853

log Ek 1=1.8237 ( 0.746 ) 3.0853


Er 1= 1.725
log
Er 1=0.019 J

log y=a log x +b


log Ek 2=1.8237 log t 23.0853

log Ek 2=1.8237 ( 0.704 )3.0853


log Er 2=1.802

Er 2=0.016 J

log y=a log x +b


log Ek 3=1.8237 log t 33.0853

log Ek 3=1.8237 ( 0.639 ) 3.0853


log Er 3=1.919

Er 3=0.012 J

Gambar 3.12 | Grafik Logaritma Ek dan t Data Ke-empat


Kesimpulan grafik logaritma di atas :
Berdasarkan perhitungan didapat grafik seperti grafik 3.13; 3.14; 3.15 ;3.16
yang menunjukan bahwa setiap jarak tertentu apabila piringan Maxwell
dijatuhkan akan menghasilkan perbandingan t yang semakin besar sehingga
membuat nilai energy kinetik dengan nilai yang berbanding lurus. Dengan jarak
yang semakin pendek maka nilai t yang di dapat pun semakin kecil. Keempat
grafik di atas menggambar posisi garis yang sedikit melengkung ke atas(tidak

segaris lurus), yang diakibatkan oleh adanya nilai percepatan gravitasi yang
menunjukan bahwa semakin jauh jarak peluncuran piringan maka semakin
bertambahnya kecepatan benda yang membuat waktu akan dipercepat tiap
pembagian jarak yang konstan sehingga memliki nilai energy kinetik seperti pada
grafik.
- Perhitungan Logartima Energi Rotasi (Er) terhadap Waktu (t)
Tabel 3.21 | Perhitungan nilai Log Energi Rotasi (Er) terhadap Waktu (t) untuk data pertama
Pengukuran ke
1
2
3
k=3

Xn (t)
5.745
4.964
4.239
14.948

Yn (Er)
0.0814
0.0339
0.0097
0.1

log Xn
0.759
0.696
0.627
2.082

log Yn
-1.089
-1.470
-2.011
-4.570

log Xn . log Yn
-0.8271
-1.0225
-1.2614
-3.1111

logXn .logYn
logXn
logYn
k

n=1

logXn
k

n=1


n=1
k


n=1

k
a=
a=

3 (3.1111)(2.082)(4.570)
3(1.45416)(2.082)2
a=6.9934

(log Xn)
0.57652
0.48418
0.39346
1.45416

Xn2
Yn
k

log
n=1

log Xn
Yn
k

log Xn log
n=1

logXn
k

n=1

.
n=1
k

log .
n=1

b=
b=

( 1.45416 )(4.570 ) ( 2.082 ) (3.1111)


3(1.45416)(2.082)2
b=6.3776

log y=a log x +b


log Er 1=6.9934 log t 16.3776

log Er 1=6.9934 ( 0.759 ) 6.3776


log Er 1=1.068

Er 1=0.086 J
log y=a log x +b

log Er 2=6.9934 log t 26.3776


log Er 2=6.9934 ( 0.696 )6.3776
log Er 2=1.511
Er 2=0.031 J

log y=a log x +b


log Er 3=6.9934 log t 36.3776

log Er 3=6.9934 ( 0.627 )6.3776


log Er 3=1.991

Er 3=0.010 J

Gambar 3.13 | Grafik Logaritma Er dan t Data Pertama


Tabel 3.22 | Perhitungan nilai Log Energi Rotasi (Er) terhadap Waktu (t) untuk data kedua
Pengukuran ke
1
2
3
k=3

Xn (t)
5.592
5.068
4.046
14.706

Yn (Er)
0.0813
0.0340
0.0097
0.1

log Xn
0.748
0.705
0.607
2.059

log Yn
-1.090
-1.469
-2.014
-4.572

log Xn . log Yn
-0.8146
-1.0354
-1.2223
-3.0723

(log Xn)
0.55886
0.49679
0.36848
1.42413

logXn .logYn
logXn
logYn
k

n=1

logXn
k

n=1


n=1
k


n=1

k
a=
a=

3 (3.0723)(2.059)(4.572)
2
3(1.42413)(2.059)

a=6.3996

Xn2
Yn
k

log
n=1

log Xn
Yn
k

log Xn log
n=1

logXn
k

n=1

.
n=1
k

log .
n=1

b=
b=

( 1.42413 ) (4.572 )( 2.059 ) (3.0723)


3(1.42413)(2.059)2
b=5.9173

log y=a log x +b


log Er 1=6.3996 logt 15.9173

log Er 1=6.3996 ( 0.748 )5.9173


log Er 1=1.133

Er 1=0.074 J
log y=a log x +b

log Er 2=6.3996 log t 25.9173


log Er 2=6.3996 ( 0.705 )5.9173
log Er 2=1.407
Er 2=0.039 J

log y=a log x +b


log Er 3=6.3996 log t 35.9173

log Er 3=6.3996 ( 0.607 )5.9173


log Er 3=2.033

Er 3=0.009 J

Gambar 3.14 | Grafik Logaritma Er dan t Data Kedua


Tabel 3.23 | Perhitungan nilai Log Energi Rotasi (Er) terhadap Waktu (t) untuk Data Ketiga
Pengukuran ke
1

Xn (t)
5.800

Yn (Er)
0.0814

log Xn
0.763

log Yn
-1.089

log Xn . log Yn
-0.8315

(log Xn)
0.58282

2
3
k=3

4.843
4.207
14.850

0.0339
0.0097
0.1

0.685
0.624
2.073

-1.470
-2.011
-4.571

logXn .logYn
logXn
logYn
k

n=1

logXn
k

n=1


n=1
k


n=1

k
a=
a=

3 (3.0938)(2.073)(4.571)
2
3(1.44155)(2.073)

a=6.5328

-1.0072
-1.2551
-3.0938

0.46938
0.38934
1.44155

Xn2
Yn
k

log
n=1

log Xn
Yn
k

log Xn log
n=1

logXn
k

n=1

.
n=1
k

log .
n=1

b=
b=

( 1.44155 ) (4.571 )( 2.073 ) (3.0938)


3(1.44155)(2.073)2
b=6.0367

log y=a log x +b


log Er 1=6.5328 logt 16.0367

log Er 1=6.5328 ( 0.763 )6.0367


Er 1= 1.049
log
Er 1=0.089 J

log y=a log x +b


log Er 2=6.5328 logt 26.0367

log Er 2=6.5328 ( 0.685 )6.0367


log Er 2=1.561

Er 2=0.027 J

log y=a log x +b


log Er 3=6.5328 log t 36.0367

log Er 3=6.5328 ( 0.624 )6.0367


log Er 3=1.960

Er 3=0.011 J

Gambar 3.15 | Grafik Logaritma Er dan t Data Ketiga


Tabel 3.24 | Perhitungan nilai Log Energi Rotasi (Er) terhadap Waktu (t) untuk Data Ke-empat
Pengukuran ke
1

Xn (t)
5.568

Yn (Er)
0.0813

log Xn
0.746

log Yn
-1.090

log Xn . log Yn
-0.8126

(log Xn)
0.55607

2
3
k=3

5.055
4.359
14.982

0.0340
0.0098
0.1

0.704
0.639
2.089

-1.469
-2.010
-4.568

logXn .logYn
logXn
logYn
k

n=1

logXn
k

n=1


n=1
k


n=1

k
a=
a=

3 (3.1314)(2.089)(4.568)
3(1.46011)(2.089)2
a=8.6313

-1.0338
-1.2849
-3.1314

0.49522
0.40882
1.46011

Xn2
Yn
k

log
n=1

log Xn
Yn
k

log Xn log
n=1

logXn
k

n=1

.
n=1
k

log .
n=1

b=
b=

( 1.46011 )(4.568 ) ( 2.089 ) (3.1314)


3(1.46011)(2.089)2
b=7.5325

log y=a log x +b


log Er 1=8.6313 logt 17.5325

log Er 1=8.6313 ( 0.746 )7.5325


log Er 1=1.096

Er 1=0.080 J
log y=a log x +b

log Er 2=8.6313 logt 27.5325


log Er 2=8.6313 ( 0.704 )7.5325
log Er 2=1.458
Er 2=0.035 J

log y=a log x +b


log Er 3=8.6313 log t 37.5325

log Er 3=8.6313 ( 0.639 ) 7.5325


log Er 3=2.014

Er 3=0.010 J

Gambar 3.16 | Grafik Logaritma Er dan t Data Ke-empat


Kesimpulan grafik logaritma di atas :
Berdasarkan perhitungan didapat grafik seperti grafik 3.13; 3.14; 3.15 ;3.16
yang menunjukan bahwa setiap jarak tertentu apabila piringan Maxwell
dijatuhkan akan menghasilkan perbandingan t yang semakin besar sehingga
membuat nilai energy rotasi dengan nilai yang berbanding lurus. Dengan jarak
yang semakin pendek maka nilai t yang di dapat pun semakin kecil. Keempat
grafik di atas menggambar posisi garis yang sedikit melengkung ke atas(tidak

segaris lurus), yang diakibatkan oleh adanya nilai percepatan gravitasi yang
menunjukan bahwa semakin jauh jarak peluncuran piringan maka semakin
bertambahnya kecepatan benda yang membuat waktu akan dipercepat tiap
pembagian jarak yang konstan sehingga memliki nilai energy rotasi seperti pada
grafik.
5. Apakah percepatan a pada rumus sama dengan percepatan gravitasi g ?
Jelaskan jawaban Saudara !
untuk menghitung percepatan (a) digunakan rumus:

a=

m. g
I
m+ 2
r

- Perhitungan percepatan untuk ke-empat data

a1.1

a1.2

a1.3

a2.1

a2.2

a2.3

a3.1

m. g
I
m+ 2
r

m. g
I
m+ 2
r

m. g
I
m+ 2
r

m. g
I
m+ 2
r

m. g
I
m+ 2
r

m. g
I
m+ 2
r

m. g
I
m+ 2
r

0.52689.81

0.5268+

= 0.151 m/s2

= 0.271 m/s2

5.92 x 105
(0.0026)2

= 0.557 m/s2

= 0.160 m/s2

1.31 x 104
(0.0026)2

= 0.260 m/s2

= 0.611 m/s2

= 0.149 m/s2

2.27 x 10
2
(0.0026)

0.52689.81

0.5268+

1.26 x 10
2
(0.0026)

0.52689.81

0.5268+

0.52689.81

2.15 x 10
0.5268+
2
(0.0026)

0.52689.81

0.5268+

0.52689.81

0.5268+

5.36 x 10
2
(0.0026)

0.52689.81

0.5268+

2.31 x 10
2
(0.0026)


a3.2

a3.3

a4.1

a4.2

a4.3

m. g
I
m+ 2
r

m. g
I
m+ 2
r

m. g
I
m+ 2
r

m. g
I
m+ 2
r

m. g
I
m+ 2
r

0.52689.81

0.5268+

1.19 x 104
(0.0026)2

= 0.284 m/s2

= 0.565 m/s2

2.13 x 104
2
(0.0026)

= 0.161 m/s2

= 0.261 m/s2

= 0.526 m/s2

0.52689.81

0.5268+

5.83 x 10
2
(0.0026)

0.52689.81

0.5268+

0.52689.81

1.30 x 10
0.5268+
(0.0026)2

0.52689.81

0.5268+

6.28 x 10
(0.0026)2

Berdasarkan perhitungan di atas mengenai percepatan (a) jatuhnya piringan


Maxwell, dapat kita lihat bahwa nilai percepatan yang didapat bukan merupakan
nilai percepatan gravitasi. Nilai yang didapat jauh berbeda dengan nilai
percepatan gravitasi yaitu 9.81 m/s 2. Hasil tersebut terjadi diakibatkan piringan
Maxwell yang di jatuhkan terhambat oleh tali yang menahan piringan sehingga
didapat nilai percepatan sendiri.

IV.

PEMBAHASAN
IV.A. Analisis Data
Berdasarkan perhitungan rumus yang telah dihitung dari data yang diperoleh,
dapat diketahui bahwa nilai momen inersia yang didapat dengan perhitungan
menggunakan piringan Maxwell yang dijatuhkan dengan menggunakan tali dan
dilakukan dengan 3 jarak yang berbeda memiliki nilai yang berbeda dikarenakan
adanya perbedaan percepatan pada tiap jarak yang berbeda tersebut. Nilai
percepatan yang didapat melalui perhitungan bukan merupakan nilai yang sama
dengan percepatan gravitasi karena akibat beban piringan yang jatuh dihambat
oleh tali yang membuat percepatan piringan menjadi lebih lambat disbanding
dengan percepatan gravitasi. Perbedaan nilai tersebut dapat diakibatkan oleh
beberapa faktor yang akan dibahas pada analisa kesalahan berikut.

IV.B. Analysis Kesalahan


Berdasarkan praktikum Hukum Kekekalan Energi Mekanik yang telah kami
lakukan, suatu kesalahan dapat saja terjadi pada ketelitian dan kondisi yang
kurang baik sehingga menyebabkan hasil praktikum tidak optimal. Kesalahan
tersebut seperti sudut kemiringan pada saat melipat tali, tingkat kekusutan tali,
perbedaan cara melipat tali, dan waktu yang tidak secara bersamaan di lepas pada
saat menghitung waktu. Kesalahan-kesalahan tersebut berpengaruh dalam
hitungan sehingga hasil perhitungan akhir berbeda dari hasil yang seharusnya.
Oleh karena itu, agar percobaan berlangsung secara optimal, maka langkah yang
dapat dilakukan untuk mengurangi kesalahan percobaan tersebut adalah dengan
melakukan percobaan dengan menggunakan alat yang lebih baik, tali yang lebih
baik, mesin penghitung yang lebih mudah digunakan sehingga tidak adanya
kekurangan pada saat perhitungan waktu.

IV.C. Simpulan

Berdasarkan perhitungan dari perhitungan logaritma, didapat nilai momen inersia

yang hampir sama terhadap nilai data pada percobaan.


Perbedaan yang dihasilkan disebabkan oleh beberapa faktor.
Nilai percepatan yang didapat berdasarkan hasil percobaan bukan merupakan
nilai percepatan gravitasi

V.

UCAPAN TERIMA KASIH DAN DAFTAR PUSTAKA


V.A. Ucapan Terima Kasih
Terima kasih kepada asisten laboratorium Lie Ryan, yang telah mengajar
dan membimbing saya sehingga dapat menyelesaikan praktikum Kekekalan
Energi Mekanik dengan baik yang hasil dari praktikum tersebut saya buat dalam
bentuk laporan berisikan data, perhitungan, dan analisis berdasarkan praktikum
yang telah saya jalani. Dan juga saya ingin berterima kasih kepada Yth. Bapak Ir.
Fred Wenehenubuh. M.A.Sc. selaku kepala laboratorium fisika yang telah
menyediakan tempat dan alat bahan yang diperlukan dalam praktikum ini. Dengan
demikian, laporan praktikum Kekekalan Energi Mekanik ini saya buat. Kiranya
dapat bermanfaat bagi yang membaca, dan saya menyadari laporan ini masih
banyak kekurangan sehingga akan memperbaiki pada laporan-laporan berikutnya.
Terima kasih.

V.B. Daftar Pustaka

1. Haliday, Resnick; Fisika Jilid I; Edisi ketiga; hal 120-125, 183-189, 204-208, 315332; Erlangga; Jakarta; 1985.
2. http://ketutalitfisika.blogspot.com/2009/11/hukum-kekekalan-energimekanik.html
3. http://basicsphysics.blogspot.com/2008/12/energi-mekanik.html
4. http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/pengertian-gerak-rotasikinematika-dan-dinamika-momen-gaya-inersia-kesetimbangan-benda-tegarcontoh-soal-kunci-jawaban.html

Anda mungkin juga menyukai