PRATIKUM FISIKA
2.
3.
4.
II.
TEORI
Dinamika Partikel adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gaya yang
yang menyebabkan sebuah benda bergerak. Pada modul ini, benda masih dianggap
sebagai partikel, artinya benda hanya dilihat sebagai satu titik pusat massa saja.
Untuk itu gerak translasi saja yang akan diperhatikan. Dengan demikian massa katrol
diabaikan, karena katrol bergerak melingkar. Karena massa katrol diabaikan, maka
momen inersia katrol juga diabaikan, sehingga katrol mengalami kesetimbangan
momen. Tegangan tali sebelum dan sesudah lewat katrol sama.
Dasar untuk menyelesaikan persoalan dinamika partikel diatas adalah Hukum
Newton I, II dan III. Yaitu:
Hukum Newton I
: F = 0
Hukum Newton II
: F = m.a
: F aksi = - F reaksi
Ada beberapa gaya yang harus dikenali di bab ini, antara lain gaya normal (N), gaya
gesek (f), tegangan tali (T), gaya berat (w= mg) dll.
Bila suatu benda bergerak pada suatu bidang, dimana bidang tersebut tidak
licin, maka akan timbul gaya gesek. Gaya gesek timbul karena permukaan dua bidang
yang bersentuhan. Arah gaya gesekan pada benda berlawanan dengan arah gerak
benda. Besar gaya gesek dipengaruhi oleh benda dan koefisien gesek. Gaya gesekan
terdiri dari :
1. Gaya gesekan statis (fs) yaitu gaya gesekan yang terjadi pada benda diam.
fs = s . N
2. Gaya gesekan kinetis (fk), yaitu gaya gesekan yang terjadi pada benda bergerak.
fk =k. N
m1
m1 g
T
m2
m2 g
Gambar 1. Sudut 0o
m1 g m1 m2 a
m2 g
(1)
m2g sin
f
m2g
m2g cos
m1
m1g
Gambar 2. Sudut 30
m1 g m2 g sin m1 m2 a
m2 g cos
dimana :
fs = gaya gesek statis (N)
fk = gaya gesek kinetis (N)
s = koefisien gesek statis s
(2)
Dimana :
1 2
at
2
(3)
III.
IV.
PERALATAN
1.
2.
Stop watch
3.
4.
Penggaris
LANGKAH PERCOBAAN
1.
2.
3.
4.
5.
Ulangi langkah (1) sampai dengan (4) untuk sudut kemiringan 00 (seperti
Gambar 1)
V.
TUGAS PENDAHULUAN
1.
2.
Sebuah balok yang bermassa m1 = 2 kg, terletak pada bidang miring licin
seperti pada gambar dibawah. Balok ini dihubungkan oleh seutas tali
melalui katrol kecil tanpa gesekan dengan balok kedua yang bermassa m2 =
3 kg tergantung vertikal. Tentukan :
a.
b.
T
60o
m2g sin
f
m2g cos
m2g
m1
m1g
VI.
2.
Hitung koefisien gesekan antara bidang dengan benda yang berbeda untuk
setiap sudut dengan kemiringan yaitu sudut 00 dan 300
3.
GAYA SENTRIFUGAL
I.
TUJUAN
Dalam praktikum ini, praktikan diharapkan :
a.Bagaimana memahami dan mendefinisikan tentang gaya sentrifugal serta
memahami prinsip kerjanya.
b.
TEORI
Benda berotasi mempunyai percepatan yang arahnya ke pusat yang disebut
percepatan sentripetal (as) yang besarnya :
as
v2
2R
R
(1)
Dan sesuai hukum Newton II, percepatan ini menyebabkan gaya sentripetal yang
arahnya ke pusat. Besarnya :
Fs m
v2
m 2 R
R
(2)
m1
m2
r1
r2
Gambar 1
Peralatan Sentrifugal
Besar frekuensi yang diperlukan untuk mengangkat beban M.g (Newton) adalah :
f
1
2
M .g
n
m R
i
i 1
(3)
III. PERALATAN
1.
2.
Tachometer
IV.
LANGKAH PERCOBAAN
1.
2.
3.
V.
TUGAS PENDAHULUAN
Dapatkan persamaan
1
2
M .g
n
m R
i 1
I.
Tujuan
Dalam praktikum ini, praktikan diharapkan :
II.
1.
2.
3.
Teori
Pada percobaan ini massa katrol, massa tali dan gesekan diabaikan. Dengan
menerapkan hukum Newton II dan asumsi m1 turun maka untuk sistem katrol
tunggal didapatkan persamaan
m1.g T = m1.a
T = m1.g m1.a
T m2.g = m2.a
(m1.g m1.a) m2.g =
m2.a
katrol
m2
( m1 m 2)
.g
( m1 m 2)
tali
dimana:
m1
III.
a = percepatan (m/s2)
m1, m2 = massa beban (kg)
g = percepatan grafitasi bumi (9,81 m/s2)
T = tegangan tali (N)
Peralatan
1. Satu buah katrol
2. Tali
3. Beban
4. Stopwatch
IV.
Langkah Percobaan
1. Buatlah rangkaian percobaan seperti gambar katrol tunggal
2. Jika jarak yang ditempuh benda S1 = S2 = S, catatlah waktu yang diperlukan
untuk menempuh jarak teresebut
3. Lakukan langkah (1) dan (2) untuk massa dan jarak yang sama sebanyak 3 kali
4. Lakukan langkah (1), (2) dan (3) untuk jarak yang sama tapi massa berbeda
V.
VI.
Tugas Pendahuluan
Pesawat angkat sederhana untuk penanganan komponen kapal, konstruksinya
seperti gambar katrol ganda, dengan beban m2 adalah 500 kg dan massa m1
diganti gaya F. Massa katrol diabaikan dan percepatan gravitasi bumi 9,8 m/s2.
a. Berapa gaya F tersebut yang harus diberikan agar sitem setimbang
diam atau bergerak dengan kecepatan konstan?
b. Jika kemampuan tali T1 menahan beban adalah 3000 Newton, berapa
percepatan maksimal mengangkat beban m2 sebesar 500 kg yang
menyebabkan tali tersebut rawan putus?
I. TUJUAN
Dalam praktikum ini, praktikan diharapkan :
1.
2.
3.
4.
5.
II. TEORI
Dinamika yang dipelajari dalam modul ini berbeda dengan yang ada di modul M1.
Dinamika pada modul ini adalah dinamika rotasi, dimana dalam dinamika rotasi benda
sudah dilihat keseluruhan sebagai benda pejal, atau sistem diskrit. Dalam dinamika rotasi
semua gerak benda, baik translai maupun rotasi sudah diperhitungkan. Sehingga kalau di
modul M1, massa katrol masih diabaikan, maka pada modul ini massa katrol sudah
diperhitungkan. Dengan demikian katrol mempunyai momen inersia, dan mengalami
gerak rotasi yang dirhatikan, dan dibuat persamaannya dalan hukum Newto II rotasi.
Momen inersia adalah sifat kelembamaan keengganan benda untuk berputar. Untuk
benda (sistem diskrit), yang terdiri dari beberapa partikel, maka momen inersia bendanya
adalah:
I
m R
i 1
(1)
Untuk benda-benda teratur nilai momen inersia dapat dicari dengan perhitungan
matematis.
Dimensi
Cincin tipis diputar
pada sumbu silinder
Silinder pejal diputar
pada sumbu silinder
Persamaan
I m.R
I
1
m.R 2
2
Dimensi
Slinder berongga
diputar pada sumbu
silinder
Bola pejal diputar
pada diameter
Persamaan
I
m 2
( R1 R22 )
2
2mR 2
5
Apabila torsi bekerja pada benda yang momen inersianya adalah I, maka pada benda
akan timbul percepatan sudut sebesar (Hukum Newton II rotasi)
(2)
F.R
(3)
r1
r2
T1
T2
T2
a1
T1
a2
m2
m1
m2 g
m1 g
Gambar 1
s1
1
a1t12
2
(4)
1 = 2 =
a1
a
2
R1 R2
T1R1 - T2R2 = I
I
(8)
III. PERALATAN
T1 R1 T2 R2
dan
T2 = m2a2 + m2.g
(7)
TUGAS PENDAHULUAN
Dengan memperhatikan gambar 1, benda 1 dengan massa 1,5 kg dan benda 2
dengan massa 1 kg hitunglah T1, T2 dan jika diketahui momen inersia roda 2
kgm2, jari-jari roda 1 = 40 cm dan jari jari roda 2 = 20 cm.
VI. TUGAS UNTUK LAPORAN RESMI
1. Hitung percepatan benda 1 dengan menggunakan persamaan :
s1
1
a1t 2
2
AYUNAN MATEMATIS
I.
TUJUAN
Dalam praktikum ini, praktikan diharapkan :
1. Bagaimana menggunakan stopwatch dengan benar
2. Bagaimana menentukan percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan ayunan
matematis
II. TEORI
Apabila sebuah bandul digantung dengan kawat dan diberi simpangan kecil kemudian
dilepaskan, maka akan berayun dengan getaran selaras. Berlaku persamaan :
1
2
T 2
g
l
l
g
Dimana :
f = Jumlah getaran perdetik ( det 1 )
g= percepatan grafitasi bumi (cm/ det 2 )
l= panjang kawat, satuan (cm)
III.
PERALATAN
1. Bandul matematis serta perlengkapannya 1 set
2. Beban setangkup 1 buah
3. Stop watch 1 buah
4. Tali
(1)
2)
2.
3.
Beri simpangan kecil pada bandul dan lepaskan. Usahakan agar ayunan
mempunyai lintasan bidang dan tidak berputar.
V.
4.
5.
6.
TUGAS PENDAHULUAN
Dapatkan persamaan f
VI.
1
2
g
l
AYUNAN FISIS
I.
TUJUAN
persamaan :
1
2
mgd
I
(1)
T 2
I
mgd
(2)
TUGAS PENDAHULUAN
Sebuah batang kaku ringan dengan panjang l.5 m. Batang tersebut diayun dengan
simpangan
dari sumbu normal dengan pusat ayunan adalah 0.2 m dari salah satu
HUKUM ARCHIMEDES
I. TUJUAN
Dimana
c
g
Ketentuan :
1. Jikabenda <cairan , maka benda akan mengapung
2. Jikabenda =cairan , maka benda akan melayang
3. Jikabenda >cairan , maka benda akan tenggelam
III.
PERALATAN
1. Fluida cair (air, minyak, oli)
2. 2 pasang beban padat (p) dan beban berongga (r)
3. Dinamometer
4. Statip
(1)
1.
Timbang dan catat massa benda yang digantungkan pada dinamometer (w1)
2.
V.
3.
Menghitung volume fulida yang dipindahkan (sama dengan volume masa tadi)
4.
5.
6.
2.
3.
Diketahui massa jenis air laut 1,2 (gr/cm3), massa jenis es 0,8 (gr/cm3). Tentukan
Berapa bagian volume gunung es yang tercelup dalam air.
2.
Sebuah kubus volumenya 125 m3 dengan atap terbuka dari plat dengan massa
jenis 7,2 kg/liter. Tentukan ketebalan plat agar kubus terapung di air dengan
kedalaman tercelup 1 m.
KALORIMETRI
I. TUJUAN
(1)
Dimana
(2)
= waktus (detik)
Dengan asumsi semua energi listrik ditransfer sebagai energi panas dari wadah dan
air, maka dapat ditulis dalam persamaan matematis sebagai berikut :
W = mcT air mcT wadah
III. PERALATAN
(3)
Transformator
A
2. Stopwatch
3. Termometer
AC
4. Transformator
V
Elemen Pemanas
5. Avometer
6. Kabel penghubung
IV. LANGKAH PERCOBAAN
1. Timbanglah wadah tembaga (mw)
2. Isi wadah tembaga dengan air sampai 1/2 penuh, lalu timbang lagi
(mt = ma + mw)
3. Letakkan wadah tembaga dalam insulator yang sudah dipasang jaket,
pasang pengaduk, tutup dan pasang termometer.
4. Catat temperatur mula-mula
5. Hubungkan pemanas kalorimeter dengan arus AC 20 volt dan pasang avo
untuk membaca arus, lalu hidupkan stopwatch.
6. Catat pembacaan temperatur setiap 2 menit sampai dicapai temperatur
800C
V.
TUGAS PENDAHULUAN
Air teh sebanyak 200 cm3 dengan suhu 950C dituangkan ke dalam cangkir gelas
(massa gelas 300 gr) yang suhunya 25 0C. Bila keseimbangan telah tercapai dan
tidak ada aliran kalor lain disekitarnya, tentukan suhu campurannya.
(Kalor jenis gelas 0,2 kal/gr0C, massa jenis air 1 gr/cm3, kalor jenis air 1 kal/gr0C)
2.
3.
4.
I.
TUJUAN
Dalam praktikum ini, praktikan diharapkan :
1. Bagaimana menggunakan, merangkai dan mengetahui prinsip kerja
transformator
2. Bagaimana menghitung besar efisiensi secara teori dan praktek.
3. Bagaimana membaca arus masuk dan keluar pada transformator
II.
TEORI
Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan hukum faraday, yaitu Jika ada
kumparan listrik berada dalam medan magnet yang fluks-fluks magnetiknya berubah
terhadap waktu maka pada kkumparan tersebut akan muncul GGL Induksi.
Jika pada kumparan primer trafo diberi arus bolak balik, maka disekitar
kumparan ini terjadi medan magnet yang berubah-ubah, sehingga fluks-fluks
magnetik yang ada disekitar kumparan primer ini juga berubah. Menurut Faraday,
Jika ada kumparan listrik berada dalam medan magnet yang fluks-fluks magnetiknya
berubah terhadap waktu maka pada kkumparan tersebut akan muncul GGL Induksi.
Maka terjadilah GGL induksi pada kumparan sekunder.
Trasformator adalah peralatan yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan. Daya sistem listrik dihitung dari persamaan P = v.i = i.R.i
Dimana
: P = Daya (watt)
v = Tegangan (volt)
i = Arus (ampere)
R = Hambatan / resistansi (ohm)
III.
IV.
PERALATAN
1.
Avometer 5 buah
2.
Variabel resistor
3.
Seperangkat transformator
4.
Kabel penghubung
LANGKAH PERCOBAAN
Pout
x 100%
Pin
1.
2.
3.
Catat i1, v1, i2, v2. Lakukan sebanyak 3 kali pengukuran dengan harga R
yang berbeda
4.
V.
1.
2.
3.
VI.
2.
3.
4.