Anda di halaman 1dari 27

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM


Anggota Kelompok VI :
Faisal Adi Pradana (6511040040)
Ahmad Fauzi Habibi (6511040055)
Teguh Wahyudi (6511040061)
Al-Qur’an sebagai
Sumber Ajaran
Islam
Definisi Al-Qur’an

 Al-Qur’an merupakan kitab berbahasa Arab


yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang kemudian ajaran dalam Al-Qur’an
disebarkan kepada seluruh ummat Nabi
Muhammad SAW untuk pedoman mejalani
kehidupan.
 Al-Qur’an merupakan penyempurna kitab-

kitab sebelumnya yang telah diturunkan Allah


(Zabur, Taurat, dan Injil).
Sejarah Turunnya Al-Qur’an

 Al-Qur’an pertama diturunkan di Gua Hira


yang terletak di pegunungan sekitar Kota
Mekah. Wahyu yang pertama kali Rasululah
terima adalah (Q.S. Iqra’ : 1-5), Peristiwa
tersebut terjadi pada tanggal 17 Ramadhan (6
Agustus 610)
 Al-Qur’an sebenarnya terbagi atas dua

periode yaitu periode Makkiyah dan


Madaniyah.
 Periode Pertama (Makkiyah I)
awal turunnya Al-Qu’an untuk pertama kalinya
(Q.S. Iqra’ : 1-5), Muhammad belum dilantik
menjadi Rasul, namun masih sebagai seorang
Nabi yang tidak diwajibkannya beliau untuk
menyampaikan wahyu yang ia terima kepada
ummatnya.
wahyu kedua beliau ditugaskan menyampaikan
wahyu-wahyu yang di terimanya
 Wahyu ke dua Q.S muddasir: 1-2


 
  
 

artinya:
“Wahai yang berselimut, bangkit dan
berilah peringatan”
 Pada periode ini, kandungan wahyu pada umumnya
terbagi menjadi tiga hal, yaitu :
1) pendidikan bagi Rasulullah dalam membentuk
kepribadiannya
2) pengetahuan- pengetahuan dasar sifat Allah
3) keterangan mengenai dasar-dasar akhlak
Islamiyah

Reaksi-reaksi tersebut nyata dalam tiga hal pokok :


 Minoritas dari mereka menerima dengan baik ajaran-

ajaran Al-Qur’an.
 Sebagian besar dari masyarakat menolak ajaran Al-

Qur’an. Karena kebodohan mereka (Q.S. Anbiya’ : 24).


 Dakwah Al-Qur’an mulai meluas melampaui

perbatasan Makkah menuju daerah-daerah di


sekitarnya. 
 Periode Kedua (Makkiyah II)
Periode kedua dari sejarah turunnya Al-Quran
berlangsung selama 8-9 tahun, dimana terjadi
pertarungan hebat antara gerakan Islam dan
Jahiliah. Di periode ini para penganut ajaran
Al-Quran terpaksa berhijrah ke Habsyah dan
para akhirnya mereka semua (termasuk
Rasulullah SAW) berhijrah ke Madinah.
 Periode Ketiga (Madaniyah)
Dakwah Al-Quran telah dapat mewujudkan
suatu prestasi besar karena para penganutnya
telah dapat hidup bebas melaksanakan
ajaran-ajaran agama di Yatsrib (Madinah Al-
Munawwarah).
Periode ini berlangsung selama sepuluh tahun
 mana kala dakwah telah menyeluruh, orang-orang
berbondong-bondong memeluk agama Islam.
Ketika itu berakhirlah turunnya ayat-ayat Al-Quran
dan datang pulalah penegasan dari Allah SWT

(Q.S. Al-Ma’idah : 3)

“Hari ini telah Kusempurnakan agamamu dan telah


Kucukupkan nikmat untukmu serta telah Kuridhai
Islam sebagai agamamu“
Kedudukan Al-Qur’an
 Sumber pertama dan utama bagi kehidupan
manusia
 Sebagai Pedoman Hidup Manusia (Q.S. Ali

Imron : 103)
 Kitab Pembawa Berita dan Kabar (Q.S. An-

Naba’ : 1-2)
 Kitab Hukum Syari’ah (Q.S. Al-Maidah : 49-

50)
 Kitabul Ilmi (Q.S. Al-Alaq : 1-5)
 Kitabul Tarbiyah (Q.S. Ali Imron : 79)
Keistimewaan dan Kemukjizatan Al-Qur’an

 Al-Qur’an memiliki banyak keistimewaan,


diantaranya dari segi bahasa (efisiensi,
irama), isinya (keilmiahan, ketepatan
informasinya), dan lain sebagainya. Namun
disini kami hanya membahas keistimewaan
dari isi atau kebenarannya saja, yang
sebenarnya telah diperkuat pada Q.S. An-
Najm (Allah bersumpah bahwa wahyu yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw
adalah benar).
Lapisan Atmosfer

 Saat ini benar-benar diketahui bahwa


atmosfer bumi terdiri atas lapisan-lapisan
yang berbeda beda cirinya yang saling
bertumpukan. Lebih dari itu, persis
sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an,
atmosfer terdiri atas tujuh lapisan yaitu :
Troposfer, Stratosfer, Ozonosfer, Mesosfer,
Termosfer, Ionosfer, dan Eksosfer.
 (Q.S. Al-Baqarah : 29)

                     

                        

        


Artinya:
 Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang
ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-
Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu."
Kemunculan Mayat Fir’aun

 Dalam Al-Qur’an telah disebutkan bahwa


pada suatu masa nanti bangkai Fir'aun yang
tenggelam sewaktu mengejar Nabi Musa as
akan dikembalikan kepada manusia (dapat
disaksikan dengan mata kepala) untuk
menjadi bukti akan kebenaran dan kebesaran
ayat-ayat Allah itu.
 (Q.S. Yunus : 92)

                      

            

“Maka pada hari ini, Kami selamatkan badanmu


(Fir’aun) supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi
orang-orang yang datang sesudahmu dan
sesungguhnya kebanyakan dari manusia lebih
lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami
Tiga Tahapan Bayi dalam Rahim

 Dalam Al Qur'an dipaparkan bahwa manusia


diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim
ibunya.
- Tahap Pre-embrionik
- Tahap Embrionik
◦ - Tahap fetus
 (Q.S. Az Zumar : 6)

                          

                            

                           

          


artinya:
 "... Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu
kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan.
Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah,
Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai
kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu
dapat dipalingkan?"
 
Perintah Melarang Daging Anjing dan Babi

 (Q.S. Al-Maidah : 3)
“Diharamkan bagimu memakan bangkai,
darah, daging babi,........

Dan telah diketahui bahwasanya dalam daging


babi terdapat banyak penyakit yang bisa
menular atau terjangkit pada manusia jika
dimakan. Daging babi mengandung benih-
benih cacing pita dan cacing trachenea
lolipia.
 Selain itu daging anjing juga tidak
menyehatkan karena munculnya penyakit
rabies. Rabies dapat langsung membuat
hewan yang terjangkit virus ini langsung mati
karena dapat membunuh hewan yang terkena
penyakit ini dan dapat pula menular pada
manusia.
Larangan untuk Menikahi Saudara Sedarah

“Diharamkan atas kamu (mengawini)


ibu-ibumu; anak-anakmu yang
perempuan; saudara-saudaramu yang
perempuan; saudara-saudara
Bapakmu yang perempuan; saudara-
saudara Ibumu yang perempuan.....
(Q.S. An-Nisa : 23)
 Dan dapat diketahui bahwa perkawinan
sedarah dapat menyebabkan kerugian.
Salah satu bahaya yang bisa timbul dari
pernikahan sedarah adalah sulit untuk
mencegah terjadinya penyakit yang
terkait dengan gen buruk orangtua pada
anak-anaknya kelak. pernikahan dengan
saudara kandung atau saudara yang
sangat dekat bisa meningkatkan secara
drastis kemungkinan mendapatkan dua
salinan gen yang merugikan,
dibandingkan jika menikah dengan orang
yang berasal dari luar keluarga.
Pembungkusan Tulang oleh Otot

 (Q.S. Al-Mu’minun : 14).


                        

                      

                  


 "Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang-
belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang
Paling Baik" (Q.S. Al-Mu’minun : 14).
Terima kasih
asalamu’alaukum Wr.WB

Anda mungkin juga menyukai