KITAB-KITAB
ALLAH SWT
Kelompok 3
1. Indah Ag us ti n N u g ra h en i [2 3 218 014 3 ]
2. Aura Ja nn a ti n A lfa fa [ 2 3 218 014 4 ]
3. Lilik Sus ilo nin g ty as [ 23 2 18 014 5 ]
A. Pengertian Kitab Allah
Secara etimologis kata kitab adalah bentuk masdar dari kata ka-ta-ba
yang berarti menulis.
Secara tertimologis adalah kitab suci yang diturunkan oleh allah swt
kepada para nabi dan rosul nya.
Kitab dipakai untuk beberapa pengertian :
1.Menunjukkan semua Kitab Suci yang pernah diturunkan oleh allah
kepada para nabi dan rosul (Al-Baqarah 2:177)
2.Menunjukkan semua Kitab Suci yang sebelum al-quran (Ar-Ra'd 13:43)
3.Menunjukkan Kitab Suci tertentu sebelum al-quran misal nya Kitab
taurat:
َب ٰت ِك ْلا ى ا َن
ْي ُم ْو َس َت ٰا ْد َقَل َو
Artinya: "Dan sesungguhnya kami telah mendatangkanAl-Kitab(Taurat)
kepada Musa...."(Al-Baqarah 2-87)
4.Menunjukkan Kitab Suci Al-Quran secara khusus (Al-Baqarah 2:2)
Kitab Kitab Allah sebagai
Wahyu
Secara etimologis Qur'an artinya bacaan atau yang dibaca. Berasal dari
kata qana yang berarti membaca. Secara ter minologis Al-Qur'an adalah
wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Di samping
Al-Qur'an, Kitab Suci terakhir ini juga dinamai dengan nama-nama lain
seperti Al-Kitab (Al-Baqarah 2: 2), Al-Furqan (Al-Furqan 25 1), Az Zikr
(Al-Hijr 151 9), Al-Manizhab (Yunus 10:57), Al- Huda (Al-Jin 72: 13,
As-Syifa' (Yunus 10:57) dan lain-lain.
Keutuhan dan Keaslian Al-Qur’an
Berbeda dengan Kitab-Kitab Suci sebelumnya, Al-Qur'an terjamin
keutuhan dan keasliannya. Hal itu bisa terjadi pertama dan utama sekali
karena adanya jaminan dari Allah SWT (Al-Hijr 15:9)
Kemudian yang kedua karena adanya usaha-usaha yang manusiawi
dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW oleh para sahabat di bawah
bimbingan Rasulullah SAW.
Usaha-usaha tersebut dapat dilihat dalam nuktah-nuktah berikut ini :
1. Rasulullah SAW-sebagai seorang yang ummi - berusaha menghafal
ayat-ayat Al-Qur'an yang diturunkan Allah SWT lewat Malaikat Jibril
AS.
2. Setiap Rasulullah SAW selesai menerima ayat-ayat yang
diwahyukan, beliau membacakannya kepada para sahabat dan
memerintahkan kepada mereka untuk menghafal dan menuliskannya.
3. Pada masa Abu Bakar As-Shiddiq, atas anjuran Umar bin Khaab, Al-
Qur'an dikumpulkan dalam satu Afsahaf oleh pani tia tunggal yaitu Zaid
bin Tsabit dengan berpedoman kepada hafalan dan tulisan para
sahabat.
4. Pada masa Utsman bin Affan pembukuan Al-Qur'an disem purnakan
dengan menyusun surat demi surat sesuai dengan ketentuan Rasulullah
SAW dan menuliskannya dalam satu sistem penulisan yang bisa
menampung semua qira'at yang benar.
5. Para Ulama selalu berusaha untuk menyempurnakan penulisan dan
pemeliharaan Al-Qur’an yang memunculkan ilmu pengetahuan seperti
ilmu Tajwid, ilmu Nahwu, ilmu Khath, Ulumul Qur’an dan ilmu Tafsir.
Fungsi Al-Qur’an terhadap Kitab-Kitab
Allah sebelumnya
Jika ada hal-hal yang sama yang masih berlaku dan diamalkan, itu
hanyalah semata-mata karena diperintahkan oleh Al-Qur'an bukan
karena ada pada Kitab Suci sebelumnya.
Sedangkan iman kepada Al-Qur'an membawa konsekuensi yang
lebih luas seperti mempelajarinya, mengamalkan dan
mendakwahkannya serta membelanya dari serangan musuh-musuh
Islam.
Untuk lebih jelasnya kewajiban seorang muslim terhadap Al-Qur'an
adalah sebagai berikut:
E. PERBEDAAN IMAN KEPADA AL-QUR'AN DENGAN
IMAN KEPADA KITAB-KITAB SUCI LAINNYA