Anda di halaman 1dari 5

Kitab Allah (Bahasa Arab: , Kitabullh) adalah catatan-catatan yang difirmankan

oleh Allah kepada para nabi dan rasul. Umat Islam diwajibkan meyakininya, karena
mempercayai kitab-kitab selain Al Qur'an sesuai dengan salah satu Rukun Iman. Jumlah kitab
yang telah diturunkan sebanyak 114 kitab suci.[1]
Etimologi
Tulisan-tulisan firman Allah (Kitab Allah) zaman dahulu dibuat menjadi 2 jenis, yaitu bisa
berupa shuhuf dan mushaf. Kata shuhuf pula terdapat di surah al A'laa:
"(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa."
Al-A'la 87:19
Kedua kalimat itu berasal dari akar kalimat yang sama yaitu, "sahafa" (menulis). Shuhuf (
; tunggal: sahifa) berarti sepenggal kalimat yang ditulis dalam material seperti kertas,
kulit, papirus dan media lain. Sedangkan mushaf ( ;jamak: masahif) berarti kumpulankumpulan shuhuf, yang dibundel menjadi satu, seperti 2 sampul dalam satu isi.[2]
Dalam sejarah penulisan dari teks Qur'an, shuhuf terdiri dari beberapa lembaran yang pada
akhirnya Qur'an dikumpulkan pada masa Abu Bakar. Dalam shuhuf tersebut susunan tiap
ayat di dalam surah telah tepat, tetapi lembaran-lembaran yang ada belumlah tersusun dengan
rapi, tidak dibundel menjadi satu isi.
Kalimat mushaf pada saat ini memiliki arti lembaran-lembaran yang dikumpulkan di dalam
Qur'an yang telah dikoleksikan pada masa Utsman bin Affan. Pada saat itu, tiap ayat di dalam
surah telah disusun dengan rapi. Saat ini umat Islam juga menyebut setiap duplikat Qur'an,
yang mana memiliki keteraturan tiap ayat dan surah disebut mushaf.
Shuhuf
Shuhuf yaitu wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul, tetapi tidak wajib
disampaikan atau diajarkan kepada manusia. Beberapa nabi yang dikatakan memiliki shuhuf
adalah:
Adam - 10 shuhuf
Syits - 60 shuhuf, (pendapat lain mengatakan 50 shuhuf)[1]
Khanukh - 30 shuhuf
Ibrahim - 30 shuhuf (10 shuhuf)[1]
Musa - 10 shuhuf
Untuk shuhuf Ibrahim dan Musa tercantum di dalam firman Tuhan, surah Al-A'laa dan AnNajm, yang berbunyi;
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan
dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir)
memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih
kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu)
Kitab-kitab Ibrahim dan Musa."

Al-Ala 87:14
"Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran
Musa? dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?"
An-Najm 53:36-37
Mushaf
Beberapa shuhuf yang telah dicatat dari firman Allah kemudian dijadikan satu yang memiliki
nama bermacam-macam, yang telah diberikan kepada para rasul-Nya. Di antaranya adalah:
Taurat (Torah)
Taurat adalah tulisan berbahasa Ibrani, berisikan syariat (hukum) dan kepercayaan yang benar
dan diturunkan melalui Musa, pada kira-kira abad 12 sebelum masehi. Isi pokok Taurat
adalah 10 firman Allah bagi bangsa Israel. Selain itu, Taurat berisikan tentang sejarah nabinabi terdahulu hingga Musa dan kumpulan hukum.
"Allah telah menurunkan kitab kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab
yang terdahulu dari padanya, lagi menurunkan Taurat dan Injil."
Ali 'Imran 3:3
Zabur (Mazmur)
Zabur berisi mazmur (nyanyian pujian bagi Allah) yang dibawakan melalui Daud yang
berbahasa Qibti, pada kira-kira abad ke-10 sebelum masehi. Kitab ini tidak mengandung
syariat, karena Daud diperintahkan untuk meneruskan syariat yang telah dibawa oleh Musa.
"...dan kami telah memberi kitab zabur kepada Nabi Dawud."
An-Nisa' 4:163
Injil
Injil pertama kali ditulis menggunakan bahasa Suryani melalui murid-murid Isa untuk bangsa
Israel sebagai penggenap ajaran Musa. Injil diturunkan pada permulaan abad pertama masehi.
Kata Injil sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu euangelion yang berarti "kabar gembira".
Injil-injil tidak mempunyai pembahasan sistematis mengenai satu tema atau tema-tema
tertentu,[3] meskipun di dalamnya banyak membahas hal kerajaan Surga. Injil yang ada saat
ini mengandung firman Allah dan riwayat Isa, yang semuanya ditulis oleh generasi setelah
Isa.
"...dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan 'Isa putera Maryam,
membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat, dan Kami telah memberikan
kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang
menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat, dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa."

Al-Ma'idah 5:46
Al-Qur`an
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Al-Qur'an
Al-Qur`an merupakan kumpulan firman yang diberikan Allah sebagai satu kesatuan
kitab sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat muslim. Menurut syariat Islam, kitab
ini dinyatakan sebagai kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya, selalu terjaga dari
kesalahan, dan merupakan tuntunan membentuk ketaqwaan manusia.
"Pada bulan Ramadan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi
manusia."

Al-Baqarah 2:185
Tampilan Al-Qur`an dianggap unik, karena berupa prosa berirama, puisi epik, dan simfoni
dalam keterpaduan teks yang indah. Isi Al-Qur`an juga dianggap unik, berupa paduan filsafat
semesta, catatan sejarah, peringatan-peringatan dan hiburan, dasar-dasar hukum, serta doadoa.
Bagi umat Islam, tidak disyariatkan untuk mempelajari isi Taurat, Zabur, dan Injil yang ada
saat ini, karena menurut ajaran Islam, dianggap telah mengandung berbagai tafsiran yang
tidak benar[4] dan karena isi kesemua kitab yang masih diperlukan, telah dimasukkan ke
dalam kitab Al-Qur`an. Namun tidak diperlukan juga upaya untuk menyerang atau menyalahnyalahkan isi Taurat, Zabur, atau Injil, karena terdapat ayat-ayat Allah di dalamnya.
Penjelasan di dalam al-Qur`an
Dalam firman Allah ayat Al Imraan 3 ayat 4:
"Sebelum (Al-Qur'an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al
Furqaan.[5] Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan
memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan
(siksa)."
Al-'Imran 3:4
Kemudian An Nissa 4 ayat 136 dan 163:
"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitabkitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah
sesat sejauh-jauhnya."
An-Nisa' 4:27)

"Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah


memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah
memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya,
Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman, dan Kami berikan Zabur kepada Daud."

An-Nisa' 4:163
Semua kitab turun pada bulan Ramadan
Menurut sumber berdasarkan hadits shahih dari Imam Ahmad, kesemua kitab-kitab suci
tersebut turun pada bulan Ramadan, shuhuf Ibrahim turun pada awal malam pertama bulan
Ramadan, Taurat turun pada hari keenam bulan Ramadan dan Injil pada hari ketiga belas dari
Ramadan.[5] Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadan berdasarkan pada salah satu surah di
dalam Al-Qur'an yang berbunyi:
"Bulan Ramadan yang diturunkan di dalamnya Al-Quran, sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan atas petunjuk itu, serta pemisah antara haq dan batil."
Al-Baqarah 2:185
Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah menyanjung bulan Ramadan diatas bulan-bulan yang
lain, yaitu dengan memilihnya sebagai bulan dimana kesemua kitab-kitab suci diturunkan di
dalamnya.
Janji Allah terhadap orang beriman
Menurut keyakinan ajaran Islam, Allah akan melimpahkan rahmat-Nya dari langit dengan
menurunkan hujan dan menimbulkan rahmat-Nya dari bumi dengan menumbuhkan tumbuhtumbuhan yang buahnya melimpah ruah, kepada orang yang jujur, lurus dan tidak
menyimpang dari kebenaran. Sebagai contoh dalam ayat:
"...dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan
(Al-Qur'an ) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan
mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada
golongan yang pertengahan, dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh
kebanyakan mereka."

Al-Ma'idah 2:66
Hubungan Al-Qur'an dengan kitab terdahulu
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Hubungan Al-Qur'an dengan kitab lain
Semua muslim meyakini bahwa adanya wahyu progresif, bahwa wahyu Tuhan berkembang
dengan seiring berjalannya waktu dan perbedaan kelompok dari masyarakat. Didalam Al-

Qur'an membenarkan tentang adanya larangan bekerja di hari Sabbath dalam Taurat, tetapi
Al-Qur'an membolehkan bekerja dan mengesampingkan hal tersebut.
Pada awal tahun kenabian Muhammad, sebuah wahyu diberitakan kepadanya:
"Katakanlah: Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga
kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al-Qur'an yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu...
Al-Ma'idah 5:68
Kalimat ini diyakini oleh pemeluk agama Islam bahwa konversi agama lama menjadi agama
Islam akan dimulai dengan segala ketulusan hati mengikuti firman dari kita-kitab suci
sebelum A- Qur'an.

Anda mungkin juga menyukai