Jumlah kitab suci sebenarnya tidak dijelaskan dalam Al-Quran juga dalam Hadits. Selain dari kitab Allah yang dturunkan melalui rasul melalui malakiat Jibril, kita juga bisa berpedoman pada Hadits nabi Muhammad SAW dan sahifah-sahifa/ suhuf/ lembaran firman Allah SWT yang diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim, dan Musa AS.
1. Apa Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah? 2. Apa saja Kitab-kitab Allah sebelum Al- Quran? 3. Apa perbedaan Al quran dengan kitab sebelumnya? 4. Bagaimana Eksistensi Al-Quran sebagai kitab Allah yang terakhir?
Secara ETIMOLOGI kata kitab adalah bentuk masdar dari kata ka-ta-ba yang berarti menulis. Setelah jadi masdar berarti tulisan. Bentuk jama dari kata kitab adalah kutub. Dalam bahasa Indonesia, kitab berarti buku Secara TERMINOLOGI yang dimaksud dengan kitab adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada para Nabi dan Rasul-Nya.
Beriman kepada kitab-kitab Allah yaitu kepercayaan yang pasti bahwasanya Allah SWT, memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-Nya untuk disampaikan kepada para hamba-Nya dan bahwa kitab-kitab tersebut terdapat kebenaran, cahaya dan petunjuk bagi manusia, baik di dunia maupun di akhirat. 1. Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa AS berbahasa Ibrani 2. Kitab Zabur diturunkan kepada nabi Daud AS berbahasa Qibty 3. Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa AS berbahasa Suryani 4. Kitab Al-Quran kepada nabi Muhammad SAW berbahasa arab
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat, di dalamnya ada petunjuk dan cahaya. (Al-Maidah 5: 44).
Kitab suci Taurat adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Musa a.s. ketika sedang bermunajat di Bukit Thursina Gurun Sinai. Taurat berdasarkan Bahasa Ibrani memiliki pengertian atau arti definisi undang-undang, syariat atau peraturan.
Menurut buku "pelajaran agama islam" yang ditulis oleh Prof. Dr. Hamka mantan ketua MUI atau Majelis Ulama Indonesia, Kitab taurat memiliki 10 hukum pokok atau the ten commandments yaitu berisi poin-poin sebagai berikut : Mengakui keesaan Allah SWT Larangan menyembah patung dan berhala, karena Allah tidak dapat diserupai dengan makhluk-makhluknya Larangan menyebut Allah dengan sia-sia Memuliakan hari sabtu Menghormati ayah dan ibu Larangan membunuh sesama manusia Larangan berzina Larangan mencuri Larangan menjadi saksi yang berdusta Larangan memiliki keinginan untuk menguasai hak orang lain.
"Dan sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian nabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud." (QS. 17/Al Isro': 55)
Kitab Zabur berisi kumpulan mazmur, yakni nyanyian rohani yang dianggap suci (puji- pujian kepada Allah SWT) yang berasal dari Nabi Dawud as. 150 nyanyian yang terkumpul dalam kitab ini berkisah tentang seluruh peristiwa dan pengalaman hidup Nabi Dawud as. mulai dari mengenai kejatuhannya, dosanya, pengampunan dosanya oleh Allah, suka-cita kemenangannya atas musuh Allah, kemuliaan Tuhan, sampai kemuliaan Mesias yang akan datang. Dengan demikian jelaslah bahwa kitab ini sama sekali tidak mengandung hukum-hukum atau syariat (peraturan agama), karena Nabi Dawud as diperintahkan oleh Allah SWT mengikuti peraturan yang dibawa oleh Nabi Musa as. Kemudian kami iringkan di belakang mereka Rasul- Rasul kami dan iringkan pula Isa Putra Maryam; dan kami berikan kepadanya Injil. (Al-Hadid 57-27).
Kata Injil semula berasal dari bahasa Yunanieuangelion yang berarti kabar gembira. Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi Injil. Makna dari kabar gembira yang dimaksud adalah karena Nabi Isa as Menggembirakan para umatnya dengan berita akan kedatangan Muhammad saw sebagai utusan Allah SWT yang terakhir untuk seluruh alam. Injil mengajarkan tentang pembersihan jiwa- raga dari kekotoran (nafsuduniawi). Dengan kata lain, Injil mengajak manusia untuk hidup zuhud, yakni pola hidup yang tidak mengutamakan hal-hal yang bersifatduniawi.
Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Qur'an, sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah-robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS: Al-Anaam/6:115)
Definisi Alquran: Merupakan kalam Allah Mukjizat Nabi Muhammad SAW Disampaikan scara mutawatir Membacanya adalah ibadah
Al-Quran merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. Al-Quran merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW yang sangat berharga bagi umat Islam hingga saat ini. Di dalamnya terkandung petunjuk dan pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup baik di dunia maupun akhirat.
Al-Quran mempunyai 114 surat, dengan surat terpanjang terdiri atas 286 ayat, yaitu Al Baqarah, dan terpendek terdiri dari 3 ayat, yaitu Al-Ashr, Al-Kautsar, dan An-Nashr. Sebagian ulama menyatakan jumlah ayat di Al- Quran adalah 6.236, sebagian lagi menyatakan 6.666. Perbedaan jumlah ayat ini disebabkan karena perbedaan pandangan tentang kalimat Basmalah pada setiap awal surat (kecuali At- Taubah), kemudian tentang kata-kata pembuka surat yang terdiri dari susunan huruf-huruf seperti Yaa Siin, Alif Lam Miim, Ha Mim dll.
Al-Quran diturunkan secara berangsur- angsur dalam masa 22 tahun 2 bulan 22 hari. Wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan Malaikat Jibril sedikit demi sedikit.
Al-Quran pertama kali turun pada malam Lailatul Qadr di sebuah gua Hira dengan ayat yang pertama dalam Surat Al-Alaq ayat 1-5, ini didasarkan pada firman Allah SWT, pada Surat Al-Qadr
Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada 17 Ramadhan tahun pertama kenabian atau di waktu Nabi Muhammad SAW telah di angkat menjadi Nabi Muhammad SAW.
1. kitab-kitab suci sebelumnya hanya ditujukan kepada suatu kaum pada zaman dahulu untuk menjalankan perintah Allah pada masa tersebut, Al-Quran ditujukan untuk seluruh umat agar dijadikan pedoman sampai akhir zaman. 2. Allah SWT telah menegaskan bahwa kitab Al- Quran akan selalu terjaga dari segala keburukan Dan sesungguhnya Al-Quran itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Mahabijaksana lagi Maha Terpuji(Fushshilat: 42).
3. Al-Quran sampai saat ini tetap berisi wahyu- wahyu Allah, tidak ada di dalamnya perkataan-perkataan manusia. Sedangkan kitab-kitab sebelumya telah mengalami banyak perubahan dari segi isi, perubahan yang sangat mencolok adalah masalah aqidah, yakni mengubah tauhid menjadi syirik. 4. Kitab-kitab suci sebelum Al-Quran diturunkan dalam bahasa yang telah mati sejak beberapa abad yang lalu, maksudnya adalah tidak ada orang yang bercakap-cakap dalam bahasa tersebut pada masa kini. Berbeda dengan Al-Quran yang bahasanya pada masa kini masih digunakan.
5. Al-Quran merupakan satu-satunya kitab yang diturunkan Allah sebagai mukjizat untuk Nabi Muhammad SAW, sedangkan kitab- kitab lain diturunkan tidak sebagai sebuah mukjizat, hanya sebuah petunjuk untuk suatu umat.
Menjaga kitab-kitab sebelumnya (al- Muhaimin). Dan Kami turunkan kepadamu kitab dengan kebenaran, membenarkan apa yang ada sebelumnya di antara kitab-kitab suci, dan sebagai penjaga terhadap itu (QS. Al-Maidah: 48).
Menjadi hakim terhadap apa yang diperselisihkan oleh manusia. Al-Quran, selain membenarkan kandungan kitab-kitab suci terdahulu, juga menyalahkan beberapa doktrin yang terdapat di dalamnya. Karena kitab-kitab yang asal mulanya dari Allah, telah mengalami perubahan makna dan posisi oleh pemuka-pemuka Bani Israil. Jadi, kebenaran yang termuat telah bercampur dengan kesalahan akibat perubahan yang dilakukan manusia.
Menghapus syariat kitab-kitab sebelumnya. Kami menurunkan Al-Kitab (Al-Quran) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu (QS. An-Nahl: 89). Sesungguhnya Al-Quran ini menunjukkan kepada jalan yang lebih lurus (QS. Al-Isra: 9).
AlQuran memberikan keterangan lengkap tentang pokok-pokok agama dan menjelaskan persoalan-persoalan yang masih kabur dan gelap. Menampung perkembangan pemikiran manusia sampai puncak tertinggi yang bisa dicapai oleh manusia.
Al-Quran terjaga keasliannya, disamping karena lengkap dan jelas perjalanan sejarahnya, juga Allah SWT memberikan jaminan penjagaannya sebaimana firman- Nya.
Sesungguhnya kami-lah yang menurunkan Al- Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Al-Hijr, 15:9)