Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TENTANG WAHYU

WAHYU
MAKALAK DI SUSUN GUNA UNTUK MEMENUHI TUGAS

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-quran merupakan pedoman hidup bagi segenap manusia yang
mengakui kebenarannya. Nabi Muhammad Saw sebagai nabi terakhir yang
dibekali dengan wahyu dalam bentuk al-quran, menyampaikan dan
menyebarluaskan Al-quran kepada sahabat-sahabatnya, terus kepada
generasi-generasi selanjutnya sampai kemapa umat dalam konteks kekinian.
Sejak Al-quran diturunkan, sampai saat ini kita dapati dalam cetakan-
cetakan yang sangat teratur dan sistematis, begitu juga dengan
penulisannya dalam ukururan besar dan kecil, tentu tidak terjadi dengan
proses yang sederhana. Namun sebelumnya membutuhkan kerja keras para
sahabat dan generasi selanjutnya, sehingga lahirlah Al-quran dalam bentuk
mushaf seperti sekarang ini. Di samping itu berbagai cabang ilmu, yang
masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lainnya,
muncul sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan sejarah Al-quran secara
umum. Seiring dengan perjalanan waktu dalam kondisi sekarang, sebagai
pemerhati dan peduli terhadap eksistensi Al-quran, sepatutnya memahami
esensi Al-quran dan ilmu yang berkaitan.

B. Rumusan Masalah
1. apa yang dimaksud dengan wahyu ?
2. apa dan bagaimana cara iman kepada kitab Allah ?
3. bagaimana identifikasi kitab Allah dalam prespektif Al-quran ?
4. apa kedudukan Al-quran dan Al-quran sebagai mukjizat terbesar ?
5. bagaimana manifestasi iman kepada kitab Allah ?
6. apa yang dimaksud dengan As-sunah dan bagaimana kedudukannya ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Wahyu
Secara bahasa, kata wahyu berasal dari kata Al-wahy yang berarti
tersembunyi dan cepat. Namun pengertian wahyu secara etimologi tidak
hanya itu saja, melainkan meliputi banyak arti yang meliputi:
1. Ilham sebagai bawaan dasar manusia, seperti wahyu terhadap ibu Nabi
Musa As untuk menyusui, tercantum dalam surat Al-qashas: 7.
2. Ilham yang berupa naluri dari binatang, seperti lebah membuat sarang di
pohon, tercantum dalam surat An-nahl: 68.
3. Isyarat yang cepat melalui rumus dan kode, seperti isyarat Zakaria yang
diceritakan Al-qur`an, tercantum dalam surat Al-maryam: 11.
4. Bisikan dan tipu daya setan untuk menjadikan yang buruk kelihatan indah
dalam diri manusia, seperti dalam surat Al-anam: 121.
5. Apa yang disampaikan oleh allah swt berupa perintah kepada malaikat
untuk dikerjakan, seperti dalam ayat Al-anfal: 12.
Sedangkan wahyu secara terminologi menurut Muhammad Abduh adalah
pengetahuan yang didapati seseorang dari dalam dirinya dengan disertai
keyakinan pengetahuan itu datang dari Allah, baik dengan melalui perantara
atau tidak ataupun melalui suara yang terjelma dalam telinganya atau tanpa
suara sama sekali.1[1]

B. Iman Kepada Kitab Suci


Allah menurunkan risalah berupa wahyu-wahyu kepada setiap Rosul yang
diutus untuk setiap umat manusia. Rosul-rosul yang menerima wahyu-wahyu
tersebut adalah manusia-manusia pilihan diantara kelompok-kelompok
manusia tertentu. Sesuatu yang diterima oleh para rosul itulah wahyu yang
dinamakan sukhuf atau kitab. Kitab itulah yang menjadi pedoman dan kamus
atau undang-undang untuk umat yang dipimpinnya.
Beriman kepada kitab Allah yaitu percaya bahwa Allah telah menurunkan
kitab kepada beberapa Rasulnya untuk menjadi pegangan dan pedoman

1
hidpnya guna mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Iman kepada
kitab Allah sama saja beriman kepada Rosul sebagai makhluk ciptaan Allah
yang menerima kitab tersebut, iman kepada Malaikat sebagai penyampai
kitab tersebut dan Allah yang menurunkan kitab tersebut. Dengan begitu
ingkar kepada kitab Allah berarti ingkar kepada Allah, Malaikat dan Rosul.2[2]
Jumlah kitab yang diturunkan kepada Rosul tidak pernah disebut
jumlahnya dalam Al-quran, akan tetapi hanya disebut beberapa saja seperti
yang kita ketahui yaitu Taurot yang diturunkan kepada Nabi Musa, Zabur
yang diturunkan kepada Nabi Daud, Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa,
dan Al-quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Pada dasarnya
semua kitab itu memiliki pokok ajaran yang sama yaitu untuk meng-esakan
Allah SWT. Namun untuk saat ini kitab-kitab tersebut tidak lagi asli
dikarenakan manusia telah menukar isinya dan mereka telah mencampur
adukkan dengan buah pikiran mereka sendiri, kecuali Al-quran. 3[3]
Adapun fungsi dari beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT, yaitu :

1. Mempertebal keimanan kepada Allah SWT karena banyak hal-hal kehidupan manusia yang tidak

dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan akal manusia, maka kitab-kitab Allah mampu

menjawab permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik yang

nampak maupun yang ghaib.


2. Memperkuat keyakinan seseorang kepada tugas Nabi Muhammad SAW karena dengan meyakini

kitab-kitab Allah SWT maka akan percaya terhadap kebenaran Al-Quran dan ajaran yang

dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.


3. Menambah ilmu pengetahuan. Karena di dalam kitab-kitab Allah, disamping berisi tentang

perintah dan larangan Allah, juga menjelaskan tentang pokok-pokok ilmu pengetahuan untuk

mendorong manusia mengembangkan dan memperluaskan wawasan dengan perkembangan

zaman.
2

3
4. Menanamkan sikap toleransi terhadap agama lain. Karena dengan beriman kepada kitab-kitab

Allah maka umat islam akan selalu menghormati dan menghargai orang lain.
C. Identifikasi Kitab Allah dalam Perspektif Al-quran
Jumlah kitab yang diturunkan kepada Rosul tidak pernah disebut
jumlahnya dalam Al-quran, akan tetapi hanya disebut beberapa saja seperti
yang kita ketahui yaitu :
1. Taurat
Allah SWT menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa As. dalam bahasa
Ibrani. Dalam Kitab Taurat ini terkandung hukum syarak dan keyakinan yang
betul, dan juga menerangkan bahwa seorang nabi akhir zaman (Muhammad
SAW) akan lahir dari keturunan Nabi Ismail As. Kitab Taurat yang asli tidak
ditemui lagi pada masa sekarang kerana isinya telah ditokok tambah oleh
orang-orang yahudi. Firman Allah tentang kitab Turat, yaitu :
Artinya :
sesungguhnya kami telah menurunkan kitab taurat didalamnya (ada)
petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan
perkara orang-orang yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah,
oleh orang orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan
mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi
saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia,
(tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku
dengan harga yang sedikit. barang siapa yang tidak memutuskan menurut
apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.
Qs. Al-maidah: 44
2. Zabur
Allah SWT menurunkan kitab Zabur kepada Nabi Daud As dalam bahasa
Qibthi. Kitab Zabur tidak mengandungi hukum perundangan. Kandungannya
hanya mengenai perkhabaran, cerita, zikir, doa serta hikmah-hikmah. Oleh
sebab itu Nabi Daud tidak mempunyai syariat tersendiri, ia dan umatnya
hanya mengikut syariat yang dibawa oleh Nabi Musa As. Firman Allah tentang
kitab Zabur, yaitu:
Artinya:
Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi.
Dan sesungguhnya telah kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian
(yang lain), dan kami berikan zabur kepada Daud. Qs. Al-isra: 55
3. Injil
Allah SWT menurunkan kitab Injil kepada Nabi Isa As. dalam bahasa Suryani.
Diantara kandungannya yang utama ialah menyeru umat manusia agar meng-Esakan Allah SWT.
Kitab Injil juga memberitakan akan kelahiran seorang Nabi dan Rasul diakhir zaman yaitu Nabi
Muhammad SAW. Orang-orang Yahudi telah mengingkari akan kebenaran Allah SWT, Mereka
telah menghimpunkan kitab-kitab ini menjadi satu yang diberi nama "Bible" kemudian mereka
ubah isi kandungannya mengikut kehendak hati mereka agar berkesesuaian dengan kehidupan
mereka seharian. Bible ini terbagi menjadi dua bahagian, yaitu bahagian Taurat dinamakan
Perjanjian Lama (Old Testament). Kedua bahagia Injil dinamakan Perjanjian baru (New
Testament). Firman Allah tentang kitab Injil, yaitu:
Artinya:
dan kami iringkan jejak mereka (Nabi-nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam,
membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. dan kami telah memberikan kepadanya
kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan
kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-
orang yang bertakwa. Qs. Al-maidah: 46
4. Al-quran
Kitab suci Al Quran adalah sebuah kitab yang telah diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW Al Quran diturunkan dalam bahasa Arab. Di dalam Al
Quran mengandungi hukum-hukum serta peraturan yang lengkap meliputi
seluruh aspek kehidupan manusia, untuk mencapai kemakmuran hidup di
dunia maupun untuk kebahagiaan hidup di akhirat. Ajaran yang disampaikan
di dalam Al Quran untuk seluruh umat manusia di bumi ini. Ajaran yang
termuat di dalam Al Quran lengkap dan sempurna, tidak akan berubah dan
kekal selama-lamanya bahkan tetap dipelihara oleh Allah SWT. Firman Allah
tentang kitab Al-quran, yaitu:
Artinya:
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-quran, dan sesungguhnya
Kami benar-benar memeliharanya.Qs. Al-hijr: 9

D. Al-quran dan Sejarah Turunnya


Al-quran adalah kitab suci umat Islam. Bagi Muslim, Al-quran merupakan
firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui
malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. Di dalamnya terkandung petunjuk
dan pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup baik
di dunia maupun akhirat. Secara etimologi Al-quran berasal dari kata
qaraa, yaqrau, qiraatan, wa quranan yang berarti bacaan atau
yang dibaca. Pengertian tersebut sejalan dengan firman Allah dalam Al-
quran surah Al qiyamah: 18
Artinya:
apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.
Sedangkan secara etimologi al-quran banyak dikemukakan oleh para
ulama, diantaranya, yaitu:
1. Ali Al-Shabuni dalam at tibyan fi ulum al-quran mengatakan bahwa Al-
quran adalah kalam Allah yang bersifat mujizat yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril dengan lafadz dan
maknanya dari Allah SWT yang dinukilkan secara mutawattir, membacanya
merupakan ibadah.
2. menurut Dr. Subhi Al-Shalih dalam kitabnya mabahits fi ulum al-quran
yang disepakati oleh ahli bahasa, ahli kalam, ahli fikih, dan ushul fikih yaitu
Al-quran adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mujizat yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang tertulis dalam mushaf-mushaf
yang diriwayatkan secara nutawattir dan membacanya merupakan ibadah. 4
[4]
Jadi, Al-quran adalah firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad melalui Malaikat Jibril secara mutawattir (berangsur-angsur) baik
lafadz maupun maknanya yang membacanya merupakan ibadah.
Al-quran mempunyai 114 surat, dengan surat terpanjang terdiri atas 286
ayat, yaitu Al Baqarah, dan terpendek terdiri dari 3 ayat, yaitu Al-Ashr, Al-
Kautsar, dan An-Nashr. Sebagian ulama menyatakan jumlah ayat di Al-quran
adalah 6.236, sebagian lagi menyatakan 6.666. Perbedaan jumlah ayat ini
disebabkan karena perbedaan pandangan tentang kalimat Basmalah pada
setiap awal surat (kecuali At-Taubah), kemudian tentang kata-kata pembuka
surat yang terdiri dari susunan huruf-huruf seperti Yaa Siin, Alif Lam Miim, Ha
Mim dll. Ada yang memasukkannya sebagai ayat, ada yang tidak
mengikutsertakannya sebagai ayat.

4[4] Muhammad Nor Ichwan, Belajar Al quran, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 36
Ayat Al-Quran yang pertama diterima Nabi Muhammad SAW adalah 5
ayat pertama surat Al-Alaq, ketika ia sedang berkhalwat di Gua Hira, sebuah
gua yang terletak di pegunungan sekitar kota Mekah, pada tanggal 17
Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi, sampai 9 Dzulhijjah Haji Wada` tahun
tahun 63 dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H, tetapi pada dasarnya Allah
menurunkan Al-quran kepada Rasul kita Muhammad SAW melalui tiga
tahapan yaitu:
Pertama, Al-quran turun secara sekaligus dari Allah ke lauh al-mahfuzh,
yaitu suatu tempat yang merupakan catatan tentang segala ketentuan dan
kepastian Allah. Proses pertama ini diisyaratkan dalam Qs. Al-buruj (85)
ayat 2122.
Kedua, Al-quran diturunkan dari lauh al-mahfuzh itu ke bait al-izzah
(tempat yang berada di langit dunia). Proses kedua ini diisyaratkan Allah
dalam surat Al-qadar (97) ayat 1, sungguhnya kami telah
menurunkannya (Al-quran) pada malam kemuliaan.
Ketiga, Al-quran diturunkan dari bait al-izzah kepada nabi dengan jalan
berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan. Adakalanya satu ayat, dua ayat
dan bahkan kadang-kadang satu surat. Mengenai proses turun dalam tahap
ketiga diisyaratkan dalam Qs. Ay-syura (26) ayat 193195.

E. Kedudukan Al-quran dan Al-quran sebagai Mujizat Terbesar


Al-quran adalah kitab suci terlengkap yang diperuntukkan bagi seluruh
umat di dunia, khususnya umat muslim. Oleh karena itu, Al-quran memiliki
peranan dan kedudukan penting dalam kehidupan manusia. Kedudukan-
kedudukan tersebut yaitu:
1. Minhajul Hayah (pedoman hidup)
Allah memerintahkan manusia menerima Al-quran dengan tidak ragu-
ragu, dan meyakini kebenarannya sebagai petunjuk dan pedoman hidup,
karena dari al quran itulah bersumber segala macam aturan tentang hal-hal
yang harus dijadikan pandangan hidup bagi seluruh umat dalam
memecahkan setiap persoalan.5[5]
2. Kitabul Hukmi wa Syariat (Kitab hukum syariat)
Telah ada kesepakatan di kalangan umat islam bahwa al quran juga
merupakan sumber hukum yang paling utama, karena memang di dalamnya
berisi hukum-hukum syariat yang harus dijalankan untuk mewujudkan
kemashalatan hidup manusia di dunia dan akhirat.
3. Kitabul Naba wal Akhbar (Kitab berita dan kabar)
Dalam Al-quran terdapat kabar berita tentang masa depan yaitu Yaumul
Akhir, dan juga cerita-cerita masa lampau, Berita-berita tentang masa lalu
dapat digunakan sebagai ibrah, sedangkan berita tentang masa depan
merupakan peringatan dan mendorong untuk lebih giat dalam upaya
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
4. Kitabul Tarbiyah (Kitab Tarbiyah)
Al-quran mendidik jiwa-jiwa manusia menjadi jiwa-jiwa yang mempunyai
kemuliaan diri, mandiri, bebas dari penghambaan sesame makhluk,
bermasyarakat, beradab dan tahu nilai-nilai murni sebagai manusia yang
berperan sebagai khairu ummah.
5. Ijaz Ilmi
Al-quran merupakan Ijaz ilmi karena ia menempatkan manusia ditengah
etos ilmu dan membuka pintu-pintunya untuk mengkaji ilmu di dalamnnya
banyak sekali hal-hal mengenai ilmu pengetahuan yang buktinya sudah bisa
diungkapkan sebagai pembelajaran lebih lanjut bagi manusia.6[6]
Selain memiliki peranan dan kedudukan penting dalam kehidupan
manusia, Al-quran juga merupakan salah satu mukjizat yang diturunkan oleh
Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW. Bahkan Al-quran merupakan
mukjizat terbesar yang diterima oleh nabi Muhammad. Disebut sebagai
mukjizat terbesar dikarenakan al-quran merupakan hal yang luar biasa dan
sangat berbeda dengan mukjizat-mukjizat lainnya. Al-quran merupakan

5[5] Rosihon Anwar, dkk, Pengantar Studi islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2009),
hlm. 170

6[6] http://nasiroh-ilmu.blogspot.com/2011/01/fungi-dan-kedudukan-al-quran.html diakses


tanggal 10 mei 2014.
sesuatu yang tidak akan pernah berubah sampai kapanpun. Apa yang
terkandung di dalamnya akan tetap sama seperti pertama kali diturunkan,
tidak berubah sedikitpun seperti kalanya kitab-kitab yang turun sebelum al-
quran.
Sebagai sesuatu yang amat luar biasa tentu al-quran juga tidak dapat
ditandingi oleh siapapun perihal kandungan, isi, ketelitian, bahkan
keindahan susunan dan gaya bahasanya. Manusia dan yang lainnya tidak
akan pernah sanggup membuat hal yang serupa dengan al-quran. Seperti
telah ditegaskan Allah SWT dalam firmannya pada surah al-Isra: 88.7[7]

Katakanlah: Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat


yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang
serupa dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi
sebagian yang lain".
Hal yang semakin meyakinkan bahwa Al-quran merupakan mukjizat
terbesar adalah bahwa segala apa yang terdapat dalam Al-quran itu benar
adanya, tidak ada keraguan sedikitpun tentang apa yang dipaparkannya.
Misalnya tentang hasil-hasil penemuan terkait ilmu pengetahuan,
sebenarnya sudah terdapat dalam Al-quran sejak berabad-abad lalu. Hanya
saja manusia baru dapat menemukan kebenaran itu pada masa-masa ini.
Bukan hanya itu, di dalam Al-quran juga telah diceritakan tentang sesuatu
yang akan datang seperti hari kiyamat sebagai hari pembalasan. Itulah
kiranya mengapa Al-quran disebut sebagai mukjizat yang paling besar. 8[8]

F. Manifestasi Iman Kepada Kitab Allah


1. Mengimani bahwa kiatab-kitab tesebut benar-benar turun dari Allah SWT.
2. Membenarkan berita-berita yang terdapat dalam kitab-kitab tersebut.
Seperti berita-berita dalam Al-quran, dan berita-berita dalam kitab-kitab
sebelumnya yang belum mengalami perubahan dan penyimpangan.

7[7] Nasrudin Razak, Dienul Islam, cet.20, hlm. 128

8[8]M. Quraish Shihab, Mukjizat al-Quran: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat
Ilmiah, dan Pemberitaan Gaib edisi.2, cet.2 (Bandung: Mizan Pustaka, 2013), hlm.
25
3. Mengamalkan hukum-hukum dalam kitab-kitab tersebut dengan penuh ridha
dan penerimaan.
4. Sebagai pedoman hidup manusia.

G. As-Sunnah dan Kedudukannya


Menurut bahasa, As-sunah berarti jalan hidup yang dilalui atau yang
dijalani, atau sesuatu yang sudah dibiasakan. Pengertian ini didasarkan pada
Hadist Nabi Muhammad SAW yang atrinya: Barang siapa membuat Sunah
yang terpuji, maka baginya pahala Sunah tersebut dan pahala bagi orang
yang menggunakannya, dan barang siapa yang membuat Sunah yang buruk,
maka dia mendapat dosa Sunah yang buruk itu dan dosa orang yang
mengamalkannya hingga hari kiamat. 9[9]
Dilihat dari segi bentuknya sunnah ada yang berbentuk perkataan,
perbuatan dan persetujuan. Sunnah dalam bentuk perkataan adalah sabda
nabi yang diucapkan dalam berbagai kesempatan yang berkaitan dengan
penetapan hukum. Sunnah dalam bentuk perbuatan adalah tindakan-
tindakan nabi Muhammad dalam berbagai urusan, baik yang berkaitan
dengan ibadah maupun yang lainnya seperti halnya berkaitan dengan
praktik sholat, manasik haji dan sebagainya. Adapun sunnah dalam bentuk
taqrir adalah sikap atau respon rosulullah SAW terhadap berbagai perbuatan
yang dilakukan sebagian sahabat dengan cara tidak melarang atau
memerintahkannya, disertai indikasi adanya kerelaan atau memperlihatkan
pujian atau dukungan.
Umat islam telah mengakui bahwa sunnah nabi dipakai sebagai pedoman
hidup yang utama setelah Al-quran. Ajaran-ajaran islam yang tidak
ditegaskan ketentuan hukumnya, tidak dirinci menurut petunjuk dalil yang
masih utuh, tidak diterangkan cara pengamalannya dan atau dikhususkan
menurut petunjuk ayat yang masih mutlak tentang Al-quran, hendaknya
dicarikan penyelesaian dalam As-sunnah.10[10]

9[9] Abuddin Nata, Studi Islam Komprehensif, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2011) hlm. 36
Tingkatan atau kedudukan as-Sunnah berada di bawah tingkatan Al-
quran karena as-Sunnah diterima secara dzanni berbeda dengan Al-quran
yang diterima secara qathI (meyakinkan). Kemudian adakalanyaq as Sunnah
menerangkan sesuatu yang bersifat global dalam Al-quran, memberi
komentar terhadap Al-quran dan membicarakan sesuatu yang belum
dibicarakan dalam Al-quran.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara bahasa, kata wahyu berasal dari kata Al-wahy yang berarti
tersembunyi dan cepat. Sedangkan wahyu secara terminologi menurut
Muhammad Abduh adalah pengetahuan yang didapati seseorang dari dalam
dirinya dengan disertai keyakinan pengetahuan itu datang dari Allah, baik
dengan melalui perantara atau tidak ataupun melalui suara yang terjelma
dalam telinganya atau tanpa suara sama sekali.
Beriman kepada kitab Allah yaitu percaya bahwa Allah telah menurunkan
kitab kepada beberapa Rasulnya untuk menjadi pegangan dan pedoman
hidpnya guna mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Iman kepada
kitab Allah sama saja beriman kepada Rosul sebagai makhluk ciptaan Allah
yang menerima kitab tersebut, iman kepada Malaikat sebagai penyampai
kitab tersebut dan Allah yang menurunkan kitab tersebut.
Jumlah kitab yang diturunkan kepada Rosul tidak pernah disebut
jumlahnya dalam Al-quran, akan tetapi hanya disebut beberapa saja seperti
yang kita ketahui yaitu Taurot yang diturunkan kepada Nabi Musa, Zabur
yang diturunkan kepada Nabi Daud, Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa,
dan Al-quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Pada dasarnya
semua kitab itu memiliki pokok ajaran yang sama yaitu untuk meng-esakan
Allah SWT.
Al-quran adalah firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad
melalui Malaikat Jibril secara mutawattir (berangsur-angsur) baik lafadz
maupun maknanya yang membacanya merupakan ibadah. Al-quran memiliki
peranan dan kedudukan penting dalam kehidupan manusia. Kedudukan-
kedudukan tersebut yaitu: sebagai Minhajul Hayah (pedoman hidup), Kitabul
Hukmi wa Syariat (Kitab hukum syariat), Kitabul Naba wal Akhbar (Kitab
berita dan kabar), Kitabul Tarbiyah (Kitab Tarbiyah), dan Ijaz Ilmi.

B. Saran
Demikianlah makalah ini penulis paparkan, penulis menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun, guna meyempurnakan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Amin Demikianlah makalah ini penulis paparkan, penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna meyempurnakan dalam
penyusunan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Rosihon, Pengantar Studi islam, Bandung: Pustaka Setia, 2009


Hadiri, Choiruddin, Klasifikasi Kandungan Al-quran, Jakarta: Gema Insani, 2005
Ichwan, Muhammad Nor, Belajar Al quran, Semarang: Rasail, 2005
Nata, Abuddin, Studi Islam Komprehensif, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2011
Qattan, Manna Khalil, Studi Ilmu-ilmu Quran, Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa,
2013
Razzak, Nasrudin, Dienul Islam Cet.20,Bandung:PT Almaarif, Tth
Shihab, M. Quraish, Mukjizat al-Quran: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat
Ilmiah, dan Pemberitaan Gaib edisi.2, cet.2, Bandung: Mizan Pustaka, 2013
Zuhdi, Masjfuk, Studi Islam Jilid 1, Jakarta: Rajawali, 1998
http://nasiroh-ilmu.blogspot.com/2011/01/fungi-dan-kedudukan-al-quran.html
diakses tanggal 10 mei 2014

[1] Manna Khalil Qattan, Studi Ilmu-ilmu Quran, (Bogor: Pustaka Litera
11

Antar Nusa, 2013), hlm. 32


12
[2] Masjfuk Zuhdi, Studi Islam Jilid 1, (Jakarta: Rajawali, 1998) hlm. 43
13
[3] Nasrudin Razzak, Dienul Islam Cet.20,(Bandung:PT Almaarif, Tth)
Hlm. 197

11

12

13

Anda mungkin juga menyukai