-
-
artinya membenarkan. Sedangkan menurut
istilah, iman ialah kepercayaan dalam hati, meyakini dan
membenarkan adanya Tuhan dan membenarkan semua
yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
b. Pengertian Kitab-Kitab Allah swt.
Kitab Allah ialah wahyu Allah SWT yang disampaikan
kepada para Rasul untuk diajarkan kepada umat manusia
sebagai petunjuk dan pedoman hidup.Tujuan Allah
menurunkan kitab-kitab itu agar digunakan sebagai
pedoman hidup bagi seluruh manusia menuju jalan hidup
yang benar dan diridhai-Nya
Jadi, iman kepada kitab-kitab Allah SWT adalah
mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa
(
( 18)
(19).
Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Quran
dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang
sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain
itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang
Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang
kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami
berikan aturan dan jalan yang terang, niscaya Allah
menghendaki niscaya kamu dijadikan satu umat saja, tetapi
Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya
kepadamu. Maka berlomba-lombalah bebuat kebajikan.
Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya.(alMaidah :48)
Kitab-kitab yang dimaksud dalam ayat di atas berisi
peraturan, ketentuan, perintah dan larangan yang dijadikan
pedoman bagi umat manusia dalam menjalankan kehidupan
agar tercapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Kitab-kitab Allah swt. diturunkan pada masa yang berlainan,
namun di dalamnya terkandung ajaran pokok yang sama,
yaitu ajaran tauhid atau ajaran tentang keesaan Allah swt.
Yang berbeda hanyalah dalam hal syariat yang disesuaikan
dengan zaman dan keadaan umat pada waktu itu.
Menurut para ahi, isi dari kitab Injil adalah biografi Nabi isa
a.s. dan keyakinan yang ada di dalam ajarannya merupakan
pikiran paulus, bukan pendapat orang-orang harawi
(pengikut-pengikut nabi isa a.s.). Ada juga yang dinamakan
Injil Bernabas, oleh para ulama dianggap sesuai dengan
ajaran tauhid. Namun Injil jenis ini tidak dipakai oleh orangorang Kristen (Nasrani). Dengan demikian, yang wajib
dipercayai oleh umat Islam hanyalah Injil yang diturunkan
Allah SWT.kepada nabi isa a.s.
Firman Allah swt.:
Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Quran
dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang
sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain
itu (al-Maidah : 48)
Firman Allah swt.:
Artinya: Sesungguhnya kamilah yang menurunkan alQuran dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya.(Al - Hijr : 9)
b. Al-Quran memiliki isi kandungan yang paling
lengkap dan sempurna. Isi al-Quran mencakup segala aspek
kehidupan manusia.
c. Al-Quran tidak dapat ditiru dan dimasuki oleh ideide manusia yang ingin menyimpangkannya karena Allah
swt. yang selalu memeliharanya.
Allah swt. Berfirman:
d.
1. Mukjizat
Mukjizat berasal dari bahasa Arab yang artinya
melemahkan, yaitu membuat sesuatu menjadi tidak mampu.
Mukjizat merupakan sesuatu yang luar biasa sehingga
manusia tidak mampu mendatangkan hal yang serupa.
Menurut istilah, mujizat berarti sesuatu yang luar biasa
yang terjadi dalam diri nabi atau rasul Allah SWT. Mukjizat
bertujuan untuk membuktikan kenabian atau kerasulan
seorang nabi atau rasul Allah SWT yang tidak dapat ditiru
oleh siapa pun dan untuk melemahkan segala macam usaha
Jika kami kehendaki niscaya Kami menurunkan kepada
mereka mukjizat dari langit, maka senantiasa kudukkuduk mereka tunduk kepadanya.
Setiap Muslim wajib memercayai mukjizat yang
dimiliki nabi dan rasul. Mengingkari mukjizat nabi dan rasul
berarti mengingkari ayat-ayat yang ada dalam al-Quran itu
sendiri. Jadi, orang yang mengingkari mukjizat nabi dan
rasul termasuk orang kafir.
Contoh Mukjizat yang Diberikan Kepada Rasul
Allah
Mukjizat yang diberikan oleh Allah antara lain sebagai
berikut:
1) Nabi Ibrahim a.s
Syam. Peristiwa yang terjadi pada diri Nabi Isa a.s. ketika
beliau masih bayi dalam buaian ibunya, Maryam. Pada saat
masih bayi, Nabi isa dapat berbicara kepada orang-orang
yang melecehkan ibunya.
Pembicaraan Nabi Isa a.s. ketika masih bayi itu
disebutkan dalam firman Allah, Q.S. Maryam: 29-33.
MACAM-MACAM MUKJIZAT
Menurut sifatnya, mukjizat dapat dibagi menjadi dua
macam, yaitu mukjizat hisyiah/kauniyah dan mukjizat
maknawiyah/aqliyah.
1) Mukjizat hisyiah/kauniyah ialah mukjizat yang dapat
dilihat, didengar, dirasakan, dan dipegang. Mukjizat hisyiah
ditujukan kepada orang biasa, yang kurang mampu
menggunakan akal pikirannya secara baik. Contohnya,
mukjizat Nabi Nuh a.s. beliau membuat perahu untuk
menghadapi banjir yang pada waktu itu tidak pernah
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kompetensi Dasar
Menjelaskaan pengertian tawadhu, taat, qanaah dan sabar
Membiasakan prilaku tawadhu, taat, qanaah dan sabar
Menjelaskan pengertian zuhud dan tawakal
Membiasakan perilaku zuhud dan tawakal dalam kehidupan
sehari-hari
Menjelaskan pengertian Qanaah dan Tasamuh
Membiasakan perilaku qanaah dan tasamuh dalam
kehidupan sehari-hari
A. Tawadhu
Tawadhu artinya merendahkan diri untuk tidak
diketahui kemampuan yang dimilikinya oleh orang lain.
Orang beriman dilarang memiliki sifat takabur dan
dianjurkan memiliki sifat tawadhu, karena dengan mampu
bersikap tawadhu (merendahkan diri) Allah akan
meninggikan derajatnya. Firman Allah SWT yang
menganjurkan tawadhu dalam Quran S. Al Araf ayat 205:
Artinya: Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam
hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan
dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang,
dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang lalai (QS.
Al Araf:205)
B. Taat
Taat sering disamakan artinya dengan patuh dan
tunduk. Dengan demikian taat artinya patuh dan tunduk
terhadap perintah atau larangan seseorang atau peraturan
yang berlaku.
Taat lebih berkaitan dengan sikap dan tindakan
seseorang dalam mentaati peraturan secara suka rela tanpa
ada perasaan terpaksa sehingga dalam mentaati dan
melakukan peraturan tersebut didasarkan pada rasa patuh
dan tunduk terhadap peraturan yang berlaku. Mentaati
peraturan merupakan akhlak terpuji dan hukumnya wajib.
Allah SWT berfirman:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah
dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
C. Qanaah
Qanaah adalah suatu sikap yang menerima dengan
cukup dan senang hati atas apa yang telah dianugrahkan
Allah SWT kepadanya, karena merasa bahwa itulah telah
menjadi bagiannya.
Imam Ibnu Taimiah mengatakan bahwa qanaah itu
identik dengan zuhud, yaitu meninggalkan keinginan
terhadap sesuatu yang tidak bermanfaat bagi akhirat.
Manfaat qanaah:
a.
Hatinya penuh dengan keimanan dan keyakinan
yang kuat kepada Allah SWT.
b. Mampu mewujudkan syukur kepada Allah SWT
c. Mensapatkan kehidupan yang membahagiakan dan
menyenangkan
d.
Menjadikannya mulia.
D. Sabar
Sabar artinya teguh hati tanpa mengeluh dalam
menghadapi cobaan dan ujian. Orang yang sabar tidak
a.
b.
c.
d.
e.
Manfaat qanaah:
Hatinya penuh dengan keimanan dan keyakinan yang kuat
kepada Allah SWT.
Menumbuhkan kehidupan yang baik
Artiny: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik
laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka
Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan
yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan (QS. An Nahl: 97)
Mampu mewujudkan syukur kepada Allah SWT
Mendapatkan kehidupan yang membahagiakan dan
menyenangkan
Dijadikan kecukupan oleh Allah SWT
3.
Fungsi tasamuh diantaranya:
a.
Menciptakan keharmonisan dalam kehidupan
bermasyarakat
b.
Menimbulkan rasa saling menghormati antar sesame
c.
Menciptakan rasa aman, tenang, damai dan
keserasian dalam masyarakat
d.
Menghilangkan permusuhan, kebencian dan dendam
e.
Menjalin rasa persatuan dan kesatuan dalam
bermasyarakat
1.
2.
3.
4.
BAB VI
Rasul Ulul Azmi
Standar kompetensi :
Memahami Sifat-sifat Ulul azmi
Kompetens Dasar :
Menjelaskan pengertian ulul azmi
Menyebutka nama-nama Rasul ulul azmi
Menjelaskan sifat-sifat Rasul Ulul Azmi
Mengambil hikmah Dari kisah Rasul Ulul azmi
3.
1.
1.
2.
3.
4.
A. Ananiah
Ananiah menurut bahasa artinya mengutamakan diri
sendiri. Sikap ananiah disebut juga sikap egois. Orang yang
bersikap ananiah lebih mengutamakan kepentingan diri
sendiri dari pada orang lain. Sikap ini berbahaya bagi diri
sendiri karena akan membawa pelakunya menjadi rakus
bahkan berupaya menyingkirkan keberadaan orang lain
yang akan mengganggu tujuannya.