Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 4

Anggi
Cunditia
Faishal
Itta
Mauliddah
Rahma
Riona
Salsa
Yuni
A. Pengertian Al Qur'an
1. Pengertian Al Qur'an secara etimologi (bahasa)
Ditinjau dari bahasa, Al Qur'an berasal dari bahasa arab, yaitu
bentuk jamak dari kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a -
yaqra'u - qur'anan yang berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca
berulang-ulang. Konsep pemakaian kata tersebut dapat dijumpai
pada salah satu surah al Qur'an yaitu pada surat al Qiyamah ayat
17 - 18.

2. Pengertian Al Qur'an secara terminologi (istilah islam)


Secara istilah, al Qur'an diartikan sebagai kalm Allah swt,
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai mukjizat,
disampaikan dengan jalan mutawatir dari Allah swt sendiri dengan
perantara malaikat jibril dan mambaca al Qur'an dinilai ibadah
kepada Allah swt.
3. Pengertian Al Qur'an menurut Para Ahli

Berikut ini pengertian al Qur'an menurut beberapa ahli :


a. Muhammad Ali ash-Shabuni
Al Qur'an adalah Firman Allah swt yang tiada tandingannya, diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw penutup para nabi dan rasul dengan
perantaraan malaikat Jibril as, ditulis pada mushaf-mushaf kemudian
disampaikan kepada kita secara mutawatir, membaca dan mempelajari al
Qur'an adalah ibadah, dan al Qur'an dimulai dengan surat al Fatihah serta
ditutup dengan surat an Nas.

b. Dr. Subhi as-Salih


Al Qur'an adalah kalam Allah swt merupakan mukjizat yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw ditulis dalam mushaf dan diriwayatkan dengan
mutawatir serta membacanya adalah ibadah.

c. Syekh Muhammad Khudari Beik


Al Qur'an adalah firman Allah yang berbahasa arab diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw untuk dipahami isinya, disampaikan kepada kita secara
mutawatir ditulis dalam mushaf dimulai surat al Fatihah dan diakhiri dengan
surat an Nas.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat kita simpulkan
bahwa al Qur'an adalah wahyu Allah swt. yang diturunkan
kepada nabi Muhammad saw dengan perantara malaikat
jibril, disampaikan dengan jalan mutawatir kepada kita,
ditulis dalam mushaf dan membacanya termasuk ibadah. Al
Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi
Muhammad saw selama kurang lebih 22 tahun.
B. SEJARAH TURUNNYA AL-QUR’AN

1. Ayat yang Pertama Turun

2. Surat yang Terakhir Turun

3. Masa Turun Al-Qur’an


C. ISI KANDUNGAN AL-QURAN

1. Aqidah / Akidah
2. Ibadah
3. Akhlaq / Akhlak
4. Hukum-Hukum
5. Peringatan / Tadzkir
6. Sejarah-Sejarah atau Kisah-Kisah
7. Dorongan Untuk Berpikir
D. DALIL TENTANG TURUNNYA AL-QURAN

1. QS. Ali 'Imran 3: Ayat 4


Allah SWT berfirman:
 
‫َوال ّ َ ِذ ْيۤ ا َ ْو َحيْنَاۤ اِل َيْ َك ِم َن ال ْ ِكتٰ ِب ُه َو ال َْح ُّـق ُم َص ِ ّدقًا لِ ّ َما‬
‫بَيْ َن يَ َديْ ِه ۗ اِ َّن الل ّ ٰ َه ِب ِعبَا ِد ٖه ل ََخ ِبيْ ٌرۢ بَ ِصيْ ٌر‬
Artinya : "Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad)
yaitu Kitab (Al-Qur'an) itulah yang benar, membenarkan kitab-kitab yang
sebelumnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Mengetahui, Maha Melihat
(keadaan) hamba-hamba-Nya.“

2. QS. Al-Fatir 35: Ayat 31


E. CARA PEWAHYUAN AL-QURAN

Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantaraan Malaikat


Jibril selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Dalam proses pewahyuannya, terdapat beberapa
cara untuk menyampaikan wahyu yang dibawa Malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad, diantaranya: 
1. Malaikat Jibril memasukkan wahyu ke dalam hati Nabi. Dalam hal ini, Nabi
tidak melihat sesuatu apapun, hanya merasa bahwa wahyu itu sudah berada di
dalam kalbunya. Mengenai hal ini, Nabi mengatakan: Ruhul Qudus mewahyukan
ke dalam kalbuku.
2. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi menjadi seorang lelaki yang
mengucapkan kata-kata kepadanya sehingga Nabi mengetahui dan dapat
menghafal kata-kata itu.
3. Wahyu datang kepada Nabi seperti gemerincingnya lonceng. Cara ini dirasakan
paling berat bagi Nabi. Kadang pada keningnya berkeringat, meskipun turunnya
wahyu di musim dingin. Kadang unta Baginda Nabi terpaksa berhenti dan duduk
karena merasa berat bila wahyu turun ketika Nabi sedang mengendarai unta.
4. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi, tidak berupa seorang laki-laki,
tetapi benar-benar sebagaimana rupa aslinya.
F. PERBEDAAN AL-QURAN DENGAN KITAB
SEBELUMNYA

1. Apabila kitab-kitab suci sebelumnya hanya ditujukan


kepada suatu kaum pada zaman dahulu untuk
menjalankan perintah Allah pada masa tersebut, Al-
Qur’an ditujukan untuk seluruh umat agar dijadikan
pedoman sampai akhir zaman.

Contohnya :
Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa as adalah
suatu petunjuk dari Allah untuk umat Nabi Musa as pada waktu
itu, demikian juga dengan kitab Zabur dan Injil hanya untuk
kaum Nabi Daud as dan Nabi Isa as. Berbeda dengan Al-Qur’an
yang diturunkan bukan hanya untuk kaum Quraisy atau bangsa
Arab saja, tetapi kitab ini diturunkan Allah untuk seluruh umat
manusia dari zaman ke zaman, itu artinya Al-Qur’an lebih
bersifat universal.
2.  Al-Qur’an sampai saat ini tetap berisi wahyu-wahyu
Allah, tidak ada di dalamnya perkataan-perkataan
manusia. Sedangkan kitab-kitab sebelumya telah
mengalami banyak perubahan dari segi isi.

Contohnya :
• Kitab Taurat telah ditemukan sebagian tanda di dalamnya tidak
menyebutkan surga, neraka, keadaan hari kebangkitan, makhluk
akan dikumpulkan, dan balasan. Padahal hal tersebut termasuk
masalah penting yang disebutkan dalam kitab suci Illahi.
•  Kitab Injil yang beredar sekarang terdapat empat naskah yang
disusun oleh empat orang, mereka adalah Matius, Markus,
Lukas, dan Yohanes. Dan sebagian mereka tidak menjumpai
Nabi Isa Al-Masih sama sekali, sebagaimana keterangan dalam
kitab terjemah Jawahir Kalamiyah (hlm. 32). Al-Qur’an telah
dibuktikan oleh sejarah bahwa ia orisinil atau asli hanya berisi
wahyu Allah
3. Bagi kitab-kitab sebelumnya, tidak ada anjuran
untuk melestarikan sebuah kitab dengan cara dihafal.

Contohnya :
Dr. Fahd (1997: 93) menjelaskan bahwa kitab Injil dan Taurat,
bagi yang mengimaninya tidak diperintahkan untuk menghafalnya,
hanya cukup dibaca saja, kecuali terhadap beberapa gelintir orang.
Tentu berbeda jauh dengan Al-Qur’an yang dibaca dan dihafalkan
oleh umat manusia dari masa ke masa sampai saat ini. Hal ini
dilakukan umat islam untuk menjaga kelestarian Al-Qur’an
secara mutawatir. Dan hal tersebut juga berhubungan dengan
keaslian isi kitab, semakin banyak umat yang menghafal semakin
terjaga pula keaslihan isi kitab lewat lisan.
4) Jika kitab-kitab suci sebelum Al-Qur’an diturunkan dalam
bahasa yang telah mati sejak beberapa abad yang lalu,
maksudnya adalah tidak ada orang yang bercakap-cakap
dalam bahasa tersebut pada masa kini. Maka berbeda
dengan Al-Qur’an yang bahasanya pada masa kini masih
digunakan.

Contohnya :
• Kitab Taurat diturunkan Allah kepada Nabi Musa as dengan
bahasa Ibrani
• Kitab Zabur diberikan kepada Nabi Daud as berbahasa
Qibti
• Kitab Injil diturunkan Allah kepada Nabi Isa as dengan
bahasa Aranik atau Suriani. Sedangkan Al-Qur’an
diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW berbahasa
Arab, dan saat ini masih menjadi standar bahasa Arab
modern.
5. Al-Qur’an merupakan satu-satunya kitab yang
diturunkan Allah sebagai mukjizat untuk Nabi
Muhammad SAW, sedangkan kitab-kitab lain
diturunkan tidak sebagai sebuah mukjizat, hanya
sebuah petunjuk untuk suatu umat.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai