Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH NARKOBA

NAMA : RIRIS NURJANAH

KELAS : X AKL 3

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt , berkat rahmat dan karunianya saya
dapat menyelesaikan tugas membuat makalah narkoba. Saya menyusunnya berdasarkan
tugas dari mata pelajaran BK yang berjudul “Narkoba”. Makalah ini bersisi tentang tujuan,
metode, pembahasan, jenis-jenis Narkoba, bahaya yang ditimbulkan , dan penutup.

Kepada para pembaca saya ucapkan ” selamat membaca ” semoga makalah yang
saya susun dapat bermanfaat dan menjadi motivasi untuk menghindari penggunaan
narkoba.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Bandung, 12 Oktober 2017


Riris Nurjanah

1
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. PENGERTIAN NARKOBA........................................................................................................5
B. JENIS – JENIS NARKOBA........................................................................................................6
C. NARKOBA YANG SERING DIGUNAKAN.................................................................................8
D. PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN....................................................................10
E. PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA..........................................................................10
F. GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NARKOBA....................................................................12
G. PENGARUH PENYALAHGUNAAN NARKOBA.........................................................................13
H. UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA.........................................................14
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................16
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................16
B. SARAN.................................................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Istilah Narkoba sudah tidak asing di telinga masyarakat indonesia pada khususnya
bahkan masyarakat dunia pada umumnya. Narkoba namanya melejit dikalangan kita karena
benda tersebut merupakan benda yang dapat menolong mereka yang sedang mengalami
masalah dalam kehidupannya, menurut mereka narkoba merupakan pahlawan dalam
kehidupannya.
Narkoba sudah meresahkan masyarakat kita di Indonesia karena sifat dari benda ini
adalah benda yang apabila di konsumsi secara salah oleh penggunanya maka akan berakibat
fatal, bisa juga mengakibatkan kematian bagi para penggunanya. Dampak negatif selain
kematian, Narkoba akan merusak sistem saraf bagi para penggunanya sehingga kadang –
kadang para pecandu sering terganggu sistem syarafnya.
Namun dengan ancaman yang akan di rasakan oleh pecandu Narkoba, para pecandu
kebanyakan tidak menghiraukan hal tersebut yang akan membahayakan keselamatan
hidupnya. Mereka malah senang bersahabat dengan benda terlarang tersebut, bagi mereka
Narkoba merupakan sahabat tanpa jiwa yang memiliki kekuatan dalam menolong mereka
ketika mereka membutuhkannya.
Kasus pecandu narkoba dari tahun ke tahun semakin meningkat, yang lebih parah
lagi kasus pecandu Nakoba dari kalangan remajapun sudah ada. Hal tersebut menjadi
kekhawatiran para orang tua, guru dan pihak lainnya, mereka khawatir dengan hal tersebut
karena jika para penerus bangsa ini kebanyakan para pecandu Narkoba maka masa depan
bangsa ini akan suram. Maka dari itu perlu adanya sosialisasi yang benar mengenai Narkoba
dan upaya pencegahan pengguna Narkoba yang efektif agar hal tersebut tidak merajalela.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana memberikan informasi yang benar tentang narkoba ?
2. Hal-hal apa sajakah yang menyebabkan para generasi muda menggunakan
narkoba?
3. Bagaimana upaya penanggulangan terhadap bahaya narkoba pada remaja?

4
C. Tujuan Penulisan
Penulisan ini dilakukan untuk memberikan informasi atau gambaran mengenai:
1. Informasi-informasi yang benar tentang narkoba
2. Peran orang tua dalam upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba
3. Upaya dalam pencegahan narkoba
4. Peran dan tanggung jawab remaja.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN NARKOBA

Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya.
Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum; seperti polisi (termasuk
didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba,
sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan
Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi.
Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat
yang sama.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah
Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.

Psikotropika adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”. Bahan adiktif lainnya adalah “zat atau bahan
lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan
ketergantungan”

Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan
psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan psikotropika yang
memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan pengembangan
pengetahuan.Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan psikotropika
yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang dikategorikan illegal. Akibat dari status
illegalnya tersebut, siapapun yang memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan
dan/atau mengedarkan narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.

6
B. JENIS – JENIS NARKOBA

Jenis narkotika terdiri dari 3 golongan :

 Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.

 Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan
dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin.

 Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
dan atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein.

Jenis-jenis psikotropika :

 Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan
tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan. Contoh : Ekstasi.

 Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi
dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine.

 Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh : Phenobarbital.

 Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam
terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM )

7
Jenis zat adiktif ada 3 yaitu:

Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif diluar
Narkotika dan Psikotropika, meliputi :

 Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan
saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari – hari dalam
kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan
memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3 golongan minuman
beralkohol :
 Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).
 Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman anggur )
 Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca, Manson House, Johny
Walker ).

 Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa senyawa
organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai
pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku,
Bensin.

 Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat.


Dalam upaya penanggulangan narkobadi masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol
terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan
alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaannarkoba lain yang berbahaya.

Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari narkoba dapat digolongkan menjadi 3
golongan :

 Golongan Depresan ( Downer )


Adalah jenis narkoba yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini
membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur bahkan tak sadarkan
diri. Contohnya: Opioda ( Morfin, Heroin, Codein ), sedative ( penenang ), Hipnotik (obat
tidur) dan Tranquilizer (anti cemas ).

 Golongan Stimulan ( Upper )


Adalah jenis narkoba yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan
kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Contoh:
Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.

 Golongan Halusinogen
Adalah jenis narkoba yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat
merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda
sehingga seluruh persaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis ( ganja ).

8
9
C. NARKOBA YANG SERING DIGUNAKAN:

Di dalam masyarakat narkoba yang sering disalahgunakan adalah :

a) OPIODA, terdapat 3 golongan besar :


1) Opioda alamiah ( Opiat ) : Morfin, Opium, Codein.
2) Opioda semisintetik : Heroin / putauw, Hidromorfin.
3) Opioda sintetik : Metadon.

Nama jalanan dari Putauw : ptw, black heroin, brown sugar.Heroin yang murni berbentuk
bubuk putih, sedangkan yang tidak murni berwarna putih keabuan. Dihasilkan dari getah Opium
poppy diolah menjadi morfin dengan proses tertentu dihasilkan putauw, yang kekuatannya 10 kali
melebihi morfin.Sedangkan opioda sintetik mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin.
Morfin, Codein, Methadon adalah zat yang digunakan oleh dokter sebagai penghilang sakit yang
sangat kuat, misalnya pada opreasi, penderita cancer.

Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian menimbulkan perasaan ingin
menyendiri untuk menikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan pemakai akan kehilangan
percaya diri hingga tak mempunyai keinginan untuk bersosialisasi. Pemakai akan membentuk
dunianya sendiri, mereka merasa bahwa lingkungannya menjadi musuh.

b) KOKAIN :

Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut

Nama jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju.

Cara pemakainnya : membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus
diatas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup dengan menggunakan
penyedot seperti sedotan atau dengan cara dibakar bersama dengan tembakau. Penggunaan dengan
cara dihirup akan beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam. Efek pemakain
kokain : pemakai akan merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat
menghilangkan rasa sakit dan lelah.

c) KANABIS :

Nama jalanan : cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang. Berasal dari tanaman
kanabis sativa atau kanabis indica. Cara penggunaan: dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai
rokok atau dengan menggunakan pipa rokok. Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai
cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebihan ( euphoria ), sering berfantasi / menghayal,
aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut dan tenggorokan.

d) AMPHETAMINE :

Nama jalanan : seed, meth, crystal, whiz.Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih
dan keabuan dan juga tablet.Cara penggunaan : dengan cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk
tablet diminum dengan air.

10
Ada 2 jenis Amphetamine :

 MDMA ( methylene dioxy methamphetamine )

Nama jalanan : Inex, xtc.

Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul.

 Metamphetamine ice

Nama jalanan : SHABU, SS, ice.

Cara penggunaan dibakar dengan mengunakan alumunium foil dan asapnya dihisap atau
dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus ( boong )

e) LSD ( Lysergic Acid ).

Termasuk dalam golongan halusinogen. Nama jalanan: acid, trips, tabs, kertas. Bentuk: biasa
didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat perangko dalam banyak
warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan kapsul. Cara penggunaan: meletakan LSD pada
permukaan lidah, dan bereaksi setelah 30 – 60 menit kemudian, menghilang setelah 8 – 12 jam. Efek
rasa: terjadi halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga timbul obsesi yang sangat indah dan
bahkan menyeramkan dan lama – lama menjadikan penggunaanya paranoid.

f) SEDATIF – HIPNOTIK ( BENZODIAZEPIN ) :

Termasuk golongan zat sedative ( obat penenang ) dan hipnotika ( obat tidur ). Nama jalanan
: Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp. Cara pemakaian : dengan diminum, disuntikan, atau
dimasukan lewat anus. Digunakan di bidang medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami
kecemasan, kejang, stress, serta sebagai obat tidur.

g) SOLVENT / INHALASI :

Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya : Aerosol, Lem, Isi korek api
gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin.Biasanya digunakan dengan cara coba – coba oleh
anak di bawah umur, pada golongan yang kurang mampu.Efek yang ditimbulkan : pusing, kepala
berputar, halusinasi ringan, mual, muntah gangguan fungsi paru, jantung dan hati.

h) ALKOHOL :

Merupakan zat psikoaktif yang sering digunakan manusia. Diperoleh dari proses fermentasi
madu, gula, sari buah dan umbi – umbian yang mengahasilkan kadar alkohol tidak lebih dari 15 %,
setelah itu dilakukan proses penyulingan sehingga dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi, bahkan
100 %. Nama jalanan : booze, drink. Efek yang ditimbulkan : euphoria, bahkan penurunan kesadaran.

11
D. PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN

Penyalahgunaan adalah : penggunaan salah satu atau beberapa jenis narkoba secara berkala
atau teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan
gangguan fungsi sosial.

Ketergantungan adalah : keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis,
sehingga tubuh memerlukan jumlah narkoba yang makin bertambah ( toleransi ), apabila
pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan timbul gejala putus obat ( withdrawal symptom ).

E. PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA


Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :

a. Faktor individual :

Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi,
psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri – ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar
menggunakan narkoba :

¯ Cenderung memberontak
¯ Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.
¯ Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada
¯ Kurang percaya diri
¯ Mudah kecewa, agresif dan destruktif
¯ Murung, pemalu, pendiam
¯ Merasa bosan dan jenuh
¯ Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan
¯ Keinginan untuk mencoba yang sedang mode
¯ Identitas diri kabur
¯ Kemampuan komunikasi yang rendah
¯ Putus sekolah
¯ Kurang menghayati iman dan kepercayaan.

b. Faktor Lingkungan : Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik
sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.
c. Lingkungan Keluarga :
¯ Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
¯ Hubungan kurang harmonis
¯ Orang tua yang bercerai, kawin lagi
¯ Orang tua terlampau sibuk, acuh
¯ Orang tua otoriter
¯ Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
¯ Kurangnya kehidupan beragama.

12
d. Lingkungan Sekolah :
¯ Sekolah yang kurang disiplin
¯ Sekolah terletak dekat tempat hiburan
¯ Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri
secara kreatif dan positif
¯ Adanya murid pengguna narkoba.

e. Lingkungan Teman Sebaya :


¯ Berteman dengan penyalahguna
¯ Tekanan atau ancaman dari teman.

f. Lingkungan Masyarakat / Sosial :


¯ Lemahnya penegak hukum
¯ Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.

Faktor – faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi
penyalahgunaan NAPZA. Akan tetapi makin banyak faktor – faktor diatas, semakin besar
kemungkinan seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba Kurang menghayati iman dan
kepercayaan.

13
F. GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NARKOBA

a. Perubahan Fisik :
 Pada saat menggunakan narkoba: jalan sempoyongan, bicara pelo ( cadel ), apatis ( acuh
tak acuh ), mengantuk, agresif.
 Bila terjadi kelebihan dosis ( Overdosis ) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat,
kulit teraba dingin, bahkan meninggal.
 Saat sedang ketagihan ( Sakau ) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa
sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun.
 Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan
kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.

b. Perubahan sikap dan perilaku :


 Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos,
pemalas, kurang bertanggung jawab.
 Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau
tempat kerja.
 Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
 Sering mengurung diri, berlama – lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan
anggota keluarga yang lain.
 Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga
yang lain.
 Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak jelas
penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga,
mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi.
 Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan
pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.

14
G. PENGARUH PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Narkoba berpengaruh pada tubuh manusia dan lingkungannya :

a. Komplikasi Medik :

biasanya digunakan dalam jumlah yang banyak dan cukup lama. Pengaruhnya pada :

Otak dan susunan saraf pusat :


 gangguan daya ingat
 gangguan perhatian / konsentrasi
 gangguan bertindak rasional
 gangguan persepsi sehingga menimbulkan halusinasi
 gangguan motivasi, sehingga malas sekolah atau bekerja
 gangguan pengendalian diri, sehingga sulit membedakan baik / buruk.
Pada saluran napas : dapat terjadi radang paru (Bronchopnemonia). pembengkakan
paru ( Oedema Paru )
Jantung : peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh darah jantung.
Hati : terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik, hubungan sek-sual.
Penyakit Menular Seksual ( PMS ) dan HIV / AIDS.

Para pengguna narkoba dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka mau
melakukan hubungan sek-sual demi mendapatkan zat atau uang untuk membeli zat.
Penyakit Menular Sek-sual yang terjadi adalah : kencing nanah ( GO ), raja singa ( Siphilis
) dll. Dan juga pengguna narkoba yang mengunakan jarum suntik secara bersama –
sama membuat angka penularan HIV / AIDS semakin meningkat. Penyakit HIV / AIDS
menular melalui jarum suntik dan hubungan sek-sual, selain melalui tranfusi darah dan
penularan dari ibu ke janin.

Sistem Reproduksi : sering terjadi kemandulan.

Kulit : terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum suntik,
sehingga mereka sering menggunakan baju lengan panjang.

b. Komplikasi pada kehamilan :


Ibu :anemia, infeksi vagina, hepatitis, AIDS.
Kandungan : abortus, keracunan kehamilan, bayi lahir mati.
Janin : pertumbuhan terhambat, premature, berat bayi rendah.

c. Dampak Sosial :
 Di Lingkungan Keluarga :
1) Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering terjadi pertengkaran,
mudah tersinggung.
2) Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
3) Perilaku menyimpang / asosial anak ( berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup bebas) dan
menjadi aib keluarga.
4) Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah atau pekerjaan,
sehingga merusak kehidupan keluarga, kesulitan keuangan
5) Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk biaya
pengobatan dan rehabilitasi.

15
 Di Lingkungan Sekolah :
1) Merusak disiplin dan motivasi belajar.
2) Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar.
3) Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara sesama teman sebaya.
4) Di Lingkungan Masyarakat :
5) Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna / mangsanya.
6) Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang telah menjadi
ketergantungan.
7) Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan, pencurian, pembunuhan sehingga
masyarkat menjadi resah.
8) Meningkatnya kecelakaan

H. UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA


Upaya pencegahan meliputi 3 hal :

1. Pencegahan primer :
mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan narkobadan melakukan intervensi.
Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai resiko tinggi untuk
menyalahgunakannarkoba, setelah itu melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak
menggunakannarkoba. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor
yang dapat menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
2. Pencegahan Sekunder :
mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan narkoba.
3. Pencegahan Tersier :
merehabilitasi penyalahgunaan narkoba .

Yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga untuk mencegah penyalahgunaan narkoba :

a. Mengasuh anak dengan baik.


– penuh kasih sayang
– penanaman disiplin yang baik
– ajarkan membedakan yang baik dan buruk
– mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung jawab
– mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik atau mencapai
prestasi tertentu.
b. suasana yang hangat dan bersahabat.
Hal ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah.
c. Meluangkan waktu untuk kebersamaan.
d. Orang tua menjadi contoh yang baik.
Orang tua yang merokok akan menjadi contoh yang tidak baik bagi anak.
e. Kembangkan komunikasi yang baik
f. Komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati
pendapat anak.
g. Memperkuat kehidupan beragama.
h. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan narkobaagar dapat berdiskusi dengan
anak

16
Yang dilakukan di lingkungan sekolah untuk pencegahan penyalahgunaan narkoba:

a) Upaya terhadap siswa :


1) Memberikan pendidikan kepada siswa tentang bahaya dan akibat
penyalahgunaannarkoba.
2) Melibatkan siswa dalam perencanaan pencegahan dan penanggulangan
penyalahgunaan narkobadi sekolah.
3) Membentuk citra diri yang positif dan mengembangkan ketrampilan yang positif untuk
tetap menghindari dari pemakaiannarkoba dan merokok.
4) Menyediakan pilihan kegiatan yang bermakna bagi siswa ( ekstrakurikuler ).
5) Meningkatkan kegiatan bimbingan konseling. Membantu siswa yang telah
menyalahgunakannarkoba untuk bisa menghentikannya.
6) Penerapan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari – hari.
7) Upaya untuk mencegah peredaran narkobadi sekolah :
8) Razia dengan cara sidak
9) Melarang orang yang tidak berkepentingan untuk masuk lingkungan sekolah
10) Melarang siswa ke luar sekolah pada jam pelajaran tanpa ijin guru
11) Membina kerjasama yang baik dengan berbagai pihak.
12) Meningkatkan pengawasan sejak anak itu datang sampai dengan pulang sekolah.

b) Upaya untuk membina lingkungan sekolah :


1) Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dengan membina hubungan yang
harmonis antara pendidik dan anak didik
2) Mengupayakan kehadiran guru secara teratur di sekolah
3) Sikap keteladanan guru amat penting
4) Meningkatkan pengawasan anak sejak masuk sampai pulang sekolah
5) Yang dilakukan di lingkungan masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan narkoba :
6) Menumbuhkan perasaan kebersamaan di daerah tempat tinggal, sehingga masalah
yang terjadi di lingkungan dapat diselesaikan secara bersama – sama.
7) Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyalahguanaan
narkobasehingga masyarakat dapat menyadarinya.
8) Memberikan penyuluhan tentang hukum yang berkaitan dengannarkoba.
9) Melibatkan semua unsur dalam masyarakat dalam melaksanakan pencegahan dan
penanggulangan penyalahguanaannarkoba

17
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Masalah penyalahguanaan narkoba / NAPZA khususnya pada remaja adalah
ancaman yang sangat mencemaskan bagi keluarga khususnya dan suatu bangsa pada
umumnya. Pengaruh narkoba sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan pribadinya, maupun
dampak sosial yang ditimbulkannya.

Masalah pencegahan penyalahgunaan narkoba bukanlah menjadi tugas dari


sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya pencegahan
penyalahgunaan narkoba yang dilakukan sejak dini sangatlah baik, tentunya dengan
pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan tersebut.

Peran orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah sangatlah besar
bagi pencegahan penaggulangan terhadap narkoba.

B. SARAN

a. Siswa perlu mengadakan pertahanan diri dari bahaya narkoba yang selalu
mengancam.
b. Agar siswa yang terlibat dalam narkoba harus selalu jujur dan giat belajar, agar
ada yang membantu supaya siswa yang terkena narkoba jangan lagi bergaul
dengan preman/pecandu.

18

Anda mungkin juga menyukai