Anda di halaman 1dari 11

DASAR-DASAR AKIDAH 2

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Islam
Dr. Syamsul Yakin, M.A.

Pemakalah:

Naufal Nuramansyah Zebua 112305110000157

JURNALISTIK 1A

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


2

DASAR-DASAR AKIDAH 2

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Aqidah artinya kesimpulan, yaitu keyakinan yang terkandung dalam hati. Aqaid
adalah Jama' dari Aqida. I'tiqad artinya kepercayaan. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa dari aqaid, i'tiqad adalah suatu akidah (keyakinan) yang melekat
pada hati,1 sedangkan secara terminologi aqidah adalah iman yang teguh dan pasti tidak
ada keraguan sedikitpun bagi orang-orang yang meyakininya.2
Aqidah merupakan inti pendidikan Islam yang merupakan tujuan di tugaskannya
para rasul di muka bumi ini. Pendidikan Aqidah ini telah dibawakan oleh seluruh nabi
dan rasul, seiring dengan tersebarnya agama Islam di muka bumi ini, pendidikan Aqida
tidak pernah terabaikan karena Islam yang disebarkan luaskan oleh para nabi untuk
didakwahkan adalah Islam yang tetap murni atau utuh, Iman yang sejati tercermin
dalam kesucian seluruh amalan manusia dan hanya dalam ibadah kepada Allah SWT
3
. Dalam aqidah ada banyak unsur-unsur yang bisa kita bahas diantaranya informasi
tentang kitab Allah dalam Al-Qur'an, tugas para rasul, memahami ayat-ayat kiamat,
nasib dan ikhtiar, mengadvokasi jamaah Ahmadiyah.

2. Rumusan Masalah
a. Ada berapa kitab yang diturunkan Allah kepada umat manusia?
b. Apa saja tugas para Rasul?
c. Apa saja ayat-ayat yang menjelaskan tentang hari-hari kiamat?
d. Apa itu takdir dan ikhtiar?
e. Apa yang dimaksud dengan ahmadiyah?

1
Nawawi, Nurnaningsih Aqidah Islam: Dasar Keikhlasan Beramal Shalih (Makassar: Pusaka Almaida 2017). hlm.
9.
2
Abd. Chalik, Pengantar Studi Islam: cet.6 (Surabaya: Kopertais IV Press, 2014) hlm. 46
3
Murtadho, Naufal Konsep Pendidikan Aqidah Perspektif Syaikh Shalih Fauzan Al fauzan (Lampung: Brama sari,
2017)
3

B. PEMBAHASAN
1, Informasi Kitab Allah
Sejak nabi pertama nabi Adam dan nabi terakhir Nabi Muhammad SAW kitab suci
yang diturunkan Allah kepada umat manusia hanya ada empat yaitu Zabur, Taurat, Injil
dan Alquran umat Islam harus mengimani keberadaan kitab-kitab tersebut yang
semuanya berasal dari Allah namun kini yang diamalkan hanya satu kitab saja yaitu Al-
Quran 4
Artinya: “Dan Kami telah menurunkan kepadamu (Muhammad) al-Kitab (al-Qur’an)
dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab
yang diturunkan sebelumnya dan batu ujian bagi kitab-kitab yang lain itu” 5
Dari kitab-kitab yang dimaksud sebelumnya yaitu:
1. Kitab Taurat, yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Musa AS
2. Kitab Injil, diturunkan Allah SWT kepada Nabi Isa AS
3. Kitab Zabur, diturunkan Allah SWT kepada Nabi Daud AS
4. Al-Qur’an kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW 6

Allah Swt. telah menurunkan 4 kitab suci. Keempatnya wajib diimani oleh umat
Islam.

A. Zabur

Secara etimologi, kata zabu>r berasal dari bahasa Arab yang akar katanya
adalah zabran yang berarti melempar, akal, sabar, menulis atau tulisan. Adapun
secara istilah, zabur berarti sebuah nama yang ditujukan kepada himpunan
perkataan nabi Dawud As. baik yang berupa wahyu maupun ilham yang ia peroleh
dari hasil munajatnya kej Allah SWT. Hal ini juga telah dijelaskan oleh Allah SWT
dalam firman-Nya Q.S Isra' [17]: 55 yang berbunyi,

‫علَى َب ْعض َوآتَ ْينَا داورد زبور‬ َ ‫ض َولَقَدْ فَض َّْلنَا َب ْع‬
َ ‫ض النَّ ِبي‬ ِ ‫ت َو ْاْل َ ْر‬ َّ ‫َو َربُّكَ أ َ ْعلَم ِب َمن فِي ال‬
ِ ‫س َم َوا‬

4
Hamid, Ahmad Sekelumit Kandungan isi AL-Qur'an (Aceh: Syiah Kuala University Press) hlm. 96.
5
Yakin, Syamsul Sudi Islam Masa Kini (Surabaya: PUSTAKA AKSARA, 2022), hlm. 9-10
6
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Iman Kepada Kitab-Kitab (Jakarta: 2016) hlm. 4.
4

Artinya: "Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di
bumi. dan Sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian
(yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.7

B. Taurat

Taurat adalah nama sebuah kitab yang diturunkan kepada nabi Musa As. Kata
taurat bersumber dari bahasa Ibrani yang asalnya adalah t/auran yang berarti
petunjuk. Secara istilah, taurat berarti lembaran-lembaran yang berisi tentang
kalimat-kalimat yang di turunkan kepada nabi Musa As. di gunung Tur.

Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya, karena itu janganlah kamu takut
kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. dan janganlah kamu menukar ayat-
ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut
apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir."8

C. Injil
Injil adalah nama wahyu yang diturunkan kepada nabi Isa As. yang kemudian
dikumpulkan oleh para sahabat beliau. Istilah injil merupakan kata yang telah
diserap ke dalam bahasa Arab. Ada yang berpendapat bahwa istilah ini bersumber
dari Bahasa Romawi yaitu yang berarti kabar baik. Sedangkan Imam Qurtubi
berpendapat bahwa istilah injil bersumber dari bangsa Suryani. Pendapat lainnya
menyatakan bahwa injil bersumber dari bahasa Yunani, yaitu awa nayliyun (6) yang
berarti kalimat fasih. Sebagian ahli bahasa dan ahli tafsir berpendapat bahwa isitilah
ini berasal dari bahasa Arab yang akar katanya adalah najlan yang berarti air yang
keluar dari bumi. "Mengenai kitab Injil, Allah SWT juga telah menyebutkannya
dalam al- Qur'an Q.S. al-Maaidah [5]: 46,
‫نجي َل فِي ِه هدى َونور‬ ِ ْ ‫صدِقا ِل َما َبيْنَ َيدَ ْي ِه مِ نَ الت َّ ْو َرنَ ِة َو َمات َ ْيت َه‬
ِ ‫اْل‬ َ ‫سى اب ِْن َم ْر َي َم م‬ َ ‫الرهِم ِبعِي‬ ِ ‫علَى‬ َ ‫َوقَفَّ ْينَا‬
َ‫ظة ل ِْلمتَّقِين‬َ ‫صدِقا ِل َما َبيْنَ َيدَ ْي ِه مِ نَ الت َّ ْو َرنَ ِة َوهدى َو َم ْو ِع‬
َ ‫ َوم‬.

Artinya: "Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani Israil) dengan Isa putera
Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat, dan Kami telah

7
Ibn 'Asyur, "al-Tahrir wa al-Tanwir" dalam CD ROM al-Maktabah al-Syamilah.
8
Tafsir Q.S. Ali Imran: 2 dalam Ibn 'Asyur, Tafsir Ibn 'Asyur dalam CD ROM al-Maktabah
5

memberikan kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan
cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu kitab
Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa."

Dalam perkembangannya, banyak bagian otentik dari Injil telah dihapus. Hal ini
menyebabkan kita ragu terhadap bagian-bagian yang tidak dihapus. Secara historis,
kitab ini baru dihimpun lebih dari seabad sejak wafatnya nabi Isa As. yaitu setelah
habisnya. masa hawariyyin atau para murid nabi Isa As.13 Oleh karena itu, kitab
Injil tidaklah bisa dinisbatkan kepada nabi Isa' As, melainkan orang-orang
setelahnya.9

D. Shuhuf-suhuf

Shuhuf adalah kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi Ibrahim As. dan Musa As.
sebagaimana disinggung dalam Q.S. al-Najm [53]: 36-42.
Artinya: "Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-
lembaran Musa? dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan
janji? (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang
lain, dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya).
Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,
dan bahwasanya kepada Tuhamulah kesudahan (segala sesuatu)."
Adapun kitab-kitab lainnya yang diturunkan oleh Allah kepada para rasul-Nya
yang lain tidak disebutkan secara jelas kepada kita. Adapun mengenai definisi al-
Qur'an sendiri, maka ia asalnya sama dengan qira'at, yaitu akar kata dari qara'a,
qira'atan wa qur'a nan. Qara'a memiliki arti mengumpulkan dan menghimpun.
Qira'at berarti merangkai huruf-huruf dan kata-kata yang satu dengan lainnya
dalam satu ungkapan kata 14 yang teratur. Pada hakikatnya, istilah "al-Qur'an" ini
adalah nama untuk menunjukkan wahyu yang diturunkan kepada nabi
Muhammad saw. Dinamakan al-Qur'an karena ia meliputi segala surat."
Sedangkan sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa penamaan kitab ini
dengan istilah "al-Qur'an" karena kitab ini juga mencakup esensi dari semua ilmu.
Hal itu diisyaratkan dalam firman-Nya Q.S. al-Nahl [18]: 89 sebagai berikut:

9
Manna' al-Qatan, Pengantar Studi Ilmu al-Qur'an, terj. Aunur Rafiq el-Mazni (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2005),
hlm. 16.
6

‫ع َليْكَ ْال ِكت َبْ َب ْينَنَا‬


َ ‫علَى هَؤ ََلءِ َون ََّز ْلنَا‬ َ َ‫علَ ْي ِهم ِم ْن أَنف ِس ِه ْم َو ِجئْنَا ِبك‬
َ ‫ش ِهيدا‬ َ ‫وم ت َ ْب َعث فِي ك ِل أ َّمة‬
َ ‫ش ِهيدا‬ َ
10 ْ
َ‫ش ْيء َوهدى َو َر ْح َمة َوب ْش َرى لِلم ْسلِمِ ين‬ َ ‫لِك ِل‬

2. Tugas Para Rosul


Dalam al-Qur’an para rasul setidaknya diberi dua tugas yakni, untuk
menyampaikan kabar baik dan memberi peringatan. Allah SWT berfirman, “Dan
tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira
dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka
tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati” (QS. al-
An’am/6: 48).11
Islam merupakan agama yang harus disebar luaskan dan ditegakkan oleh umat
Islam, karena Allah tak akan lagi mengutus Rasul. Kita perlu mengetahui, apa saja yang
menjadi tugas para Rasul. Allah swt. berfirman,
Artinya: "Wahai Nabi! Sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi,
pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk menjadi penyeru kepada
(agama) Allah dengan izin-Nya dan sebagai cahaya yang menerangi." (al-Ahzaab: 45-
46). Berdasarkan ayat di atas, ada lima tugas Nabi yang harus kita semua lanjutkan di
antaranya sebagai berikut:12
1. Mengingatkan manusia akan keagungan dan kemahakuasaan Zat
Maha Pencipta.
2. Memerintahkan manusia agar berakhlak mulia dan sifat-sifat baik.
3. Menjelaskan kepada manusia mengenai jalan lurus yang harus diikuti manusia13

3. Memahami Ayat-ayat Kiamat

Hari akhir atau Hari kiamat merupakan bagian dari rukun iman yang wajib diyakini
oleh seluruh umat islam, hari kiamat termasuk bagian dari keimanan atas perkara-

10
Muhammad Ibn Mukarrom, "Lisan al-Arab", Jilid 1 (Beirut: Dar S}a dir), hlm. 128 dalam CD ROM
al-Maktabah al-Syamilah.
11
Yakin, Syamsul Studi Islam Masa Kini (Surabaya: Pustaka Aksara, 2022) hlm. 11.
12
Yani, Ahmad, 160 Materi Dakwah Pilihan (Jakarta: Alqalam, 2006) hlm. 106.
13
Syaikh Ali Ahmad Jurjawi. Indahnya Syariat Islam (Jakarta Timur: Pustaka Al Kautsar, 2013) hlm. 6-7.
7

perkara yang bersifat ghaib artinya hal yang tidak mungkin dapat digambarkan oleh
panca indra manusia.14
Hal yang paling penting bagi manusia adalah bekal apa yang telah mereka siapkan
untuk menghadapinya. Allah SWT ungkapkan hal ini, “Patuhilah seruan Tuhanmu
sebelum datang dari Allah suatuhari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. Kamu
tidak memperoleh tampat berlindungpada hari itu dan tidak (pula) dapat meningkari
(dosa-dosamu)” QS. Al-Syura/62:47).15
4. Takdir dan Ikhtiar
Ikhtiar merefleksikan hamba Allah SWT yang berhati optimis, berpikir ritmis dan
berbuat sistemis. Seperti melawan wabah korona itu adalah ikhtiar. Misalnya dalam
menghadapi wabah korona pemerintah memilih pendekatan struktural, strategi
eksperimen hasil lapangan, metode himbauan dan pengarahan, dengan cara tetap
tinggal di rumah selagi wabah korona belum mereda. Namun setiap kali kita berbicara
ikhtiar kita harus berbicara takdir. Artinya segala ikhtiar yang kita lakukan ada takdir
yang ditentukan oleh Allah SWT. 16
Antara ikhtiar dan takdir bisa sejalan, bisa juga tidak selaras. Misalnya kita
berikhtiar untuk mendapatkan A , ternyata ikhtiar kita tidak berhasil karena takdir kita
B. apakah artinya ikhtiar kita gagal? Tidak, hanya saja pilihan kita tidak sesuai dengan
takdir.17
5. Mengadvokasi Jamaah Ahmadiyah
Ahmadiyah dikembangkan pertama kali oleh Mirza Ghulam Ahmad di Qadian
salah satu desa di Provinsi Puncab di India. Mirza Ghulam Ahmad mendakwahkan
dirinya sebagai nabi, sebagai mujaddid, sebagai imam mahdi, dan sebagai al-masih. Ia
banyak mengajarkan hal-hal “baru” yang menjadi sangat kontroversial di kalangan
umat islam.18
Dalam kondisi ini MUI melakukan advokasi. Pertama, advokasi pada level individu
dan keluarga, setidaknya setiap orang harus diberikan pemahaman soal kerangka dasar

14
Insani, Gema Tim eksiklopedia kiamat (Depok: Gema Insani, 2013) hlm.2.
15
Yakin, Syamsul Studi Islam Masa Kini (Surabaya: Pustaka Aksara, 2022) hlm.13.
16
Yakin Syamsul, Studi Islam Masa Kini (Surabaya: Pustaka Aksara, 2022) hlm. 15.
17
Abdalloh Irwan, Jangan Takut! Jika itu adalah jalan kebaikan tuhan akan menolongmu(Jakarta:PT Elex Media
Komputindo, 2021)hlm. 91-92.
18
Akbarizan, Jamaah Ahmadiyah (2009) jurnal vol. 1, no, 2
8

ajaran islam genuine, yakni akidah, ibadah, akhlak dan muamalah. Kedua advokasi
pada level masyarakat, dalam masyarakat tidak boleh ada kelompok yang malfungsi
atau malah merusak fungsi-fungsi persatuan, kedamaian dan keseimbangan. Selain
MUI, kedua level advokasi di atas dapat dilakukan oleh ormas islam lain yang saat ini
diakui kredibilitasnya, untuk menyebut contohnya, misalnya NU dan
Muhammadiyah.19

19
Yakin Syamsul, Studi Islam Masa Kini (Surabaya: Pustaka Aksara , 2022) hlm. 16-17.
9

C. KESIMPULAN

1. Ada 4 macam kitab yang diturunkan kepada Allah SWT yaitu, pertama Taurat yang
diturunkan kepada Nabi Musa AS, kedua Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa AS,
ketiga Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud AS dan yang keempat Al-Qur’an yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
2. Dalam Al-Quran minimal ada 2 fungsi diutusnya para rasul yakni untuk
menyampaikan kabar baik dan memberi peringatan. Selain itu rasul memiliki tugas
diantaranya adalah memerintahkan manusia agar berakhlak mulia dan menjelaskan
kepada manusia jalan lurus yang harus dilalui manusia.
3. Hari akhir atau Hari kiamat adalah bagian dari rukun iman yang wajib diyakini oleh
umat islam, hari akhir termasuk bagian dari keimanan atas perkara-perkara yang
bersifat ghaib artinya sesuatu yang tidak mungkin dapat digambarkan oleh panca indra
manusia. Hal terpenting adalah bekal apa yang sudah disiapkan untuk menghadapinya.
Allah SWT ungkapkan hal ini dalam QS. Al-Syura/62:47).
4. Ikhtiar merupakan mobilisasi ataupun cara manusia untuk berusaha melawan atau
lebih tepatnya mengubah takdir yang lebih baik sebelumnya. Sedangkan takdir adalah
suatu hal yang sangat ghaib, sehingga kita tak mampu mengetahui atau menganalisa
5. Ahmadiyah dikembangkan pertama kali oleh Mirza Ghulam Ahmad di Qadian, ia
banyak mengajarkan hal-hal “baru” yang menjadi sangat kontroversial di kalangan
umat islam Dalam kondisi seperti ini MUI adalah melakukan advokasi. Pertama,
advokasi pada level individu dan keluarga, kedua advokasi pada level masyarakat.
10

DAFTAR PUSTAKA

As’ad Yasin, dkk. Jakarta: Gema Insani Press. 2003.


Qutub, Sayyid. Tafsir Fii Zilalil Qur’an; Surat an-Nisa’: 71-pembukaan surat al-An’am,
Jilid 3, terj. As’ad Yasin, dkk. Jakarta: Gema Insani Press.
al-Suyuti, Jalaluddin. Asbab al-Nuzul, terj. Tim Abdul Hayyie. Jakarta: Gema Insani.
(2008)
At-T}abari}, “Ja}mi’ul Baya>n Fi> Ta’wi>lil Qur’a>n” (Muassasah al-Risa>lah,
2000)
dalam CD ROM al-Maktabah al-Sya>milah.
Abd. Chalik,(2014) Pengantar Studi Islam: cet.6 Surabaya: Kopertais IV Press h. 46
Ahsan, Muhammad, dan Sumiyati. (2017). Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
Yakin, Syamsul (2022) Studi Islam Masa Kini. Surabaya:PUSTAKA AKSARA h. 11.
Hamid Ahmad Sekelumit Kandungan isi AL-Qur'an. Aceh: Syiah Kuala press h. 96.
Insani, Gema Tim (2013) eksiklopedia kiamat Depok : Gema Insani, hlm.2.
Nawawi, Nurnaningsih (2017) Aqidah Islam: Dasar Keikhlasan Beramal Shalih
Makassar: Pusaka Almaida hlm.9.
Murtadho, Naufal (2017) Konsep Pendidikan Aqidah Perspektif Syaikh Shalih Fauzan
Al fauzan Lampung: Brama sari
Abdalloh Irwan,(2021) Jangan Takut! Jika itu adalah jalan kebaikan tuhan akan
menolongmu Jakarta:PT Elex Media Komputindo hlm. 91-92.
Syaikh Ali Ahmad Jurjawi (2013) Indahnya Syariat Islam. Jakarta Timur: Pustaka Al
Kautsar hlm. 6-7.
Syuhada Harjan, Abdilah Fida (2021) Akidah Akhlak Jakarta: Bumi Aksara, hlm 128
Akbarizan, Jamaah Ahmadiyah (2009) jurnal vol. 1, no, 2
Arif, Syamsuddin. (2008) Orienalisme dan Diabolisme Pemikiran. Jakarta: Gema
Insani.
Djalal, Abdul. Ulumul. (2008). Qur’an. Surabaya: Dunia Ilmu.
Hawa, Sa’i>d. Ar-Rasu>l Salallahu ‘Alihi wa Sallam, terj. Abdul Hayyie. (2003)
Jakarta: Gema Insani
Press.
11

Ibn ‘A>syu>r. “Tafsir Ibn ‘A>syu>r” dalam CD ROM al-Maktabah >dir dalam CD
ROM al-
Maktabah al-Sya>milah.
al-Qat}a>n, Manna’. Pengantar Studi Ilmu al-Qur’an, terj. Aunur Rafiq el-Mazni.
Jakarta:
Pustaka a-Kautsar. (2005).
Jawwas, Yazi>d Ibn Abdul Qadir. Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Bogor:
Pustaka
Imam Syafi’i. ,(2006).
Qutub, Sayyid. Tafsir Fii Zilalil Qur’an; Surat Huud: 8- Surat Yusuf: 101, Jilid 12, terj..
Tim Penyusun. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. 2008.
Taufiq, Mohammad. al-Qur’an In Word, Ver. 1.3.
Yasin, Muhammad Na’im. Yang Menguatkan dan Yang membatalkan iman; Kajian
Rinci
Dua Kalimah Syahadah, terj. Abu Fahmi. (2009) Jakarta: Gema Insani Press.
Yani, Ahmad (2006) Materi Dakwah Pilihan. Jakarta: AlQalam hlm. 106.

Anda mungkin juga menyukai