Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

KITAB SAMAWI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tafsir Tematik

Disusun oleh Kelompok 4:

Miska Salsabila 21211710


Nurul Hasanah 21211746
Najwa Kamila 21211722

Dosen Pengampu:
Hana Natasya S.Ag.

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QU’RAN (IIQ)
JAKARTA
2022 M/1444 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat


dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Tafsir Tematik
yang membahas tentang “Kitab Samawi”. Sholawat dan salam semoga
akan senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW manusia
teladan yang kita harap-harapkan syafaatnya di hari kebangkitan kelak.
Penulisan Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Tafsir Tematik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Hana Natasya. selaku dosen pengampu yang telah memberikan
kesempatan untuk menulis makalah ini sehingga dapat menammbah
wawasan dan informasi bagi penulis.
Terakhir kali, jika ada kebenaran dan kebaikan dalam pembahasan
makalah ini, maka sejatinya kebenaran itu berasal dari Allah SWT.
Sementara, segala kesalahan dan kekurangan yang ada di dalamnya
berasal dari kefakiran penulis. Karena itu penulis dengan tulus memohon
maaf dan menerima dengan lapang dada segala kritik dan saran untuk
nantinya dapat membuat makalah yang lebih baik lagi. Āmīn Yā Rabbal
‘ālamin.

Tangerang, 10 Oktober 2022

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................4
C. Tujuan Masalah.....................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Macam-macam Kitab Samawi...................................5
1. Pengertian Kitab Samawi....................................................................5
2. Macam-macam Kitab Samawi.............................................................6
B. Identifikasi, Munasabah dan Asbabun Nuzul ayat...........................10
C. Hikmah.................................................................................................24
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................26
B. Saran....................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................27

ii
BAB I

PENDAHULUA

A. Latar Belakang
Dalam agama islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita
percaya serta kita imani. Jumlah kitab suci sebenarnya tidak
dijelaskan dalam Al-quran juga dalam Hadits. Selain dari kitab Allah
yang dturunkan melalui rasul melalui malakiat Jibril, kita juga bisa
berpedoman pada Hadits nabi Muhammad SAW dan sahifah-sahifa/
suhuf lembaran firman Allah SWT yang diturunkan pada nabi Adam,
Ibrahim, dan Musa AS.
Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah
wajib ‘ain atau wajib bagi seluruh warga muslim di seluruh dunia.
Dilihat dari pengertian atau arti defenisi, kitab Allah SWT adalah
kitab suci yang merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT
melalui rasul-rasulnya untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia
sepanjang masa. Orang  yang mengingkari serta tidak percaya kepada
Al-quran disebut orang-orang murtad.
Daftar kitab-kitab Allah SWT beserta Rasul penerima wahyunya
1.      Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa AS
2.      Kitab Zabur diturunkan kepada nabi Daud AS
3.      Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa AS
4.      Kitab Al-Quran  kepada nabi Muhammad SAW
Namun begitu terdapat perbedaan antara al-Qur’an dengan
ketiga kitab samawi lainnya dari sisi sasaran turunnya. Kitab Zabur,
Taurat, dan Injil diturunkan berturut-turut kepada Bani Israil. Nabi
Daud mengajari Bani Israil dengan Zabur. Nabi Musa memberi
3
informasi tentang agama mereka dengan Taurat. Pun Nabi Isa
membaca Injil untuk Bani Israil. sementara umat Nabi SAW hanya
diturunkan al-Qur’an saja dan oleh seorang nabi saja. Sesudah
turunnya al-Qur’an tidak ada wahyu susulan yang diturunkan selain
kepada Nabi SAW. Sebab memang beliau adalah nabi terakhir.
Berbeda dengan Bani Israil yang membutuhkan tiga orang nabi yang
diutus dari kalangan mereka sendiri. selain itu, kitab samawi selain al-
Qur’an diturunkan terbatas untuk Bani Israil dalam kurun waktu yang
relatif berdekatan antara Zabur, Taurat, dan Injil. Sementara al-Qur’an
diturunkan 600 tahun setelah masa kekosongan wahyu. Tepatnya
setelah Allah SWT menurunkan Injil kepada Nabi Isa. Al-Qur’an dan
ketiga kitab samawi lainnya seperti terpisah

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan Masalah Makalah ini diantaranya:
1. Apakah pengertian dari kitab samawi serta macam-macamnya ?
2. Apa saja Identifikasi ayat, Munasabah ayat, dan Asbabun nuzul ayat ?
3. Apa saja hikmah yang dapat diambil dari Kitab Samawi ?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dan manfaat makalah ini diantaranya:
1. Mengetahui pengertian dari Kitab Samawi dan macam-macamnya
2. Memahami Identifikasi ayat, Munasabah ayat, dan Asbabun Nuzul ayat
3. Mengetahui Hikmah dari Kitab Samawi

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kitab Samawi


Kata samawi berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah
langit. Yang dimaksud dengan kitab samawi adalah kitab-kitab yang
ditulis berdasarkan wahyu dari Allah SWT kepada para Nabi dan
Rasul melalui malaikat jibril.1 Allah swt berfirman dalam Q.S Al-
Qur’an[2]:4 :

َ‫ك ۚ َوبِااْل ٰ ِخَر ِة ُه ْم يُ ْوقُِن ْو ۗن‬ ِ ِ ِ


َ ‫ك َو َمٓا اُنْ ِز َل ِم ْن َقْبل‬
َ ‫َوالَّذيْ َن يُْؤ ِمُن ْو َن مِب َٓا اُنْ ِز َل الَْي‬

“Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah


diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan
sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan)akhirat.”
(Q.S Al-Baqarah:4)1

Dapat di artikan kitab samawi adalah wahyu Allah yang di bukukan


seperti zabur, taurat injil dan Al-Qur’an.2 Dicontohkan empat kitab
tersebut karena kitab kitab itulah yang populer di kalangan umat
muslim maupun non muslim. Dalam Al-Qur’an sendiri disebutkan
bahwa kitab samawi tidaklah terbatas hanya kepada Al-Qur’an,
melainkan seluruh kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya.

1 Hikma Oktavia “Kitab Samawi”


https://www.academia.edu/16828242/Pengertian_Kitab_Samawi (diakses pada 11
oktober 2022)
2 Tim Penyusun Kamus Bahsa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hlm. 781.
5
B. Macam-macam Kitab Samawi
a. Zabur

Secara etimologi, kata zabur berasal dari bahasa Arab yang akar
katanya adalah zabran yang berarti melempar, akal, sabar, menulis
atau tulisan3. Adapun secara istilah, zabur berarti sebuah nama yang
ditujukan kepada himpunan perkataan nabi Dawud As. baik yang
berupa wahyu maupun ilham yang ia peroleh dari hasil munajatnya
kepada Allah SWT. Hal ini juga telah dijelaskan oleh Allah SWT
dalam firman-Nya Q.S. al-Isra’ [17]: 55 yang berbunyi:

ٍ ‫ض النَّبِيّٖ َن َع ٰلى َب ْع‬ ِ َّ ‫ك اَ ْعلَم مِب َن ىِف‬


‫ض َّواَٰتْينَا َداوٗ َد‬ َ ‫ض ْلنَا َب ْع‬ ِ ۗ ‫الس ٰم ٰوت َوااْل َْر‬
َّ َ‫ض َولََق ْد ف‬ ْ ُ َ ُّ‫َو َرب‬
‫َزبُ ْو ًرا‬

“Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di


bumi. dan Sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu
atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.”
(Q.S Al-Isra : 55)

Dalam pandangan Syaikh Nawawi Banten, isi kitab Zabur itu terdiri
dari 150 surah. Namun dari surah-surah itu, tidak ada satupun yang
berbicara tentang hukum. Kitab Zabur hanya berisi hikmah-hikmah,
nasihat-nasihat, tasbih, tahmid, dan segala pujian kepada Allah SWT.
Nabi Daud kerap membacakan kitab Zabur kepada manusia, jin, dan
setan.4

3 Ibn Katsir, Tafsir Al-Qur’anil ‘Adzim (Dar Thayyibah:1999) dalam al-Maktabah


al-Syamilah
4 Syamsul Yakin “Memahami Kitab Samawi” https://www.uinjkt.ac.id/memahami-
kitab-samawi/ (diakses pada 11 oktober 2022)
6
b. Taurat

Taurat adalah nama sebuah kitab yang diturunkan kepada nabi


Musa As. Kata taurat bersumber dari bahasa Ibrani yang asalnya
adalah auran yang berarti petunjuk. Secara istilah, taurat berarti
lembaran-lembaran yang berisi tentang kalimat-kalimat yang di
turunkan kepada nabi Musa As. di gunung Tur. Di antara kitab-kitab
yang diturunkan kepada nabi Musa, kitab inilah yang menjadi syari’at
pokok.5 Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an Q.S. al-Maidah [5]: 44

‫الربَّانُِّي ْو َن‬ ِِ ِ ‫هِب‬ ۚ ِ ِ


ُ ‫انَّٓا اَْنَزلْنَا الت َّْو ٰرىةَ فْي َها ُه ًدى َّونُ ْو ٌر حَيْ ُك ُم َا النَّبُِّي ْو َن الَّذيْ َن اَ ْسلَ ُم ْوا للَّذيْ َن َه‬
َّ ‫اد ْوا َو‬
‫اخ َش ْو ِن َواَل‬ ۚ ِ ِٰ ِ ِ ِ ِ ‫مِب‬
ْ ‫َّاس َو‬
َ ‫استُ ْحفظُْوا م ْن كتٰب اللّه َو َكانُ ْوا َعلَْيه ُش َه َداۤ َء فَاَل خَت ْ َش ُوا الن‬ ْ ‫َوااْل َ ْحبَ ُار َا‬
‫ك ُه ُم الْ ٰك ِفُر ْو َن‬ ۤ ٰ ِ
َ ‫تَ ْشَتُر ْوا بِاٰ ٰييِت ْ مَثَنًا قَلْياًل ۗ َو َم ْن مَّلْ حَيْ ُك ْم مِب َٓا اَْنَز َل اللّهُ فَاُو ٰل ِٕى‬
Artinya : “Sungguh, Kami yang menurunkan Kitab Taurat; di
dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya. Yang dengan Kitab itu para nabi
yang berserah diri kepada Allah memberi putusan atas perkara orang
Yahudi, demikian juga para ulama dan pendeta-pendeta mereka, sebab
mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka
menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada
manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu jual ayat-
ayat-Ku dengan harga murah. Barangsiapa tidak memutuskan dengan
apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir.”

Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa. Allah SWT tegaskan,
“Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa al-Kitab (Taurat)
dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah,
agar kamu mendapat petunjuk” (QS. al-Baqarah/2: 53). Dalam ayat ini
Taurat disebut al-Kitab.

5 Nunung Lasmana, “Al-Qur’an Dan Tiga Kitab Suci Samawi Lainnya,” Jurnal Asy-
Syukriyyah 18 (oktober 2017): hlm.42.
7
Secara tegas juga diungkap dalam ayat itu bahwa ada dua fungsi
diturunkannya Taurat. Pertama, pemisah antara yang hak dan yang batil.
Kedua, agar umat Nabi Musa mendapat petunjuk. Ayat ini untuk
merespons umat Nabi Musa dari kalangan Bani Israil yang sifat dan
wataknya keras dan kerap ingkar kepada Allah SWT.

c. Injil

Injil adalah nama wahyu yang diturunkan kepada nabi Isa As.
yang kemudian dikumpulkan oleh para sahabat beliau. Istilah injil
merupakan kata yang telah diserap kedalam bahasa arab. Ada yang
berpendapat bahwa istilah ini bersumber dari bahasa Romawi yaitu
Isanjaliyum yang berarti kabar baik.

Sedangkan Imam Qurtubi berpendapat bahwa istilah injil bersumber


dari bangsa Suryani. Pendapat lainnya menyatakan bahwa injil
bersumber dari bahasa Yunani, yaitu awanayliun yang berarti kalimat
fasih. Sebagian ahli bahasa dan ahli tafsir berpendapat bahwa isitilah ini
berasal dari bahasa Arab yang akar katanya adalah najlan yang berarti
air yang keluar dari bumi. Mengenai kitab Injil, Allah SWT juga telah
menyebutkannya dalam alQur’an Q.S. Al-Maaidah [5]: 46 :

‫ص ِّدقًا لِّ َما َبنْي َ يَ َديِْه ِم َن الت َّْو ٰر ِىة ۖواَٰتْينٰهُ ااْلِ جْنِ ْي َل فِْي ِه ُه ًدى‬ ِ ِ ٰٓ
َ ‫َو َقفَّْينَا َعلى اٰثَا ِره ْم بِعْي َسى ابْ ِن َم ْرمَيَ ُم‬
َ‫ص ِّدقًا لِّ َما َبنْي َ يَ َديِْه ِم َن الت َّْو ٰر ِىة َو ُه ًدى َّو َم ْو ِعظَةً لِّْل ُمت َِّقنْي ۗن‬ ۙ
َ ‫َّونُ ْو ٌر َّو ُم‬
Artinya : “Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putra
Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan
Kami menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan
cahaya, dan membenarkan Kitab yang sebelumnya yaitu Taurat, dan
sebagai petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.”
(Q.S Al-Maidah:46)

8
Injil diturunkan kepada Nabi Isa. Allah SWT berfirman, “Isa berkata,
“Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku al-Kitab (Injil)
dan Dia menjadikan aku seorang nabi” (QS. Maryam/19: 30). Menurut
Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir, ayat ini menegaskan bahwa Allah
SWT tidak beranak. Ayat ini juga dimaksudkan untuk membersihkan
kesucian ibunda Nabi Isa, yakni Maryam dari tuduhan yang tidak pantas
kepadanya. Menariknya, kalimat itu dilontarkan Nabi Isa pada saat
beliau masih bayi dan sedang disusui oleh Maryam. Pernyataan Nabi Isa
ini sangat menghentak para penuduh tersebut.

d. Al-Qur’an

Secara bahasa diambil dari kata: ‫ق````````رأ – يق````````رأ – قرآنا‬


yang berarti sesuatu yang dibaca. Arti ini mempunyai makna anjuran
kepada umat Islam untuk membaca Alquran.6

Menurut M. Quraish Shihab, Alquran secara harfiyah berarti bacaan


yang sempurna. Ia merupakan suatu nama pilihanl yang tepat, karena
tiada suatu bacaanpun sejak manusia mengenal tulis baca lima ribu
tahun yang lalu yang dapat menandingi Alquran, bacaan sempurna lagi
mulia.7

terdapat perbedaan antara al-Qur’an dengan ketiga kitab samawi lainnya


dari sisi sasaran turunnya. Kitab Zabur, Taurat, dan Injil diturunkan
berturut-turut kepada Bani Israil. Nabi Daud mengajari Bani Israil
dengan Zabur. Nabi Musa memberi informasi tentang agama mereka
dengan Taurat. Pun Nabi Isa membaca Injil untuk Bani Israil.

Kitab samawi selain al-Qur’an diturunkan terbatas untuk Bani Israil

6 Anshori, Ulumul Quran, (Jakrta:Rajawali Press, 2013)


7 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an (Bandung: Mizaan, 1996)
9
dalam kurun waktu yang relatif berdekatan antara Zabur, Taurat, dan
Injil. Sementara al-Qur’an diturunkan 600 tahun setelah masa
kekosongan wahyu. Tepatnya setelah Allah SWT menurunkan Injil
kepada Nabi Isa. Al-Qur’an dan ketiga kitab samawi lainnya seperti
terpisah.

Al-Qur’an turun dengan menggunakan bahasa Arab. Kitab ini


menjadi pedoman dan tuntunan bagi orang dengan bahasa yang berbeda.
Tak hanya terbatas untuk orang Islam, sejatinya orang Yahudi dan
Nasrani harus menggunakan al-Qur’an sebagai sumber hukum juga.
Mereka merger seperti yang dilakukan Pendeta Bukhara.

Al-Qur’an dengan bahasa Arabnya menjadi tuntunan semua umat Islam


akhir zaman. Tidak seperti Zabur yang diturunkan dalam bahasa Qibti
yang khusus untuk Bani Isral. Begitu juga Taurat yang diturunkan dalam
bahasa Ibrani yang khusus untuk Bani Isail. Begitu juga Injil dalam
bahasa Suryani yang lagi-lagi diturunkan untuk Bani Israil.

Hingga hari ini setelah lebih dari 14 abad, al-Qur’an tidak ada perbedaan
kendati satu huruf. Berbeda dengan Injil yang dicetak dalam beragam
versi yang masing-masing mengaku paling otentik. Untuk itu, Allah
SWT berfirman, “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’an,
dan pasti Kami (pula) yang menjaganya” (QS. al-Hijr/15:9).8

C. Identifikasi Ayat, Munasabah dan Asbabun Nuzul

A. Identifikasi masalah yang menjadi pokok pembahasan makalah


ini menyangkut : a) ragam dan definisi kitab suci; b) al-Qur’an

8 Syamsul Yakin “Memahami Kitab Samawi” https://www.uinjkt.ac.id/memahami-


kitab-samawi/ (diakses pada 11 oktober 2022)

10
sebagai kitab samawi terakhir.

a .Definisi dan Ragam Kitab Suci

Kitab suci adalah wahyu Tuhan yang dibukukan seperti


Zabur,Taurat, Injil dan al-Qur’an. Dicontohkan empat kitab
tersebut karena kitab-kitab itulah yang populer dikalangan umat
muslim maupun non muslim. Dalam al-Qur’an sendiri
disebutkan bahwa kitab suci tidaklah terbatas hanya kepada al-
Qur’an, melainkan seluruh kitab yang Allah turunkan kepada
para rasul-Nya. Keragaman kitab suci ini juga ditunjukkan oleh
Allah SWT. dalam firman-Nya yang berbunyi:

ِ‫الز بُر‬ ِ َ‫ك ج اء وا بِ الْ ب يِّن‬


ُّ ‫ات َو‬ ِ ِ َ ُ‫فَ ِإ ْن َك َّذ ب‬
َ ُ َ َ ‫ب ُر ُس ٌل م ْن َق ْب ل‬
َ ِّ‫وك َف َق ْد ُك ذ‬
ِ‫اب الْ م نِ ري‬
ِ َ‫و الْ ِك ت‬
ُ َ

Artinya:“Jika mereka mendustakan kamu, Maka Sesungguhnya


Rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan (pula), mereka
membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur dan kitab yang
memberi penjelasan yang sempurna.” (Q.S. Ali Imran [3]: 184)

Menurut Ibn ‘Asyur (1296 H/1879 M-1393 H/1973 M), ayat di


atas mengandung hiburan bagi nabi Muhammad saw. agar tidak
sedih apabila orang-orang mendustakannya karena peristiwa
seperti itu juga dialami oleh rasul-rasul sebelum beliau. Adapun
kata alzubur (‫ )الزبر‬yang terdapat dalam ayat di atas merupakan
bentuk jama’ dari kata al-zabur(‫ )الزب``ور‬yang secara etimologi
artinya sesuatu yang tertulis. Adapun maksud kata al-zubur(‫)الزبر‬
11
di sini adalah kitab-kitab yang pernah diturunkan kepada para
Nabi maupun rasul rasul-Nya yang mengandung nasihat
danperingatan seperti Zabur dan Injil. Sedangkan kata al-kitab al-
munir (‫ )المنير الكتاب‬merupakan sebutan bagi kitab-kitab yang kaya
akan syari’at seperti kitab Taurat dan Injil. Penjelasan Ibn ‘Asyur
ini senada dengan penjelasan ulama klasik Imam at-Tabari (224-
310 H).

Adapun Ibnu Katsir (700-774 H) menjelaskan kedua kata tersebut


dengan makna yang lebih umum. Beliau berpendapat bahwa al-
zubur (‫ )الزبر‬berarti kitab-kitab samawi dan al-kitab al-munir (
‫ )المنير الكتاب‬berarti bukti yang jelas dan nyata. Di antara kitab-
kitab tersebut adalah:

1. Zabur

Secara etimologi, kata zabur berasal dari bahasa Arab yang


akar katanya adalah zabran yang berarti melempar, akal, sabar,
menulis atau tulisan.

Adapun secara istilah, zabur berarti sebuah nama yang


ditujukan kepada himpunan perkataan nabi Dawud As. baik
yang berupa wahyu maupun ilham yang ia peroleh dari hasil
munajatnya kepada Allah SWT.*(jurnal asy-syukriyah vol 18
edisi okt 2017,nunung lasmana, al-quran dan tiga kitab suci
lainnya) Hal ini juga telah dijelaskan oleh Allah SWT 9dalam
firman-Nya Q.S. al-Isra [17]: 55 yang berbunyi :

ِ ‫الس م او‬ ‫ك ْ مِب‬


‫ض‬
َ ‫ض ْل نَ ا َب ْع‬ ِ ‫ات َو اَأْل ْر‬
َّ َ‫ض ۗ` َو لَ َق ْد ف‬ َ َ َّ ‫َأع لَ ُم َ ْن يِف‬ َ ُّ‫َو َر ب‬

9 Nunung Lasmana, “Kitab Samawi,” Jurnal Asy-Syukriyah 18 (Oktober 2017): hal. 10.
12
‫ور ا‬
ً ُ‫ود َز ب‬
َ ‫ضۖ` َو آ َت ْي نَ ا َد ُاو‬ َ ‫النَّ بِ ي‬
ٍ ‫ِّني َع لَ ٰى َب ْع‬

Artinya: “Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada)


di langit dan di bumi. dan Sesungguhnya telah Kami lebihkan
sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami
berikan Zabur kepada Dawud

2. Taurat

Taurat adalah nama sebuah kitab yang diturunkan kepada


nabi Musa As. Kata taurat bersumber dari bahasa Ibrani yang
asalnya adalah t}auran yang berarti petunjuk. Secara istilah,
taurat berarti lembaran-lembaran yang berisi tentang kalimat-
kalimat yang di turunkan kepada nabi Musa As. di gunung
Tur. Di antara kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi Musa,
kitab inilah yang menjadi syari’at pokok. Allah SWT
10
berfirman dalam al-Qur’an Q.S. al-Ma’idah [5]: 44.

ِ َّ َ ُّ‫الت و ر َاة فِ يه ا ه ًد ى و نُور ۚ` حَي ُك م هِب ا النَّ بِ ي‬ ‫ِإ‬


‫ين‬
َ ‫ون ال ذ‬ َ ُ ْ ٌ َ ُ َ َ ْ َّ ‫نَّا َأ ْن َز لْ نَ ا‬
‫اس تُ ْح ِف ظُ وا‬ ‫مِب‬ َ ُّ‫الر بَّ انِ ي‬
ْ ‫ون َو اَأْل ْح بَ ُار َ ا‬ َّ ‫اد وا َو‬ ِ ِ
َ ‫َأس لَ ُم وا ل لَّ ذ‬
ُ ‫ين َه‬ ْ
‫اس‬ ِ ِ َّ ِ ِ ِ
َ َّ‫م ْن ك تَ اب الل ه َو َك انُوا َع لَ ْي ه ُش َه َد اءَ ۚ` فَ اَل خَت ْ َش ُو ا الن‬
‫اخ َش ْو ِن َو اَل تَ ْش َت ُر وا بِ آيَ ا يِت مَثَ نً ا قَ لِ ي اًل ۚ` َو َم ْن مَلْ حَيْ ُك ْم مِب َ ا‬
ْ ‫َو‬

َ ‫ك ُه ُم الْ َك افِ ُر‬


‫ون‬ َ ‫ُأولَ ِئ‬
ٰ َ‫َأ ْن ز َل اللَّ ه ف‬
ُ َ

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab

10 Nunung Lasmana, “Kitab Samawi,” Jurnal Asy-Syukriyah 18 (Oktober 2017):hal. 15.


13
Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang
menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-
orang yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada
Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta
mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara Kitab-
Kitab allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. karena
itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah
kepada-Ku. dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku
dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak
memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka
mereka itu adalah orang-orang yang kafir.*(jurnal asy-
syukriyah vol 18 edisi okt 2017,nunung lasmana, al-quran
dan tiga kitab suci lainnya)

3. Injil

Injil adalah nama wahyu yang diturunkan kepada nabi Isa As.
yang kemudian dikumpulkan oleh para sahabat beliau. Istilah
injil merupakan kata yang telah diserap ke dalam bahasa
Arab. Ada yang berpendapat bahwa istilah ini bersumber dari
bahasa Romawi yaitu Isanja>liyu>m (‫ )و ُميِ ْليَجْ انَإث‬yang berarti
kabar baik. Sedangkan Imam Qurtubi berpendapat bahwa
istilah injil bersumber dari bangsa Suryani. Pendapat lainnya
menyatakan bahwa injil bersumber dari bahasa Yunani, yaitu
awa>nayliyu>n (‫ )ونُيِ ْليَانَأوو‬yang berarti kalimat fasih. Sebagian
ahli bahasa dan ahli tafsir berpendapat bahwa isitilah ini
berasal dari bahasa Arab yang akar katanya adalah najlan (
‫ )نجال‬yang berarti air yang keluar dari bumi. Mengenai kitab
Injil, Allah SWT juga telah menyebutkannya dalam alQur’an
14
Q.S. al-Maaidah [5]: 46,

‫ص دِّ قً ا لِ َم ا َب نْي َ يَ َد يْ ِه ِم َن‬


َ ‫يس ى ابْ ِن َم ْر مَيَ ُم‬
ِِ ِ ِ
َ ‫َو َق َّف ْي نَ ا َع لَ ٰى آثَ ار ه ْم ب ع‬
ِ ِ ِ ِ‫الت و ر ِاة ۖ` و آ َت ي نَ اه ا ِإْل جْن‬
َ ‫ص دِّ قً ا ل َم ا َب نْي‬
َ ‫ور َو ُم‬
ٌ ُ‫يل ف يه ُه ًد ى َو ن‬
َ ُ ْ َ َ ْ َّ
‫ني‬ ِ ِ ِ ِ َّ ‫ي َد ي ِه ِم ن‬
َ ‫الت ْو َر اة َو ُه ًد ى َو َم ْو ع ظَ ةً ل ْل ُم تَّ ق‬ َ ْ َ

Artinya: “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani


Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang
sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan Kami telah memberikan
kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan
dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang
sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta
pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.”

Dalam perkembangannya, banyak bagian otentik dari Injil


telah dihapus. Hal ini menyebabkan kita ragu terhadap
bagian-bagian yang tidak dihapus. Secara historis, kitab ini
baru dihimpun lebih dari seabad sejak wafatnya nabi Isa As.
yaitu setelah habisnya masa hawariyyin atau para murid nabi
Isa As.Oleh karena itu, kitab Injil tidaklah bisad dinisbatkan
kepada nabi Isa’ As, melainkan orang-orang setelahnya

4. Shuhuf-suhuf

Shuhuf adalah kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi


Ibrahim As. dan Musa As. Sebagaimana disinggung dalam
Q.S. al-Najm [53]: 36-42

15
ٰ ‫يم الَّ ِذ ي َو ىَّف‬ ِ ‫ف م وس ى و ِإ ب ر‬
َ َ ْ َ ٰ َ ُ ‫ص ُح‬
‫اه‬ ِ ‫مِب‬
ُ ‫َأم مَلْ يُ نَ بَّ ْأ َ ا يِف‬
ْ
ِ ‫َأن لَ ي س لِ ِإْل نْ س‬
‫ان ِإ اَّل َم ا‬ َ ْ ‫َأاَّل تَ ِز ُر َو ِاز َر ةٌ ِو ْز َر‬
َ ْ ْ ‫ُأخ َر ٰى َو‬
ٰ ‫ف يُ َر ٰى مُثَّ جُيْ َز اهُ ا جْلَ َز اءَ اَأْل ْو ىَف‬ َّ ‫َس َع ٰى َو‬
َ ‫َأن َس ْع يَ هُ َس ْو‬

َ ‫َأن ِإ ىَل ٰ َر ب‬
‫ِّك الْ ُم ْن َت َه ٰى‬ َّ ‫َو‬

Artinya : “Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang


ada dalam lembaranlembaran Musa? dan lembaran-
lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?
(yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan
memikul dosa orang lain, dan bahwasanya seorang manusia
tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan
bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya).

Adapun kitab-kitab lainnya yang diturunkan oleh Allah


kepada para Rasul-Nya yang lain tidak disebutkan secara jelas
kepada kita. Adapun mengenai definisi al-Qur’an sendiri,
maka ia asalnya sama dengan qira’at, yaitu akar kata dari
qara’a, qira’atan wa qur’anan. Qara’a memiliki arti
mengumpulkan dan menghimpun. Qira’at berarti merangkai
huruf-huruf dan kata-kata yang satu dengan lainnya dalam
satu ungkapan kata yang teratur11

Pada hakikatnya, istilah “al-Qur’an” ini adalah nama untuk


menunjukkan wahyu yang diturunkan kepada nabi
Muhammad saw. Dinamakan al-Qur’an karena ia meliputi
11 Manna Al-Qathan, Pengantar Studi Ilmu Qur’an (Al-Kautsar, 2005), hal. 16.
16
segala surat-surat. Sedangkan sebagian ulama lainnya
berpendapat bahwa penamaan kitab ini dengan istilah “al-
Qur’an” karena kitab ini juga mencakup esensi dari semua
ilmu. Hal itu diisyaratkan dalam firman-Nya Q.S. al-Nahl
[18]: 89 sebagai berikut :

‫يد ا َع لَ ْي ِه ْم ِم ْن َأ ْن ُف ِس ِه ْم ۖ` َو ِج ْئ نَ ا‬
ً ‫ُأم ٍة َش ِه‬
َّ ِّ‫ث يِف ُك ل‬
ُ ‫َو َي ْو َم نَ ْب َع‬

ِّ‫اب تِ ْب يَ انً ا لِ ُك ل‬ ِ َ ‫يد ا ع لَ ى ٰه اَل ِء ۚ` و نَ َّز لْ نَ ا ع لَ ي‬ َ ِ‫ب‬


َ َ‫ك الْ ك ت‬ ْ َ َ ‫ك َش ِه ً َ ٰ َ ُؤ‬
‫ني‬ ِِ ِ ٍ
َ ‫َش ْي ء َو ُه ًد ى َو َر مْح َ ةً َو بُ ْش َر ٰى ل ْل ُم ْس ل م‬

Artinya: “(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan


pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka
sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi
saksi atas seluruh umat manusia. dan Kami turunkan
kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala
sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi
orangorang yang berserah diri.”

Dr. A. Yusuf al-Qasim memberikan definisi al-Qur’an secara


panjang lebar dengan menyebutkannya:“al-Qur’an adalah
kalam mu’jiz yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw
yang tertulis dalam mushaf yang diriwayatkan dengan
mutawatir dan membacanya dianggap sebagai suatu ibadah
Maka, kata “kalam” yang termaktub dalam definisi tersebut
merupakan kelompok jenis yangmencakup seluruh jenis
kalam, dan penyandarannya kepada Allah yang
menjadikannya kalamullah bukan kalam manusia, jin,

17
maupun malaikat. Kemudian dibatasi dengan kata “kepada
Muhammad” dan lainnya untuk mengindentifikasikan bahwa
kalamullah yang dimaksud di sini adalah al-Qur’an.
Mengenai kitab-kitab terdahulu, ada beberapa informasi
penting yang membedakan antara al-Qur’an dan kitab-kitab
terdahulu, yaitu:

1. Kitab-kitab terdahulu yang turun sebelum al-Qur’an telah


hilang naskah aslinya, dan tidak satu pun yang masih tersisa
di tangan manusia kecuali terjemahnya. Adapun alQur’an
senantiasa utuh isinya dan terpelihara dari penyimpangan-
penyimpangan.

2. Dalam kitab-kitab tersebut telah terjadi percampuran antara


Kalamullah dan kalam manusia. Adapun al-Qur’an, seluruh
kandungannya merupakan Kalamullah.

3. Sesungguhnya kitab-kitab tersebut sudah bukan merupakan


kitab yang sah lagi dinisbahkan kepada rasul yang telah
menerimanya. Misalnya, kitab Taurat atau yang dikenal
dengan kitab Perjanjian Lama yang di dalamnya mengandung
sanad tarikh (kodifikasi sejarah) yang sudah tidak akurat lagi
karena sebenarnya kitab tersebut dibukukan jauh berabad-
abad setelah nabi Musa As. wafat.

4. Di antara bentuk-bentuk penyimpangan tersebut adalah


keaslian naskahnya, perbedaan-perbedaan kata-kata yang
terkandung di dalamnya, serta pemikiranpemikiran yang juga
terkandung dalam kitab-kitab tersebut. Hal itu dapat
dibuktikan dengan adanya pengonsepan akidah yang rusak,
18
penjelasan yang batil tentang Allah dan begitu juga perihal
rasul-rasul-Nya

b. Al-Qur’an Sebagai Kitab Samawi Yang Terakhir Kali Diturunkan

Kitab Taurat dan Injil adalah dua buah kitab suci (sebelum
diubah oleh pemeluknya) yang saling melengkapi. Keduanya
terpampang bagi generasi generasi yang akan datang hingga turunnya
kitab suci terakhir yaitu Al-Qur’an yang membenarkan Taurat dan
Injil itu. Dengan demikian, seluruh manusia diperintahkan untuk
beriman kepada Al-Qur’an termasuk para pemeluk Taurat maupun
Injil yang juga akan dihisab berdasarkan prinsip Al-Qur’an.Sebagai
kitab suci terakhir, maka Al-Qur’an berperan sebagai batu ujian bagi
isi kitab-kitab terdahulu dan menjadi muara syari’at bagi seluruh
manusia. Adapun syari’at ahli kitab sebelumnya yang ditetapkan juga
dalam Al-Qur’an, maka ia adalah syari’at Allah. Namun, apa yang
dihapuskan-Nya maka ia telah berlalu masa berlakunya. Allah SWT.
Berfirman :

‫وه ا َف ُق ْل هَلُ ْم َق ْو اًل‬ َ ‫ض َّن َع ْن ُه ُم ابْ تِ غَ اءَ َر مْح َ ٍة ِم ْن َر ب‬


َ ‫ِّك َت ْر ُج‬ َ ‫َو ِإ َّم ا تُ ْع ِر‬
‫ور ا‬
ً ‫َم ْي ُس‬

Artinya: “Dia menurunkan Al kitab (Al Quran) kepadamu


dengan sebenarnya membenarkan kitab yang telah diturunkan
sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. Sebelum (Al
Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan
Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap
ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah

19
Maha Perkasa lagi mempunyai Balasan (siksa).” (Q.S. Ali
Imran [3]: 3-4)28

Tidak ada kitab suci yang demikian besar pengaruhnya


terhadap masyarakat dan begitu penting perannya dalam
sejarah peradaban manusia selain al-Qur’an. Dari abad ke
abad, kitab suci ini telah menjadi sumber inspirasi bagi para
penuntut ilmu. Apabila kita uraikan maka akan ditemukan
banyak keutaman kitab suci al-Qur’an dibandingkan
kitabkitab sebelumnya, di antaranya adalah:

a. Sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya

b. Al-Qur’an merupakan satu-satunya kitab Rabbani


yang dijanjikan pemeliharaan (keotentikannya) oleh
Allah SWT sebagaimana firman Allah dalam Qs.al-
Hijr ayat 15 :

‫ون‬
َ ‫ور‬
ُ ‫ص ُار نَا بَ ْل حَنْ ُن َق ْو ٌم َم ْس ُح‬ ْ ‫لَ َق الُ وا ِإ مَّنَ ا ُس كِّ َر‬
َ ْ‫ت َأب‬

Artinya : “tentulah mereka berkata: "Sesungguhnya


pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah
orang orang yang kena sihir".

Hal ini berbeda dengan kitab Taurat dan kitba Injil


yang telah mengalami penyimpangan dan perubahan
kedua kitab tersebut. Berita mengenai perubahan ini
juga telah disebutkan oleh Allah SWT dalam
firman-Nya Q.S. al-Baqarah: 75 dan Q.S. al-
Maidah: 14-15
20
B. Munasabah Ayat Kitab Samawi

fokus perhatian ilmu munasabah antar ayat dan


surat bukan pada kronologi historis dari bagian-bagian
teks, tetapi aspek pertautan antar ayat dan surut
menurut urutan teks. Bagi para mufassir, ilmu
munasabah lebih penting daripada ilmu asbab nuzul.
Subhi as-Salih mengatakan, wajar jika penjelasan
tentang munasabah didahulukan dari asbab nuzul,
mengingat begitu banyak manfaat yang timbul dari
ilmu munasabah. Apalagi kaidah tafsir mengatakan,
'ukuran dalam memahami ayat adalah redaksinya yang
bersifat umum, bukan penyebab turunnya ayat yang
bersifat khusus.

Contoh Munasabah ayat kitab samawi :

ِ ‫ِإْل‬ ِ ِ َ ‫َنَّز َل علَي‬


‫يل‬
َ ‫َأنز َل ٱلت َّْو َر ٰىةَ َوٱ جن‬ َ ‫ب بِٱحْلَ ِّق ُم‬
َ ‫ص ِّدقًا لِّ َما َبنْي َ يَ َديْه َو‬ َ َ‫ك ٱلْكٰت‬ َْ

Artinya : “Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu


dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan
sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil

ِ ِ ۟ ِ َّ ‫ِإ‬ ِ ‫ِمن َقْبل ُه ًدى لِّلن‬


ٌ ‫ين َك َفُروا بِـَٔايَٰت ٱللَّه هَلُ ْم َع َذ‬
‫اب‬ َ ‫َأنز َل ٱلْ ُف ْرقَا َن ۗ َّن ٱلذ‬
َ ‫َّاس َو‬ ُ
ٍ‫َش ِدي ٌد ۗ وٱللَّهُ َع ِز ٌيز ذُو ٱنتِ َقام‬
َ

Artinya : “sebelum (Al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia,


dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang
kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat;
dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa).
21
C. Asbabun Nuzul Kitab Samawi

Al-Quran menyebut bahwa Tuhan memerintahkan


umat Islam untuk beriman kepada kitab-kitab samawi sebelum
Al-Quran. Ia ada dan benar bersumber dari Allah. Diwahyukan
kepada para nabi terdahulu. Berisi ajaran yang benar. Allah
SWT berfirman dalam Qs. Al-Nisa [4]: 136 :

‫اب الَّ ِذي َنَّز َل َعلَى َر ُسولِِه‬ ِ َ‫يا َأيُّها الَّ ِذين آمنُوا ِآمنُوا بِاللَّ ِه ورسولِِه والْ ِكت‬
َ ُ ََ َ َ َ َ
‫اب الَّ ِذي َأْنَز َل ِم ْن َقْب ُل َو َم ْن يَ ْك ُف ْر بِاللَّ ِه َو َماَل ِئ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُسلِ ِه َوالَْي ْوِم‬
ِ َ‫والْ ِكت‬
َ
ً ِ‫ضاَل اًل بَع‬
‫يدا‬ َ ‫ض َّل‬
ِ
َ ‫اآْل خ ِر َف َق ْد‬
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada
Allah, Rasul-Nya (Nabi Muhammad), Kitab (Al-Qur’an) yang
diturunkan kepada Rasul-Nya, dan kitab yang Dia turunkan
sebelumnya. Siapa yang kufur kepada Allah, para malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari Akhir sungguh dia
telah tersesat sangat jauh. (QS. Al-Nisa: 136)
Dalam ayat ini terdapat perintah kepada kaum beriman agar
senantiasa beriman kepada Allah, Rasulullah, Kitab-Kitab yang
diturunkan kepada para rasul, para malaikat, dan hari akhir. Ayat
ini melarang kita mengingkari eksistensi kelima perkara yang
disebut dalam ayat. Ayat ini juga menyebut pengingkaran
terhadap kelimanya merupakan bentuk kesesatan yang jauh. Ini
merupakan ungkapan yang bernada negatif atau buruk.
Asbabun nuzul ayat ini menjelaskan bahwa ada beberapa orang
Yahudi menjadi mualaf. Mereka adalah Abdullah bin Salam dan
22
teman-temannya. Setelah masuk Islam, mereka menyatakan
bahwa mereka akan beriman kepada Nabi SAW, Al-Quran,
Taurat, namun mereka tidak akan beriman kepada Injil. Ayat di
atas merupakan teguran bahwa mereka harus beriman pula
kepada Injil yang diturunkan kepada Nabi Musa, Imam Abu
Manshur Al-Maturidi (w. 333 H.) berkata :

‫ مث اإلميان باللَّه حقيقة‬.‫ بالكتب السماوية اليت أنزهلا اللَّه تعاىل‬-‫أيضا‬-


ً ‫ آمنوا‬:‫أي‬
،‫– إميا ٌن جبميع الرسل والكتب؛ ألن كل نيب كان يدعو إىل اإلميان جبميع ذلك‬
‫وكذلك يف كل كتاب من الكتب السماوية دعاء إىل اإلميان جبملتهم؛ أال ترى‬
‫ وباللَّه‬،‫كفر باللَّه وجبميع الرسل والكتب وما ذكر‬
ٌ – ‫أن الكفر بواحد منهم‬
‫العصمة‬.
Maksudnya adalah berimanlah kepada kitab-kitab
samawi yang telah Allah turunkan. Kemudian, iman kepada
Allah secara hakiki adalah beriman kepada seluruh rasul dan
kitab-kitab. Karena, setiap nabi mengajak kepada keimanan
kepada semua itu (para rasul dan kitab-kitab). Begitu pula dalam
setiap kitab, dari kitab-kitab samawi, mengajak kepada
keimanan secara umum. Apakah engaku tidak melihat bahwa
kufur kepada salah satunya adalah bentuk kekufuran kepada
Allah, seluruh rasul dan kitab-kitab, dan semua yang telah
disebut. Dengan rahmat Allah lah perlindungan dari kekufuran
itu. ayat ini mengajak kita untuk mempercayai keberadaan kitab-
kitab Allah yang telah diturunkan kepada para nabi-nabi
sebelum Nabi Muhammad SAW. Ayat ini melarang kita

23
mengingkari keberadaan kitab-kitab tersebut. Di antara kitab-
kitab Allah adalah Shuhuf Ibrahim dan Shuhuf Musa, Taurat,
Zabur dan Injil.12

D. Hikmah dari Kitab Samawi

Berikut ini adalah beberapa hikmah beriman kepada kitab Allah:

1. Memperkuat keimanan kepada Allah SWT

2. Mengetahui bagaimana berperilaku yang baik dan benar dalam


kehidupan sehari-hari

3. Mengetahui dan membedakan mana yang baik dan mana yang


buruk, karena dalam kitab suci dijelaskan tentang bagaimana
cara berperilaku, baik sebagai makhluk sosial maupun individu

4. Hidup manusia menjadi tertata karena adanya pedoman yang


bersumber pada kitab suci

5. Memupuk sikap toleransi karena kitab-kitab Allah selalu


memberikan penjelasan tentang penanaman sikap toleransi.
Artinya kita harus selalu menghormati dan menghargai
pemeluk agama lain.

6. Menambah ilmu pengetahuan, karena kitab Allah selain berisi


perintah dan larangan juga berisi pokok-pokok ilmu
pengetahuan.

12 M. Choirul Huda, “Artikel Pandangan Al-Qur’an terhadap Kitab Suci Agama


Samawi”, 22 Mei 2021.
24
7. Memberikan pengetahuan sejarah tentang kehidupan orang-
orang terdahulu agar menjadi pelajaran hidup yang berharga
bagi umat manusia saat ini.

8. Menumbuhkan sikap optimis untuk meraih kebahagiaan dan


kesuksesan dunia akhirat.

25
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kata samawi berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah langit.
Yang dimaksud dengan kitab samawi adalah kitab-kitab yang ditulis
berdasarkan wahyu dari Allah SWT kepada para Nabi dan
Rasul melalui malaikat jibril, Dapat di artikan kitab samawi adalah
wahyu Allah yang di bukukan seperti zabur, taurat injil dan Al-Qur’an.
Dicontohkan empat kitab tersebut karena kitab kitab itulah yang
populer di kalangan umat muslim maupun non muslim

B. Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan
terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.
Agar penulis dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya.

26
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qathan, Manna. Pengantar Studi Ilmu Qur’an. Al-Kautsar, 2005.

Nunung Lasmana. “Al-Qur’an Dan Tiga Kitab Suci Samawi Lainnya.” Jurnal
Asy-Syukriyyah 18 (oktober 2017).

Oktavia Hikma “Kitab Samawi”


https://www.academia.edu/16828242/Pengertian_Kitab_Samawi
Tim Penyusun Kamus Bahsa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008)
Ibn Katsir, Tafsir Al-Qur’anil ‘Adzim (Dar Thayyibah:1999) dalam al-
Maktabah al-Syamilah
Yakin Syamsul “Memahami Kitab Samawi”
https://www.uinjkt.ac.id/memahami-kitab-samawi/
Lasmana Nunung, “Al-Qur’an Dan Tiga Kitab Suci Samawi Lainnya,” Jurnal
Asy-Syukriyyah 18 (oktober 2017)
Anshori, Ulumul Quran, (Jakrta:Rajawali Press, 2013)
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an (Bandung: Mizaan, 1996)

27

Anda mungkin juga menyukai