KITAB SAMAWI
Dosen Pengampu:
Hana Natasya S.Ag.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................4
C. Tujuan Masalah.....................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Macam-macam Kitab Samawi...................................5
1. Pengertian Kitab Samawi....................................................................5
2. Macam-macam Kitab Samawi.............................................................6
B. Identifikasi, Munasabah dan Asbabun Nuzul ayat...........................10
C. Hikmah.................................................................................................24
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................26
B. Saran....................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................27
ii
BAB I
PENDAHULUA
A. Latar Belakang
Dalam agama islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita
percaya serta kita imani. Jumlah kitab suci sebenarnya tidak
dijelaskan dalam Al-quran juga dalam Hadits. Selain dari kitab Allah
yang dturunkan melalui rasul melalui malakiat Jibril, kita juga bisa
berpedoman pada Hadits nabi Muhammad SAW dan sahifah-sahifa/
suhuf lembaran firman Allah SWT yang diturunkan pada nabi Adam,
Ibrahim, dan Musa AS.
Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah
wajib ‘ain atau wajib bagi seluruh warga muslim di seluruh dunia.
Dilihat dari pengertian atau arti defenisi, kitab Allah SWT adalah
kitab suci yang merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT
melalui rasul-rasulnya untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia
sepanjang masa. Orang yang mengingkari serta tidak percaya kepada
Al-quran disebut orang-orang murtad.
Daftar kitab-kitab Allah SWT beserta Rasul penerima wahyunya
1. Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa AS
2. Kitab Zabur diturunkan kepada nabi Daud AS
3. Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa AS
4. Kitab Al-Quran kepada nabi Muhammad SAW
Namun begitu terdapat perbedaan antara al-Qur’an dengan
ketiga kitab samawi lainnya dari sisi sasaran turunnya. Kitab Zabur,
Taurat, dan Injil diturunkan berturut-turut kepada Bani Israil. Nabi
Daud mengajari Bani Israil dengan Zabur. Nabi Musa memberi
3
informasi tentang agama mereka dengan Taurat. Pun Nabi Isa
membaca Injil untuk Bani Israil. sementara umat Nabi SAW hanya
diturunkan al-Qur’an saja dan oleh seorang nabi saja. Sesudah
turunnya al-Qur’an tidak ada wahyu susulan yang diturunkan selain
kepada Nabi SAW. Sebab memang beliau adalah nabi terakhir.
Berbeda dengan Bani Israil yang membutuhkan tiga orang nabi yang
diutus dari kalangan mereka sendiri. selain itu, kitab samawi selain al-
Qur’an diturunkan terbatas untuk Bani Israil dalam kurun waktu yang
relatif berdekatan antara Zabur, Taurat, dan Injil. Sementara al-Qur’an
diturunkan 600 tahun setelah masa kekosongan wahyu. Tepatnya
setelah Allah SWT menurunkan Injil kepada Nabi Isa. Al-Qur’an dan
ketiga kitab samawi lainnya seperti terpisah
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan Masalah Makalah ini diantaranya:
1. Apakah pengertian dari kitab samawi serta macam-macamnya ?
2. Apa saja Identifikasi ayat, Munasabah ayat, dan Asbabun nuzul ayat ?
3. Apa saja hikmah yang dapat diambil dari Kitab Samawi ?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dan manfaat makalah ini diantaranya:
1. Mengetahui pengertian dari Kitab Samawi dan macam-macamnya
2. Memahami Identifikasi ayat, Munasabah ayat, dan Asbabun Nuzul ayat
3. Mengetahui Hikmah dari Kitab Samawi
4
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologi, kata zabur berasal dari bahasa Arab yang akar
katanya adalah zabran yang berarti melempar, akal, sabar, menulis
atau tulisan3. Adapun secara istilah, zabur berarti sebuah nama yang
ditujukan kepada himpunan perkataan nabi Dawud As. baik yang
berupa wahyu maupun ilham yang ia peroleh dari hasil munajatnya
kepada Allah SWT. Hal ini juga telah dijelaskan oleh Allah SWT
dalam firman-Nya Q.S. al-Isra’ [17]: 55 yang berbunyi:
Dalam pandangan Syaikh Nawawi Banten, isi kitab Zabur itu terdiri
dari 150 surah. Namun dari surah-surah itu, tidak ada satupun yang
berbicara tentang hukum. Kitab Zabur hanya berisi hikmah-hikmah,
nasihat-nasihat, tasbih, tahmid, dan segala pujian kepada Allah SWT.
Nabi Daud kerap membacakan kitab Zabur kepada manusia, jin, dan
setan.4
Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa. Allah SWT tegaskan,
“Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa al-Kitab (Taurat)
dan keterangan yang membedakan antara yang benar dan yang salah,
agar kamu mendapat petunjuk” (QS. al-Baqarah/2: 53). Dalam ayat ini
Taurat disebut al-Kitab.
5 Nunung Lasmana, “Al-Qur’an Dan Tiga Kitab Suci Samawi Lainnya,” Jurnal Asy-
Syukriyyah 18 (oktober 2017): hlm.42.
7
Secara tegas juga diungkap dalam ayat itu bahwa ada dua fungsi
diturunkannya Taurat. Pertama, pemisah antara yang hak dan yang batil.
Kedua, agar umat Nabi Musa mendapat petunjuk. Ayat ini untuk
merespons umat Nabi Musa dari kalangan Bani Israil yang sifat dan
wataknya keras dan kerap ingkar kepada Allah SWT.
c. Injil
Injil adalah nama wahyu yang diturunkan kepada nabi Isa As.
yang kemudian dikumpulkan oleh para sahabat beliau. Istilah injil
merupakan kata yang telah diserap kedalam bahasa arab. Ada yang
berpendapat bahwa istilah ini bersumber dari bahasa Romawi yaitu
Isanjaliyum yang berarti kabar baik.
ص ِّدقًا لِّ َما َبنْي َ يَ َديِْه ِم َن الت َّْو ٰر ِىة ۖواَٰتْينٰهُ ااْلِ جْنِ ْي َل فِْي ِه ُه ًدى ِ ِ ٰٓ
َ َو َقفَّْينَا َعلى اٰثَا ِره ْم بِعْي َسى ابْ ِن َم ْرمَيَ ُم
َص ِّدقًا لِّ َما َبنْي َ يَ َديِْه ِم َن الت َّْو ٰر ِىة َو ُه ًدى َّو َم ْو ِعظَةً لِّْل ُمت َِّقنْي ۗن ۙ
َ َّونُ ْو ٌر َّو ُم
Artinya : “Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus Isa putra
Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan
Kami menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan
cahaya, dan membenarkan Kitab yang sebelumnya yaitu Taurat, dan
sebagai petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.”
(Q.S Al-Maidah:46)
8
Injil diturunkan kepada Nabi Isa. Allah SWT berfirman, “Isa berkata,
“Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku al-Kitab (Injil)
dan Dia menjadikan aku seorang nabi” (QS. Maryam/19: 30). Menurut
Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir, ayat ini menegaskan bahwa Allah
SWT tidak beranak. Ayat ini juga dimaksudkan untuk membersihkan
kesucian ibunda Nabi Isa, yakni Maryam dari tuduhan yang tidak pantas
kepadanya. Menariknya, kalimat itu dilontarkan Nabi Isa pada saat
beliau masih bayi dan sedang disusui oleh Maryam. Pernyataan Nabi Isa
ini sangat menghentak para penuduh tersebut.
d. Al-Qur’an
Hingga hari ini setelah lebih dari 14 abad, al-Qur’an tidak ada perbedaan
kendati satu huruf. Berbeda dengan Injil yang dicetak dalam beragam
versi yang masing-masing mengaku paling otentik. Untuk itu, Allah
SWT berfirman, “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’an,
dan pasti Kami (pula) yang menjaganya” (QS. al-Hijr/15:9).8
10
sebagai kitab samawi terakhir.
1. Zabur
9 Nunung Lasmana, “Kitab Samawi,” Jurnal Asy-Syukriyah 18 (Oktober 2017): hal. 10.
12
ور ا
ً ُود َز ب
َ ضۖ` َو آ َت ْي نَ ا َد ُاو َ النَّ بِ ي
ٍ ِّني َع لَ ٰى َب ْع
2. Taurat
3. Injil
Injil adalah nama wahyu yang diturunkan kepada nabi Isa As.
yang kemudian dikumpulkan oleh para sahabat beliau. Istilah
injil merupakan kata yang telah diserap ke dalam bahasa
Arab. Ada yang berpendapat bahwa istilah ini bersumber dari
bahasa Romawi yaitu Isanja>liyu>m ( )و ُميِ ْليَجْ انَإثyang berarti
kabar baik. Sedangkan Imam Qurtubi berpendapat bahwa
istilah injil bersumber dari bangsa Suryani. Pendapat lainnya
menyatakan bahwa injil bersumber dari bahasa Yunani, yaitu
awa>nayliyu>n ( )ونُيِ ْليَانَأووyang berarti kalimat fasih. Sebagian
ahli bahasa dan ahli tafsir berpendapat bahwa isitilah ini
berasal dari bahasa Arab yang akar katanya adalah najlan (
)نجالyang berarti air yang keluar dari bumi. Mengenai kitab
Injil, Allah SWT juga telah menyebutkannya dalam alQur’an
14
Q.S. al-Maaidah [5]: 46,
4. Shuhuf-suhuf
15
ٰ يم الَّ ِذ ي َو ىَّف ِ ف م وس ى و ِإ ب ر
َ َ ْ َ ٰ َ ُ ص ُح
اه ِ مِب
ُ َأم مَلْ يُ نَ بَّ ْأ َ ا يِف
ْ
ِ َأن لَ ي س لِ ِإْل نْ س
ان ِإ اَّل َم ا َ ْ َأاَّل تَ ِز ُر َو ِاز َر ةٌ ِو ْز َر
َ ْ ْ ُأخ َر ٰى َو
ٰ ف يُ َر ٰى مُثَّ جُيْ َز اهُ ا جْلَ َز اءَ اَأْل ْو ىَف َّ َس َع ٰى َو
َ َأن َس ْع يَ هُ َس ْو
َ َأن ِإ ىَل ٰ َر ب
ِّك الْ ُم ْن َت َه ٰى َّ َو
يد ا َع لَ ْي ِه ْم ِم ْن َأ ْن ُف ِس ِه ْم ۖ` َو ِج ْئ نَ ا
ً ُأم ٍة َش ِه
َّ ِّث يِف ُك ل
ُ َو َي ْو َم نَ ْب َع
17
maupun malaikat. Kemudian dibatasi dengan kata “kepada
Muhammad” dan lainnya untuk mengindentifikasikan bahwa
kalamullah yang dimaksud di sini adalah al-Qur’an.
Mengenai kitab-kitab terdahulu, ada beberapa informasi
penting yang membedakan antara al-Qur’an dan kitab-kitab
terdahulu, yaitu:
Kitab Taurat dan Injil adalah dua buah kitab suci (sebelum
diubah oleh pemeluknya) yang saling melengkapi. Keduanya
terpampang bagi generasi generasi yang akan datang hingga turunnya
kitab suci terakhir yaitu Al-Qur’an yang membenarkan Taurat dan
Injil itu. Dengan demikian, seluruh manusia diperintahkan untuk
beriman kepada Al-Qur’an termasuk para pemeluk Taurat maupun
Injil yang juga akan dihisab berdasarkan prinsip Al-Qur’an.Sebagai
kitab suci terakhir, maka Al-Qur’an berperan sebagai batu ujian bagi
isi kitab-kitab terdahulu dan menjadi muara syari’at bagi seluruh
manusia. Adapun syari’at ahli kitab sebelumnya yang ditetapkan juga
dalam Al-Qur’an, maka ia adalah syari’at Allah. Namun, apa yang
dihapuskan-Nya maka ia telah berlalu masa berlakunya. Allah SWT.
Berfirman :
19
Maha Perkasa lagi mempunyai Balasan (siksa).” (Q.S. Ali
Imran [3]: 3-4)28
ون
َ ور
ُ ص ُار نَا بَ ْل حَنْ ُن َق ْو ٌم َم ْس ُح ْ لَ َق الُ وا ِإ مَّنَ ا ُس كِّ َر
َ ْت َأب
اب الَّ ِذي َنَّز َل َعلَى َر ُسولِِه ِ َيا َأيُّها الَّ ِذين آمنُوا ِآمنُوا بِاللَّ ِه ورسولِِه والْ ِكت
َ ُ ََ َ َ َ َ
اب الَّ ِذي َأْنَز َل ِم ْن َقْب ُل َو َم ْن يَ ْك ُف ْر بِاللَّ ِه َو َماَل ِئ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُسلِ ِه َوالَْي ْوِم
ِ َوالْ ِكت
َ
ً ِضاَل اًل بَع
يدا َ ض َّل
ِ
َ اآْل خ ِر َف َق ْد
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada
Allah, Rasul-Nya (Nabi Muhammad), Kitab (Al-Qur’an) yang
diturunkan kepada Rasul-Nya, dan kitab yang Dia turunkan
sebelumnya. Siapa yang kufur kepada Allah, para malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari Akhir sungguh dia
telah tersesat sangat jauh. (QS. Al-Nisa: 136)
Dalam ayat ini terdapat perintah kepada kaum beriman agar
senantiasa beriman kepada Allah, Rasulullah, Kitab-Kitab yang
diturunkan kepada para rasul, para malaikat, dan hari akhir. Ayat
ini melarang kita mengingkari eksistensi kelima perkara yang
disebut dalam ayat. Ayat ini juga menyebut pengingkaran
terhadap kelimanya merupakan bentuk kesesatan yang jauh. Ini
merupakan ungkapan yang bernada negatif atau buruk.
Asbabun nuzul ayat ini menjelaskan bahwa ada beberapa orang
Yahudi menjadi mualaf. Mereka adalah Abdullah bin Salam dan
22
teman-temannya. Setelah masuk Islam, mereka menyatakan
bahwa mereka akan beriman kepada Nabi SAW, Al-Quran,
Taurat, namun mereka tidak akan beriman kepada Injil. Ayat di
atas merupakan teguran bahwa mereka harus beriman pula
kepada Injil yang diturunkan kepada Nabi Musa, Imam Abu
Manshur Al-Maturidi (w. 333 H.) berkata :
23
mengingkari keberadaan kitab-kitab tersebut. Di antara kitab-
kitab Allah adalah Shuhuf Ibrahim dan Shuhuf Musa, Taurat,
Zabur dan Injil.12
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata samawi berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah langit.
Yang dimaksud dengan kitab samawi adalah kitab-kitab yang ditulis
berdasarkan wahyu dari Allah SWT kepada para Nabi dan
Rasul melalui malaikat jibril, Dapat di artikan kitab samawi adalah
wahyu Allah yang di bukukan seperti zabur, taurat injil dan Al-Qur’an.
Dicontohkan empat kitab tersebut karena kitab kitab itulah yang
populer di kalangan umat muslim maupun non muslim
B. Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan
terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.
Agar penulis dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya.
26
DAFTAR PUSTAKA
Nunung Lasmana. “Al-Qur’an Dan Tiga Kitab Suci Samawi Lainnya.” Jurnal
Asy-Syukriyyah 18 (oktober 2017).
27