i
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan atas kehadirat Allah SWT Yang
Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya makalah yang berjudul “ Manthuq
dan Mafhum” ini dapat kami selesaikan sesuai dengan harapan dan selesai tepat
waktu. Tak lupa pula Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpah kepada
Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan juga para pengikutnya
hingga akhir jaman.
Dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Dr. Sofian
Effendi,S. Th. I,MA sebagai dosen pengampu mata kuliah Ulumul Qur'an. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu kami Kelompok 5 sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini serta kami mengharapkan
semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2
A. Pengertian Manthuq dan Mafhum........................................................ 2
B. Macam-macam Manthuq dan Mafhum................................................ 3
C. Contoh – Contoh Dalam Ayat Al-Qur’an............................................. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika kita berbicara mengenai ayat-ayat yang terkandung di dalam Al-
Qur’an,sebenarnya dari semua ayat yang ada didalam Al-Qur’an tersebut tidak
semuanya memberikan arti atau pemahaman yang jelas terhadap kita. Jika kita
mau telusuri, ternyata banyak sekali ayat-ayat yang masih butuh penjelasan
yang lebih mendalam mengenai hukum yang tersimpan dalam ayat tersebut.
Dan masalah tersebut akan terjawab dengan menggunakan teori ulumul Quran
dan Ushul Fiqih yaitu Manthuq dan Mafhum yang dimana 2 hal tersebut
menjelaskan tentang makna yang tersurat serta makna yang tersirat dalam Al-
Quran dan hadis. Manthuq dan mafhum ini adalah hal yang signifikan untuk di
pelajari untuk mengetahui ragam makna yang tersirat serta untuk mengetahui
apa saja makna yang tersirat dari teks-teks Al-Quran dan hadist. Dan tentu saja
materi Manthuq dan Mafhum ini sangat penting untuk kita pelajari serta
pahami.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Manthuq dan Mafhum?
2. Apa sajakah macam-macam Manthuq dan Mafhum?
3. Apa contoh-contoh Manthuq dan Mafhum dalam ayat Al-Qur'an?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk memahami apa itu Manthuq serta Mafhum.
2. Untuk mengetahui macam-macm Manthuq dan Mafhum.
3. Untuk mengetahui contoh-contoh Manthuq dan Mafhum dalam ayat Al-
Qur'an.
1
BAB II
PEMBAHASAN
قُ ْل ٓاَّل َا ِجدُ يِف ْ َمٓا ُا ْويِح َ ِايَل َّ ُم َح َّر ًما عَىٰل َطامِع ٍ ي َّ ْط َع ُم ٗ ٓه ِآاَّل َا ْن يَّ ُك ْو َن َم ْي َت ًة
َا ْو َد ًما َّم ْس ُف ْو ًحا َا ْو لَ ْح َم ِخزْن ِ ْي ٍر فَ ِان َّ ٗه ِر ْج ٌس َا ْو ِف ْسقًا ُا ِه َّل ِل َغرْي ِ اهّٰلل ِ ِب ٖ ۚه
ٌ فَ َم ِن اضْ ُط َّر غَرْي َ اَب غٍ َّواَل عَا ٍد فَ ِا َّن َرب َّ َك غَ ُف ْو ٌر َّر ِحمْي
Artinya: Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang
diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang
hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah
yang mengalir atau daging babi - karena sesungguhnya semua itu kotor -
atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa
yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan
tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”
2
3
صىل هللا عليه- ول َاهَّلل ُ قَا َل َر ُس:َو َع ْن ِا ْب ِن مُع َ َر َريِض َ َاهَّلل ُ َعهْن ُ َما قَا َل
,وت ُ فَالْ َج َرا ُد َوالْ ُح: فََأ َّما الْ َم ْيتَتَ ِان, ُأ ِحل َّ ْت لَنَا َم ْي َت َت ِان َو َد َم ِان- - وسمل
َو ِفي ِه ضَ ْع ٌف,ْ َوا ْب ُن َما َجه, ُ َأخ َْر َج ُه َأمْح َد- والط َحال ِّ ُ فَ ْال َكبِد:َوَأ َّما ادلَّ َم ُان
Artinya : Dari Ibnu Umar r.a., beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda
: “Dihalalkan bagi kita dua bangkai dan dua darah. Adapun dua
bangkai itu adalah belalang dan ikan dan dua darah adalah hati dan
limpa. (Dikeluarkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah. Dan dalam sanadnya
ada kelemahan.)
2. Mafhum
Mafhum secara bahasa berarti faham atau dapat difahami. Secara
ishtilahi, mafhum adalah makna yang ditunjukkan oleh lafadh tidak
berdasarkan pada bunyi bacaan. Para ulama’ ushul fiqih berpendapat
bahwa sebagian besar dilalah didasarkan pada teks (nash). Menurut Abu
Zahrah dilalah nash juga diambil dari teks, karena ia juga difahami dari
pengertian bahasa pada suatu teks atau bisa dikatakan bahwa mafhum
adalah makna yang ditunjukkan oleh lafazdh yang tidak berdasarkan
pada bunyi ucapan yang tersurat, melainkan berdasarkan pada
pemahaman yang tersirat.
1
Evra Willya, “Mafhum Muwafaqoh Dan Implikasinya Dalam Istinbat Hukum,” Jurnal al-
Syir’ah 8, no. 2 (Desember 2010): 385–399.
5
۞ َوقَىٰض َرب ُّ َك َااَّل تَ ْع ُبدُ ْ ٓوا ِآاَّل ِااَّي ُه َواِب لْ َوادِل َ ْي ِن ِا ْح ٰسنًاۗ ِا َّما ي َ ْبلُغ ََّن
ِع ْندَ كَ ْال ِكرَب َ َا َحدُ مُه َٓا َا ْو لِك ٰ هُ َما فَاَل تَ ُق ْل لَّهُ َمٓا ُا ّ ٍف َّواَل تَهْن َ ْرمُه َا
وقُ ْل لَّهُ َما قَ ْواًل َك ِريْ ًما.َ
Artinya:Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu
bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-
duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
2
Mohammad Athoilah,Mohammad Sar’an, “Tafsir Ayat Ahkam Dalam Perspektif Dilalah
Manthuq Dan Mafhum,” Journal UIN Sunan Gunung Djati Bandung 3,No 2, (February 2022): 174–
187.
6
ِا َّن اذَّل ِ ْي َن يَْألُك ُ ْو َ~ن َا ْم َوا َل الْ َي ٰت ٰمى ُظلْ ًما ِان َّ َما يَْألُك ُ ْو َ~ن يِف ْ بُ ُط ْوهِن ِ ْم
اَن ًرا ۗ َو َس َي ْصلَ ْو َن َس ِعرْي ً ا:
Artinya:Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak
yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam
7
3
Mohammad Athoilah,Mohammad Sar’an, “Tafsir Ayat Ahkam Dalam Perspektif Dilalah
Manthuq Dan Mafhum.”
10
ٍ قُ ْل ٓاَّل َا ِجدُ يِف ْ َمٓا ُا ْويِح َ ِايَل َّ ُم َح َّر ًما عَىٰل َطامِع
ي َّ ْط َع ُمهٗ ٓ ِآاَّل َانْ َّي ُك ْون َ َم ْي َت ًة َا ْو َد ًما َّم ْس ُف ْو ًحا َا ْو لَ ْح َم ِخزْن ِ ْي ٍر
ٌ فَ ِاهَّن ٗ ِر ْج ٌس َا ْو ِف ْسقًا ُا ِهل َّ ِل َغرْي ِ ال ٰل ّهِهِب ٖ ۚ َف َم ِناضْ ُط َّرغَرْي َ اَب ٍغ َّواَل عَا ٍدفَ ِانَّ َربَّ َك َغ ُف ْو ٌر َّر ِحمْي
Artinya: Katakanlah, “Tidak kudapati di dalamapa yang
diwahyukankepadaku, sesuatu yang diharamkanmemakannyabagi
yang inginmemakannya, kecualidaginghewan yang mati (bangkai),
darah yang mengalir, dagingbabi – karenasemuaitukotor –
atauhewan yang disembelihbukanatas (nama) Allah.
4
Mohammad Athoilah,Mohammad Sar’an, “Tafsir Ayat Ahkam Dalam Perspektif Dilalah
Manthuq Dan Mafhum.”
13
Tetapibarangsiapaterpaksabukankarenamenginginkan dan
tidakmelebihi (batasdarurat) makasungguh, Tuhanmu Maha
Pengampun, Maha Penyayang.
ول اهَّلل ِ صىل هللا عليه ُ قَا َل َر ُس:َع ْن ا ْب ِن مُع َ َر ريض هللا عهنام قَا َل
,ُ فََأ َّما الْ َم ْيتَتَ ِان فَالْ ُحوتُوالْ َج َراد, ُأ ِحل َّ ْت لَنَا َم ْي َت َت ِان َو َد َم ِان:وسمل
)َوَأ َّما ادلَّ َم ِان فَ َا ْل َكبِدُ َوالط َح ُ~ال (روه احلامك والبهيقي
Artinya: Dari Ibnu Umar berkata: Rasulullah bersabda:
“Dihalalkanbagikitadua (macam) bangkai dan dua (macam) darah.
Adapun dua macam bangkai adalah bangkai ikan dan belalang,
sedangkan dua macam darah adalah hati dan limpa” (HR. al-Hakim
dan al-Baihaqi).5
َ فَ َم ْن ل َّ ْم جَي ِْد فَ ِص َيا ُم ثَ ٰلثَ ِة َااَّي ٍم ىِف الْ َح ّ ِج َو َس ْب َع ٍة ِا َذا َر َج ْعمُت ْ ۗ ِتكْل
ٌ َعرَش َ ٌة اَك ِمةَل
Artinya: “Tetapi jika dia tidak mendapatkannya, maka dia (wajib)
berpuasa tigahari dalam (musim) haji dan tujuh (hari) setelah kamu
kembali. Itu seluruhnya sepuluh (hari).”
5
Atabik Ahmad, “PERANAN MANTHUQ DAN MAFHUM DALAM MENETAPKAN HUKUM
DARI ALQUR’AN DAN SUNNAH,” t.t., hl. 4-5.
6
Al-Qaththan Manna’, Dasar-Dasar Ilmu Al-Qur’an, 1 ed. (Jakarta Timur: UMMUL QURA,
2017), hl. 396-397.
14
ٌ فَ َم ِن اضْ ُط َّر غَرْي َ اَب غٍ َّواَل عَا ٍد فَٓاَل ِامْث َ عَلَ ْي ِه ۗ ِا َّن اهّٰلل َ غَ ُف ْو ٌر َّر ِحمْي
Artinya: “Tetapi barang siapa terpaksa (memakannya), bukan
karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka
tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang.”
فَاَل تَ ُق ْل لَّهُ َمٓا ُا ّ ٍف َّواَل تَهْن َ ْرمُه َا َوقُ ْل لَّهُ َما قَ ْواًل َك ِريْ ًما
7
Manna’, hl. 397.
8
Manna’, hl. 398.
15
ِا َّن اذَّل ِ ْي َن يَْألُك ُ ْو َ~ن َا ْم َوا َل الْ َي ٰت ٰمى ُظلْ ًما ِان َّ َما يَْألُك ُ ْو َ~ن يِف ْ بُ ُط ْوهِن ِ ْم اَن ًرا
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang
memakanhartaanakyatimsecarazalim,
sebenarnyamerekaitumenelanapidalamperutnya.”
آٰي َهُّي َا اذَّل ِ ْي َن ٰا َمنُ ْوٓا ِا ْن َج ۤا َءمُك ْ فَ ِاس ٌۢق ِبن َ َب ٍا فَتَ َبيَّنُ ْوٓا
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang
fasik dating kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah
kebenarannya.”(Q.S Al-Hujurat: 6)
Dari ungkapan "orang fasik" yang disebutkan dalam ayat ini bias
dipahami bahwa selain orang fasik tidak wajib diteliti kebenaran
9
Manna’, hl. 401.
10
Manna’, hl. 403.
16
الص ْيدَ َو َانْمُت ْ ُح ُر ٌم َۗو َم ْنَّ آٰي َهُّي َا اذَّل ِ ْي َن ٰا َمنُ ْوا اَل تَ ْق ُتلُوا
قَتَلَهٗ ِم ْنمُك ْ ُّم َت َع ِّمدً افَ َج ۤ َزا ٌء ِّمثْلُ َماقَتَلَ ِمنَالنَّ َع ِم
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu
membunuh hewan buruan, ketika kamu sedang ihram (haji atau
umrah). Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan
sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan hewan ternak
yang sepadan dengan buruan yang dibunuhnya.”(Q.S Al-Ma’idah:
95)
Dari ayat ini bias dipahami bahwa berihram untuk haji di luar
bulan-bulan haji hukumnya tidak sah.
َوا ِْن ُك َّن ُاواَل ِت مَح ْ ٍل فَ َانْ ِف ُق ْوا عَلَهْي ِ َّن َحىّٰت يَضَ ْع َن مَح ْ لَه َُّۚن
11
Manna’, hl. 404.
17
Artinya, Wanita yang ditalak yang tidak hamil tidak wajib diberi
nafkah.
فَ ِا ْن َطل َّ َقهَا فَاَل حَت ِ ُّل لَ ٗه ِم ْۢن َب ْعدُ َح ٰتّىتَنْ ِك َح َز ْو ًجاغَرْي َ ٗه
Artinya: “Kemudian jika dia menceraikannya (setelah talak yang
kedua), maka perempuan itu tidak halal lagi baginya sebelum dia
menikah dengan suami yang lain.”(Q.S Al-Baqarah: 230)
Dari ayat ini bisa dipahami bahwa si wanita ini halal bagi suami
pertama setelah si wanita tersebut menikah dengan lelaki lain
dengan memenuhi semua syarat nikah.
12
Manna’, hl. 405.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manthuq yaitu penunjukkan lafal terhadap hukum sesuatu yang
disebutkan dalam pembicaraan atau dilafalkan, sedangkan mafhum adalah
makna yang ditunjukkan oleh lafazh yang tidak berdasarkan pada bunyi
ucapan yang tersurat atau bisa dikatakan tidak dilafalkan, Kemudian
manthuq dibagi menjadi dua yaitu sharih dan ghair sharih serta mafhum
dibagi menjadi mafhum muwafaqah dan mafhum mukhalafah, dan contoh
manthuq serta mafhum ini sangat banyak di dalam Al-Qur'an seperti pada
surah Al-An'am ayat 145 yang membahas haramnya memakan darah yang
mengalir, surah Al-Isra ayat 23 yang membahas tentang pengharaman
untuk mengatakan kata "Ah" dan masih banyak lagi
18
DAFTAR PUSTAKA
19