Anda di halaman 1dari 2

Pembukuan Qiraat

abad ke3 dimulai dimana seorang ulama‟ bernama Abu „Ubaid alQasim bin Sallam (224 H)
mengkodifikasikan ilmu qira‟at dengan menghimpun qira‟at dari 25 orang perawi ini dalam
sebuah buku yang berjudul alQira‟at, yang berisi bahasan khusus tentang ilmu qira‟at, Lalu
kegiatan penulisan ini semakin marak hingga bermunculan para penulis dalam bidang qira‟at
dengan menghimpun bacaan Imam Lima yaitu Ahmad bin Jubair alKufi, ada pula yang
menghimpun 20 bacaan yaitu Isma‟il bin Ishaq alMaliki, ada pula Ibnu Jarir alThobari. Dan
kegiatan ini pun meningkat dari tahun ke tahun.1

Namun banyaknya qirat yang terbentuk dan tersebar di negeri-negeri Islam menggugah hati
banyak orang, terutama yang masih awam, sehingga sebagian ulama qirat cenderung
memilih qiraat-qiraat yang bertebaran di sekitarnya. Syarat yang dipertimbangkan adalah
yang pertama harus mutawatir dan harus diketahui di kalangan ulama qiraat. Yang kedua
harus sesuai dengan rasm Ustmani dan yang ketiga harus mengikuti aturan Arab.

Pada saat ini, istilah ahruf sabah tidak muncul sampai munculnya seorang ulama qiraat yang
sangat terkemuka, yaitu Abu Bakar Ahmad bin Musa bin al-Abbas bin Mujahid (w. 324 AH /
935 M), yang menyederhanakan pembacaan Imam . Yang paling berpengaruh di setiap
negara Islam memilih tujuh imam untuk mewakili setiap daerah, yaitu:

1. Dari Madinah: Imam Nafi‟ bin Abi Nu‟aim al-Ashfihani (w. 169 H)
2. Dari Makah: „Abdullah bin Katsir al-Makki (w. 120 H)
3. Dari Bashrah: Abu „Amr al-Bashri (w. 154 H)
4. Dari Syam: „Abdullah bin „Amr al-Syami (w. 118 H)
5. Dari Kufah: terpilih tiga imam, „Ashim bin Abi al-Najud (w. 127 H)
6. Dari Kufah: Hamzah bin Habib al-Zayat (w. 156 H) 7. Dari Kufah: „Ali bin
Hamzah al-Kisa‟i (w. 198 H)
Bacaan para imam itu di himpun dalam sebuah buku yang dinamakan “Al-Sab’ah”2

Setelah munculnya para ahli qira'ah dan imam pada masa-masa sebelumnya, ilmu qira'ah
semakin berkembang dan banyak para pengkaji Al-Qur'an yang fokus pada kajian qira'ah.
Kemudian datanglah era penjelasan ilmu Qiraat yang ditandai dengan munculnya kitab al-

1
Qurrata A’yun Furqoniyah, “Sejarah Ilmu Qiraat” Jurnal Academia. hal- 9.
https://www.academia.edu/29489870/Sejarah_Ilmu_Qiraat (Diakses pada tanggal 2/6/2022)
2
Qurrata A’yun Furqoniyah, “Sejarah Ilmu Qiraat” Jurnal Academia. hal- 10.
https://www.academia.edu/29489870/Sejarah_Ilmu_Qiraat (Diakses pada tanggal 2/6/2022)
Qiraat karya Abu Ubayd al-Qasim bin Salam (w.157224/774838). Inovasi-inovasi yang
dilakukan Abu Ubayd menjadi presiden bagi para ulama qira'at lainnya yang
mendokumentasikan gagasan disiplin qira'at.3

Daftar Pustaka

Jamal, Khairunnas., Putra, Afriadi., 2020. Ilmu Qiraat. Yogyakarta:Kalimedia.

Furqoniyah, Qurrata A’yun, “Sejarah Ilmu Qiraat” Jurnal Academia.

https://www.academia.edu/29489870/Sejarah_Ilmu_Qiraat (Diakses pada tanggal 2/6/2022)

3
Khairunnas Jamal, Afriadi Putra., “Ilmu Qiraat”, (Yogyakarta: Penerbit Kalimedia, 2020), hal.34-35.

Anda mungkin juga menyukai