Setelah munculnya Kutub asSittah, al-Muaththa’ Malik bin Anas, dan al-
Musnad Ahmad ibn Hambal, para ulama mengalihkan perhatiannya untuk
menyusun kitab-kitab jawami’(mengumpulkan kitab-kitab Hadits menjadi
satu karya), kitab syarah (kitab komentar dan uraian), kitab mukhtashar (kitab
ringkasan), men-takhrij
(mengkaji sanad dan mengembalikan kepada sumbernya), menyusun kitab
athraf (menyusun pangkal-pangkal suatu Hadits sebagai petunjuk kepada
materi Hadits secara keseluruhan), dan menyusun kitab Hadits untuk topiktopik
tertentu.
Mengumpulkan kitab Shahih al-Bukhari dan Muslim, seperti yang dilakukan
oleh Muhammabd ibn Abdillah al-Jauzaqi dan ibn al-Furrat (w. 414 H)
Mengumpulkan isi kitab yang enam, seperti yang dilakukan oleh Abd al-Haq
ibn Abd arRahman al-Asybili (terkenal dengan ibn al-Kharrat, w. 583 H), al-
Fairu azZabadi, dan ibn al-Atsir al-Jazari Ulama yang mengumpulkan kitab-
kitab Hadits mengenai hukum, di antaranya ialah ad-Daruquthni, al-Baihaqi,
Ibn Daqiq al’id, Ibn Hajar al-Asqalani, dan Ibn Qudamah al-Maqdisi.
Masa perkembangan Hadits mulai abad keempat Hijriah terus
berlangsung beberapa abad berikutnya. Dengan demikian masa
perkembangan ini melewati dua fase sejarah perkembangan Islam,
yakni fase pertengahan dan fase modern.
Diantara para ulama masih ada yang melakukan penyusunan kitab
Hadits semacam ini, seperti (yang dilakukan) oleh Abu Hatim
Muhammad bin Hibban bin Ahmad at-Tamimi al-Busti atau yang
dikenal dengan Ibn Hibban (w. 354 H), dengan karyanya “Shahih
Ibn Hibban”. Menurut sebagian ulama, kitab Shahih karya Ibn
Hibban ini kualitasnya lebih baik dari kitab Shahih karya Ibn Majah.
Abu Bakar Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah as-Salami an-
Naisaburi atau yang dikenal dengan Ibn Huzaimah (223-311 H),
dengan karyanya “Shahih Ibn Huzaimah”, Abu Abdillah bin
Muhammad Abdullah an-Naisaburi atau yang dikenal dengan
al-Hakim an-Naisaburi (312-405 H), dengan karyanya al-
Mustadrak, dan Abu Bakr Ahmad bin Husain bin Ali alBaihaqi atau
yang dikenal dengan al-Baihaqi (384-458 H), dengan karyanya
as-Sunnah al-Kubra.43 Selain kitab-kitab tersebut, mereka juga
mengarang kitab-kitab lainnya