HADITS KELOMPOK 4
Annisa Kartikasari A (2720227209)
Dian Andika E (2720227201)
M Agus Taufiq (2720227203)
Sanita Sari S (2720227185)
pendahuluan
2/1/20XX
2
Islam mengenal dua sumber hukum dalam perundang-undangan.Yang pertama ialah Al-
Qur’an sedangkan yang kedua adalah Al-Hadits.Namun, terdapat perbedaan yang
mencolok diantara keduanya, yaitu sejarah perkembangan dan kodifikasinya.
Al-Qur’an sejak awal diturunkan sudah ada perintah pembukuannya secara resmi,
sehingga terpelihara dari kemungkinan pemalsuan sehingga terjaga keasliannya hingga
akhir zaman.
Lain halnya dengan Al-Hadits, tidak ada perlakuan khusus yang baku, sehingga
pemeliharaannya lebih merupakan inisiatif dari para sahabat nabi. Pada awalnya, hadits
hanyalah sebuah literatur yang isinya mencakup semua ucapan, perkataan, perbuatan, dan
ketetapan Nabi Muhammad SAW. Mula-mula hadits dihafalkan dan secara lisan disampaikan
secara berkesinambungan dari generasi ke generasi. Mempertahankan eksistensi hadits dari
generasi ke generasi maupun dari zaman ke zaman dari masa nabi, sahabat, tabi’in,
pengikut tabi’in hingga saat ini bukanlah perkara yang mudah. Perjalanannya tidak mudah
seperti yang dipikirkan orang pada umumnya, tidak sedikit rintangan ataupun kendala yang
mereka hadapi. Sample Footer Text
3
SEJARAH & PERKEMBANGAN
KODIFIKASI HADITS
1. Sejarah Perkembangan dan Kodifikasi Hadits
pada Masa Nabi
Periode Rasulullah SAW, merupakan periode pertama
bagi sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadits. Periode
ini terhitung mulai 571 H sampai 594 H. Masa ini di sebut
(waktu turun wahyu dan pembentukan masyarakat islam).
Dalam keseharian Rasulullah adalah guru bagi sahabat-
sahabatnya. Beliau mengajarkan segala aspek ajaran Allah
SWT. sesuai dengan kedudukannya sebagai utusan Allah atau
rasul yang terakhir.
• Pada periode ini para ulama juga menciptakan kamus hadits untuk mencari
pentakhrij suatu hadits atau untuk mengetahui dari kitab hadits apa suatu hadits
didapatkan, misalnya :
1. al-Jami’u al-Shaghir fi Ahaditsi al-Basyiri al-Nadzir, karya al-Imam
2. Jalaluddin al-Suyuthy (849-911 H.)
3. Dakhairu al-Mawarits fi Dalalati ‘Ala Mawadhi’i al-Ahadits, karya al-Imam
4. al-‘Allamah al-Sayyid Abdul Ghani al-Maqdisy al-Nabulisy.
5. Al-Mu'jamu al-Mufahras Li al-Alfadzi al-Haditsi al-Nabawy, Karya Dr. A.J.
Winsinc dan Dr. J.F. Mensing.
6. Miftahu al-Kunuzi al-Sunnah, Karya Dr. A.J. Winsinc.
19
2/1/20XX
Thank
you