TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat menyajikan sumber agama
Islam yang terdapat di dalam hadis nabi.
2. Peserta didik dapat memahami sejarah
perkembangan hadis
3. Peserta didik dapat menganalisis
perkembangan hadis
4. Peserta didik dapat menyajikan hasil analisis
sejarah perkembangan hadis.
PETA KONSEP
Nabimelewati perjalanan hidupnya dengan banyak cerita suka
duka. Sejak lahir sebagai yatim kemudian tumbuh kanak-kanak
bersama kakeknya dan melalui masa remaja bersama pamannya.
Nabi kemudian menjadi suami khodijah yang berprofesi sebagai
saudagar. Hingga ketika Nabi sering berkholwat dan menerima
wahyu pertamanya di Gua Hiro, Nabi belumlah menjadi
pemimpin kaumnya.
Saat masa-masa awal wahyu diturunkan, Nabi belum memiliki
banyak pengikut. Artinya tidak semua perkataan nabi
terdokumentasikan secara rapi pada masa-masa awal. Kemudian
saat Nabi telah menjelma menjadi pemimpin besar di Madinah,
pun waktu itu masih masyarakat di sana masih memiliki banyak
keterbatasan. Artinya zaman itu belum tersusun struktur
pemerintahan yang ditopang oleh fasilitas lengkap untuk
menunjang administrasi dan pencatatan.
Proses pencatatan dan perapian dokumentasi terkait perkataan-
peerkataan Nabi berkembang melalui berbagai zaman, dari
zaman Nabi, zaman para sahabat hingga zaman tabi’in dan tabi’it
tabi’in.
Mari amati perubahan cara ibadah pada gambar di bawah ini, maka kamu bisa hubungkan
dengan pelajaran pada bab ini tentang perkembangan hadis.
Sejarah penulisan hadis merupakan masa atau periode yang
telah dilalui oleh hadis dari masa lahirnya dan tumbuh
dalam pengenalan, penghayatan, dan pengamalan umat dari
generasi ke generasi. Dengan memerhatikan masa yang
telah dilalui hadis sejak masa timbulnya/lahirnya di zaman
Nabi SAW meneliti dan membina hadis, serta segala hal yang
memengaruhi hadis tersebut, para ulama ahli hadis
(muhadditsin) membagi sejarah hadis dalam beberapa
periode.
Adapun para`ulama penulis sejarah hadis berbeda-beda dalam membagi
periode sejarah hadis. Ada yang membagi dalam tiga periode, lima periode,
dan tujuh periode
M. Hasbi Asy-Shidieqy membagi perkembangan hadis menjadi tujuh periode,
sejak periode Nabi SAW hingga sekarang, yaitu sebagai berikut
1. Periode Pertama: Perkembangan Hadis pada Masa Rasulullah Saw.’
1) Pengumpulan Hadis
Pada abad pertama Hijriah, yakni masa Rasulullah SAW., Khulafaar
Rasyidin,dan sebagian besar masa Bani Umayyah hingga akhir abad
pertama Hijrah, hadis-hadis itu berpindah-pindahdan disampaikan
dari mulut ke mulut. Masing-masing perawi pada waktu itu
meriwayatkan hadis berdasarkan kekuatan hapalannya. Hapalan
mereka terkenal kuat sehingga mampu mengeluarkan kembali hadis-
hadis yang pernah direkam dalam ingatannya. Ide penghimpunan
hadis Nabi secara tertulis untuk pertama kalinya dikemukakan oleh
Khalifah Umar bin Khaththab (w. 23 H/644 M). Namun, ide tersebut
tidak dilaksanakan oleh Umar karena khawatir bila umat Islam
terganggu perhatiannya dalam mempelajari Al-Quran
A. Perilaku Orang yang Berpegang Teguh pada Hadis
Uraian Bab ini menunjukkan kepada kita, betapa proses yang sangat
panjang dilalui untuk mengumpulkan, menuliskan dan menguji serta
menyebarkan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW kepad umat Islam dari masa
ke masa. Kini kita menyadari bahwa butuh perjuangan yang keras dan
panjang agar hadis-hadis itu sampai kepada kita.
Karenanya kita harus turut berperan dalam perjalanan hadis ini, setidaknya
sebagai pembelajar yang serius dan tekun. Sehingga hadis-hadis Nabi tetap
terjaga keotentikannya ketika kelak kita sampaikan kepada masyarakat.
Kelak ketika kita menyampaikan hadis-hadis Rasulullah kepada masyarakat,
kita dapat benar-benar menghayati ajaran-ajaran yang terkandung di dalam
suatu hadis dan dapat menghayati betapa ajaran itu butuh proses yang
panjang ketika sampai kepada masyarakat kelak. Dan kita menjadi bagian
dari sampainya ajaran-ajaran Rasulullah Saw tersebut kepada masyarakat.
1. Para sahabat menerima hadis secara langsung dan tidak langsung.
Penerimaan secara langsung misalnya saat Nabi SAW. memberi ceramah,
pengajian, khotbah, atau penjelasan terhadap pertanyaan para sahabat.
2. Para sahabat meriwayatkan meriwayatkan hadis melalui dua cara, yakni
dengan lafaz asli menurut lafaz yang mereka terima dari Nabi SAW yang
mereka hapal benar lafaz dari Nabi, dan dengan maknanya saja; yakni para
sahabat meriwayatan maknanya karena tidak hapal lafazh asli dari Nabi SAW.
3. Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin. Abdul Aziz dimulailah upaya
resmi kenegaraan untuk mengumpulkan dan membukukan hadis-hadis
Rassulullah Saw.
Uraian
1. Jelaskan maksud hadis nabi sebagai sumber agama Islam!?
2. Jelaskan sejarah perkembangan hadis nabi!
3. Bagaimana pendapat anda tentang perkembangan hadis
dari masa Nabi hingga hadis tersebut dibukukan? Jelaskan
secara rinci!
4. Sajikan hasil analisis anda tentang hadis yang tidak dapat
dijadikan sebagai sumber ajaran islam!