Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERIODE RASUL
(PERIODE PENSYARI’ATAN HUKUM DI MAKKAH DAN MADINAH)

mata kuliah : sejarah persyariatan hukum islam

Dosen pengampu : Azmil Umur. MA

Oleh

Muhammad Afdhal : 210105070

Muhammad Imam Syuhada : 210105048

Muhammad Naufal Arisyah : 210105052

Najwa Fathiya : 210105113

A. LATAR BELAKANG

Periode kenabian merupakan tonggak awal perjalan sejarah tasyri’ Islam. Karena sifatnya
sebagai dasar atau pondasi bagi konstruksi tasyri’ pada era setelahnya, periode ini dikenal
sebagai penanaman, pembinaan, dan penataan. Menurut beberapa pakar sejarah, tasyri’
periode awal ini berlangsung sekitar 23 tahun, yaitu 12 tahun, 5 bulan lebih 13 hari di
Mekkah, dan 10 tahun lebih beberapa bulan di Madinah. Pada periode ini pengendali
kekuasaan tasyri’ adalah Rasulullah, SAW. sendiri. Dengan adanya Rasulullah, SAW.
maka umat Islam pada saat itu, apabila menghadapi suatu peristiwa, atau terjadi sengketa,
atau terlintas pertanyaan maka akan bertanya langsung kepada Rasulullah, SAW.
Hukum-hukum yang keluar dari beliau menjadi tasyri’ bagi kaum muslimin yang wajib
diikuti, baik itu dalam bentuk wahyu dariAllah maupun dari ijtihad beliau sendiri.

1
PEMBAHASAN

A. PERIODE PRA ISLAM

Bangsa Arab sebelum Islam biasanya disebut Arab Jahiliyah, bangsa


yang belum berperadaban, bodoh, tidak mengenal aksara.Tetapi hal tersebut
tidakmembuktikan bahwa bangsa Arab pada masa itu semuanya buta huruf dan
tidakdapat menulis. Hanya saja, hal tersebut menjelaskan sebutan bagi
kebanyakanmasyarakat pada masa itu yang mana baca tulis bukan tolak ukur kepandaian
dankecendekiaan

Sejarah Arab sebelum Islam yang paling dapat dipercaya adalah tinggalan-


tinggalan arkeologis yang masih dapat ditemukan di Yaman, Hadhramaut, sebelahutara
Hijaz dan sebelah selatan Suriah. Satu-satunya yang dapat diketahui adalah penggalan-
penggalan sejarah yang terdapat di gereja-gereja di Hirah, yangkemudian dikaji oleh Al-
Kalbi, sejarawan muslim kemudian. Dengan demikian,data-data sejarah tentang masa
sebelum Islam yang tercantum dalam karya-karyasejarah yang ditulis pada masa Islam,
menurut Husein Nashshar, harus diterimadengan keraguan yang mendalam. Di samping
itu, pengetahuan orang Arabterhadap negeri-negeri tetangga, seperti Persia dan Romawi,
juga merupakan cerita-cerita yang bercampur legenda. Mengenai keyakinan masyarakat
di sana, tahap pemujaan benda-bendalangit muncul sejak lama. Al-‘Uzza, al-Lat dan
Manat memiliki tempat pemujaanmasing-masing yang disakralkan di daerah yang
kemudian menjadi tempatkelahiran Islam.

2
Terdapat tiga berhala yang paling diagungkan pada masa itu, yaitu Al-‘Uzza, Al-
Lat, dan Manat yang semuanya ditaruh di tempat yang dianggapmemiliki kesakralan di
dalamnya. Al-Uzza (yang paling agung, venus, atau bintang pagi) dipuja di Nakhlah,
sebelah Timur Makkah. Tempat pemujaannya terdiri atastiga batang pohon. Al-Lat (dari
kata ilahat yang berarti Tuhan perempuan) memilikitempat pemujaan suci di dekat
Tha’if, tempat berkumpul orang-orang Makkah danlainnya untuk beribadah Haji dan
menyembelih binatang qurban. Untuk menjagakesucian tempat tersebut, maka di
sana dilarang untuk menebang pohon, memburu binatang, dan menumpahkan darah.
Sedangkan Manat (berasal dari kata maniyah,yang berarti pembagian nasib) adalah dewa
yang (dipercaya) menguasai nasib.Tempat suci utamanya adalah sebuah batu hitam di
Qudayd, di sebuah jalan antaraMakkah dan Madinah. Dewa ini populer di kalangan suku
Aus dan Khazraj.1

B. TASYRI’ PERIODE MAKKAH


Dakwah Rasulullah saw., pada periode Mekah merupakan tonggak sejarah bagi
penyebaran Islam di seluruh Jazirah Arab dan daerah lainnya. Meskipun pada periode ini
Islam belum begitu menyebar, namun penanaman akidah dan karakteristik yang kokoh
terhadap para sahabat, plus ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi tekanan dan
ancaman dari kaum kafir Quraisy yang begitu dahsyat bisa dihadapi dan diambil
hikmahnya secara baik, menjadikan komunitas Muslim periode awal ini dirasa mampu
dan layak dalam menyongsong sebuah peradaban baru di permukaan bumi.2

Periode ini terhitung sejak diangkatnya Baginda Rasulullah SAW sebagai Rasul sampai
beliau hijrah ke Madinah. Periode ini berlangsung selama 13 tahun.Perundang-undangan
hukum Islam pada periode ini lebih fokus pada upaya mempersiapkan masyarakat agar
dapat menerima hukum-hukum agama, membersihkan aqidah dari menyembah berhala
kepada penyembah Allah, selain menanamkan akhlak-akhlak mulia agar memudahkan
jiwa untuk dapat menerima segala bentuk pelaksanaan syariat.

1
Sahara adjie samudera,mahmul fadhilah,muhammad mierza;makalah dakwah nabi periode makkah dan madinah
;program studi pendidikan agama islam fakultas tarbiyah dan keguruan;(2017); hlm 3.
2
Heri firmansyah; muhammad SAW pada periode makkah; jurnal pendidikan; vol 12 no 1;(2019)

3
Oleh sebab itu Wahyu pada periode ini turun untuk memberikan petunjuk dan arahan
kepada manusia kepada dua perkara utama:
1. Mengokohkan aqidah yang benar dalam jiwa atas dasar iman kepada Allah SWT dan
bukan untuk yang lain, beriman kepada malaikat, kitab-kitab, Rasul-rasul, dan hari
akhir. Semua ini bersumber dari Al-quran yang kemudian dijelaskan dalam beberapa
hadis.
2. Membentuk akhlak agar manusia memiliki sifat yang mulia dan menjauhkan sifat-
sifat tercela. Al-Quran memerintahkan mereka agar berkata jujur, amanah, menepati,
janji, adil, saling tolong-menolong atas dasar kebaikan, memuliakan tetangga,
mengasihi fakir miskin, menolong yang lemah dan terzalimi. Selain itu, Alquran juga
melarang mereka dari akhlak tercela seperti berdusta, menipu, curang, mengingkari
janji, berbuat zalim dan aniaya, serta perilaku lain yang dianggap melampaui batas
dan menyimpang dari adat kebiasaan.

a. Dakwah secara diam


Nabi Muhammad SAW menerima wahyu yang pertama di Gua Hira di Makkah pada
tahun 610 M. dalam wahyu itu termaktub ayat Alquran yang artinya: “Bacalah (ya
Muhammad) dengan nama tuhanmu yang telah menjadikan (semesta alam). Dia
menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhanmu maha pemurah. Yang
mengajarkan dengan pena. Mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya.
Kemudian disusul oleh wahyu yang kedua termaktub ayat Alquran yang artinya: Hai
orang yang berkemul (berselimut). Bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu
agungkanlah! dan pakaianmu bersihkanlah. dan perbuatan dosa tinggalkanlah. dan
janganlah kamu member (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. dan
untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
Dengan turunnya wahyu itu Nabi Muhammad SAW telah diberi tugas oleh Allah, supaya
bangun melemparkan kain selimut dan menyingsingkan lengan baju untuk member
peringatan dan pengajaran kepada seluruh umat manusia, sebagai tugas suci, tugas
mendidik dan mengajarkan Islam.kemudian kedua wahyu itu diikuti oleh wahyu-wahyu

4
yang lain. Semuanya itu disampaikan dan diajarkan oleh Nabi, mula-mula kepada karib
kerabatnya dan teman sejawatnya dengan sembunyi-sembunyi.3

Nabi saw mulai mengajak manusia untuk menyembah Allah semata dan menyuruh
meninggalkan berhala. Akan tetapi dakwah tersebut dilakukan secara rahasia guna
menghindari tindakan buruk orang-orang Quraisy yang fanatik dengan keyakinannya.
Nabi saw belum melakukan dakwah di majelis-majelis umum orang Quraisy, dan tidak
melakukan dakwah kecuali kepada orang terdekatnya. Orang-orang pertama yang masuk
Islam adalah Khadijah binti Khuwailid dan Ali bin Abi Thalib, Zaib bin Haritza mantan
budak Rasulullah saw dan Abu Bakar bin Abi Qufahah, Ustman bin Affan, Zubair bin
Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Sa’ad bin Abi Waqqash.12 Mereka-mereka ini
bertemu dengan Nabi saw secara rahasia apabila salah seorang diantara mereka ingin
melaksanakan salah satu ibadah, mereka pergi ke lorong-lorong Mekkah seraya
bersembunyi dari pandangan orang-orang Quraisy. Dan ketika penganut Islam sudah
mencapai lebih dari tiga puluh lelaki dan wanita, Nabi saw memilih tempat salah seorang
dari mereka, yaitu rumah al-Arqam bin abi al-Arqam sebagai tempat pertemuan 4. Di
tempat itulah pendiikan Islam pertama dalam sejarah pendidian Islam. Disanalah Nabi
mengajarkan dasar-dasar atau pokok-pokok agama Islam kepada sahabat-sahabatnya dan
membacakan wahyu-wahyu (ayat-ayat) Alquran kepada para pengikutnya serta Nabi
menerima tamu dan orang-orang yang hendak memeluk agama Islam atau menanyakan
hal-hal yang berhubungan dengan agama Islam. Bahkan di sanalah Nabi beribadah
(sholat) bersama sahabat-sahabatnya

b. Dakwah secara terang-terangan

3
Hamim hafidin; pendidikan islam pada masa rasulullah; jurnal tarbiya; vol 1 no 1;(2015).
4
Muhammad julkarnain; perjuangan nabi muhammad SAW periode mekkah dan madinah; jurnal diskursus islam; vol 7 no 1;
(2019).

5
Nabi Muhammad saw diperintah oleh Tuhan untuk menyampaikan dakwahnya secara
terang-terangan sebagaimana Allah berfirman dalam
1. Q.S. AlHijr /15: 94.

َ‫فَاصْ َد ْع بِ َما تُْؤ َم ُر َواَ ْع ِرضْ َع ِن ْال ُم ْش ِر ِك ْين‬

Terjemahnya: Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang


diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.

2. QS. Asy-Syu’ara/26: 214-215

َ‫ك ِمنَ ْال ُمْؤ ِمنِ ْين‬


َ ‫ك لِ َم ِن اتَّبَ َع‬ ْ ‫ك ااْل َ ْق َربِ ْينَ ۙ َو‬
َ ‫اخفِضْ َجنَا َح‬ َ َ‫ۚ َواَ ْن ِذرْ َع ِش ْي َرت‬

Terjemahnya: Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, dan


rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, Yaitu orang-orang yang
beriman.

3. Q.S. al-Hijr/15:89.

ُ‫َوقُلْ اِنِّ ْٓي اَنَا النَّ ِذ ْي ُر ْال ُمبِي ْۚن‬

Terjemahnya: Dan Katakanlah: "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang


menjelaskan". 5

Dakwah Nabi saw, secara terang-terangan ini mendapat tantangan dan ditolak oleh
bangsa Quraisy, dengan alasan bahwa mereka tidak dapat meninggalkan agama yang
telah diwariskan oleh nenek moyangnya dan tradisi tersebut sudah berakar dalam diri
mereka. Rasulullah pun sedikit memberi reaksi untuk mengingatkan mereka akan
perlunya membebaskan pikiran dari belenggu taklik. Selanjutnya Nabi saw menjelaskan

5
Muhammad julkarnain; perjuangan nabi muhammad SAW periode mekkah dan madinah; jurnal diskursus islam; vol 7 no 1;
(2019).

6
bahwa Tuhan-Tuhan yang mereka sembah itu tidak dapat memberikan faidah atau bahaya
sama sekali.

C. TASYRI’ PERIODE MADINAH


Periode ini berlangsung sejak hijrah Rasulullah SAW dari Mekah hingga beliau wafat
lebih kurangnya periode ini berjalan selama 10 tahun. Perundang-undangan hukum Islam
pada periode ini menitikberatkan pada aspek hukum-hukum praktikal dan dakwah
islamiyah pada fase ini membahas tentang akidah dan akhlak. Oleh sebab itu, perlu
adanya perundang-undangan yang mengatur tentang kondisi masyarakat dari setiap
aspek, satu persatu Ia turun sebagai jawaban terhadap semua permasalahan, kesempatan,
dan perkembangan.6
Pada periode Madinah. Islam merupakan kekuatan politik. Ajaran Islam yang
berkenaan dengan kehidupan masyarakat banyak turun di Madinah. Nabi Muhammad
juga mempunyai kedudukan, bukan saja sebagai kepala agama, tetapi juga sebagai kepala
Negara.
Cara Nabi melakukan pembinaan dan pengajaran pendidikan agama Islam di Madinah
adalah sebagai berikut:
a. Pembentukan dan pembinaan masyarakat baru, menuju satu kesatuan sosial dan politik.
Nabi Muhammad SAW mulai meletakkan dasar-dasar terbentuknya masyarakat yang
bersatu padu secara intern (ke dalam), dan ke luar diakui dan disegani oleh masyarakat
lainnya (sebagai satu kesatuan politik). Dasar-dasar tersebut adalah:
1. Nabi Muhammad saw mengikis habis sisa-sisa permusuhan dan pertentangan anatr
suku, dengan jalan mengikat tali persaudaraan diantara mereka.nabi
mempersaudarakan dua-dua orang, mula-mula diantara sesama Muhajirin, kemudian
diantara Muhajirin dan Anshar. Dengan lahirnya persaudaraan itu bertambah kokohlah
persatuan kaum muslimin.
2. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Nabi Muhammad menganjurkan kepada kaum
Muhajirin untuk berusaha dan bekerja sesuai dengan kemampuan dan pekerjaan
masing-masing seperti waktu di Makkah.

6
Muhazzir budiman;sejarah, metode dan ijtihad hukum islam pada masa nabi muhammad saw.

7
3. Untuk menjalin kerjasama dan saling menolong dlam rangka membentuk tata
kehidupan masyarakat yang adil dan makmur, turunlah syari’at zakat dan puasa, yang
merupakanpendidikan bagi warga masyarakat dalam tanggung jawab sosial, bnaik
secara materil maupun moral.
4. Suatu kebijaksanaan yang sangat efektif dalam pembinaan dan pengembangan
masyarakat baru di Madinah, adalah disyari’atkannya media komunikasi berdasarkan
wahyu, yaitu shalat juma’t yang dilaksanakan secara berjama’ah dan adzan. Dengan
sholat jum’at tersebut hampir seluruh warga masyarakat berkumpul untuk secara
langsung mendengar khutbah dari Nabi Muhammad SAW dan shalat jama’ah jum’at.

Setelah selesai Nabi Muhammad mempersatukan kaum muslimin, sehingga


menjadi bersaudara, lalu Nabi mengadakan perjanjian dengan kaum Yahudi, penduduk
Madinah. Dalam perjanjian itu ditegaskan, bahwa kaum Yahudi bersahabat dengan
kaum muslimin, tolong- menolong , bantumembantu, terutama bila ada seranga musuh
terhadap Madinah. Mereka harus memperhatikan negri bersama-sama kaum Muslimin,
disamping itu kaum Yahudi merdeka memeluk agamanya dan bebas beribadat
menurut kepercayaannya. Inilah salah satu perjanjian persahabatan yang dilakukan
oleh Nabi Muhammad SAW. Adapun garis-garis besar materi pendidikan anak dalam
Islam yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang diisyaratkan
oleh Allah SWT dalam surat Luqman ayat 13-19 adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan Tauhid.
2. Pendidikan Shalat.
3. Pendidikan adab sopan dan santun dalam bermasyarakat.
4. Pendidikan adab dan sopan santun dalam keluarga.
5. Pendidikan kepribadian.
6. Pendidikan kesehatan.
7. pendidikan akhlak.7

7
Hamim hafidin; pendidikan islam pada masa rasulullah; jurnal tarbiya; vol 1 no 1;(2015).

8
D. CONTOH HUKUM SYARA’ YANG BERLAKU DI MEKKAH DAN MADINAH

9
1. HUKUM WAJIB

Hukum Wajib adalah suatu perbuatan yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan bila
ditinggalkan mendapat dosa. Kata lain dari hukum wajib adalah fardhu, fardhu dibagi
menjadi dua yaitu fardhu ‘ain dan fardhu kifayah.

1. fardhu ‘ain yaitu harus dikerjakan oleh semua umat Islam, contohnya salat lima
waktu, puasa, melakukan haji bagi yang mampu.
2. fardhu kifayah yaitu suatu kewajiban atau keharusan yang telah dianggap cukup
apabila telah dikerjakan. Lalu, berdosalah seluruhnya jika tidak seorang pun
muslim yang mengerjakannya, contohnya melayat dan menguburkan mayat2

2. HUKUM SUNAH

Hukum Sunah adalah mendapat pahala apabila dikerjakan, dan apabila ditinggalkan tidak
berdosa. Sama seperti Hukum Wajib, Hukum sunah juga dibagi menjadi dua yaitu sunah
mu'akkad dan sunah ghairu'muakkad. Sunah muakad adalah sunah yang sangat
dianjurkan untuk mengerjakannya seperti salat tarawih, salat dua hari raya, dan
sejenisnya. Jika Sunah ghairu’muakad adalah hukum sunah yang biasa, contohnya seperti
salat sunah dan puasa sunah.

Berikut sunnah - sunnah ketika haji menurut Syekh Abu Syuja dari mazhab Syafi’i
diantaranya adalah:

1. Ifrad, yaitu mendahulukan haji dibandingkan umrah.


2. Talbiyah, (membaca “Labbaik allahumma labbaik”).
3. Thawaf qudum.
4. Mabit di Muzdalifah.
5. Shalat sunnah thawaf sebanyak dua rakaat.
6. Mabit di Mina
7. Thawaf wada‘.

10
3. HUKUM HARAM

Haram adalah suatu perbuatan yang ditinggalkan mendapat pahala dan jika dilaksanakan
mendapat dosa, contohnya minum minuman keras, memakan babi, zina, berjudi, fitnah,
ghibah.

Hal- yang di haramkan saat melakukan ibadah haji: "Jamaah haji yang sedang ihram
haram melakukan sepuluh hal: mengenakan pakaian berjahit, menutup kepala bagi laki-
laki, menutup wajah bagi perempuan, mengurai rambut, mencukur rambut, memotong
kuku, mengenakan wewangian, membunuh binatang buruan, melangsungkan akad nikah,
dan berhubungan badan. Demikian juga dengan bermesraan dengan syahwat.”

4. HUKUM MAKRUH

Hukum Makruh yaitu suatu perbuatan yang apabila dikerjakan tidak berdosa dan apabila
ditinggalkan mendapat pahala, contohnya makan dan minum dalam keadaan berdiri,
melakukan wudhu di dalam kamar mandi, sikat gigi saat berpuasa.

Hukum makruh atau lebih baik tidak dilakukan juga bisa berlaku untuk ibadah haji.
Kalangan yang bisa saja dikenakan hukum makruh ini di antaranya wanita yang telah
menikah dan pergi berhaji tanpa izin suami.

11
Perhatikan huruf besar-kecil, ndak usah pakek cover, format standar makalah (margin kiri-
kanan), jarang baris/ spasi (1,5), nomor halaman, fond 12 dll

12

Anda mungkin juga menyukai