Anda di halaman 1dari 4

DAKWAH RASULLAH PERIODE MEKAH

PAI KELAS X

 
1. LATAR BELAKANG MASYARAKAT MEKAH

Masyarakat Arab, khususnya Mekah pada masa Nabi Muhammad saw. diutus
menjadi Rasul adalah masyarakat yang memiliki kebiasaan sebagagi berikut.

1. Menyembah berhala. Saat itu, Mekah merupakan kota pusat perdagangan


dan peribadatan orang Arab. Mereka menyembah dan memuja patung atau berhala
sebagai Tuhan. Ratusan patung atau berhala terdapat di Kabah, diantaranya berhala
yang terbesar dan terpopuler , yaitu Latta Uzza, dan Manat. Menurut mereka
berhala-berhala itu anak tuhan yang berkuasa mendatangkan syafaat.
2. Penduduk Mekah sangat memperhatikan dan memelihara kedudukan tata
nilai yang tinggi dan istimewa karena hal semacam itu memberikan kehidupan yang
makmur dan mewah. Mereka juga menjualbelikan budak belian dan wanita.
3. Masyarakat Mekah gemar minum-minuman keras, berjudi, dan berzina serta
berlomba-lomba mencari kedudukan atau harta benda. Mereka tenggelam dalam
kehidupan duniawi tanpa mengindahkan kehidupan akhirat.
4. Bangsa Arab pada saat itu terpecah menjadi suku-suku (kabilah) yang saling
membanggakan diri dengan suku mereka masing-masing. Kabilah-kabilah itu hidup
bebas dan memiliki aturan tersendiri. Sering terjadi pertikaian, berselisih paham
bahkan peperangan antara mereka yang disebabkan perkara-perkara kecil atau
memperebutkan kekuasaan. Oleh karena itu mereka tidak pernah bersatu dan
memiliki kekuatan.
5. Kebiasaan orang Arab memberikan penghargaan terhadap orang lain yang
didasarkan pada keturunan, kebangsawanan, atau kekayaannya. Seseorang yang
berakhlak baik dan berilmu belum tentu mendapatkan penghargaan atau kehormatan
apabila ia bukan berasal dari keturunan bagsawan.
6. Bangsa Arab, khususnya Quraisy memandang diri mereka lebih mulia dan
tinggi dari bangsa Arab lainnya. Dalam kabilah Quraisy, terdapat golongan-golongan
(keluarga besar) yang saling bersaing untuk merebut pengaruh dan kekuasaan. Oleh
karena itu, jika orang Quraisy tunduk kepada Muhammad saw., hal itu sama dengan
tunduk dan menyerahkan kepemimpinan kepada keluarga Nabi Muhammad saw.,
bani Abdul Muthalib. Dengan hal itu pula mereka tidak akan dapat membedakan
antara kenabian dan kekuasaan.
7. PENYEBARAN ISLAM DI MEKAH
8. Muhammad menjadi Nabi dan Rasul

Ketika menginjak usia 40 tahun, tepatnya malam 17 Ramadan atau 6 Agustus 610
M, diwaktu Muhammad saw. sedang berkontemplasi di Gua Hira, malaikat Jibril
datang membawa wahyu dan menyruh Muhammad saw. untuk membacanya, yaitu
Surah Al-‘Alaq/96: 1-5:

  


   
   
  
  
  
    

Artinya: Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah


menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS Al-‘Alaq/96: 1-5.

Inilah wahyu pertama kali yang diturunkan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad saw.
yang juga merupakan penobatan Beliau sebagai Nabi dan Rasul bagi seluruh umat
manusia dan tugasnya untuk berdakwah. Kejadian ini diceritakan kepada isterinya,
Khadijah dan saat itu juga Khadijah mengimaninya. Dialah orang yang pertama
beriman dan masuk Islam. Pengangkatan Muhammad saw. menjadi Rasul
dibenarkan oleh pendeta Nasrani yang bernama Waraqah bin Naufal. Dua setengah
tahun kemudian, Rasulullah menerima wahyu yang kedua, yaitu QS Al
Muddassir/74: 1-7.

  


   
  
  
   
  
 

Artinya: Hai orang yang berkemul (berselimut). Bangunlah, lalu berilah peringatan!


dan Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa
(menyembah berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud)
memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu,
bersabarlah. (QS Al Muddassir/74: 1-7)

Dengan turunnya wahyu tersebut, maka jelaslah misi dakwah yang harus Rasulullah
saw. lakukan dengan menyampaikan risalah-Nya. Misi tersebut antara lain
menyembah Allah yang Maha Esa, yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan
serta tidak ada sekutu bagi-Nya. Hal inilah permulaan perintah menyiarkan agama
Allah kepada seluruh umat manusia.

2. Dakwah Rasulullah saw.

Dakwah Rasulullah memilki dua karakter yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang terdapat di lingkungan masyarakat Mekah. Syiar yang dilakukan Beliau
antara lain secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan.

1. Menyiarkan Islam secara sembunyi-sembunyi

Sesudah menerima wahyu kedua yang menjelaskan tugas atas dirinya, mulailah
Beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi dan menyeru keluarganya yang
terdekat. Mereka ada yang tinggal dalam satu rumah dan sahabat-sahabat yang
terdekat. Seorang demi seorang diberikan pemahaman agar mereka meninggalkan
agama berhala dan hanya menyembah Allah yang Maha Esa. Berikut nama-nama
yang mula-mula beriman kepada Rasulullah saw.

 Siti Khadijah (isteri Rasulullah saw.)


 Ali bin Abi Thalib (masih sangat muda) putra paman Rasulullah saw., Abu
Thalib.
 Zaid bin Harisah, budak Rasulullah saw, yang kemudian menjadi anak
angkat.
 Abu Bakar Siddik (sahabat Rasulullah saw.)

Melalui Abu Bakar, banyak orang-orang yang memeluk Islam, antara lain Usman bin
Affan, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqqas, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin
Ubaidillah dan lain-lain. Mereka diberi gelar As-Sabiqunal Awwalun, yaitu orang-
orang yang terdahulu atau pertama-tama masuk Islam. mereka mendapat pelajaran
tentang Islam dari Rasulullah saw. secara langsung di tempat yang tersembunyi
dirumah Arqam bin Abil Arqam di kota Mekah.

2. Menyiarkan Islam secara terang-terangan

Nabi Muhammad saw. melakukan dakwatul afrad, yaitu ajakan masuk Islam seacara
diam-diam atau sembunyi-sembunyi dari satu rumah ke rumah lain selama tiga
tahun. Kemudian turunlah QS Al Hijr/15: 94.

‫ﻉ‬ ‫َﻓﺎﺻ‬
ْ
ْ‫َﺪ‬ ‫َﻤﺎ‬ُ
‫ِﺑ‬‫َﺮ‬ ُ
‫ْﺆﻣ‬
‫ﺽﺗ‬ْ‫ْﻋﺮ‬
ِ‫َﻭﺍ‬ ‫ﻴﻦَﻋ‬
‫ِﻦ‬ َ‫ِﻛ‬ْ
‫ُﺸ‬
‫ِﺮ‬ ‫ْﻤ‬
‫ﺍﻟ‬

Artinya: Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang


diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. (QS Al
Hijr/15: 94)

Pesan yang terkandung dalam ayat tersebut adalah memerintahkan kepada


Rasulullah saw. agar menyerukan atau menyiarkan Islam secara terang-terangan
atau tidak lagi dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi. Sejak saat itulah,
Muhammad saw menyeru kaumnya secara umum di tempat-tempat terbuka agar
manusia menyembah hanya kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa dan tidak
menyekutukan-Nya. Seruan yang bersifat umum ini awalnya ditujukan kepada

 Kerabat-kerabatnya
 Penduduk Mekah diberbagai lapisan masyarakat, baik bangsawan, hartawan,
maupun hamba sahaya, tidak terkecuali dari kalangan bangsa Quraisy.
 Kabilah-kabilah Arab dari berbagai daerah yang datang ke Mekah untuk
mengerjakan haji.

Pada mulanya mereka menganggap dakwah Nabi Muhammad saw. sebagai:

 Gerakan yang tidak mempunyai dasar dan tujuan


 Gerakan yang tidak akan bertahan lama
 Gerakan yang tidak perlu diacuhkan
 Gerakan yang dipimpin oleh Muhammad dan Beliau sudah dianggap tidak
waras lagi.

Akan tetapi, dengan keyakinan dan bimbingan serta petunjuk dari Allah, gerakan
dakwah Nabi Muhammad saw. semakin tersebar luas dan pengikutnya semakin
bertambah banyak. Seruan Nabi Muhammad saw. juga semakin tegas, lantang, dan
berani, bahkan memperjelas bahwa sesembahan (berhala) mereka adalah suatu
kekeliruan dan sangat menyesatkan.

3. REAKSI KAUM QURAISY TERHADAP DAKWAH RASULULLAH DI MEKAH

Reaksi keras kaum Quraisy terhadap gerakan Islam yang dibawa oleh Rasulullah
saw. begitu cepat berkembang dan hal tersebut sangat mengkhawatirkan para
pemimpin dan pembesar Quraisy. Mereka takut bahwa kedudukan mereka yang
semula begitu dihormati dan berkuasa akan menjadi tersaingi dalam kekuatan Islam.
Menurut pendapat mereka, tunduk kepada Rasulullah berarti sama dengan tunduk
dan menyerahkan kepemimpinan atau kekuasaan kepada keluarga Muhammad,
yaitu bani Abdul Muthalib. Di antara reaksi kaum Quraisy dakwah Rasulullah saw.
antara lain sebagai berikut.

1. Kemarahan Kaum Qurasy


2. Intimidasi terhadap umat Islam
3. Mempengaruhi paman Rasulullah (Abu Thalib)
4. Penganiayaan dan hijrah ke Habsyah
5. SUBSTANSI DAN STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW. PERIODE
MEKAH
6. Memperbaiki akhlak masyarakat Mekah yang mengalami dekadensi moral,
seperti tumbuh suburnya kebiasaan berjudi, minum khamer, dan berzina.
7. Memperbaiki dan meluruskan cara menyembah Tuhan.
8. Menegakkan ajaran Islam tentang persamaan hak dan derajat di antara
manusia.
9. Mengubah kebiasaan bertaklid kepada nenek moyang dan meluruskan
segala adat istiadat, kepercayaan dan upacara-upacara keagamaan.
10. Nabi Muhammad saw. berdakwah dengan sabar, ikhlas, tegas diantaranya
dengan tidak memaksakkan kehendak dan lemah lembut.

Soal Latihan:

1. Kapan Nabi Muhammad SAW. Menjadi Rasul?


2. Tulislah ayat yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW. !
3. Adakah manfaatnya dakwah Nabi Muhammad SAW dilakukan secara
bertahap?

Selamat membaca dan silahkan kerjakan soal latihan

Catatan
Tidak mengerti silahkan berkomentar

Anda mungkin juga menyukai