1
A. Proses Dakwah Rasulullah saw Periode Makkah
2
memberitahukan kepada kalian tentang sesuatu, apakah kalian akan mendustakanku?” Mereka
menjawab: “Kami belum pernah melihat engkau melakukan kebohongan.” Setelah itu beliau
bersabda: “Selamatkanlah diri kalian dari sikap siksa api neraka, dan sesungguhnya aku memberi
peringatan kepada kalian dari siksa yang sangat pedih.”
Dakwah ini terus berlangsung selama Rasulullah saw berada di Makkah walaupun
mendapat banyak rintangandan tantangan. Pada periode ini tokoh besar Quraisy telah masuk
islam, yaitu Hamzah r.a, paman Nabi Muhammad saw dan Umar bin Khattab r.a.
Sejak tahun ke 10 kenabian, dakwah dilakukan ke berbagai suku di sekitar Makkah. Di
anatara mereka yang bersedia masuk Islam, yaitu beberapa orang Anshar dari Madinah. Pada
mulanya jumlah mereka hanya 6 orang, kemudian bertambah menjadi 12 orang dan disusul
kemudian oleh 73 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Mereka itulah yang meminta
Rasulullah saw dan sahabat-sahabatnya untuk berhijrah ke Madinah.
3
C. Strategi Dakwah Rasulullah saw Periode Makkah
Dalam berdakwah, strategi yang digunakan sangat tepat, baik yang bil hal maupun bil
qaul. Adapun strategi dakwah yang dilakukan seperti yang dijelaskan dalam Q.S
An-Nahl/16:123 adalah sebagai berikut :
1) Hikmah, menggunakan metodologi dakwah sesuai objeknya. Dakwah seorang awam memiliki
metodologi yang berbeda sehingga mudah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
2) Mauziah hasanah, dakwah yag banyak dilakukan oleh Rasulullah Saw. Terhadap kaum muslimin
sendir. Dakwah ini disebut juga amar ma’ruf nahi munkar.
3) Mujadalah, diterapkan dalam berdakwah kaum cendekiawan, melalui dialog atau berdebat yang
baik.
4) Tabsyir dan tanzir, dengan cara memberi kabar gembira bagi yang mau beriman dan beramal
saleh serta ancaman bagi yang ingkar terhadap kebenaran.
5) Targib dan tarhib, dalam hal ini Rasulullah saw. Menyampaikan kabar yang menyenangkan dan
menakutkan.
6) Al-Wa’du dan Al-Wa’id, yaitu memberi tahu adanya janji-janji dan ancaman Allah SWT.
4
Alasan kafir Quraisy menolak dakwah Rasulullah saw. Antara lain:
1) Aspek Ideologis
Taklid kepada nenek moyang secara total dengan mengikuti cara-cara beribadah dan pergaulan
adalah suatu kebiasaan yang sudah berurat dan berakar. Oleh karena itu sangat sulit bagi bangsa
Arab/kaum Quraisy untuk meninggalkan ajaran nenek moyangnya untuk mengikuti agama baru
yang dibawa Rasulullah saw.
2) Aspek Sosial
Bangsa Arab hidup berkasta-kasta dan tiap-tiap orang digolongkan ke dalam kasta yang tidak
boleh dilampauinya. Sementara Islam menawarkan hak yang sama kepada semua manusia, yaitu
tidak ada budak dan tidak ada kaum bangsawan. Karena itu kasta bangsawan dai kaum Quraisy
enggan menganut Islam, karena dianggap meruntuhkan tradisi-tradisi dan dasar-dasar kehidupan.
3) Aspek Ekonomi
Salah satu mata pencaharian kaum Quraisy adalah membuat dan memperjualbelikan patung.
Patung-patung tersebut dijual kepada para jamaah haji yang datang ke kota Mekkah, yang
dipergunakan untuk kenang-kenangan dan untuk mendapatkan keberkahan.
4) Aspek Politik
Kaum Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan antara kenabian dan
kerajaan. Mereka mengira memeluk Islam berarti tunduk pada kekuasaan Bani Abdul Muthalib,
sedangkan suku-suku dan bangsa Arab selalu bersaing untuk merebut kekuasaan dan pengaruh.
5
E. Meneladani Strategi Dakwah Rasulullah saw. Periode Makkah dalam
Konteks ke-Indonesiaan dan Globalisasi
1. Q.S Al-Baqarah/2:256
Artinya: ‘Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (islam), sesungguhnya telah jelas
(perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat .... .’
2. Q.S Al-Kafirun/109:6
Artinya: ‘Untukumu agamamu, dan untukku agamaku.’
3. Q.S An-Nahl/16:125
Artinya: ‘Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik,
dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik ...... .’
Melalui ketiga ayat tersebut, berdakwah tidak mengenal paksaan dan kekerasan, tetapi
mengedepankan toleransi seperti yang sudah diterapkan dan diajarkan oleh Rasulullah saw.
6
Bersikap keras terhadap orang kafir yang memerangi
Mempermudah urusan muslimin
Tidak boleh berlebih-lebihan dalam Din.
DAFTAR PUSTAKA
7
Buku Paket Pendidikan Agama Islam Kelas 10 Kurikulum 2013 BAB 14 Meneladani
Dakwah Rasulullah Saw. Periode Mekkah.