Disusun oleh :
KELOMPOK 1 :
SAPRUDIN
RINI PUSPITA
DWI YATI UTAMI
FIRDA FAUZIAH
Definisi
MIKROORGANISME
LAIN ETIOLOGI VIRUS
JAMUR
Tulang, yang biasanya terlindung dengan baik
dari infeksi, bisa mengalami infeksi:
Menyebar melalui
Aliran darah
Penyebaran
: langsung
Infeksi dari
jaringan lunak di
dekatnya.
Patofisiologi
Osteomyelitis paling sering disebabkan oleh staphylococcus aureus.
Organisme penyebab yang lain yaitu salmonella, streptococcus, dan
pneumococcus. Metafisis tulang terkena dan seluruh tulang mungkin
terkena. Tulang terinfeksi oleh bakteri melalui 3 jalur : hematogen, melalui
infeksi di dekatnya atau scara langsung selama pembedahan. Reaksi
inflamasi awal menyebabkan trombosis, iskemia dan nekrosis tulang. Pus
mungkin menyebar ke bawah ke dalam rongga medula atau menyebabkan
abses superiosteal. Suquestra tulang yang mati terbentuk. Pembentukan
tulang baru dibawah perioteum yang terangkan diatas dan disekitar jaringan
granulasi, berlubang oleh sinus-sinus yang memungkinkan pus keluar
(Overdoff, 2002:541, Rose, 1997:90).
Manifestasi klinis
1. septikemia (mis. Menggigil, demam tinggi,
denyut nadi cepat dan malaise umum)
2. Nyeri, bengkak dan sangat nyeri tekan.
3. Pasien menggambarkan nyeri konstan berdenyut
yang semakin memberat dengan gerakan dan
berhubungan dengan tekanan pus yang terkumpul.
Gradasi ukuran kekuatan otot
0 (zero) Tidak ada kontraksi saat palpasi, paralisis
Pemeriksaan titer
antibody – anti Pemeriksaan
staphylococcus biopsy tulang Pemeriksaan
Pemeriksaan ultra sound
darah Pemeriksaan
kultur darah Merupakan
Sel darah putih untuk proses
menentukan Pemeriksaan
meningkat pengambilan
bakteri (50% yang dapat
sampai 30.000 contoh tissue
positif) dan memperlihatkan
L gr/dl disertai tulang yang
diikuti dengan adannya efusi
peningkatan akan digunakan
uji sensitivitas pada sendi
LED untuk
serangkaian tes.
Pemeriksaan radiologis
Pasien didiagnosa osteomyelitis, didapatkan deformitas, scar tissue, sinus dengan discharge,
seropurulent, dan ekskoriasi sekitar sinus. Klien mengeluh nyeri pada tungkai bawah yang
mengalami fraktur, skala nyeri 7, terasa senut-senut, panas, sifatnya sering, wajah menahan sakit,
akral hangat, bibir kering.
Pemeriksaan TTV didapatkan: TD: 130/90 mmHg, S: 390C, N : 110 x/mnt, RR : 22 x/mnt
PENGKAJIAN
Nama : Tn. D
No. RM : 01115235
Usia : 20 th
Jenis kelamin : laki-laki
Status Perkawinan : belum menikah
Alamat : jl. Delima v no. 2 taman wisma asri 1, Bekasi
Care Giver : Orang tua
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Tanggal masuk RS : 25 oktober 2022
Tanggal pengkajian : 26 Oktober 2022
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM
Kriteria hasil:
Kriteria Hasil:
suhu kulit dalam rentang yang diharapkan, suhu tubuh dalam batas normal (36,5-37,5'C)
nadi 60-100x/menit
pernapasan 12-20x/menit
perubahan warna kulit tidak ada, keletihan tidak tampak.
Intervensi Rasional
Mandiri:
a.Pantau terhadap tanda hipertermia maligna a.kewaspadaan terhadap hipertermia malignan dapat
(misalnya demam, takipnea, aritmia, mencegah atau menurunkan respon hipermetabolik
perubahan tekanan darah, bercak pada terhadap obat-obatan farmakologis yang digunakan
kulit, kekakuan, dan berkeringat banyak). selama pembedahan.
b.Pantau suhu pasien tiap 8 jam. b.Regulasi suhu dapat mencapai atau mempertahankan
c.Pantau tanda-tanda vital tiap 8 jam. suhu tubuh yang diinginkan selama intraoperasi.
Kolaborasi: c.Pemantauan tanda vital seperti pengumpulan dan analisis
a.Berikan obat antipiretik sesuai dengan data kardiovaskuler, respirasi, suhu tubuh untuk
kebutuhan. menentukan serta mencegah komplikasi.
b.Gunakan matras dingin dan mandi air d.Obat antipiretik digunakan untuk menurunkan suhu
hangat tubuh.
e.Matras dingin dan mandi air hangat digunakan untuk
mengatasi gangguan suhu tubuh, sesuai dengan
kebutuhan.
5. Defisit pengetahuan tentang pengobatan berhubungan dengan keterbatasan informasi,
interpretasi yang salah terhadap informasi.
Kriteria Hasil: pasien menyatakan pemahaman kondisi, prognosis, dan pengobatan.
intervensi Rasional
a.kaji ulang patologi, prognosis dan a.memberikan dasar pengetahuan dimana pasien dapat
harapan yang akan datang membuat pilihan informasi.
b.Berikan dukungan cara-cara mobilisasi b.Sebagian besar osteomilitis memerlukan penopang selama
dan ambulasi sebagaimana yang proses pe-nyembuhan sehingga keterlambatan pe-nyembuhan
dianjurkan oleh bagian fisioterapi. disebab- kan oleh penggunaan alat bantu yang kurang tepat.
c.Pilih aktifitas yang bisa mandiri dan c.Mengorganisasikan kegiatan yang diperlu kan dan siapa yang
yang harus dibantu. perlu menolongnya. (apakah fisioterapi, perawat atau ke-
luarga).
d.identifikasi tersedianya sumber d.Memberikan bantuan untuk memudahkan perawatan diri dan
pelayanan di masyarakat , contoh tim mendukung kemandirian . meningkatkan perawatan diri
rehabilitasi, pelayanan perawatan optimal dan pemulihan
dirumah e.Memudahkan perawatan diri dan menjaga terjadi infeksi
e.Ajarkan cara teknik balutan secara steril secara mandri dan optimal
dan dan teknik kompres hangat.