Disampaikan Pada Kuliah KMB III Prodi Keperawatan Poltekes dr. Soepraoen Malang 2013 OSTEOMIELITIS Merupakan infeksi pada jaringan tulang yang mencakup sumsum, korteks tulang, bisa berupa eksogenus/hematogenus, biasanya menyerang metafisis tulang panjang dan banyak terjadi pada anak-anak. Osteomielitis hematogen akut : infeksi pada tulang yang sedang sembuh Osteomielitis kronik : adalah infeksi pada osteomielitis akut yang tidak tertangani dengan baik Sangat resisten dengan antibiotik dan sangat sulit di tangani, karena sifat korteks tulang yang tidak memiliki pembulu darah, respon jaringan terhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan, dan pembentukan involukrum. Etiologi Dari infeksi luar (saat fraktur/saat pembedahan tulang) bisa juga dari dalam (infeksi jaringan lunak, dekubitus, tonsilitis dll) Bakterinya : ◦ Staphylococcus ◦ Proteus, pseudomonas, E. Coli ◦ Streptococcus ◦ Haemophylus influenza Klasifikasi O. Primer : infeksi hematogen O. Sekunder : akibat penyebaran kuman dari sekitarnya akibat bisul, fraktur dll Patofisiologi Respon awal : inflamasi, peningkatan vascularisasi, dan edema. Terjadi trombosis yg mengakibatkan iskemia dg nekrosis tulang Infeksi berkembang ke kavitas medularis dan ke bawah periosteum dan dpt menyebar ke jaringan lunak/sendi Abses yg terbentuk membentuk jaringan tulang mati (sequestrum) dan terjadi pertumbuhan tulang baru (involukrum) yg mengelilingi sequestrum. Shg tampak terjadi proses penyembuhan padahal sewaktu-waktu tetap bisa memunculkan abses kambuhan sepanjang hidup klien Manifestasi Klinis Gejala umum : menggigil, demam tinggi, nadi meningkat, malaise umum Gejala lokal : nyeri tekan pada tempat infeksi (nyeri konstan berdenyut/semakin nyeri bila digerakkan), bengkak, kesulitan menggerakkan anggota tubuh yang sakit, O. Kronis ditandai dg keluarnya pus dari tempat asal infeksi. Pemeriksaan Penunjang Lab darah : leukosit (meningkat 30.000gr/dl, peningkatan LED) Pemeriksaan titer antibodi- antistaphylococcus Kultur feses : bila kecurigaan Etiologinya E.Coli Biopsi tulang : PA tulang X-Ray : gambaran kelainan tulang (setelah 2 mgg) Penatalaksanaan Prinsip penatalaksanaan ◦ Istirahat, tehnik relaksasi, pemberian analgesik untuk menghilangkan nyeri ◦ IUVD/ tranfusi darah, rendaman salin hangat untuk meningkatkan aliran darah ◦ Istirahat lokal dg pemasangan bidai/traksi (mengurangi ketidaknyamanan dan mencegah fraktur ◦ Latihan ROM/isotonik/isomerik untuk menjaga kekeuatan otot dan fleksibilitas sendi ◦ Pemberian antibiotik selama 6 mgg dan perlu kultur pus dulu ◦ Drainase bedah dan dilakukan squestrektomi Pencegahan Penanganan infeksi lokal dan infeksi jaringan lunak Pemeriksaan klien secara teliti, perhatikan lingkungan pembedahan dan tehnik pembedahan Penggunaan antibiotik profilaksis sebelum, saat, setelah 24 – 48 jam pasca pembedahan Tehnik RL pasca operasi PENGKAJIAN KEPERAWATAN Gejala akut : nyeri lokal, pembengkakan, eritema, demam/osteomielitis kronis demam pada sore dan malam hari, adanya pus, klien selalu menghindari dari tekanan di daerah yang sakit, Faktor resiko : lansia, DM, terapi kortikosteroid jangka panjang, cedera, infeksi, adanya riwayat bedah ortopedi sebelumnya DIAGNOSIS KEPERAWATAN Nyeri b/d inflamasi dan pembengkakan Kerusakan mobilitas fisik b/d nyeri, alat immobilisasi dan keterbatasan beban berat badan Resti penyebaran infeksi b/d pembentukan abses tulang Resiko cidera b/d rapuhnya tulang, kekuatan tulang berkurang Kurang pengetahuan tentang program pengobatan RENCANA KEPERAWATAN Nyeri b/d inflamasi dan pembengkakan ◦ Imobilisasi daerah cedera dg bidai u/ mengurangi spasme otot ◦ Berikan posisi yang nyaman, dan anjurkan klien menggerakkan sesuai rentang gerak yang dapat ditoleransi ◦ Menangani luka dg perlahan dan hati-hati ◦ Tinggikan area yg sakit ◦ Pantau neurovasculer klien ◦ Ajarkan tehnik relaksasi ◦ Kolaborasi pemberian analgesik sesuai order Kerusakan mobilitas fisik b/d nyeri, alat immobilisasi dan keterbatasan beban berat badan ◦ Bantu aktivitas sehari-hari klien sesuai kebutuhan ◦ Anjurkan partisipasi klien sesuai toleransi ◦ Ajarkan dan anjurkan penggunaan alat imobilisasi dan alat bantu dg aman ◦ Libatkan keluarga dalam proses keperawatan Resti penyebaran infeksi b/d pembentukan abses tulang ◦ Obs tempat pemasangan infus dari kemungkinan terjadinya flebitis ◦ Pantau respons klien terhadap terapi antibiotik ◦ Pantau hasil pemeriksaan lab ◦ Tinggikan area infeksi ◦ Kolaborasi dlm pemberian antibiotik ◦ Siapkan pembedahan bila diperlukan Kurang pengetahuan tentang program pengobatan ◦ Jelaskan penyakit : pengertian, penyebab, akibat, dan cara pengobatan ◦ Diskusikan bersama keluarga pentingnya pemberian dukungan kepada klien ◦ Anjurkan klien untuk mematuhi program yang sudah dibuat secara bersama-sama
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis