Anda di halaman 1dari 14

DEFINISI

Osteomielitis adalah infeksi tulang yang


biasanya disebabkan oleh bakteri, tetapi
kadang—kadang disebabkan oleh jamur. Jika
tulang terinfeksi, bagian dalam tulang yang
lunak (sumsum tulang) sering membengkak.
Karena pembengkakan jaringan ini menekan
dinding sebelah luar tulang yang kaku, maka
pembuluh darah di dalam sumsum bisa
tertekan, menyebabkan berkurangnya aliran
darah ke tulang. Tanpa pasokan darah yang
memadai, bagian dari tulang bisa mati.
Infeksi juga bisa menyebar keluar dari tulang
dan membentuk abses{pengumpuIan nanah)
•aringan lunak di sekitarnya, misalnya di
KLASIFIKASI OSTEOMYELLITIS
Menurut kejadiannya terbagi 2 yaitu
Osteomyelitis Primer
Osteomyelitis Sekunder
Sedangkan menurut perlangsungnya dibedakan atas
Steomyelitis akut
Steomyelitis kronis
Osteomyelitis menurut adalah
penyebabnya osteomyelitis biogenik yang
paling sering :
Staphylococcus (orang dewasa)
Streplococcus (anak-anak)
Pneumococcus dan
PATOFIS OLOG
Pada perjalanan alamiahnya, abses dapat keluar spontan;
namun yang lebih sering hars dilakukan insisi dan
drainase oleh ahli bedah. Abses yang terbentuk dalam
dindingnya terbentuk daerah jaringan mati, namun
seperti pada rongga abses pada umumnya,
tulang mati (sequestrum) tidak mudah mencair dan
jaringan
mengalir keluar. Rongga tidak dapat mengempis dan
menyembuh, seperti yang terjadi pada jaringan lunak.
Teradi pertumbuhan tulang baru (involukrum) dan
mengelilingi sequestrum. Jadi meskipun tampak terjadi
proses penyembuhan, namun sequestrum infeksis kronis
yang tetap rentan mengeluarkan abses kembuhan
sepanjang hidup pasien. Dinamakan osteomyelitis tipe
MANIFESTASI
KLINIK
Pada anak-anak, infeksi tulang yang didapat melalui
aliran darah, menyebabkan demam dan kadang-kadang
di kemudian hari, menyebabkan nyeri pada tulang yang
terinfeksi. Daerah diatas tulang bisa mengalami luka
dan membengkak, dan pergerakan akan menimbulkan
nyeri.
Jika suatu infeksi tulang tidak berhasil diobati, bisa
terjadi osteomielitis menahun (osteomielitis kroni.s).
Kadang-kadang infeksi ini tidak terdeteksi selama
bertahun-tahun dan tidak menimbulkan gejala selama
beberapa bulan atau beberapa tahun.
EVALUASI
DIAGNOSTIK
- Diagnosis berdasarkan gejala-gejala dan hasil
pemeriksaan fisik. Pada skening tulang dengan
teknetium, area yang terinfeksi menunjukkan
kelainan, kecuali pada anak-anak. Tetapi hal ini
tidak akan muncul pada foto rontgen sampai
lebih dari 3 minggu setelah gejala pertama
timbul.
- CT scan dan MRI juga bisa menunjukkan
daerah yang terinfeksi.
. .- "
„ '
’ i .
». . g , .í ›
PENCEGAHA
N• Penanganan infeksi local dapat menurunkan angka
penyebaran hematogen. Penanganan infeksi jaringan
lunak pada mengontrol erosi tulang. Pemilihan pasien
dengan teliti dan perhatian terhadap lingkungan
operasi dan teknik pembedahan dapat menurunkan
insiden osteomyelitis pascaoperasi.
' Antibiotika profilaksis, diberikan untuk mencapai
kadar jaringan yang memadai saat pembedahan dan
selama 24 jam sampai 48 jam setelah operasi akan
sangat membantu. Teknik perawatan luka pascaoperasi
aseptic akan menurunkan insiden infeksi
’cial dan potensial terjadinya osteomyelitis.
PENATALAKSANAAN
Daerah yang terkena harus dimobilisasi untuk
mengurangi ketidaknyamanan dan mencegah
terjadinya fraktur. Dapat dilakukan rendaman salin
hangat selama 20 menit beberapa kali per hari untuk
meningkatkan aliran darah.
Sasaran awal terapi adalah mengontrol dan
menghentikan proses infeksi, kultur darah dan kultur
abses dilakukan untuk mengidentiNasi organisme dan
memilih antibiotika yang terbaik. Kadang, infeksi
disebabkan oleh dari satu patogen.
KONSEP KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Identifikasi awitan gejala akut : nyeri lokal,
pembengkakan, eritema, demam atau keluarnya pus
dari sinus disertai nyeri sedang dan demam sedang .
Kaji adanya faktor risiko : lansia, DM, terapi
kortikosteroid jangka panjang, cedera infeksi dan
riwayat bedah ortopedi sebelumnya.
Dapatkan data penunjang G hasil pemeriksaan lab
&
radiologi JJ

’, x- apgwraooeof
:
• Nyeri inflamasi dan
pembengkakan
• Kerusakan mobilitas
fisik nyeriAetidaknyamanan fungsi
• Resiko terhadap
proteksi kulit hilang penyebaran infeksi
INTERVENS
I Observasi dan
DX 1
catat lokasi, beratnya (skala 0-10) dan
karakter nyeri (menetap, hilang timbul).
íU Membantu membedakan penyebab nyeri dan memberikan
informasi tentang kemajuan/perbaikan penyakit, terjadinya
komplikasi, dan keefektifan intervensi.
2. catat terhadap respon obat, dan laporkan pada dokter bila
nyeri hilang.
Rt Nyeri berat yang tidak hilang dengan tindakan rutin dapat
menunjukkan terjadinya komplikasilebutuhan terhadap
intervensi lebih lanjut.
3. pantau tanda vital, catat peninggian suhu.
íU peninggian frekuensi jantung dapat menunju%an
peningkatan nyeri1etida%yamanan atau terjadi respons
trhadap demam dan proses inflamasi.

Anda mungkin juga menyukai