OSTEOMIELITIS
A. Definisi
1. Infeksi telinga dan sinus serta gigi yang berdarah merupakan akibat
dari osteomyelitis pada rahang bawah dan tulang tengkorak
2. Septic arthritis atau menyebarnya infeksi dari dalam tulang ke sendi
terdekat
3. Osteonekrosis atau kematian tulang akibat terhalangnya sirkulasi
darah dalam tulang
4. Pertumbuhan tulang secara abnormal pada anak anak
5. Kanker kulit, kondisi ini dapat terjadi saat luka terbuka
mengeluarkan nanah sehingga kulit sekitarnya beresiko tinggi
mengalami kanker jenis sel skuamosa
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
OSTEOMIELITIS
I. Pengkajian
1. Identitas Pasien : nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama, dan lain-
lain.
a. Keluhan Utama
Pada umumnya keluhan utama pada kasus ini adalah rasa nyeri. Nyeri
tersebut bisa akut atau kronik tergantung dan lamanya serangan. Untuk
memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan :
1) Provoking Incident: apakah ada peristiwa yang menjadi yang menjadi
faktor presipitasi nyeri.
2) Quality of Pain: seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan
klien. Apakah seperti terbakar, berdenyut, atau menusuk.
3) Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit
menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.
4) Severity (Scale) of Pain: seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan klien,
bisa berdasarkan skala nyeri atauklien menerangkan seberapa jauh rasa
sakit mempengaruhi kemampuan fungsinya.
5) Time: berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakahbertambah buruk
pada malam hari atau siang hari.
2. Riwayat Kesehatan
1) Keadaan Umum
Tingkat kesadaran (apatis, sopor, koma, gelisah, kompos mentis yang
bergantung pada keadaan klien). Kesakitan atau keadaan penyakit (akut,
kronis, ringan, sedang, dan pada kasus osteomielitis biasanya akut)Tanda-tanda
vital tidak normal
2) Sistem Pernafasan
Pada inspeksi, didapatkan bahwa klien osteomielitis tidak mengalami
kelainan pernafasan. Pada palpasi toraks, ditemukan taktil fremitus seimbang
kanan dan kiri. Pada auskultasi, tidak didapatkan suara nafas tambahan.
3) Sistem Kardiovaskuler
Pada inspeksi, tidak tampak iktus jantung. Palpasi menunjukkan nadi
meningkat, iktus tidak teraba. Pada auskultasi, didapatkan suara S1 dan S2
tunggal, tidak ada murmur.
4) Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran biasanya kompos metis. Neuropati perifer juga
menempatkan orang yang mengalami diabetes beresiko amputasi.
5) Sistem perkemihan
Pengkajian keadaan urine meliputi warna, jumlah, karakteristik, dan berat
jenis. Biasanya klien osteomielitis tidak mengalami kelainan pada sitem ini.
Lanjutan...
6) Pola nutrisi dan metabolisme
Evaluasi terhadap pola nutrisi klien dapat menentukan penyebab masalah
muskuloskeletal dan mengantisipasi komplikasi dari nutrisi yang tidak
adekuat. Masalah nyeri pada osteomielitis menyebabkan klien kadang mual
atau muntah sehingga pemenuhan nutrisi berkurang.
7) Sistem Muskuloskeletal
Penurunan kekuatan otot dengan adanya imobilisasi dan gangguan sistem
vaskuler memungkinkan suplai O2 dan nutrisi sangat berkurang pada
jaringan, demikian pula dengan pembuangan sisa metabolisme akan
terganggu sehingga menjadikan kelelahan otot.
Atrofi otot
Karena adanya penurunan stabilitas dari anggota gerak dan adanya penurunan
fungsi persarafan. Hal ini menyebabkan terjadinya atrofi dan paralisis otot
Kontraktur sendi
Kombinasi dari adanya atrifi dan penurunan kekuatan otot serta adanya
keterbatasan gerak
Osteoporosis
Terjadi penurunan metabolisme kalsium. Hal ini menurunkan persenyawaan
organik dan anorganik sehingga masa tulang menipis dan tulang menjadi
keropos. (Nurarif, 2015, hal. 32)
II. Analisa Data
No. Pengelompokan Data Etiologi Masalah
Nyaman : Nyeri
No. Pengelompokan Data Etiologi Masalah
Imobilisasi
Gangguan
Mobilitas Fisik
No. Pengelompokan Data Etiologi Masalah
terasa gatal.
Kerusakan integritas kulit
Terdapat lesi.
2. 08-08-2019 1
6. 8-8-2019 3
8. 8-8-2019 4