PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang penulisan makalah ini adalah supaya nmahasiswa lebih tahu tentang
penyakit pruritus bagaimana gejala, tanda-tandanya dan juga bagaimana cara penanganannya,
karena pruritus termasuk salah satu penyakit yang umum di masyarakat.
B. Rumusan Masalah
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
C. Tujuan Penulisan
1.
Tujuan umum
Tujuan khusus
a. Agar mahasiswa/i mampu memahami Definisi dari pruritus
b. Agar mahasiswa/i mampu melakukan pengkajian pada klien dengan pruritus.
c. Agar mahasiswa/i mampu menentukan diagnosa keperawatan pada klien dengan
pruritus.
d. Agar mahasiswa/i mampu merencanakan tindakan keperawatan pada klien dengan
pruritus.
e. Agar mahasiswa/i mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan
pruritus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Pruritus (gatal gatal) merupakan salah satu dari sejumlah keluhan yang paling sering
dijumpai pada gangguan dermatologik yang menimbulkan gangguan rasa nyaman dan
perubahan integritas kulit jika pasien meresponnya dengan garukan. Reseptor rasa gatal tidak
bermielin, mempunyai ujung saraf mirip sikat (penicillate) yang hanya ditemukan dalam
kulit, membran mukosa dan kornea (Brunner & Suddarth, 2001 : 1854).
Pruritus adalah iritasi kulit yang hebat merupakan ciri khas pada beberapa tipe ikterus,
kelainan alergi dan keganasan (Hinchliff, 1998).
Pruritus ialah sensasi kulit yang iritatif dan menimbulkan rangsangan untuk menggaruk
(Djuandha, Adhi, 1993 : 268).
B. ANATOMI FISIOLOGI
Kulit merupakan pembungkus yang elastik yang melindungi tubuh dari pengaruh
lingkungan. Kulit juga merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas ukurannya, yaitu 15 %
dari berat tubuh dan luasnya 1,50 1,75 m2. Rata-ratatebal kulit 1-2 mm. Paling tebal (6
mm) terdapat di telapak tangan dan kaki danpaling tipis (0,5 mm) terdapat di penis. Kulit
terbagi atas 3 lapisan pokok atau epidermis, dermis / korium dan jaringan subkutan / subkutis.
Epidermis terbagi atas lima lapisan :
1. Lapisan basal / stratum germinativum
2. Lapisan malpighi / stratum spinosom
3. Lapisan lusidium / sel-sel jernih pada telapak tangan dan kaki
4. Lapisan granular / stratum granulosum
dendritik
yang
membentuk
melanin.
Melanosit berisi dari bagian neuralembrio. Melanin berfungsi melindungi kulit terhadap
sinar matahari. Semua rasmemiliki jumlah melanosit yang sama. Perbedaan warna kulit
bergantung padakegiatan melanosit.
Lapisan malpighi merupakan lapisan epidermis yang paling tebal dan kuat. Terdiri dari
sel-sel poligonal yang di lapisan atas menjadi lebih gepeng. Sel-sel
protoplasma
yang
menonjol
yang
terlihat
seperti
mempunyai
dari 1-4 baris sel-sel berbentuk intan, berisi butir-butir (granul) keratohialin yang basofilik.
Lapisan lusidium terdiri dari satu lapis sel-sel tanpa inti. Lapisan tanduk /stratum
korneum terdiri dari 20-25 lapis sel-sel tanduk tanpa inti, gepeng, tipis dan mati. Pada
permukaan lapisan ini sel-sel mati terus menerus mengelupas tanpa terlihat.
Anatomi Patologi Histologi selaput lendir adalah sama dengan kulit tetapi tidak
mengandunglapisan granular dan lapisan tanduk kecuali di dorsam lidah dan palatum.
Epidermis mengandung :
1. Kelenjar ekrin
2. Kelenjar apokrin
3. Kelenjar sebaseus
4. Rambut
5. Kuku
Kelenjar keringat terbagi atas ekrin dan apokrin. Fungsinya mengatur suhu dengan cara
melepaskan panas dengan penguapan. Grandula ekrin terdapat disemua daerah kulit, tetapi
tidak terdapat di selaput lendir. Seluruhnya berjumlah2-5 juta. Yang terbanyak di telapak
tangan. Sekretnya cairan jernih, kira-kira99 % mengandung klorida, asam laktat, nitrogen, zat
lain. Grandula apokrinadalah kelenjar keringat besar yang bermuara di folikel rambut
terdapat di ketiak,daerah anogenital, putting susu dan greola.
Kelenjar sebaseus terdapat di seluruh tubuh, kecuali di telapak tangan,telapak kaki dan
punggung kaki, terdapat banyak di kulit kepala, muka, keningdan dagu. Sekretnya berupa
sabum dan mengandung lemak, kolesterol dan zat lain.
terminal
dan
melindungi mata dari pengaruh buruk, misalnya alis mata melindungimata agar
b.
c.
d.
Rambut terdiri dari akar yang terdiri dari sel-sel tanpa keratin, dan batang yang terdiri
dari sel-sel keratin. Akar dan bagian bawah kandungrambut mengandung sel-sel matrik
rambut. Bagian dermis yang masuk kedalam kandung rambut disebut papil. Banyak saraf
dan pembuluh darah masuk ke dalam pupil. Melanosit yang terdapat di bagian atas
kandung rambut menghasilkan pigmen yang memberi warna pada rambut.
2. Kuku
Kuku merupakan lempeng yang terbuat dari sel tanduk yang menutupipermukaan dorsal
ujung jari tangan dan kaki lempeng kuku terdiri dari 3 bagian yaitu pinggir bebas, badan dan
akar yang melekat pada kulit dandikelilingi oleh lipatan kulit lateral dan froksimal.
Fungsi kuku untukmengutip benda-benda kecil.
3. Dermis
Dermis dan korium merupakan lapisan di bawah epidermis dan di atas jaringan subkutan.
Dermis terdiri dari jaringan subkutan. Dermis terdiri dari jaringan ikat yang di lapisan atas
terjalin rapat (parspapilaris, sedangkan dibagian
reticularis)
grandula
lapisan
keringat,
pars
reticularis mengandung
bawah
terjalin
pembuluh
longgar
darah,
saraf,
(pars
rambut,
yang terbanyak adalah liposit yang menghasilkan banyak lemak, jaringan subkutan
mengandung saraf, PD dan limfe, kandung rambutdan lapisan atas jaringan sub kutan
terdapat kelenjar keringat. Fungsi jaringan subkutan adalah penyekat panas, bantalan
terhadap trauma dan penumpukan energi.
C. ETIOLOGI
Pruritus dapat disebabkan oleh berbagai macam gangguan. Antara lain yaitu :
1.
Pruritus lokal
Pruritus lokal adalah pruritus yang terbatas pada area tertentu di tubuh. Beberapa Penyebab
Pruritus Lokal:
a)
b)
c)
d)
e)
Gangguan sistemik/penyakit
a)
b)
c)
Myxoedema.
d) Anemia, Polycythaemia, Leukimia limfatik, dan Hodgkin's disease.
3.
4.
Pajanan kulit terhadap beberapa factor, baik berasal dari luar maupun dalam dapat
menyebabkan pruritus. Faktor yang dimaksud adalah allergen atau bentuk iritan lainnya,
urtikaria fisikal, awuagenic pruritus, serangga, dan obat-obatan tertentu (topical maupun
sistemik; contoh: opioid, aspirin).
5.
Hormonal
Sejumlah 2% dari wanita hamil menderita pruritus tanpa adanya gangguan dermatologic.
Pruritus gravidarum diinduksi oleh estrogen dan terkadang terdapat hubungan dengan
kolestasis. Pruritus terutama terjadi pada trimester ketiga kehamilan, dimulai pada abdomen
atau badan, kemudian menjadi generalisata. Ada kalanya pruritus disertai dengan anoreksi,
nausea, dan muntah. Pruritus akan menghilang setelah penderita melahirkan. Ikterus
kolestasis timbul setelah penderita mengalami pruritus 2-4 minggu. Ikterus dan pruritus
disebabkan oleh karena terdapat garam empedu di dalam kulit. Selain itu, pruritus juga
menjadi gejala umum terjadi menopause. Setidaknya 50% orang berumur 70 tahun atau lebih
mengalami pruritus. Kelainan kulit yang menyebabkan pruritus, seperti scabies, pemphigoid
nodularis, atau eczema grade rendah perlu dipertimbangkan selain gangguan sistemik seperti
kolestasis ataupun gagal ginjal. Pada sebagian besar kasus pruritus spontan, penyebab
pruritus pada lansia adalah kekeringan kulit akibat penuaan kulit. Pruritus pada lansia
berespon baik terhadap pengobatan emollient.
Atau bisa diklasifikasikan penyebab dari pruritus terdiri dari :
1.
Faktor endogen ( penyakit yang diderita, hormonal atau daya tahan tubuh)
2.
Faktor eksogen ( Pakaian, logam, serangga, tungau atau faktor lingkungan yang
E. KLASIFIKASI
KLASIFIKASI PRURITUS:
a.
Pruritoceptive itch : Akibat gangguan yang berasal dari kulit. Misalnya, inflamasi,
b.
c.
d.
F.
PATOFISIOLOGI
Penyebab umum dari gatal adalah kulit kering, yang mengiritasi kulit : plastik kaca
fiber, wol, produk tanaman, serangga, reaksi obat ireaksi psikogenis, penyakit
kulit
Losion calamine. Losion ini tidak dapat digunakan pada kulit yang kering dan
b.
c.
d.
Antihistamin topical sebaiknya tidak digunakan karena dapat mensensitisasi kulit dan
menimbulkan alergi dermatitis kontak.
Pengobatan dengan medikasi oral mungkin diperlukan, jika rasa gatal cukup parah dan
menyebabkan tidur terganggu:
a. Aspirin: efektif pada pruritus yang disebabkan oleh mediator kinin atau
prostaglandin, tapi dapat memperburuk rasa gatal pada beberapa pasien.
b. Doxepin atau amitriptyline: antidepresan trisiklik dengan antipruritus yang efektif.
Antidepresan tetrasiklik dapat membantu rasa gatal yang lebih parah.
c. Antihistamin: antihistamin yang tidak mengandung penenang
memiliki
tersebut.
Thalidomide terbukti ampuh mengatasi prurigo nodular dan beberapa jenis
pruritus kronik.
B. KEPERAWATAN
Upaya lain yang berguna untuk menghindari pruritus, diantaranya mencegah faktor
pengendap, seperti pakaian yang kasar, terlalu panas, dan yang menyebabkan vasodilatasi
jika dapat menimbulkan rasa gatal (mis. Kafein, alcohol, makanan pedas). Jika kebutuhan
untuk menggaruk tidak tertahankan, maka gosok atau garuk area yang bersangkutan dengan
telapak tangan.
Untuk gatal ringan dengan penyebab yang tidak membahayakan seperti kulit kering,
dapat dilakukan penanganan sendiri berupa:
a.
Mengoleskan pelembab kulit berulang kali sepanjang hari dan segera setelah
b.
c.
d.
e.
mandi.
Mandi rendam dengan air hangat suam-suam kuku
Tidak mandi terlalu sering dengan air berkadar kaporit tinggi..
Kamar tidur harus bersih, sejuk dan lembab
Mengenakan pakaian yang tidak mengiritasi kulit seperti katun dan sutra,
f.
menghindari bahan wol serta bahan sintesis yang tidak menyerap keringat.
Menghindari konsumsi kafein, alkohol, rempah-rempah, air panas dan keringat
g.
h.
i.
berlebihan.
Menghindari hal-hal yang telah diketahui merupakan penyebab gatal.
Menjaga higiene pribadi dan lingkungan.
Mencegah komplikasi akibat garukan dengan jalan memotong kuku
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Biodata
Cantumkan biodata klien secara lengkap yang mencakup nama, umur, jenis kelamin, suku
bangsa, agama, pekerjaan, dsb.
2.
Keluhan utama
Biasanya klien datang ketempat pelayanan kesehatan dengan keluhan gatal pada kulitnya,
intensitas gatal lebih sering terasa pada malam hari.
3. Riwayat penyakit sekarang
Faktor pencetus timbulnya pruritus dapat disebabkan oleh adanya kelainan sistemik internal
seperti diabetes melitus, kelainan darah atau kanker, penggunaan preperat oral seperti aspirin,
terapi antibiotik, hormon.Adanya alergi, pergantian kosmetik dapat menjadi faktor pencetus
adanya pruritus. Tandatanda infeksi dan bukti lingkungan seperti udara yang panas, kering,
atau seprei/selimut yang menyebab kaniritasi, harus dikenal. Pruritus dapat terjad ipada orang
yang berusia lanjut sebagaia kibat dari kulit yang kering.
4.
Pruritus merupakan penyakit yang hilang/timbul, sehingga pad ariwayat penyakit dahulu
sebagian besar klien pernah menderita penyakit yang sama dengan kondisi yang dirasa
sekarang.
5. Riwayat penyakit keluarga
Diduga faktor genetik tidak mempengaruhi timbulnya pruritus. Kecuali dalam keluarga ada
kelainan sistemik internal yang bersifat herediter mungkin juga mengalami pruritus.
6.
Riwayat psikososial
Rasa gatal dapat pula disebabkan oleh faktor psikologiseperti stress yang berlebihan dalam
keluarga atau lingkungan kerja. Pruritus menimbulkagangguan rasa nyaman dan perubahan
integritas kulit. Rasa gatal yang hebat akan menganggu penampilan pasien
B. Pengkajian fisik
A.Keadaan Umum
a. Tingkat Kesadaran
b. TTV
B.Head To Toe
a. Kepala
Bentuk
Kulit kepala
b. Rambut
Warna rambut hitam, tidak ada bau pada rambut, keadaan rambut tertata rapi.
c. Mata (Penglihatan)
Posisi simetris, pupil isokor, tidak terdapat massa dan nyeri tekan, tidak ada
penurunan penglihatan.
d. Hidung (Penciuman)
Posisi sektum naso tepat ditengah, tidak terdapat secret, tidak terdapat lesi, dan
tidak terdapat hiposmia. Anosmia, parosmia, kakosmia.
e. Telinga (Pendengaran)
Inspeksi
Daun telinga : tidak terdapat lesi, kista epidemoid, dan keloid.
Lubang telinga : tidak terdapat obstruksi akibat adanya benda asing.
Palpasi
Tidak terdapat edema, tidak terdapat nyeri tekan pada otitis media dan
mastoidius.
Pemeriksaan pendengaran
Test audiometric : 26 db (tuli ringgan)
Test weber : telinga yang tidak terdapat sumbatan mendengar lebih
keras.
Test rinne : test (-) pada telinga yang terdapat sumbatan
f.
g. Leher
Posisi trakea simetris, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri tekan.
h. Thorak
Bentuk : simetris
Pernafasan : regular
i. Abdomen
Inspeksi
Bentuk : normal simetris
Benjolan : tidak terdapat benjolan
Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan
Tidak terdapat massa / benjolan
Tidak terdapat tanda tanda asites
Tidak terdapat pembesaran hepar
Perkusi
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan
Gatal b/d erupsi dermal
Intervensi Keperawatan
Intervensi
Observasi
Rasional
Untuk
keperawatan selam
intensitas gatal
mengetahui
a 1 x 6 jam maka
dan perluasan
rasa
gatal
kulit.
yang diderita
Jaga
pasien
Untuk
berkurang
atau hilang.
Dengan
kriteria
kebersihan
kulit.
Gunakan air
hangat untuk
mandi.
gatal
membantu
pasien
menjaga
kebersihan
Anjurkan
untuk tidak
memperinga
menggaruk
n rasa gatal
yang diderita
terpaksa ingin
menggaruk,
menggunakan
terjadi
saat
kerusakan
menggaruk.
Kerusakan
integritas Setelah
erosi.
jam
integritas
maka
kulit
pemberian
tindakan
antihistamin.
pemberian
Dengan
mengeringkan
dan
tubuh.
perdangan teratasi.
Anjurkan
untuk tidak
menggaruk
saat gatal jika
terpaksa ingin
menggaruk,
menggunakan
telapak tangan
obat
Untuk
melembabka
n kulit yang
terjadi
Gunakan
lembut saat
criteria
lesi
Beri
handuk yang
kembali normal.
hasil
melakukan
pelembab.
keperawatan selama
1x24
parah
Untuk
dalam
dilakukan
yang tambah
Kolaborasi
dengan dokter
pasien
Agar
kulit
pasien tidak
telapak tangan
kulitnya
Untuk
kerusakan
Agar tidak
terjadi
kerusakan
yang
semakin
parah
saat
menggaruk.
3
HDR
dilakukan
b/d tindakan
kecacatan kulit.
Jalin
keperawatan selama
hubungan
1x24
saling
jam
maka
gangguan
konsep
diri/body
image
tidak terjadi.
Dengan
percaya.
pasien untuk
mengungkapk
menerima
an perasaan.
terjadinya
perubahan fisik dan
keterbatasan karena
Hindari
pemajanan
kondisinya.
lama dibawah
sinar
matahari.
Anjurkan
memakai baju
lengan
panjang dan
celana/rok
panjang untuk
perlindungan.
E. Evaluasi Keperawatan
1. Tanyakan pada klien apakah status kesehatannya sudah membaik
2. Lihat hasil perkembangan kesehatan terakhir
3. Dokumentasikan hasil evaluasi tersebut
Agar pasien
mengungkap
kan
perasaanya.
Memberikan
informasi
Beri
kesempatan
criteria
tentang
penyakit
yang
dideritanya,
dan
juga
memberikan
motivasi
agar
pasien
dapat
menerima
kondisi yang
dialaminya.
Apabila perlu lakukan pendidikan kesehatan pada pasien, agar pasien lebih memahami
penyakitnya. Pendidikan kesehatan meliputi :
defekasi.
Hindari mandi rendam dalam air yang terlalu panas dan tidak memakai larutan
busa sabun, natrium biakrbonat,sabun deterjen, karena akan memperburuk
kekeringan kulit.
Hindari pakaian dalam dari bahan sintetik, supaya kulit tetap kering.
Hindari anestesi lokal karena efek elergen.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Pruritus adalah sensasi kulit yang iritatif dan ditandai oleh rasa gatal, serta
menimbulkan rangsangan untuk menggaruk. Pruritus dapat disebabkan oleh berbagai macam
gangguan. Secara umum, penyebab pruritus dapat diklasifikasikan menjadi lima
golongan:Pruritus local, Gangguan sistemik, Gangguan pada kulit, Pajanan terhadap factor
tertentu, Hormonal.
Penatalaksanaan pruritus sangat bergantung pada penyebab rasa gatal itu sendiri.
Sementara pemeriksaan untuk mencari penyebab pruritus dilakukan, terdapat beberapa cara
untuk mengatasi rasa gatal sehingga menimbulkan perasaan lega pada penderita, yaitu:
Pengobatan topical dan Pengobatan dengan medikasi oral
B. Saran
Setelah mempelajari tentang asuhan keperawatan pada klien dengan pruritus
diharapkan mahasiswa/i dapat mengerti dan memahami dalam melakukan tindakan asuhan
keperawatan tersebut. Saran dari penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah
ini kurang dari sempurna untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritiknya yang bersifat
membangun dalam penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA