Disusun Oleh :
Kelompok 3
Tinjauan Teoritis
A. Pengertian Debridemen
Debridemen merupakan suatu tindakan eksisi pada luka bakar yang
bertujuan untuk membuang jaringan nekrosis maupun debris yang
menghalangi proses penyembuhan luka dan potensial terjadi/ berkembangnya
infeksi sehingga merupakan tindakan pemutus rantai respon inflamasi sistemik
dan maupun sepsis. Tindakan ini dilakukan seawal mungkin, dan dapat
dilakukan tindakan ulangan sesuai kebutuhan.
luka bakar bisa merusak kulit yang berfungsi melindungi kita dari
kotoran dan infeksi. Jika banyak permukaan tubuh terbakar, hal ini
bisa mengancam jiwa karena terjadi kerusakan pembuluh darah
ketidak-seimbangan elektrolit dan suhu tubuh, gangguan pernafasan
serta fungsi saraf. (Adibah dan Winasis, 2014),
Anatomi dan Fisiologi
Anatomi : Kulit normal lapisan Epidermis, Dermis, dan Hypodermis
Menurut (Moenadjat, 2005) Luka bakar banyak disebabkan karena suatu hal, diantaranya
adalah
Menurut (Nisanci et al., 2010 dan Tan et al., 2013), luka bakar
dikelompokkan menjadi tiga zona berdasarkan derajat kerusakan
jaringan dan perubahan pada aliran darah.
1. Fase akut disebut sebagai fase awal atau fase syok. Dalam fase
awal penderita akan mengalami ancaman gangguan airway (jalan
nafas), brething (mekanisme bernafas), dan circulation (sirkulasi).
Menurut (Brunicardi et al, 2005 & Moenadjat, 2001) Luka bakar dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
1. Luka bakar derajat I
Kerusakan terbatas pada lapisan epidermis superfisial, kulit kering hiperemik, berupa eritema, tidak dijumpai pula
nyeri karena ujung-ujung syaraf sensorik teriritasi, penyembuhannya terjadi secara spontan dalam waktu 5 -10 hari.
2. Luka bakar derajat II
Kerusakan terjadi pada seluruh lapisan epidermis dan sebagai lapisan dermis berupa reaksi inflamasi disertai proses
eksudasi. Dijumpai pula, pembentukan scar, dan nyeri karena ujung –ujung syaraf sensorik teriritasi. Dasarluka
berwarna merah atau pucat. Sering terletak lebih tinggi diatas kulit normal.
3. Derajat II Dangkal (Superficial)
Kerusakan mengenai bagian superficial dari dermis.
Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea masih utuh.
Bula mungkin tidak terbentuk beberapa jam setelah cedera, dan luka bakar pada mulanya tampak seperti luka bakar
derajat I dan mungkin terdiagnosa sebagai derajat II superficial setelah 12-24 jam
Ketika bula dihilangkan, luka tampak berwarna merah muda dan basah.
Jarang menyebabkan hypertrophic scar.
Jika infeksi dicegah maka penyembuhan akan terjadi secara spontan kurang dari 3 minggu
4. Derajat II dalam (Deep)
Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis
Organ-organ kulit seperti folikel-folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea sebagian besar masih utuh.
Penyembuhan lebih lama tergantung biji epitel yang tersisa.
Juga dijumpai bula.
Jika infeksi dicegah, luka bakar akan sembuh dalam 3 -9 minggu.
lanjutan
Kerusakan meliputi seluruh tebal dermis dermis dan lapisan lebih dalam, tidak dijumpai
bula, apendises kulit rusak, kulit yang terbakar berwarna putih dan pucat. Karena kering,
letak nya lebih rendah dibandingkan kulit sekitar
6. Luka bakar derajat IV
Luka full thickness yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya
kerusakan yang luas.
Manifestasi Klinis
Menurut (Corwin & Elizabeth, J, 2009) manifestasi klinis pada klien dengan luka bakar.
Luka bakar derajat pertama superfisial ditandai oleh kemerahan dan nyeri. Dapat timbul
lepuh setelah 24 jam dan kemudian kulit mungkin terkelupas.
Luka bakar derajat kedua ketebalan parsial superfisial ditandai oleh terjadinya lepuh (
dalam beberapa menit ) dan nyeri hebat.
Luka bakar derajat kedua ketebalan parsial dalam ditandai oleh lepuh, atau jaringan
kering yang sangat tipis yang menutupi luka yang kemudian terkelupas. Luka mungkin
tidak nyeri.
Luka bakar derajat ketiga ketebalan penuh tampak datar, tipis, dan kering. Dapat
ditemukan koagulasi pembuluh darah. Kulit mungin tampak putih, merah atau hitam
dan kasar.
Luka bakar listrik mungkin mirip dengan luka bakar panas, atau mungkin tampak
sebagai daerah keperakan yang menjadi gembung.
Penilaian luka bakars
Komplikasi luka bakar dapat berasal dari luka itu sendiri atau dari ketidakmampuan tubuh saat proses
penyembuhan luka menurut (Burninjury, 2013) :