Anda di halaman 1dari 31

 Bila tulang terinfeksi, sumsum tulang

membengkak, menekan dinding luar tulang


yang kaku, pembuluh darah tertekan,
pasokan darah berkurang, tulang mejadi
mati.
 Infeksi menyebar ke otot membentuk
abses
 Aliran darah
 Penyebaran langsung
 Infeksi jaringan lunak
 Infeksi biAsanya di ujung tulang tungkai dan
lengan pada anak dan tulang belakang pada
dewasa
 Dialisa ginjal
 Pemakai obat suntik ilegal
 Penderita TBC tulang belakang (Penyakit Pott)
 Infeksi bisa terjadipada patah tulang terbuka,
saat pembedahan, benda tercemar yang
menusuk tulang,
 Infeksi jaringan lunak bisa timbul didaerah
yg cedera, terapi sinar, ulkus, diabetes.
 Infeksi pada sinus dan rahang bisa menyebar
ke tengkorak
 Pada anak-anak, infeksi tulang yg didapat
dari aliran darah menyebabkan demam, nyeri
pada tulang yg terinfeksi, lama-lama sulit
digerakkan
 Infeksi tulang belakang timbul bertahab,
nyeri punggung dan nyeri tumpul bila
disentuh, tidak hilang dgn istrirahat,
memburuk bila bergerak, kadang tidak
demam
 Infeksi tulang yg tidak dideteksi
menyebabkan infeksi kronis menahun
kadang-kadang tidak menimbulkan gejala.
 Osteomielitis kronis menyebabkan nyeri
tulang, infeksi jaringan lunak disekitarnya,
pengeluaran pus yang hilang timbul sampai
tembus kulit bila terbentuk sinus dari tulang
menembus otot
 Pada anak-anak memakan antibiotik spesifik
untuk bakteri selama 4-6 minggu biasanya
berhasil tanpa pembedahan
 Pada dewasa minum antibiotik 6-8 minggu
kadang disertai operasi pembersihan pus
atau penstabilan tulang belakang
 Jika infeksi berasal dari jaringan lunak,
dilakukan nekrotomy diikuti cangkok tulang,
otot dan kulit lalu minum antibiotik
 Bila sendi rusak, bisa diganti dengan sendi
artifisial/protesa, bila gagal harus dilakukan
amputasi
 Infeksi yang berasal dari ulkus gangren lebih
sulit diobati karena pasokan darah yang
buruk dan bakteri penyebabnya lebih
kompleks
 Setelah pembedahan ortopedi terjadi 3 bulan
pertama (Akut Fulminan-Stadium 1)
 Antara 4-24 bulan setelah pembedahan
(Awitan Lambat-Stadium 2)
 Penyebaran hematogen lebih dari 2 tahun
setelah pembedahan (Awitan Lama-Stadium
3)
Penampilan klinins
 Pada Osteomielitis akut ; pemeriksaan sinar-

x hanya menunjukan pembengkakan jaringan


lunak. Pada sekitar 2 minggu terdapat daerah
dekalsifikasi ireguler, nefrosis tulang,
pengangkatan periosteum dan pembentukan
tulang baru. Pemindaian tulang dan MRI
dapat membantu diagnosis definitive awal.
Pemeriksaan darah memperhatikan
peningkatan leukosit dan peningkatan laju
endap darah. Kultur darah dan kultur abses
diperlukan untuk menentukan jenis
antibiotika yang sesuai.
 Pada Osteomielitis kronik, besar, kavitas
ireguler, peningkatan periosteum, sequestra
atau pembentukan tulang padat terlihat pada
sinar-x. Pemindaian tulang dapat dilakukan
untuk mengidentifikasi area terinfeksi. Laju
sedimentasi dan jumlah sel darah putih
biasanya normal. Anemia, dikaitkan dengan
infeksi kronik. Abses ini dibiakkan untuk
menentukan organisme infektif dan terapi
antibiotic yang tepat.
 Pemeriksaan darah
Sel darah putih meningkat sampai 30.000 L gr/dl
disertai peningkatan laju endapan darah.
 Pemeriksaan titer antibodi – anti staphylococcus
Pemeriksaan kultur darah untuk menentukan
bakteri (50% positif) dan diikuti dengan uji
sensitivitas.
 Pemeriksaan feses
Pemeriksaan feses untuk kultur dilakukan apabila
terdapat kecurigaan infeksi oleh bakteri
Salmonella.
 Pemeriksaan Biopsi tulang.
 Pemeriksaan ultra sound
Pemeriksaan ini dapat memperlihatkan
adanya efusi pada sendi.
 Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan photo polos dalam 10 hari
pertama tidak ditemukan kelainan radiologik,
setelah dua minggu akan terlihat berupa
refraksi tulang yang bersifat difus.
Pengkajian
 Riwayat keperawatan
 Identifikasi awitan gejala akut : nyeri akut,
pembengkakan, eritema, demam atau keluarnya pus
dari sinus disertai nyeri, pembengkakan dan demam.
 Kaji faktor resiko : Lansia, DM, terapi kortikosteroid
jangka panjang, cedera, infeksi dan riwayat bedah
ortopedi sebelumnya.
 Hal-hal yang dikaji meliputi umur, pernah tidaknya
trauma, luka terbuka, tindakan operasi khususnya
operasi tulang, dan terapi radiasi. Faktor-faktor
tersebut adalah sumber potensial terjadinya infeksi.
Pemeriksaan fisik
 Area sekitar tulang yang terinfeksi menjadi
bengkak dan terasa lembek bila dipalpasi. Bisa
juga terdapat eritema atau kemerahan dan panas.
Efek sistemik menunjukkan adanya demam
biasanya diatas 38, takhikardi, irritable, lemah
bengkak, nyeri, maupun eritema.
Riwayat psikososial
 Pasien seringkali merasa ketakutan, khawatir
infeksinya tidak dapat sembuh, takut diamputasi.
Biasanya pasien dirawat lama di rumah sakit
sehingga perawat perlu mengfkaji perubahan-
perubahan kehidupan khususnya hubungannya
dengan keluarga, pekerjaan atau sekolah.
 Hasil laboratorium menunjukan adanya
leukositosis dan laju endap darah meningkat.
scanning tulang.
 biopsi tulang
 MRI.
yang mungkin muncul pada pasien dengan
osteomielitis adalah :
 Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan

pembengkakan.
 Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan

nyeri, alat imobilisasi dan keterbatasan menahan


beban berat badan.
 Resiko terhadap perluasan infeksi berhubungan

dengan pembentukan abses tulang.


 Kurang pengetahuan tentang program

pengobatan.
 mengurnagi nyeri, perbaikan mobilitas fisik
dalam batas-batas terapeutik, kontrol dan
eradikasi infeksi dan pemahaman mengenai
program pengobatan.
 Peredaan Nyeri : Bagian yang terkena harus
diimobilisasi dengan bidai untuk mengurangi
nyeri dan spasme otot. Sendi diatas dan dibawah
bagian yang terkena harus dibuat sedemikian
sehingga masih dapat digerakkan sesuai
rentangnya.
 Lukanya sendiri kadang terasa nyeri dan harus
ditangani dengan hati-hati dan perlahan.
 Meninggikan tulang dapat mengurangi
pembengkakan dan ketidaknyamanan yang
ditimbulkannya
 Status neurovaskuler ektremitas yang terkena
harus terpantau. Teknik untuk mengurangi
persepsi nyeri dan analgesic yang diresepkan
cukup berguna.
Program pengobatan membatasi aktivitas.
Tulang menjadi lemah akibat proses infeksi
dan harus dilindungi dengan alat imobilisasi
dan penghindaran stress pada tulang. Pasien
harus memahami rasional pembatasan
aktivitas. Tetapi partisipasi aktif dalam
kehidupan sehari-hari dalam batas fisik tetap
dianjurkan untuk mempertahankan rasa sehat
secara umum.
 Perawat memantau respons pasien terhadap
terapi antibiotika dan melakukan observasi
tempat pemasangan infus adanya bukti flebitis
atau infiltrasi.
 Bila diperlukan pembedahan, harus dilakukan
upaya untuk menyakinkan adanya peredaran
darah yang memadai (penghisapan luka untuk
mencegah penumpukan cairan, peninggian
daerah untuk memperbaiki aliaran balik vena,
menghindari tekanan pada daerah yang di-
grafit), untuk mempertahankan imobilitas yang
dibutuhkan dan untuk memenuhi pembatasan
beban berat badan.
 Kesehatan umum dan nutrisi pasien harus
dipantau. Diet protein seimbang, vitamin C
dan vitamin D dipilih untuk meyakinkan
adanya keseimbangan nitrogen dan
merangsang penyembuhan.
 Penanganan osteomielitis, termasuk
perawatan luka dan terapi antibiotika
intravena, dapat dilakukan di rumah.
 Pasien harus dalam keadaan stabil secara
medis dan telah termotivasi serta keluarga
mendukung.
 Lingkungan rumah harus bersifat kondusif
terhadap promosi kesehatan dan sesuai
dengan program pengobatan terapeutik.
 Pasien dan keluarganya harus memahami
protokol antibiotika.
 Ajarkan penggantian balutan secara steril dan
teknik kompres air hangat.
 Pendidikan pasien sebelum pemulangan dari
rumah sakit dan supervise serta dukungan
yang memadai dari perawatan di rumah
sangat penting dalam keberhasilan
penatalaksanaan osteomielitis di rumah.
 Pasien tersebut harus dipantau dengan
cermat mengenai bertambahnya daerah nyeri
atau peningkatan suhu yang mendadak.
Pasien diminta untuk melakukan obsevasi
dan melaporkan bila terjadi peningkatan
suhu, keluar pus, bau, dan bertambahnya
inflamasi.
Hasil yang diharapkan :
 Mengalami Peredaan Nyeri
 Melaporkan berkurangnya nyeri
 Tidak mengalami nyeri tekan di tempat
terjadinya infeksi
 Tidak mengalami ketidaknyamanan bila
bergerak
 Peningkatan mobilitas fisik
 Berpartisipasi dalam aktivitas

perawatan diri
 Mempertahankan fungsi penuh ektremitas
yang sehat
 Memperlihatkan penggunaan alat imobilisasi
dan alat bantu dengan aman
 Tidak adanya infeksi
 Memakai antibiotika sesuai resep
 Suhu badan normal
 Tidak ada pembengkakan
 Tidak ada pus
 Angka leukosit dan laju endap darah kembali
normal
 Biakan darah negatif
 Mamatuhi rencana terapeutik
 Memakai antibiotika sesuai resep
 Melindungi tulang yang lemah
 Memperlihatkan perawatan luka yang benar
 Melaporkan bila ada masalah segera
 Makan diet seimbang dengan tinggi protein
dan vitamin C dan D
 Mematuhi perjanjian untuk tindak lanjut
 Melaporkan peningkatan kekuatan
 Tidak melaporkan penigkatan suhu badan
atau kekambuhan nyeri, pembengkakan, atau
gejala lain di tempat tersebut.
 Lihat video osteomielitis

Anda mungkin juga menyukai