Anda di halaman 1dari 19

Penyakit Osteomyelitis dan

Penatalaksaannya Pada Anak


TUTOR : DR. DIANA W, SP. FK

ERMA KAIRUNISA 102012349


DESHIELANNY NARAYANAN 102014241
ANDI SURYA DARMAWAN SIPAYUNG 102015037
VANESSA MALISE LISANDRA 102015111
DARIUS DARMAWAN 102015136
MOHAMMAD HARUN BIN WAHAB 102015202
NG CHOR YAO 102015204
NUR AINA BINTI ABDUL AZIZ 102015212
AURISTA OKTAVINA 102015231
Skenario 9

 Seorang anak laki – laki berusia 10 tahun , datang dibawa


ibunya ke UGD RS dengan keluhan rasa nyeri terus
menerus pada lutut kanannya sejak 3 hari yang lalu.
Mind Map Anamnesis
Pemeriksaan Fisik/
Penunjang
Gejala Klinis
Etiologi
Epidemiologi
RM Patofisiologi
Penatalaksanaan
Komplikasi
Prognosis
Pencegahan
Anamnesis

 Rasa nyeri terus menerus pada lutut kanan sejak 3 hari yang lalu dan bertambah
buruk dan tidak berkurang.
 Nyeri pada lutut , tidak ada deformitas dan keluhan sulit berjalan.
 Adanya Riwayat trauma pada lutut kanan seminggu yang lalu dikarenakan jatuh.
 Ada bunyi saat digerakkan.
 Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada
 Riwayat social : Tidak ada
Pemeriksaan Fisik

 TTV: Suhu 39 C dan keadaan umum tampak sakit berat.


 Kesulitan mengangkat tungkai kanan, tidak ada deformitas
dan kulit tampak normal.
Pemeriksaan Penunjang

 Laboratorium
 Tes darah lengkap: Leukosit 15.000 dL darah
 Kultur
 Radiologi
 Foto Polos X Ray: Rontgen lutut kanan tampak reaksi periosteum
berbentuk perpendicular dengan soft tissue swelling
 CT-Scan
 MRI
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

 Osteomyelitis
 Artrithis Bakterialis Genu Dextra
 Necroting Myositis
 Tenosinovitis
Epidemiologi

 Anak laki 3 : 1 anak permpuan


 Tulang panjang yang sering terkena infeksi adalah femur, tibia, humerus, radius
ulna, fibula, dan daerah yang terkena adalah daerah metafise
 Yang Beresiko tinggi mengalami osteomielitis adalah mereka yang nutrisinya
buruk, lansia, kegemukan atau penderita diabetes, pasien yang menderita
artritis reumatoid, dan pasien pembedahan ortopedi lama.
Etiologi

 Bakteri penyebab osteomyelitis terbanyak adalah Staphylococcus aureus.


 Organisme gram negatif seperti Pseudomonas aeruginosa dan Escherichia coli,
staphylococci koagualse negatif, enterococci, dan propionibakteria juga terlibat.
 Mycobacterium tuberculosis adalah penyebab osteomyelitis paling umum di
negara dengan sumber daya medis yang terbatas, mycobacterium lainnya yang
dapat menyebabkan osteomyelitis adalah M. marinum, M. chelonei, dan M.
fortuitum.
Patofisiologi

 Infeksi bisa disebabkan oleh penyebaran hematogen (melalui darah) dari


fokus infeksi di tempat lain.
 Osteomielitis akibat penyebaran hematogen biasanya terjadi ditempat di mana
terdapat trauma dimana terdapat resistensi rendah.
 Infeksi biasanya dimulai didaerah metafisis tulang panjang.
 Infeksi bakteri secara khas menyebabkan pembentukan eksudat radang, yang
berkumpul dibawah tekanan pada sumsum tulang dan korteks. Hasil akhir
trombosis septik pembuluh darah dan pasokan vaskuler terganggu menyebabkan
infark iskemik tulang dengan nyeri lokal.
Lanjutan

 Penyebaran osteomielitis dapat terjadi :


 Penyebaran ke arah korteks, membentuk abses subperiosteal dan selulitis pada
jaringan sekitarnya.
 Penyebarannya menembus periosteum membentuk abses jaringan lunak. Abses
dapat menyumbat atau menekan aliran darah ke tulang dan mengakibatkan
kematian jaringan tulang (sekuester).
 Penyebaran ke arah medula
 Penyebaran ke persendian, terutama bila lempeng pertumbuhannya intraartikuler
seperti sendi panggul anak-anak.
Gejala Klinis
 Pada osteomielitis akut  Pada osteomielitis kronis
 Demam tinggi (pada neonatus hanya  Ulkus yang tak sembuh-sembuh,
50%) disertai pus,
 Iritabilitas  Abses dengan bau yang busuk,
 Kelemahan  Kelemahan kronis
 Malaise  Malaise
 Pseudoparalisis (pada neonatus)  Nyeri dan sulit menggerakkan daerah
yang terkena
 Nyeri pada daerah yang terkena
 Demam pada beberapa kasus
 Edema lokal dan eritema pada daerah
yang terkena
 Gangguan pergerakan
Penatalaksanaan

 Medika Mentosa: Antibiotik spektrum luas yang efektif terhadap gram positif
maupun gram negatif. Contoh antibiotik : golongan penisilin, golongan
sefalosporin gen III, golongan kuinolon, aminoglikosida.
 Non medika mentosa: Daerah yang terkena harus diimobilisasi untuk mengurangi
ketidaknyamanan dan mencegah terjadinya fraktur. Dapat dilakukan rendaman
salin hangat selama 20 menit beberapa kali per hari untuk meningkatkan aliran
daerah.
 Penanganan infeksi lokal dapat menurunkan angka penyebaran hematogen.
Penanganan infeksi jaringan lunak pada mengontrol erosi tulang.
Komplikasi

 Abses Tulang
 Bakteremia
 Fraktur Patologis - Meregangnya implan prosthetik (jika terdapat implan
prosthetic)
 Sellulitis pada jaringan lunak sekitar
Pencegahan

Dihindari dengan pencegahan


dari kontaminasi bakteri pada
tulang
Dicegah dengan manajemen luka
yang baik dan pemberian
antibiotik profilaksi pada saat
terjadinya luka
Prognosis

 Prognosis osteomielitis kronik umumnya buruk walaupun dengan pembedahan,


abses dapat terjadi sampai beberapa minggu, bulan atau tahun setelahnya.
Amputasi mungkin dibutuhkan, khususnya pada pasien dengan diabetes atau
berkurangnya sirkulasi darah.
Kesimpulan

Ostemomielitis adalah suatu proses inflamasi akut maupun kronik pada tulang dan
struktur disekitarnya yang disebabkan oleh organisme pyogenik. Penyebab paling
sering adalah Staphylococcus aureus . Osteomyelitis pada anak bersifat akut
biasanya dapat terjadi dengan adanya riwayat trauma , dimana menyebabkan bakteri
pathogen menyebar secara hematogen di dalam darah dan dapat menyebabkan
adanya tanda – tanda inflamasi . penanganan yang tepat dan cepat dapat mencegah
terjadinya osmyomielitis yang kronis.

Anda mungkin juga menyukai