Anda di halaman 1dari 28

DKP3

Muhammaa Alif Sayyidinoor


.Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan tentang
Tenosynovitis
a. Definisi
b. Klasifikasi
b. Gejala klinis
c. Etiologi
d. Epidemiologi :
e. Faktor risiko
f. Prognosis
g. Patofisiologi
h. Komplikasi
i. Tata Laksana
j. Pencegahan
k. Edukasi
2. Mahasiswa dapat menjelaskan secara singkat mengenai
diagnosis banding
3. Mahasiswa dapat menginterpretasikan data tambahan
Definisi
Osteomielitis adalah infeksi pada tulang yang disebabkan oleh
bakteri atau jamur. Osteomielitis menyebabkan inflamasi pada
tulang yang menyakitkan dan juga menyerang jaringan lunak di
dalam tulang. Tanpa pengobatan, pembengkakan akibat infeksi
tulang ini dapat memutus suplai darah ke tulang, sehingga
menyebabkan kematian tulang.

Sumber :
Merck Manual. 2021. Osteomyelitis.
ANAMNESIS
Nama : An. x
Usia : 10 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Keluhan utama : nyeri lutut kanan
Onset : 3 hari yang lalu
Keluhan penyerta : sulit berjalan serta sakit
tenggorokan sejak 5 hari yang lalu
RPK : Tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : sakit sedang
Tekanan darah : 120/80 mm/hg (Normal)
Suhu : 39 ̊c (Febris)
RR : 20 x/menit (Normal)
Ekstremitas inferior : kesulitan mengangkat tungkai
kanan / mobilitas terbatas serta saat tidak melakukan
gerakan, tidak ada deformitas, nyeri tekan pada betis,
teraba hangat, bengkak
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LED meningkat
•Peningkatan nilai LED menunjukkan suatu proses inflamasi dalam tubuh seseorang, baik inflamasi akut
maupun kronis, atau adanya kerusakan jaringan. (Susiyanti, dkk. 2021)
CRP meningkat
•Kadar CRP meningkat setelah adanya trauma, infeksi bakteri, dan inflamasi. CRP juga dijadikan sebagai
penanda prognostik untuk inflamasi. (Sipahutar. 2020)

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
pemeriksaan radiologi /foto polos lutut AP/lateral ,ditemukan gambaran periosteal menebal
Etiologi
Klasifikasi
Epidemiologi
Prevalensi osteomielitis setelah adanya trauma pada kaki bisa meningkat yaitu 16%
terdapat dalam 30-40% pasien diabetes, dan jika dibandingkan antara laki-laki dan
perempuan kira-kira 2:1.

Di Indonesia osteomielitis masih merupakan masalah karena tingkat higienis yang


masih rendah dan pengertian mengenai pengobatan yang belum baik, diagnosis yang
terlambat sehingga biasanya berakhir dengan osteomielitis kronis, angka kejadian
tuberkulosis masih tinggi, pengobatan osteomielitis memerlukan waktu lama dan biaya
tinggi, serta banyak pasien dengan fraktur terbuka yang datang terlambat dan sudah
terjadi osteomielitis.

Insidensi osteomielitis setelah fraktur terbuka dilaporkan sekitar 2% sampai 16%,


tergantung pada derajat trauma dan terapi yang didapat. Pengobatan yang cepat dan
tepat dapat mengurangi resiko infeksi, menurunkan kemungkinan berkembangnya
osteomielitis, terutama pada pasien-pasien dengan faktor resiko seperti diabetes,
gangguan imunitas dan yang baru mengalami trauma.
Faktor Risiko
Patofisiologi
Komplikasi
Komplikasi osteomielitis dapat terjadi akibat perkembangan infeksi yang tidak terkendali dan
pemberian antibiotic yang tidak dapat mengeradikasi bakteri penyebab. Komplikasi
osteomielitis dapat mencakup infeksi yang semakin memberat pada daerah tulang yang terkena
infeksi atau meluasnya infeksi dari focus infeksi ke jaringan sekitar bahkan ke aliran darah
sistemik.
Secara umum komplikasi osteomielitis adalah sebagai berikut :
1.Abses Tulang
2.Bakteremia
3.Fraktur Patologis
4.Meregangnya implan prosthetic ( jika terdapat implan prosthetic)
5.Selulitis pada jaringan lunak sekitar
6.Abses otak pada osteomyelitis daerah cranium

Sumber : Samiaji E, 2003, Osteomyelitis, Bagian Ilmu Bedah BRSD Wonosobo, Fakultas Kedokteran
UMY.
Diagnosis
Tatalaksana
Prognosis
Dengan pengobatan dini yang agresif, prognosis osteomielitis akut adalah
baik. Namun, ada kemungkinan bahwa infeksi dapat kambuh bertahun-
tahun setelah pengobatan berhasil jika terdapat trauma baru pada area
yang sama atau jika kekebalan tubuh melemah.

Sumber : Momodu II, Savaliya V. Osteomyelitis. [Updated 2023 May 31]. In:
StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL)
Edukasi

1.Pertahankan kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan


2.Jika memiliki luka atau operasi, pastikan untuk menjaga luka tetap bersih
dan kering.
3.Jika memiliki kondisi medis yang meningkatkan risiko osteomyelitis,
seperti diabetes, penting untuk menjaga kondisi tersebut dengan baik.
4.Hindari aktivitas yang berisiko melukai tulang atau memperburuk kondisi
5.Pertahankan gaya hidup sehat dengan makan seimbang, berolahraga
secara teratur, dan tidur yang cukup untuk mendukung sistem kekebalan
tubuh.

National Institute of Health (2022). MedlinePlus. Osteomyelitis


Demam dan Inflamasi
Staphylococcus vs Streptococcus
Diagnosis Banding
Osteomyelits Osteonecrosis Fraktur patella

Definisi Osteomyelitis (bone infection) is an acute or chronic Osteonecrosis is bone death caused by poor blood Hilangnya kontinuitas tulang patela yang
inflammatory process involving the bone and its supply. It is most common in the hip and shoulder dapat terjadi akibat dari kontraksi yang hebat
structures secondary to infection (with pyogenic but can affect other large joints such as the knee, otot kuadriceps, misalnya menekuk secara
organisms including bacteria (mostly Staphylococcus), elbow, wrist, and ankle. keras dan tiba-tiba.
fungi, and mycobacteria)

etiologi Penyebab utama dari osteomielitis adalah penyakit Osteonecrosis can be caused by disease or by severe Patah tulang biasanya disebabkan oleh
periodontal, infeksi, iantrogenik trauma, such as a fracture or dislocation, trauma atau tenaga fisik. Penyebab terjadinya
Osteonecrosis can also occur without trauma or fraktur adalah trauma, stres kronis dan
disease. berulang maupun pelunakan
tulangyangabnormal

Epidemiologi The overall age and sex-adjusted annual incidence of alcohol-associated osteonecrosis is more common in Statistically male individuals suffer from
osteomyelitis was 21.8 cases per 100,000 person- men, while osteonecrosis associated with systemic patella fractures twice as much as women.
years. The annual incidence was higher for men than lupus erythematosus (SLE) is more common in
for women and increased with age females. The mean age at diagnosis also depends
upon comorbidities but is typically less than 50 years
Tanda dan Gejala Bone pain. Pain in the joint that may increase over time and Swelling. Inability to bend or straighten the
Excessive sweating. becomes severe if the bone collapses. knee or to hold the leg out straight. Inability
Fever and chills. Pain that occurs even at rest. to bear weight, stand or walk. Deformed
General discomfort, uneasiness, or ill feeling (malaise) Limited range of motion. appearance of the knee
Local swelling, redness, and warmth. Groin pain, if the hip joint is affected.
Open wound that may show pus. Limping, if the condition occurs in the leg.
Pain at the site of infection. Difficulty with overhead movement, if the shoulder
joint is affected.

Anda mungkin juga menyukai