Anda di halaman 1dari 28

EKSTREMITAS ATAS

DAN BAWAH
Kelompok 1
1. Hanif Dwi Ammar 2211080005
2. Chella Putri Nabila 2211080011
3. Amar Abdurrahman H.E. 2211080015
4. Yuliza Hera Tri Anugraeni 2211080019
5. Rizky Rifa’i Majid 2211080006
JENIS PATOFISIOLOGI EKSTREMITAS
ATAS DAN BAWAH

1. Osteoartritis
2. Osteomyelitis
3. Osteoporosis
4. Artritis Gout
OSTEOARTHRITIS

Osteoarthritis merupakan sekelompok kondisi heterogen


yang mengarah kepada tanda dan gejala sendi.
Osteoarthritis merupakan penyakit degenerative dan
progresif yang mengenai dua per tiga orang yang
berumur lebih dari 65 tahun.
Gejala
a. Pembengkakan sendi
b. Pergerakan sendi terbatas pada arah tertentu dan kadang
dengan nyeri pada gerak sendi yang ekstrim.
c. Krepitasi (sendi berbunyi) dapat dirasakan pada sendi (paling
sering pada sendi lutut) ketika menggerakkan sendi secara
pasif.
d. Instabilitas sendi dapat terjadi akibat hilangnya lapisan tulang
atau tulang rawan, kontraktur kapsular asimmetris, dan/atau
kelemahan otot.
e. Deformitas mudah ditemukan pada sendi yang terekspose
misalnya pada sendi pada metatarsophalangeal.
ETIOLOGI

Osteoarthritis disebabkan oleh kerusakan pada tulang rawan dan


sendi. Kondisi ini terjadi ketika tulang rawan yang merupakan
bantalan pelindung tulng kehilangan elastisitasnya. Akibatnya,
terjadi gesekan antar tulang yang membuatnya lebih rentan
mengalami kerusakan dan menyebabkan radang sendi.
Upaya pencegahan
1. Latihan terapeutik dengan beban yang ringan
direkomendasikan untuk mempertahankan luas gerak
sendi dan menguatkan otot-otot disekeliling sendi yang
mengalami OA
2. Untuk OA lutut direkomedasikan penurunan berat badan.
Hal ini berguna untuk mengurangi progresivitas OA
sekaligus juga berguna untuk Kesehatan
3. Edukasi pasien untuk dapat memahami kondisi penyakit
mereka, dan menganjurkan untuk terus aktif dan
mempertahankan mobilitasnya, karena bila sendi tidak
digunakan akan dapat menyebabkan imobilitas lebih
lanjut.
DIAGNOSIS

Bius lokal, Sinar-x, MRI


Contoh gambaran radiografi
OSTEOMYELITIS

Infeksi pada tulang medula tulang baik


karena infeksi piogenik atau non piogenik
misalnya mikrobakterium tuberkolosa.
Infeksi ini dapat timbul akut dan kronis.
Gejala

Gejala akut Gejala kronik


1.Infeksi dibawa oleh darah 1. Pembengkakan dan pengeluaran pus
2.Biasanya awitannya mendadak 2. Pus yang selalu mengalir keluar dari
sinus atau mengalami periode berulang
nyeri
3.Daerah infeksi membengkak, hangat, 3.Inflamasi
nyeri dan nyeri tekan
4.Infeksi menyebar dari rongga sumsum 4. Hasil Laboratorium LED meningkat
kekorteks tulang
5. Sering ada infeksi sebelumnya atau luka
ETIOLOGI

Osteomielitis disebabkan karena adanya infeksi yang


disebabkan oleh penyebaran hematogen (melalui darah)
biasanya terjadi di tempat dimana terdapat trauma atau dimana
terdapat resistensi rendah, kemungkinan akibat trauma subklinis
(tak jelas). Selain itu dapat juga berhubungan dengan
penyebaran infeksi jaringan lunak, atau kontaminasi langsung
tulang.
Upaya pencegahan
1. Jika mengalami luka, segera bersihkan luka tersebut dan
tutup dengan perban steril
2. Terapkan pola makan dan gaya hidup yang sehat.
3. Hindari kebiasaan merokok yang dapat memicu penyakit
pembuluh darah
4. Selalu jaga kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan
DIAGNOSIS

Diagnosis tes pencitraan :


sinar x, MRI tes

Laboratorium : tes darah,


analisis cairan sendi
GAMBARAN
RADIOGRAFI
OSTEOMYELITIS
OSTEOPOROSIS
Osteoporosis adalah penyakit akibat
menurunnya kepadatan tulang dan penurunan
kemampuan regenerasi tulang bagian dalam
serta ketidakmampuan mengatur kandungan
mineral di dalam tulang. Kondisi tersebut
memicu terjadinya pengeroposan tulang,
sehingga tulang menjadi rentan patah. Namun,
pengeroposan tulang ini dapat terjadi secara
perlahan dalam kurun waktu yang lama.
JENIS JENIS OSTEOPOROSIS
Osteoporosis primer adalah kondisi penurunan kepadatan
tulang pada wanita yang memasuki masa menopause dan
lansia. Kondisi ini terjadi akibat menurunnya hormon
estrogen pada usia lanjut yang dapat memicu pengeroposan
tulang.

Osteoporosis Sekunder Osteoporosis sekunder adalah


osteoporosis yang dipicu penyakit atau kondisi lain,
misalnya efek samping operasi atau pemberian obat-obatan.
GEJALA
Osteoporosis cenderung tidak menunjukkan gejala di tahap
awal. Namun, kondisi ini biasanya ditandai dengan tulang yang
mudah patah karena insiden kecil, seperti terpeleset, terjatuh,
batuk atau bersin.
Seiring berjalannya waktu, osteoporosis akan menimbulkan
beberapa gejala seperti: Nyeri leher, nyeri tulang punggung
bawah, rentan mengalami patah tulang, postur tubuh
membungkuk, penurunan tinggi badan secara bertahap.
Gejala osteoporosis yang tidak segera ditangani akan membuat
struktur dan komposisi tulang menipis dan melemah. Kondisi
inilah yang meningkatkan risiko seseorang mengalami patah
tulang.
ETIOLOGI

Beberapa faktor risiko yang dapat dimodifikasi, yaitu: Kebiasaan merokok


dan mengonsumsi alkohol.Penggunaan obat-obatan.Kurang
olahraga.Kekurangan kalsium dan vitamin D.Anoreksia nervosa.Hormon
estrogen yang rendah pada wanita.Hormon testosteron yang rendah pada
pria.
Sementara itu, sejumlah faktor risiko osteoporosis yang tidak dapat
dimodifikasi adalah sebagai berikut: Berjenis kelamin wanita.Berusia di
atas 40 tahun.Wanita dengan perawakan tubuh yang kurus dan
kecil.Memiliki keluarga dengan riwayat osteoporosis.Pernah mengalami
patah tulang
DIAGNOSIS
Rontgen, CT scan, atau MRI, untuk
melihat lebih jelas kondisi tulang yang
patah.
Tes darah, untuk mengetahui kadar sel-
sel darah, kadar elektrolit, dan kadar
hormon, termasuk hormon tiroid,
paratiroid, esterogen, dan testosterone.
Tes bone mineral density (BMD), untuk
melihat tingkat kepadatan tulang.
Upaya pencegahan

1.Rutin berolahraga
2. Cukupi kebutuhan kalsium
3. Konsumsi vitamin
4. Menerapkan pola hidup sehat seperti, tidak
merokok dan tidak mengonsumsi minuman
beralkohol
5. Lakukan skrining secara bertahap
GAMBARAN
RADIOGRAFI
OSTEOPOROSIS
ARTRITIS GOUT
Artritis gout adalah peradangan pada sendi yang
disebabkan oleh meningkatnya kadar asam urat
(uric acid) dalam tubuh. Penyakit ini cukup umum
terjadi dan dapat menimbulkan nyeri pada
persendian, kemerahan, hingga
pembengkakan.Artritis sering terjadi pada bagian
jempol kaki. Meski begitu, kondisi ini juga bisa
menyerang lutut, pergelangan kaki, tangan dan
pergelangan tangan, serta siku. Artritis juga bisa
terjadi pada tulang belakang, namun kondisi ini
cukup jarang.
GEJALA
Gejala Artritis Gout Artritis gout dapat
menimbulkan rasa nyeri hebat secara tiba-tiba
dan seringnya terjadi saat malam hari.
Selain itu, beberapa gejala yang juga dialami
oleh penderita artritis gout adalah: Rasa nyeri
yang berkelanjutan pada sendi.Kemerahan pada
sendi yang terdampak, pembengkakan sendi,
kekakuan sendi, merasakan sensasi seperti
terbakar pada sendi, sendi terasa lunak saat
ditekan.
DIAGNOSIS

diagnosa gout : tes cairan


sendi, tes darah, pencitraan
sinar-x,USG, Tomografi
terkomputerisasi energi
ganda (DECT)
ETIOLOGI

Penyebab utama artritis gout adalah meningkatnya kadar


uric acid dalam darah. Sebenarnya, tubuh memproduksi
uric acid secara alami dengan memecah purin atau zat
dalam tubuh yang dihasilkan oleh asupan makanan.
Normalnya, asam urat tersebut akan dikeluarkan oleh
tubuh melalui feses dan urine. Akan tetapi, jika kadar
asam urat berlebihan, maka akan terjadi penumpukan,
sehingga terbentuk kristal yang menimbulkan
peradangan.
UPAYA PENCEGAHAN
Pencegahan Artritis Gout Beberapa
cara yang bisa dilakukan untuk
mencegah terjadinya artritis gout
adalah sebagai berikut: Menjaga berat
badan ideal.Mencukupi kebutuhan
cairan tubuh agar terhindar dari
dehidrasi.Berolahraga secara
rutin.Menerapkan pola makan sehat.
GAMBARAN
RADIOGRAFI
GOUT
THANK
YOU
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Please keep this slide for the attribution

Anda mungkin juga menyukai