Anda di halaman 1dari 11

REMATIK (OSTEOARTRITIS) PADA LANSIA

Disusun oleh kelompok 3

1. Tuti alawiyah
2. Awaludin efendi
3. Rifa koswara
4. Bunga marshella
5. Ressa purnama 211119053
Pengertian

Reumatoid arthritis adalah gangguan autoimun kronik yang menyebabkan proses


inflamasi pada sendi (Lemone & Burke, 2001 : 1248). Reumatik dapat terjadi pada semua jenjang
umur dari kanak-kanak sampai usia lanjut. Namun resiko akan meningkat dengan
meningkatnya umur (Felson dalam Budi Darmojo, 1999).
Osteoartritis atau rematik adalah penyakit sendi degeneratif dimana terjadi kerusakan
tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dnegan usia lanjut, terutama
pada sendi-sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban.
Secara klinis osteoartritis ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi dan
hambatangerak pada sendi-sendi tangan dan sendi besar. Seringkali berhubungan dengan
trauma maupun mikrotrauma yang berulang-ulang, obesitas, stress oleh beban tubuh dan
penyakit-penyakit sendi lainnya.
Penyebab (etiologi)

01 Usia lebih dari 40 tahun


04 Cedera sendi, pekerja dan
olahraga

02 Jenis kelamin wanita lebih


sering 05 Kelainan pertumbuhan

03 Kegemukan dan penyakit


metabolik 06 Genetik dan kepadatan
tulang
Jenis reumatik

1. Reumatik sendi 2. Reumatik jaringan lunak


(artikuler) (non-artikuler)

a). Fibrosis
a). Artritis reumatoid
b). Tendonitis dan tenosivitis
b). Osteoatritis
c). Entesopati
c). Atritis gout
d). Bursitas

e). Nyeri pinggang

f). Frozen shoulder syndrome


Manifestasi klinik

Gejala utama dari osteoartritis adalah adanya nyeri pada


sendi yang terkena, etrutama waktu bergerak. Umumnya timbul
secara perlahan-lahan. Mula-mula terasa kaku, kemudian timbul
rasa nyeri yang berkurang dnegan istirahat. Terdapat hambatan
pada pergerakan sendi, kaku pagi, krepitasi, pembesaran sendi
dn perubahan gaya jalan. Lebih lanjut lagi terdapat pembesaran
sendi dan krepitasi.
patofisiologi

Inflamasi mula-mula mengenai sendi-sendi sinovial seperti edema, kongesti vaskular, eksudat febrin
dan infiltrasi selular.  Peradangan yang berkelanjutan, sinovial menjadi menebal, terutama pada sendi
artikular kartilago dari sendi. Pada persendian ini granulasi membentuk pannus, atau penutup yang
menutupi kartilago.  Pannus masuk ke tulang sub chondria. Jaringan granulasi menguat karena radang
menimbulkan gangguan pada nutrisi kartilago artikuer. Kartilago menjadi nekrosis.

Tingkat erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan sendi.  Bila kerusakan kartilago
sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan sendi, karena jaringan fibrosa atau tulang bersatu
(ankilosis).  Kerusakan kartilago dan tulang menyebabkan tendon dan ligamen jadi lemah dan bisa
menimbulkan subluksasi atau dislokasi dari persendian.  Invasi dari tulang sub chondrial bisa
menyebkan osteoporosis setempat.
Pemeriksaan diagnostik

2. Pemeriksaan 3. Aspirasi sendi


1. Tes serologi
radiologi
 Sedimentasi
 Periartricular Cairan sinovial
eritrosit meningkat
osteoporosis, menunjukkan adanya
 Darah, bisa terjadi
permulaan proses radang
anemia dan
persendian erosi aseptik, cairan dari
leukositosis
 Rhematoid faktor,  Kelanjutan penyakit: sendi dikultur dan
terjadi 50-90% ruang sendi bisa diperiksa secara
penderita menyempit, sub makroskopik
luksasi dan ankilosis
Penatalaksanaan/perawatan osteoartritis
1. MedikamentosaTidak ada pengobatan medikamentosa yang spesifik, hanya bersifat simtomatik. Obat
antiinflamasi nonsteroid (OAINS) bekerja hanya sebagai analgesik dan mengurangi peradangan,
tidak mampu menghentikan proses patologis
2. Istirahatkan sendi yang sakit, dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit.
3. Mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri
4. Lingkungan yang aman untuk melindungi dari cedera
5. Dukungan psikososial
6. Fisioterapi dengan pemakaian panas dan dingin, serta program latihan yang tepat
7. Diet untuk emnurunkan berat badan dapat mengurangi timbulnya keluhan
8. Diet rendah purin:
9. Tujuan pemberian diet ini adalah untuk mengurangi pembentukan asam urat dan menurunkan
berat badan, bila terlalu gemuk dan mempertahankannya dalam batas normal.
Masalah Keperawatan
• Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
b.d kurang pengetahuan keluarga tentang
reumatik
• Nyeri akut b.d ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit
• Resiko cedera b.d ketidakmampuan keluarga
modifikasi lingkungan
Intervensi keperawatan
• Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga b.d kurang pengetahuan keluarga tentang
reumatik
TUK 1 : Keluarga mampu mengenal masalah tentang pengetahuan kesehatan dan perilaku
sehat
• Nyeri akut b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
TUK 2 : Keluarga mampu memutuskan untuk merawat, meningkatkan atau memperbaiki
kesehatan
TUK 3 : Keluarga mampu merawat anggota keluarga untuk meningkatkan atau memperbaiki
kesehatan.
• Resiko cedera b.d ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
TUK 4 : Keluarga mampu memodifikasi lingkungan.
TUK 5 : Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan.
TERIMAKSIH …

Anda mungkin juga menyukai