Disusun oleh:
ERVI MARISCA 212113010
Dosen pembimbing:
Dr.Syamilatul Khariroh,S.Kp.,M.Kes
A. DEFINISI
Kata arthritis berasal dari dua kata Yunani.Pertama, arthron, yang berarti
sendi.Kedua, itis yang berarti peradangan.Secara harfiah, arthritis berarti radang
sendi.Sedangkan Reumatoid arthritis adalah suatu penyakit autoimun dimana
persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) mengalami peradangan, sehingga
terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan
bagian dalam sendi (Gordon, 2012).
Reumatoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang
manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit ini
juga melibatkan seluruh organ tubuh.(Hidayat, 2012)
Artritis Reumatoid adalah suatu penyakit inflamasi kronik dengan manifestasi
utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh. (Arif Mansjour.
2005) Reumatik adalah gangguan berupa kekakuan, pembengkakan, nyeri dan
kemerahan pada daerah persendian dan jaringan sekitarnya (Adellia, 2011).
G. PATHWAY
H. Pemeriksaan Penunjang Artritis Reumatoid
1. Tes serologi : Sedimentasi eritrosit meningkat, Darah bisa terjadi anemia dan
leukositosis, Reumatoid faktor, terjadi 50-90% penderita
2. Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada jaringan
lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan (perubahan
awal ) berkembang menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi dan
subluksasio. Perubahan osteoartristik yang terjadi secara bersamaan.
3. Scan radionuklida :mengidentifikasi peradangan sinovium
4. Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang menunjukkan iregularitas/
degenerasi tulang pada sendi
5. Aspirasi cairan sinovial : mungkin mennjukkan volume yang lebih besar dari
normal: buram, berkabut, munculnya warna kuning ( respon inflamasi, produk-
produk pembuangan degeneratif ); elevasi SDP dan lekosit, penurunan
viskositas dan komplemen (C3 dan C4 )
6. Biopsi membran sinovial: menunjuk kan perubahan inflamasi dan
perkembangan panas.
7. Pemeriksaan cairan sendi melalui biopsi, FNA (Fine Needle Aspiration) atau
atroskopi; cairan sendi terlihat keruh karena mengandung banyak leukosit dan
kurang kental dibanding cairan sendi yang normal.
J. Pencegahan
1. Rutin Mengonsumsi Ikan
Ikan yang mengandung asam lemak omega-3 memiliki sejumlah manfaat
kesehatan, salah satunya dapat mengurangi peradangan dalam tubuh. Studi
dalam Annals of the Rheumati f Diseases menemukan, wanita yang makan ikan
secara teratur punya risiko yang lebih rendah untuk mengembangkan
rheumatoic arthritis. Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA)
merekomendasikan makan ikan tinggi omega-3 - seperti salmon, trout,
mackerel, dan sarden dua kali seminggu. Ikan yang ditangkap langsung di
alamnya biasanya lebih direkomendasikan daripada ikan yang dibudidayakan.
2. Jaga Berat Badan Sehat
Lutut berfungsi menopang berat badan.Kelebihan berat badan atau obesitas bisa
tentu dapat membebani lutut. Ibu yang kelebihan berat badan hampir empat kali
berisiko terkena osteoarthritis di lutut daripada wanita yang punya berat badan
sehat. Oleh karenanya, pola makan sehat dan olahraga teratur penting untuk
menjaga berat badan tetap ideal.
3. Rajin 0lahraga
Olahraga tidak hanya menghilangkan stres dan mengurangi kelebihan berat
badan pada sendi, aktivitas ini juga efektif memperkuat otot-otot di sekitar
sendi. Selain itu, rajin berolahraga juga mampu menstabilkan sendi dan
mencegahnya aus. Cara untuk memaksimalkan manfaat olahraga, yaitu
mengubah latihan aerobik seperti berjalan atau berenang dengan latihan
kekuatan. Kamu juga bisa menambahkan peregangan untuk mempertahankan
fleksibilitas dan rentang gerakan.
4. Hindari Cedera
Seiring waktu, sendi akan mulai aus. Ketika sendi terluka saat olahraga atau
kecelakaan, hal ini dapat merusak tulang rawan dan membuat sendi lebih cepat
aus. Cara untuk menghindari cedera, yaitu gunakan peralat keselamatan yang
tepat saat berkendara,olahraga dan pelajari teknik olahraga yang benar.
5. Lindungi Persendian
Posisi duduk, berdiri atau mengangkat barang yang salah nyatanya mampu
melukai sendi.Kesalahan-kesalahan ini mungkin jarang sekali disadari, padahal
efeknya bisa sangat signifikan di kemudian hari. Oleh sebab itu,perhatikan
posisi saat duduk, bekerja, dan mengangkat dapat membantu melindungi sendi
dari ketegangan sehari-hari. Saat mengangkat atau membawa barang, sebaiknya
dekatkan ke tubuh, sehingga tidak terlalu membebani pergelangan tangan. Jika
kamu diharuskan duduk dalam waktu lama di tempat kerja, pastikan punggung,
kaki, dan lengan ditopang dengan baik
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
keperawata
n
Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen 1. Untuk
(D.0007)b.d intervensi selama nyeri mengetahui lokasi,
agen 1x24 jam maka Observasi karakteristik,durasi,
pengendara faktor resiko 1.Observasi skla frekuesi, kualitas,
fisik gangguan nyeri dan insetas nyeri
integritas kulit 2.Identifikasi 2.Agar kita dapat
teratasi sebagain lokasi mengetahui tingkat
dengan kriteria karakteristik, cedera yang
hasil : lokasi, durasi, dirasakan oleh
1. Identifikasi kualitas, pasien
lokasi, intensitas nyeri 3.Agar kita
karakteristik,duras 3.Identifikasi mengetahui tingkat
i,kualita intensitas skala nyeri non nyeri yang
nyeri verbal sebenarnya
2. Identifikasi skla 4. Monitor efek
nyeri samping
3. Identifikasi penggunaan
respon nyeri analgetik
nonton verbal Terapeutik
4. Identifikasi 1. Berikan teknik
faktor yang farmakologi
memperberat yang untuk
meringankan nyeri mengurangi rasa
nyeri
2.Kontrol
lingkungan yang
memperberat
rasa nyeri
3.fasilitasi
istrahat dan tidur
4.Pertimbangan
jenis dan sumber
nyeri
Edukasi
1. Jelaskan
penyebab,
periode dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan
strategi
meredakan nyeri
3. Ajarkan teknik
Farmakologis
untuk
Mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi
1.Kolaborasi
pemerbrian
analgetik jika
perlu