Oleh :
MEYTA P GOMIES
Komplikasi saraf yang terjadi memberikan gambaran jelas , sehingga sukar dibedakan
antara akibat lesi artikuler dan lesi neuropatik. Umumnya berhubungan dengan mielopati
akibat ketidakstabilan vertebra servikal dan neuropati iskemik akibat vaskulitis.
No Kriteria Definisi
1 Kaku pagi hari Kekakuan pada pagi hari pada persendian dan
disekitarnya, sekurangnya selama 1 jam sebelum
perbaikan maksimal
2 Artritis pada 3 daerah Pembengkakan jaringan lunak atau persendian atau
lebih efusi (bukan pertumbuhan tulang) pada
sekurang-kurangnya 3 sendi secara bersamaan yang
diobservasi oleh seorang dokter. Dalam kriteria ini
terdapat 14 persendian yang memenuhi kriteria yaitu
PIP, MCP, pergelangan tangan, siku pergelangan
kaki dan MTP kiri dan kanan.
3 Artritis pada Sekurang-kurangnya terjadi pembengkakan satu
persendian tangan persendian tangan seperti yang tertera diatas.
4 Artritis simetris Keterlibatan sendi yang sama (seperti yang tertera
pada kriteria 2 pada kedua belah sisi, keterlibatan
PIP, MCP atau MTP bilateral dapat diterima
walaupun tidak mutlak bersifat simetris.
5 Nodul Reumatoid Nodul subkutan pada penonjolan tulang atau
permukaan ekstensor atau daerah juksta-artrikular
yang diobservasi oleh seorang dokter.
6 Faktor Reumatoid serum Terdapatnya titer abnormal faktor reumatoid serum
yang diperiksa dengan cara yang memberikan hasil
positif kurang dari 5% kelompok kontrol yang
diperiksa.
7 Perubahan gambaran Perubahan gambaran radiologis yang radiologis
khas bagi arthritis reumotoid pada periksaan sinar X
tangan posteroanterior atau pergelangan tangan yang
harus menunjukkan adanya erosi atau dekalsifikasi
tulang yang berlokalisasi pada sendi atau daerah yang
berdekatan dengan sendi (perubahan akibat
osteoartritis saja tidak memenuhi persyaratan).
Untuk keperluan klasifikasi, seseorang dikatakan menderita artritis reumatoid jika ia
sekurang-kurangnya memenuhi 4 dari 7 kriteria di atas. Kriteria 1 sampai 4 harus
terdapat minimal selama 6 minggu. Pasien dengan dua diagnosis tidak dieksklusikan.
Pembagian diagnosis sebagai artritis reumatoid klasik, definit, probable atau possible
tidak perlu dibuat.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG ARTHRITIS RHEUMATOID
Tes serologi : Sedimentasi eritrosit meningkat, Darah bisa terjadi anemia dan
leukositosis, Reumatoid faktor, terjadi 50-90% penderita
Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada jaringan lunak,
erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan ( perubahan awal )
berkembang menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi dan
subluksasio. Perubahan osteoartristik yang terjadi secara bersamaan.
Scan radionuklida :mengidentifikasi peradangan sinovium
Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang menunjukkan irregularitas/
degenerasi tulang pada sendi
Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume yang lebih besar dari
normal: buram, berkabut, munculnya warna kuning ( respon inflamasi, produk-
produk pembuangan degeneratif ); elevasi SDP dan lekosit, penurunan viskositas
dan komplemen ( C3 dan C4 ).
Biopsi membran sinovial: menunjukkan perubahan inflamasi dan perkembangan
panas.
Pemeriksaan cairan sendi melalui biopsi, FNA (Fine Needle Aspiration) atau
atroskopi; cairan sendi terlihat keruh karena mengandung banyak leukosit dan
kurang kental dibanding cairan sendi yang normal.
Kriteria diagnostik Artritis Reumatoid adalah terdapat poli- arthritis yang simetris yang
mengenai sendi-sendi proksimal jari tangan dan kaki serta menetap sekurang-kurangnya 6
minggu atau lebih bila ditemukan nodul subkutan atau gambaran erosi peri-artikuler pada
foto rontgen
Beberapa faktor yang turut dalam memeberikan kontribusi pada penegakan diagnosis
Reumatoid arthritis, yaitu nodul Reumatoid, inflamasi sendi yang ditemukan pada saat palpasi
dan hasil-hasil pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaaan laboratorium menunjukkan peninggian
laju endap darah dan factor Reumatoid yang positif sekitar 70%; pada awal penyakit faktor ini
negatif.Jumlah sel darah merah dan komplemen C4 menurun.Pemeriksaan C- reaktifprotein (CRP)
dan antibody antinukleus (ANA) dapat menunjukan hasil yang positif. Artrosentesis akan
memperlihatkan cairan sinovial yang keruh, berwarna mirip susu atau kuning gelap dan
mengandung banyak sel inflamasi, seperti leukosit dan komplemen (Smeltzer & Bare, 2002).
Pemeriksaan sinar-X dilakukan untuk membantu penegakan diagnosis dan memantau perjalanan
penyakitnya. Foto rongen akan memperlihatkan erosi tulang yang khas dan penyempitan rongga
sendi yang terjadi dalam perjalanan penyakit tersebut (Smeltzer & Bare, 2002).
Guyton, Arthur C., Hall, John E., 2007. BUKU AJAR FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi
11. Alih bahasa : Irawati, et al. Jakarta : EGC
Harris ED Jr., 1993, Etiology and Pathogenesis of Reumatoid Arthritis. Dalam: Textbook of
Rheumatology.Philadhelpia:Saunders Co
Hollmann DB. Arthritis & musculoskeletal disorders. In: Tierney LM, McPhee, Papadakis
MA (Eds): Current Medical Diagnosis & Treatment, 34 th ed., Appleton & Lange,
International Edition, Connecticut 2005, 729-32.
Kumar, V., Cotran, R. S., Robbins, S. L., 2007.BUKU AJAR PATOLOGI Edisi 7.Jakarta :
EGC
Mansjoer, A., Suprohaita, Wardhani, Wahyu I., Setiowulan, W., 2011.KAPITA SELEKTA
KEDOKTERAN Edisi Ketiga Jilid Kedua.Jakarta : Media Aesculapius
Nasution..1996.Aspek Genetik Penyakit Reumatik dalam Noer S (Editor) Buku Ajar Penyakit
Dalam Jilid I. Jakarta: Balai penerbit FKUI.
Price, SA. Dan Wilson LM., 1993, Patofisiologi: Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit bag
2. Jakarta: EGC
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
A. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI
1. Identitas Diri Klien
Nama Lengkap : Ny. M
Tempat/tgl lahir : Saparua , 1 Maret 1942
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Kristen Protestan
Suku Bangsa : Ambon/Indonesia
Pendidikan Terakhir : SD
Diagnose medis : arthritis rhematoid
2. Keluarga atau orang lain yang penting/dekat yang dapat dihubungi :
Nama : Ny. F
Alamat : Batu Gajah
Hubungan dengan klien : Anak Kandung
3. Aktivitas rekreasi :
Hobi : Membaca Kitab
Bepergian/wisata : Sering ke rumah anaknya
Keanggotaan organisasi : Tidak Ada
Lain – lain : Tidak Ada
4. Riwayat keluarga
a. Saudara kandung
Nama Keadaan saat ini Keterangan
Tn. M Meninggal Meninggal
Tn. R Meninggal Meninggal
Ny. M Sehat Sehat
Ny S Meninggal Meninggal
C. STATUS KESEHATAN
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir : Klien mengtakan selama 1 tahun
terakhir nyeri yang dirasakan pada lutut dan pinggang semakin sakit
b. Gejala yang dirasakan : nyeri pada bagian persendian terutama
pada bagian lutut dan pinggang
c. Faktor pencetus : Nyeri sendi
d. Timbul keluhan : Menetap
e. Waktu mulai timbulnya keluhan : Saat bekerja atau berjalan jauh
f. Upaya mengatasi : Dengan istrahat
2. Riwayat kesehatan masa lalu
a. Penyakit yang pernah diderita : Tidak ada
b. Riwayat alergi ( obat, debu, makanan, dan lain – lain ) : Tidak ada
c. Riwayat kecelakaan : Tidak ada
d. Riwayat dirawat di RS : Tidak pernah
e. Riwayat pemakaian obat : Tidak ada
G. ANALISA DATA
Nama : Ny. M Umur : 78 Tahun
Dx Medis : Arthritis R
Data Etiologi Masalah
DS :
Klien mengatakan nyeri
pada persendian Destruksi sendi Nyeri akut
terutama pada lutut dan
pinggang.
DO :
Klien tampak menahan
nyeri saat beraktivitas.
DS :
klien mengatakan kaku
pada area lutut dan Ketidaknyamanan Hambatan mobilitas fisik
pinggang saat Nyeri
beraktivitas.
DO :
klien tampak berjalan
perlahan karena kaku
pada persendian.
1. Nyeri akut 1. Selidiki keluhan nyeri, catat lokasi 1. Membantu dalam menentukan
berhubungan dan intensitas (skala 0-10) kebutuhan manajemen nyeri dan
dengan destruksi keefektifan program.
sendi 2. Anjurkan pasien untuk mandi air 2. Panas meningkatkan relaksasi otot,
hangat atau mandi pancuran pada dan mobilitas, menurunkan rasa sakit
waktu bangun dan/atau pada waktu dan melepaskan kekakuan di pagi
tidur. Sediakan waslap hangat untuk hari. Sensitivitas pada panas dapat
mengompres sendi-sendi yang sakit dihilangkan dan luka dermal dapat
beberapa kali sehari. Pantau suhu air disembuhkan
kompres, air mandi, dan sebagainya.
3. Meningkatkan relaksasi/ mengurangi
3. Berikan masase yang lembut
nyeri
4. Kolaborasi: Berikan obat-obatan
4. Sebagai anti inflamasi dan efek
sesuai petunjuk (mis:asetil salisilat).
analgesik ringan dalam mengurangi
kekakuan dan meningkatkan
mobilitas.
1. Tingkat aktivitas/ latihan tergantung
dari perkembangan/ resolusi dari
1. Evaluasi/ lanjutkan pemantauan
tingkat inflamasi/ rasa sakit pada proses inflamasi.
sendi
2. Istirahat sistemik dianjurkan selama
2. Pertahankan istirahat tirah baring/ eksaserbasi akut dan seluruh fase
duduk jika diperlukan jadwal
penyakit yang penting untuk
aktivitas untuk memberikan periode
istirahat yang terus menerus dan tidur mencegah kelelahan mempertahankan
malam hari yang tidak terganggu.
kekuatan
Hambatan
mobilitas fisik
2. berhubungan 3. Bantu dengan rentang gerak 3. Mempertahankan / meningkatkan
dengan aktif/pasif, demikiqan juga latihan
fungsi sendi, kekuatan otot dan
ketidaknyamanan resistif dan isometris jika
Nyeri memungkinkan stamina umum. Catatan : latihan tidak
adekuat menimbulkan kekakuan sendi,
karenanya aktivitas yang berlebihan
dapat merusak sendi
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Rabu, 08-07 Nyeri akut 1. Mengevaluasi nyeri secara S: klien mengatakan merasa
2021 berhubungan konfrehensif (skala, lokasi, nyeri pada persendian
08.35 WIT dengan destruksi kualitas nyeri) terutama pada persendian
H: klien mengeluh nyeri
sendi lutut dan pinggang
pada persendian terutama
O : klien tampak menahan sakit
pada lutut dan pinggang
saat beraktivitas
2. Menganjurkan pasien untuk
A: masalah belum teratasi
mandi air hangat atau
mandi pancuran pada waktu P : lanjutkan intervensi
bangun dan/atau pada 1. Mengevaluasi nyeri
waktu tidur. secara konfrehensif
H: klien mengatakan sudah (skala, lokasi, kualitas
mandi air hangat tadi pagi nyeri)
2. Menganjurkan pasien
3. Melakukan massase lembut
untuk mandi air hangat
pada daerah yang dirasakan
atau mandi pancuran pada
nyeri
waktu bangun dan/atau
pada waktu tidur.
H: klien mengatakan 3. Melakukan massase
merasa nyaman saat lembut pada daerah yang
dimassase. dirasakan nyeri
2. Fungsi pendengaran
- Pendengaran berkurang 0
- Telinga berdenging 0
3. Fungsi jantung
- Jantung berdebar – debar 0
- Cepat lelah 0
- Nyeri dada 0
4. Fungsi pencernaan
- Mual/muntah 0
5. Nyeri ulu hati
- Makan dan minum banyak ( berlebihan ) 0
- Perubahan kebiasaan buang air besar 0
( mencret atau sembelit ) 0
6. Fungsi persarafan
- Lumpuh/kelemahan pada kaki atau 3
tangan
- Kehilangan rasa 2
- Gemetar/tremor 2
- Nyeri/pegal pada daerah tengkuk 3
7. Fungsi saluran perkemihan
- Buang air kecil banyak 0
- Sering buang air kecil pada malam hari 0
- Tidak mampu mengontrol pengeluaran 0
air kemih (ngompol ) 0
Jumlah 10
Analisis hasil
Skor : < 25 : tidak ada masalah kesehatan kronis s.d masalah kesehatan kronis ringan
Skor : 26-50 :masalah kesehatan kronis sedang
Skor : > 51 : masalah kesehatan kronis berat
2. Fungsi Kognitif
Pengkajian fungsi kognitif dilakukan dalam rangka mengkaji kemampuan klien
berdasarkan daya orientasi terhadap waktu, orang, tempat, serta daya ingat.Petunjuk :
isilah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan respon klien :
No Item Pertanyaan Benar Salah
Jam berapa sekarang ?
1
Jawab : 12.30
Tahun Berapa Sekarang ?
2
Jawab : 2020
Kapan bapak/ ibu lahir ? -
3
Jawab : Tidak Ingat
Berapa umur bapak / ibu sekarang ?
4
Jawab : 68 Tahun
Dimana alamat bapak / ibu sekarang ?
5
Jawab : Panti Werda Ina Kaka Passo
Berapa jumlah anggota keluarga bapak / ibu ?
6
Jawab : 4 Orang
Siapa nama anggota keluarga bapak / ibu ?
7
Jawab : Ny. M Ny. P, Tn, M, Ny. S
Tahun berapa hari kemerdekaan Indonesia?
8
Jawab : 1945
Siapa nama Presiden Indonesia sekarang ?
9
Jawab : Joko Widodo
Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1
10
Jawab :20,19,18,17,16,15,14,13,12,11,10,9,8,7,6,5,4,3,2,1
Jumlah Benar 9
Analisa Hasil :
Skor Benar : 8 – 10 : Tidak ada gangguan
Skor benar : 0 – 7 : Ada Gangguan