KELOMPOK IB
OLEH
STEFANI KASIM
B. Klasifikasi
Buffer (2010) mengklasifikasikan reumatoid arthritis menjadi 4 tipe,
yaitu:
33
C. Etiologi
Hingga kini penyebab Remotoid Artritis (RA) tidak diketahui, tetapi
beberapa hipotesa menunjukan bahwa RA dipengaruhi oleh faktor-
faktor :
1. Mekanisme IMUN ( Antigen-Antibody) seperti interaksi antara IGc
dan faktor Reumatoid
2. Gangguan Metabolisme
3. Genetik
34
D. Patofisiologi
Pada Reumatoid arthritis, reaksi autoimun (yang dijelaskan
sebelumnya) terutama terjadi dalam jaringan sinovial. Proses
fagositosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim-enzim
tersebut akan memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi
membran sinovial dan akhirnya pembentukan pannus. Pannus akan
menghancurkan tulang rawan dan menimbulkan erosi tulang.
Akibatnya adalah menghilangnya permukaan sendi yang akan
mengganggu gerak sendi. Otot akan turut terkena karena serabut otot
35
E. Manifestasi Klinis
Pasien-pasien dengan RA akan menunjukan tanda dan gejala
seperti :
1. Nyeri persendian
2. Bengkak (Reumatoid nodule)
3. Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi
hari
4. Terbatasnya pergerakan
5. Sendi-sendi terasa panas
6. Demam (pireksia)
7. Anemia
8. Berat badan menurun
9. Kekuatan berkurang
10. Tampak warna kemerahan di sekitar sendi
11. Perubahan ukuran pada sendi dari ukuran normal
12. Pasien tampak anemik
Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti :
1. Gerakan menjadi terbatas
2. Adanya nyeri tekan
3. Deformitas bertambah pembengkakan
4. Kelemahan
5. Depresi
Gejala Extraartikular :
Pada jantung : Reumatoid heard diseasure, Valvula lesion
(gangguan katub), Pericarditis, Myocarditis
Pada mata : Keratokonjungtivitis, Scleritis
Pada lympa : Lhymphadenopathy
38
F. Komplikasi
5. Terjadi splenomegali.
F. Kriteria Diagnostik
No Kriteria Definisi
1 Kaku pagi hari Kekakuan pada pagi hari
pada persendian dan
disekitarnya, sekurangnya
selama 1 jam sebelum
perbaikan maksimal
2 Artritis pada 3 daerah Pembengkakan jaringan lunak
atau persendian atau lebih
efusi (bukan pertumbuhan
tulang) pada sekurang-
kurangnya 3 sendi secara
bersamaan yang diobservasi
oleh seorang dokter. Dalam
kriteria ini terdapat 14
persendian yang memenuhi
kriteria yaitu PIP, MCP,
pergelangan tangan, siku
pergelangan kaki dan MTP kiri
dan kanan.
I. Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi adalah :
a. Meringankan rasa nyeri dan peradangan
b. memperatahankan fungsi sendi dan kapasitas fungsional maksimal
penderita.
c. Mencegah atau memperbaiki deformitas
d. Program terapi dasar terdiri dari lima komponen dibawah ini yang
merupakan sarana pembantu untuk mecapai tujuan-tujuan tersebut
yaitu:
Istirahat
Latihan fisik
Panas
Pengobatan
1. Farmakologi
a. Aspirin (anti nyeri)dosis antara 8 s.d 25 tablet perhari, kadar salisilat
serum yang diharapakan adalah 20-25 mg per 100 ml
b. Natrium meningkatkan toleransi saluran cerna terhadap terapikolin
dan asetamenofen obat
47
Unit : Autoanamnese :
Kamar : Alloanamnese :
Tgl pengkajian : 02-03-2021
1) Identifikasi
a. Pasien
Nama initial : Ny.I
Umur : 57 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Status perkawinan : menikah
Jumlah Anak : 2
Agama/ suku : islam /bugis
Warga Negara : indonesia
Bahasa yang digunakan : makassar
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat rumah : jl.manunggal 31
b. Penanggung Jawab
Nama inisial : Ny. I
Umur : 39 tahun
Alamat rumah : jl. Manunggal 31
Hubungan dengan Pasien : anak
2) Data Medik
Diagnosa Medik : Rheumatoid arthritis
3) Keadaan Umum
a. Keadaan Sakit
50
c. Pengukuran
1) Lingkar Lengan Atas : -
2) Tinggi badan : 156 cm
3) Berat badan : -
4) IMT( Indeks Massa Tubuh) : -
Kesimpulan:
51
d. Genogram
2
59
9
5
Keterangan :
: Pria Normal
: Wanita Normal
: Meninggal
2 : Umur pasien
9
: Tinggal serumah
: Pasien
(5) PLT =-
Kimia : Elektrolit Gas Darah
(1) RBC = -
(2) HCT = -
(3) PLT = -
(4) PDW = -
b) USG : -
c) Lain Lain : -
6) Therapi : -
c. Pola Eliminasi
1) Kebiasaan sebelum sakit :
Klien mengatakan BAB 1x sehari dan BAK 5-6x sehari, pada
malam hari pasien kadang terbangun untuk BAK.
2) Keadaan sejak sakit :
Klien mengatakan tidak ada perubahan
3) Observasi : tidak terpasang kateter
4) Pemeriksaan fisik :
a) Peristaltik Usus : x/mnt
b) Palpasi kandung kemih : Penuh Kosong
c) Nyeri ketuk gimjal : Positif Negatif
d) Mulut uretra : tidak dapat dikaji (Pasien menolak)
e) Anus : tidak di kaji
(1) Peradangan :-
(2) Hemoroid :-
(3) Fistula :-
5) Pemeriksaan Diasnostik : -
a) Laboratorium : -
b) USG : -
c) Lain Lain : -
6) Therapi : -
55
A. Femoralis : -
e) Lengan dan tungkai : tidak di kaji
(a) Atrofi otot : Positif Negatif
(b) Rentang gerak : -
Kaku sendi : -
(c) Uji kekuatan otot : tidak di kaji
Kiri : 1 2 3 4
Kanan : - 1 2 3 4 5
4) Pemeriksaan fisik: -
a) Penglihatan
Cornea : putih
Visus :-
Pupil : normal
Lensa mata : -
Tekanan Intra Okuler (TIO) : -
b) Pendengaran
Pina :-
Kanalis : -
Membran timpani :-
Test pendengaran :-
c) Pengenalan rasa pada gerakan lengan dan tungkai : tidak di
kaji
d) N I :-
59
e) NII :-
f) N V :-
g) N VII :-
h) N VIII Pendengaran: -
i) Test Romberg: -
5) Pemeriksaan diagnostik : -
a) Laboratorium : -
b) Lain lain : -
6) Therapi : -
( Stefani kasim )
62
B. Data focus
DS DO
1. Klien mengatakan merasa 1. klien tampak meringis
nyeri pada persendian 2. tampak sulit memulai
2. Klien mengatakan nyeri dirasa pergerakan tubuh
saat setelah melakukan
aktivitas
3. Klien mengatakan nyeri hilang
timbul dengan skali nyeri
sedang
4. Klien mengatakan jarang tidur
siang dan sering terbangun
jika nyerinya kambuh
5. Klien mengeluh sulit
beraktivitas jika nyerinya
kambuh
C. Analisa data
Data etiologi masalah
Ds :
1. Klien mengatakan
merasa nyeri
pada persendian
2. Klien mengatakan
nyeri dirasa saat
Kondisi
setelah
musculoskeletal Nyeri kronis
melakukan
kronis
aktivitas
3. Klien mengatakan
nyeri hilang timbul
dengan skali nyeri
sedang
63
31
Hasil : nyeri berkurang dengan tindakan mulai hilang sedikit demi sedikit
yang diberikan. O:
Keadaan umum
Menjelaskan penyebab,periode dan Pasien tampak rileks/tenang
pemicu nyeri. Skala nyeri 2 (ringan).
Hasil : klien sudah memahami TD 120/80 mmHg