PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia,
bertolak dari latar belakang manusia yang berbeda-beda. Hal ini
mengakibatkan banyak faktor yang terjadi dan berhubungan dengan
masalah kesehatan. Di dalam komunitas masyarakat suatu daerah bila
di klasifikasikan berdasarkan kelompok khusus, yang sangat rentan
terhadap kondisi kesehatan terganggu adalah kelompok khusus anak
usia sekolah. Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah
meningkatkan pola hidup masyarakat yang sehat dengan melakukan
kegiatan keperawatan pada komunitas atau masyarakat yang
didalamnya terdapat kelompok khusus anak sekolah.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Untuk memberikan gambaran tentang perilaku berisiko pada
komunitas agregat anak usia sekolah di Kelurahan Wonokromo
Surabaya termasuk upaya pencegahan dan penanganannya
melalui pendekatan proses keperawatan komunitas.
2. Tujuan Khusus :
a. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami komunitas agregat
anak usia sekolah.
b. Melakukan analisis dan sintesa data komunitas agregat anak usia
sekolah.
c. Merumuskan 3 diagnosa keperawatan komunitas agregat anak usia
sekolah.
d. Membuat perencanaan tindakan terkait diagnosa keperawatan.
e. Melakukan intervensi sesuai prioritas terhadap komunitas agregat
anak usia sekolah.
f. Mengevaluasi tindakan intervensi terhadap anak usia sekolah di
institusi pendidikan.
C. Manfaat
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan di atas, asuhan
keperawatan yang ditujukan pada komunitas agregat anak usia sekolah
di Kelurahan Wonokromo Surabaya diharapkan dapat memberikan
manfaat antara lain :
1. Membantu anak usia sekolah dalam mencegah terjadinya perilaku
berisiko.
2. Memberikan informasi data tentang anak usia sekolah dan risiko
yang mungkin terjadi.
3. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam mengambil
kebijakan terkait anak usia sekolah.
4. Membantu masyarakat khususnya keluarga yang mempunyai anak
usia sekolah dalam memberikan intervensi.
5. Sebagai bahan informasi tambahan bagi petugas kesehatan dalam
memberikan penanganan masalah kesehatan pada anak usia
sekolah dalam hal promotif dan preventif.
6. Membantu anak usia sekolah lainnya melalui kelompok peernya
baik dalam institusi pendidikan formal maupun masyarakat luar
sekolah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Konsep Dasar Medis
1. Definisi Komunitas
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah
tertentu dengan sistem sosial tertentu. Komunitas meliputi individu,
keluarga, kelompok/agregat dan masyarakat. Salah satu agregat di
komunitas adalah kelompok anak usia sekolah yang tergolong
kelompok berisiko (at risk) terhadap timbulnya masalah kesehatan yang
terkait perilaku tidak sehat. Berdasarkan umur kronologis dan berbagai
kepentingan, terdapat berbagai definisi tentang anak usia sekolah yaitu:
a. Menurut definisi WHO (World Health Organization) yaitu golongan
anak yang berusia antara 7-15 tahun , sedangkan di Indonesia
lazimnya anak yang berusia 7-12 tahun.
b. Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12
tahun
3. Besarnya Komunitas
Komunitas agregat anak usia sekolah yang menjadi sasaran
pengkajian adalah anak usia sekolah SD dengan umur 6 – 12 tahun
berjumlah 123 (Data SDN IV Wonokromo Surabaya, November 2012).
B. Anak Usia Sekolah Sebagai Kelompok Risiko
Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki umur 6 sampai
12 tahun yang masih duduk di sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas
6 dan perkembangan sesuai usianya.
Anak usia sekolah merupakan kelompok risiko yaitu suatu
kondisi yang dihubungkan dengan peningkatan kemungkinan adanya
kejadian penyakit. Hal ini tidak berarti bahwa jika faktor risiko tersebut
ada pasti akan menyebabkan penyakit, tetapi dapat berakibat potensial
terjadinya sakit atau kondisi yang membahayakan kesehatan secara
optimal dari populasi. Anak usia sekolah merupakan populasi risiko
karena beberapa hal yaitu:
Anak banyak menghabiskan waktu di luar rumah
Aktivitas fisik anak semakin meningkat
Pada usia ini anak akan mencari jati dirinya
Masih membutuhkan peran orang tua untuk membantu memenuhi
kebutuhan
B. Data subsystem
Delapan subsitem yang dikaji sebagai berikut :
1. Lingkungan Fisik
Inspeksi : Lingkungan sekolah anak usia sekolah, kebersihan
lingkungan, aktifitas anak usia sekolah di lingkungannya,
data dikumpulkan dengan winshield survey dan
observasi.
1. Pengkajian
Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan
Community as partner meliputi : data inti komunitas dan subsystem.
A. Data inti komunitas, terdiri dari:
1. Demografi : Jumlah anak sekolah keseluruhan menurut data
Monografi SDN Wonokromo IV Surabaya untuk usia 6 – 12
tahun + 123 siswa, jumlah anak sekolah menurut jenis kelamin
dan golongan umur tergambar pada grafik di bawah ini.
30
25
20
Perempua
15 n
10 Laki-laki
0 6 - 7 tahun 8 - 9
tahun 10 - 11 12 tahun
tahun
Dari 123 siswa SDN IV Wonokromo antara siswa laki-laki yang
berumur 8 – 9 tahun dan anak perempuan berumur 8 – 9 tahun
mempunyai prosentase yang hampir sama yaitu 20.5 % dan 20 %.
2. Status perkawinan
100% dari anak usia sekolah belum kawin.
Kristen
3.1%
B. Data subsystem
Delapan subsistem yang dikaji sebagai berikut :
1. Lingkungan Fisik
3. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara kepada para siswa kebanyakan
orang tua para siswa mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta
dan berdagang untuk mencari nafkah.
4. Keamanan dan Transportasi
a. Keamanan
Terdapat satpam sekolah yang membantu anak sekolah
menyebrang jalan raya, akan tetapi ditemukan kebiasaan
yang mengancam kesehatan anak usia sekolah :
1) Kebiasaan jajan sembarangan
Dari 123 angket yang terkumpul, didapatkan data tentang
kebiasaan jajan sembarangan pada anak usia sekolah
adalah sebagai berikut :
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Ya Tidak
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak untuk
memperoleh informasi pengetahuan tentang gosok gigi berasal
dari media, para guru dan orang tua. Hasil pengkajian yang
telah diperoleh adalah sebagai berikut:
50
40
30
20
10
0
Tidak
Sering Jarang Pernah
Tidak perlu
1.0%
Perlu
99.0%
8. Rekreasi
Tempat rekreasi yang sering dimanfaatkan anak bersama orang
tuanya biasanya ke Kebun Binatang Surabaya (KBS), taman-taman
kota, Pantai Kenjeran, dan Taman Hiburan Remaja (THR). Untuk
pengembangan bakat anak di bidang olah raga dan seni di sekolah
SDN IV Wonokromo terdapat lapangan sepak bola, sanggar
senam, dan tari.
C. Analisa Data
Data Masalah
1.Lingkungan fisik :
- Adanya kebiasaan pada
lingkungan anak usia sekolah
yang kurang baik bagi Deficit kebersihan diri pada agregat
perkembangan anak yaitu orang anak usia sekolah
tua dan lingkungan anak yang
membiasakan tidak menggosok
gigi sebelum tidur sehingga
kebiasaan ini diikuti oleh anak
usia sekolah.
2. Keamanan dan transportasi :
a. kebiasaan jajan sembarangan
-80% anak usia sekolah Resiko terjadinya karies gigi pada
memiliki jajan sembarangan anak usia sekolah
-mayoritas jenis jajanan anak
usia sekolah adalah permen
sebanyak 50 anak (40,6%).
-45 murid yang bermasalah pada
gigi dengan persentase 36,5%).
KELOMPOK IV
1. STEFANI KASIM 2117010
2. DHEA ANANDA 2117004
3. MELKIANUS 2117021
Oleh karena itu, kritik yang dapat membangun dari para pembaca