PENDAHULUAN
A. Latar belakang
nilai- nilai umum dan kepentingan, saling berinteraksi dengan yang lain, fungsifungsi
Salah satu cara yang dapat dilakukan mahasiswa dalam menciptakan pemberdayaan
masyarakat dilingkungan sekolah antara lain melalui program Unit Kesehatan Sekolah
(UKS). UKS memiliki beberapa ruang lingkup, salah satunya adalah penyelenggaraan
pengetahuan tentang dasar- dasar hidup sehat, sikap tanggap terhadap persoalan kesehatan,
latihan atau demonstrasi cara hidup sehat dan penanaman kebiasaan hidup sehat dan upaya
peningkatan daya tangkap terhadap pengaruh buruk dari luar. Kegiatan pemberdayaan
Kec. Suruh Kab. Semarang Kota Blitar. Dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan
masyarakat ini, mahasiswa akan melibatkan seluruh potensi yang ada di sekolahan .
B. Rumusan masalah
Bagaimanakah tingkat kesehatan komunitas siswa MI kauman Kel. Jatirejo Kec. Suruh
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengetahui tingkat kesehatan komunitas siswa MI kauman Kel. Jatirejo Kec. Suruh
2. Tujuan khusus
a. Tidak terjadi masalah gizi kurang pada siswa MI kauman Kel. Jatirejo Kec. Suruh
b. Status kesehatan gigi siswa MI kauman Kel. Jatirejo Kec. Suruh Kab. Semarang
D. Manfaat
2.
BAB II
LANDASAN TEORI
Usia anak adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia
dewasa nantinya. Saat ini masih terdapat perbedaan dalam penentuan usia anak.
Menurut UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO yang dikatakan
masuk usia anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang belum menikah. American
Academic of Pediatric tahun 1998 memberikan rekomendasi yang lain tentang batasan
usia anak yaitu mulai dari fetus (janin) hingga usia 21 tahun. Batas usia anak tersebut
karakteristik kesehatannya. Usia anak sekolah dibagi dalam usia prasekolah, usia
sekolah, remaja, awal usia dewasa hingga mencapai tahap proses perkembangan sudah
Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama dan Sekolah menengah Atas adalah suatu masa usia anak yang
sangat berbeda dengan usia dewasa. Di dalam periode ini didapatkan banyak
Sayangnya permasalahan tersebut kurang begitu diperhatikan baik oleh orang tua atau
para klinisi serta profesional kesehatan lainnya. Pada umumnya mereka masih banyak
2012).
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Sekolah
Pertumbuhan dan Perkembangan anak usia pra sekolah dan sekolah dasar:
Jasmani : Periode ini disebut periode memanjang secara fisik fungsi organ otak
Anak mulai banyak melihat dan bertanya, fantasinya berkurang karena melihat
kenyataan, ingatan kuat daya kritis mulai tumbuh, ingin berinisiatif dan bertanggung
jawab. Rohani : Anak mulai memasukkan dalam pikirannya tentang Tuhan mulai
memisahkan konsep pikiran tentang Tuhan dengan orangtuanya. Sosial : Kegiatan anak
mulai berkelompok dan mengarah pada tujuan tetapi masih egosentris, kegiatannya
hanya satu jenis dan mulai membuat Gang dengan kompetisi tinggi. (Widodo, 2005)
b. Mempersiapkan biaya, Anak sudah sekolah membutuhkan biaya yang cukup besar
anggaran rumah tangga membengkak perlu pengaturan rumah tangga yang baik.
tugas- tugasnya (baik tugas sekolah maupun tugas rumah). Penting untuk
harus terjalin dengan baik, saling mengerti dan perhatian, menghargai kepentingan
untuk menumbuhkan rasa percaya diri, sehingga anak tidak takut untuk
Membina hubungan anak dengan teman akan meningkatkan pola adaptasi anak
komunikasi yang terbuka dan saling mendukung dalam hubungan suami istri.
(Anonim, 2010)
membangun jamban sekolah dan sarana cuci tangan. Sekolah harus memberikan
pengajaran baik kepada guru maupun murid bagaimana cara memelihara jamban
sekolah yang akan di bangun dan sarana cuci tangan. Misalnya seorang guru di
murid dengan cara membuat roster atau jadwal membersihkan jamban dan sarana
cuci tangan yang dibagi secara merata antara murid laki-laki dan murid perempuan.
Seringkali terjadi jamban di sekolah hanya terdiri atas dua unit, yaitu satu untuk guru
dan yang lain untuk murid. Sementara kondisi jamban murid sangat berbeda jauh
Di mana jamban murid sangat jauh dari kondisi bersih dan terpelihara atau
tidak jarang dalam kondisi rusak. Akibatnya banyak murid yang kemudian buang air
baik buang air kecil maupun buang air besar di halaman sekolah. Kebiasaan ini
membuat sekolah menjadi bau dan sangat rentan untuk menjadi sarang penyakit.
Selain itu, seringkali jamban di sekolah tidak dilengkapi dengan penerangan yang
cukup. Murid yang masih duduk di kelas 1 atau 2 akan merasa takut untuk
menggunakan jamban yang kondisinya gelap, berbau dan kotor. Kondisi seperti ini
harus dihindari dengan cara membuat jamban dengan penerangan yang cukup baik
dari lampu ataupun sinar matahari beserta ventilasi yang memadai. (Departemen
a) Pembangunan sarana air bersih, sanitasi dan fasilitas cuci tangan termasuk
sekolah, mencakup:
yang sehat,(b) pemeliharaan dan pelayanan di sekolah, dan (c) upaya pendidikan
a) Advokasi
upaya advokasi untuk menyadarkan akan arti penting program kesehatan sekolah.
b) Kerjasama
pihak dapat saling bela]ar dan berbagi pengalaman tentang keberhasilan dan
kekurangan program, tentang cara menggunakan berbagai sumber daya yang ada,
kesehatan.
c) Penguatan kapasitas
dapat dilaksanakan secara optimal. Untuk itu berbagai sektor terkait harus
kesehatan di sekolah. Dukungan berbagai sektor ini dapat terkait dalam rangka
d) Kemitraan
sekolah. Disamping itu, dengan kemitraan akan dapat mendorong mobilisasi guna
e) Penelitian
Penelitian merupakan salah satu komponen dari pengembangan dan
keberadaan dokter kecil. Dokter kecil merupakan siswa yang aktif dalam menangani
masalah kesehatan di sekolah, khususnya di tingkat sekolah dasar. Siswa yang menjadi
dokter kecil pun merupakan siswa yang berprestasi secara akademik. Mereka ini
memperhatikan kesehatan anak sekolah. Dokter kecil membuat anak sekolah jadi sadar
makanan ketika jajan. Bukan hanya itu, para dokter kecil ini juga menjalani penyuluhan
mana jajanan yang sehat dan yang tidak. Jajanan sehat berarti bersih, tidak basi, dan
mengandung zat gizi,. Karena kesadaran arti pentingnya kesehatan harus ditanamkan
sejak kecil, dokter kecil di tingkat sekolah dasar pun akan direvitalisasi yang nantinya
bisa menjadi pahlawan kesehatan Indonesia yang menjadi teladan dan memberi contoh
tentang perilaku hidup bersih dan sehat kepada teman-temannya yang lain di
Menurut penggiat program dokter kecil, dr Handrawan Nadesul, yang pada tahun 1981
membentuk ratusan kader dokter kecil dari siswa MI yang berprestasi ini, menuturkan,
peran dokter kecil mempunyai dampak yang cukup besar dalam menggerakkan upaya
kesehatan yang meliputi urgensi gizi seimbang. Para dokter kecil ini bukan berarti
berperan sebagai dokter, namun lebih tepatnya sebagai promotor untuk menggerakkan
teman- temannya untuk mengetahui makanan yang baik dan zat gizi yang
peran dokter kecil diharapkan mampu membantu guru dan petugas kesehatan di
sekolah.
Peran perawat di lingkungan sekolah ada 3 hal yaitu : pelaksana asuhan keperawatan di
sekolah, pengelola kegiatan di UKS dan sebagai penyuluh di bidang kesehatan (Anna,
2010).
1. Data inti
Anak usia sekolah adalah anak yang sedang menekuni proses pendidikan
mulai pada tingkat pra sekolah (TK), sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama
dan menengah atas. Pada tahap ini masalah kesehatan sangat berpengaruh pada kualitas
tumbuh kembang anak di kemudian hari pada saat dewasa. Gangguan kesehatan yang
sering timbul pada usia sekolah adalah gangguan kesehatan umum, gangguan perilaku,
gangguan perkembangan fisiologis hingga gangguan dalam belajar. Untuk mencegah
atau mengurangi potensi komplikasi dan permasalahan kesehatan anak, perlu dilakukan
deteksi dini gangguan kesehatan agar tidak berkembang menjadi masalah berat. Deteksi
dini bisa dilakukan dengan meningkatkan perhatian yang lebih besar terhadap usia
sekolah, sama halnya dengan perhatian ketika anak masih balita. Hal ini dilakukan
dengan harapan tercipta anak usia sekolah yang sehat, cerdas dan berprestasi baik.
2. Lingkungan fisik
bagi dirinya, maka cocok pula bagi anak-anak, sehingga anak dipandang tidak
Hal yang perlu dilakukan agar anak akrab dengan lingkungan tempat tinggalnya
a) Keluarga perlu melakukan penerapan kombinasi pola asuh antara otoriter, bebas
dan demokratis secara seimbang dan konsisten, supaya kepercayaan diri anak
tinggi.
b) Rumah yang layak huni adalah rumah yang menjamin keamanan, ketenangan dan
kenyamanan penghuni.
c. Anak dan lingkungan masyarakat
Pada lingkungan masyarakat, diharapkan anak dapat lebih menyesuaikan diri dengan
a) Perlu ada inisiatif dan kemauan keras ketua RT dan RW untuk menjalankan
a) Mempunyai ruang WC yang menjadi salah satu fasilitas yang penting di sekolah.
b) Desain bangunan sekolah bertingkat perlu dilengkapi ruang bermain bagi anak
bergantian.
e) Penyusunan peraturan dan tata tertib sekolah, pimpinan sekolah dan guru perlu
mengikutsertakan murid-murid.
3. Pelayanan kesehatan
Sehat 2010 telah ditetapkan sejumlah misi, strategi, pokok-pokok program serta
dan Sanitasi dan untuk memperluas manfaat kesehatan masyarakat desa dengan cara
meningkatkan pengetahuan dan perilaku kesehatan dan sanitasi pada anak-anak sekolah
dasar. Selain itu Promosi Kesehatan Sekolah bertujuan agar murid-murid tersebut
bertindak sebagai agen perubahan bagi orangtua mereka, saudara-saudara, tetangga dan
dalam program usaha kesehatan sekolah, melalui koordinasi dengan Tim Pembina UKS
4. Ekonomi
Krisis moneter dan ekonomi yang terjadi di Indonesia yang berkepanjangan dan
masih berlangsung hingga kini, jelas berdampak negative terhadap kesehatan dan gizi
penduduk. Dampak ini lebih nyata pada ibu hamil dan anak-anak, tidak terkecuali anak
usia sekolah dasar (MI) yang merupakan kelompok pendudukyang paling rentan
terhadap gangguan gizi dan pelayanan kesehatan, ekonomi yang berkepanjangan ini
memicu penurunan daya beli masyarakat dan kalangan hasil produksi pertanian,
sehingga makanan yang dikonsumsi penduduk terutama mereka dikelas bawah miskin
kebutuhan anak. Selain itu pemerintah kota dalam membuat kebijakan mengenai
transportasi umum, menurut Jill Swart Kruger dan Louise Chawla (Kruger, 2002) perlu:
c. Mempertimbangkan penggunaan bus khusus pada hari minggu dan libur untuk anak
Pada lingkungan masyarakat, diharapkan anak dapat lebih menyesuaikan diri dengan
lingkungan masyarakat.
7. Komunikasi
bahwa acara televisi untuk anak-anak cenderung mengalami peningkatan. Hasil survei
ini menunjukkan bahwa alasan yang utama para reponden (anak-anak) untuk menonton
televisi adalah hiburan (72%) dan jenis acara yang sering ditonton termasuk
infotainmen (gosip, telenovela, sinetron). Televisi adalah seperti pisau yang dapat
bermanfaat untuk kebaikan atau bisa berbahaya jika penggunaannya tidak terkendali.
Oleh karena itu kuasa negatif televisi ini perlu dikurangi atau dialihkan ke hal-hal yang
8. Pendidikan
hubungan antara air, jamban, perilaku dan kesehatan juga menjadi kegiatan yang
penting dalam program kesehatan sekolah. Di antaranya adalah hubungan antara air-
kondisi sanitasi dan penyakit; bagaimana sarana sanitasi dapat melindungi kesehatan
kita; bagaimana penyakit dapat timbul dari kondisi sanitasi dan perilaku yang buruk;
9. Rekreasi
bagaimana mereka menggunakan ruang dan apa yang mereka ingin lakukan, sehingga
Proses konsultasi dengan anak harus dilakukan dengan baik seperti yang dilakukan
A. PENGKAJIAN
Maret di MI Kel. Jatirejo Kec. Suruh Kab. semarang dengan melibatkan pembina UKS.
Hasil pengkajian tersebut dianalisa untuk diidentifikasi masalah kesehatan yang ada di
sekolah. Data yang menunjang masalah kesehatan dan analisanya sebagai berikut :
a. Pengumpulan Data
Data Sekolah
1. Identitas Sekolah
a. Nama : MI kauman
Dari sejumlah 176 anak yang ada di MI kauman ini yang menjadi sasaran dalam
asuhan keperawatan komunitas yaitu sebanyak 83 anak yaitu siswa kelas I III. Dari
jumlah siswa kelas I-III yang terkaji pada saat dilaksanakan pengkajian sejumlah 78
anak.
d. Staf pengajar
- Staf : 6 orang
- Pendidikan :
S1 : 9 orang
D3 : - orang
D2 : 1 orang
SMA: 5 orang
SMP : - orang
2. Program Pembelajaran
a. Program Kurikuler
- Jumlah jam belajar : Rata rata 7 Jam /hari, mulai jam 07.00 WIB s/d 12.00
WIB
b. Ko.Kurikuler
penanggung jawab UKS dari pihak guru, dan untuk pengurus atau kader
tiwisada hanya terbentuk sebanyak 4 orang dari kelas IV dan V sehingga
obat cacing.
d. Peraturan Sekolah
a. Tertulis
b. Tidak tertulis
e. Kesehatan Lingkungan
1. Konstruksi : Permanen
2. Luas : 2.437 m
3. Lantai : Keramik
4. Penerangan : Cukup
5. Pencahayaan : Cukup
8. Jumlah ruangan
f. Pekarangan
1. Luas : 2.437 m2
2. Keadaan : Cukup
3. Pemanfaatan : Cukup
g. Sarana kantin
1. Di dalam sekolah
a. Jenis makanan yang dijual : chiki, mie, sosis, nasi goreng, pop
mie dll
c. Jenis minuman yang dijual : es lilin, pop ice, jas jus, marimas dll
d. Keadaan lingkungan
a. Jenis makanan yang dijual : chiki, mie, sosis, nasi goreng, pop
mie
b. Jenis minuman yang dijual : es lilin, pop ice, jas jus, marimas dll.
1. Kebersihan Diri
No Kondisi
Bersih Kurang
1 Keadaan Rambur 78
2 Kebersihan telinga 69 9
3 Kebersihan mulut 78
Tabel 3.6 Frekuensi kebersihan diri
No Kondisi 1x 2x 3x 4x 5x Taktentu
1 Mandi/hari 1 65 12 - - -
2 Cuci tangan/Hari - - 60 - - 4
3 Gosok gigi/hari - 47 26 - - 6
4 Keramas/minggu - 45 24 - - 10
5 Memotong 20 47 - - - 9
kuku/minggu
6 Ganti baju/hari 6 68 - - - 3
Tabel 3.6 Waktu mencuci tangan
No Waktu mencuci
tangan
Sebelum dan sesudah makan Sesudah dari Sesudah bermain
kamar mandi
1 74 3 6
Tabel 3.7 Bahan mencuci tangan
No Bahan mencuci
tangan
Sabun dan air Air saja
1 13
Tabel 3.8 Waktu menggosok gigi
1 27 26 44
Tabel 3.9 Keadaan gigi
No Keadaan gigi
berlubang Sering tanggal Baik dan bersih
1 29 6 44
3.10 Tabel kondisi gigi saat pemeriksaan fisik
No Keadaan gigi
Berlubang Caries Baik dan bersih
1 50 21 22
d. Lingkungan
No Tempat Perbedaan
membung membung
sampah sampah
Tempat Kolong Di Sampah Sampah
sampah meja sembarang basah kering
tempat
1 78 49 29
e. Nutrisi
4 59 15
Tabel 3.13 jajanan sehari-hari
No Tempat Jenis
membeli jajanan
jajan
Kantin Bawa Di luar Snack Roti Permen Minuman
dari sekolah
rumah
f. Aktifitas sehari-hari
N0 Bermain
Sepak boneka Masak-
bola masakan
1
g. Program kerja UKS
2 Pemeriksaan
kebersihan diri
3 Pemeriksaan jentik-
jentik nyamuk
4 BIAS campak
kelas 1-3, skrining
pemeriksaan gigi, dan
pemberian obat
cacing.
5 Sikat gigi bersama
dan cuci tangan
memakai sabun.
6 Penambahan kader
tiwisada
7 Pembinaaan kader
tiwisada
8 Kerja bakti/jumat
bersih
9 Pembinaan siswa
kelas V dan VI
tentang pubertas dan
reproduksi
10 Pembinaan kelas VI
tentang kenakalan
remaja
11 Pembinaan kelas VI
tentang bahaya dan
manfaat internet
12 Mendatangkan
narasumber dari
puskesmas/ dinas
kesehatan.
h. Sasaran UKS
2 Memberikan penyuluhan/
latihan keterampilan tentang
pelayanan kesehatan
(pembentukan dokter kecil)
3 Menatar guru yang sudah
ada dalam bidang kesehatan
4 Pelaksanaan 7K (kebersihan,
keindahan, kenyamanan,
ketertiban, keamanan,
kerindangan, kekeluargaan)
5 Pembinaan dan pemeliharaan
kesehatan lingkungan
termasuk bebas asap rokok
6 Pembinaan kerjasama antar
masyarakat sekolah
ANALISA DATA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS KELOMPOK KHUSUS
SKALA PRIORITAS
Kurang berjalannya
program UKS di
MIN
Tanggung 1
1. kelas III:
hari senin,
10 maret
2013.Pukul :
08.15-09.00
2. kelas I dan
II: Rabu, 12
maret 2013.
Pukul 08.15-
09.00
Tujuan umum:
1. Program UKS Berjalannya 1. Bentuk kader Jumat, 14 Ceramah ,
dapat berjalan kegiatan kader tiwisada dari siswa Maret 2014 praktik
dengan baik Tujuan tiwisada kelas 3. pukul 09.00 langsung
khusus: 2. Bina para kader WIB
1. Terlaksananya tiwisada agar dapat
pembentukan kader memberikan
tiwisada. pengetahuan
2. Terlaksananya tentang kesehatan
pembinaan kader kepada teman-
tiwisada temannya.