Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelaksanaan pendidikan bukan hanya mengantarkan manusia pada
bertambahnya ilmu pengetahuan, namun lebih luas pendidikan merupakan usaha
sadar untuk mengantarkan manusia menuju ke tingkat kedewasaan baik secara
jasmani maupun rohani. Pembahasan mengenai pendidikan tidak dapat terlepas dari
instansi atau lembaga pendidikan yang menjalankannya yaitu sekolah. Sekolah bukan
hanya tempat interaksi guru dan siswa untuk mentransfer dan memperoleh ilmu
pengetahuan, sekolah merupakan tempat pembinaan bagi siswa untuk membentuk
karakter yang baik dan mengembangkan keterampilannya supaya dapat menjadi
manusia yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Namun pada kenyataannya sekolah
terkadang bukan tempat yang aman bagi siswa. Kekerasan di sekolah masih sering
terjadi diantaranya kekerasan antarsiswa dan kekerasan yang dilakukan oleh guru.
Dari berbagai kasus yang terjadi di sekolah, orang tua siswa saat ini mulai
kritis dan peduli terhadap pendidikan anaknya. Kesadaran mereka semakin meningkat
dengan menyekolahkan anak-anak mereka pada sekolah yang memiliki program-
program unggulan. Salah satunya adalah sekolah yang menerapkan kebijakan Sekolah
Ramah Anak dan Sekolah Ramah Anak juga menjadi latar belakang pembuatan
makalah ini.
Sekolah Ramah Anak merupakan bentuk dari program pendidikan untuk
meningkatkan kualitas sekolah dalam memberikan kenyamanan dan rasa aman
kepada siswa dalam belajar dan mengembangkan dirinya. Melalui pelaksanaan
pendidikan Sekolah Ramah Anak orang tua tidak perlu cemas ketika menitipkan
anaknya di sekolah, karena indikator Sekolah Ramah Anak sangat menguntungkan
siswa terutama menjamin rasa nyaman dan aman ketika berada di lingkungan
sekolah. Dalam pelaksanaan Sekolah Ramah Anak, guru mempunyai peranan penting
yaitu menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan siswa di sekolah.Oleh karenanya
peranan guru sangat penting bagi pendidikan siswa, terutama keteladanan dalam
pembentukan karakter siswa.

2.1 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini diantaranya sebagai
berikut:
2.1.1 Apa yang dimaksud dan tujuan dari Sekolah Ramah Anak (SRA)?
2.1.2 Apa saja konsep dan prinsip Sekolah Ramah Anak (SRA)?
2.1.3 Apa saja komponen Sekolah Ramah Anak (SRA) ?
2.1.4 Apa saja aspek Sekolah Ramah Anak (SRA)?
2.1.5 Bagaimana implementasi dari Sekolah Ramah Anak (SRA)?

3.1 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dalam penulisan makalah ini diantaranya sebagai
berikut:
3.1.1 Untuk mendeskripsikan pengertian, maksud dan tujuan Sekolah Ramah Anak
(SRA).
3.1.2 Untuk mengetahui konsep dan prinsip Sekolah Ramah Anak (SRA).
3.1.3 Untuk mengetahui komponen Sekolah Ramah Anak (SRA).
3.1.4 Untuk mengetahui aspek komponen Sekolah Ramah Anak (SRA).
3.1.5 Untuk mengetahui implementasi komponen Sekolah Ramah Anak (SRA).
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Maksud dan Tujuan Sekolah Ramah Anak (SRA)

2.1.1 Pengertian Sekolah Ramah Anak (SRA)

Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah satuan pendidikan formal, nonformal


dan informal yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup,
mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak hak anak dan perlindungan anak dari
kekerasan, diskriminasi dan perlakuan salah lainya serta mendukung partisipasi anak
tertuma dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawaasan dan mekanisme
pengaduan terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak di pendidikan.
Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang terbuka melibatkan anak untuk
berpartisipasi dalam segala kegiatan, kehidupan sosial,serta mendorong tumbuh
kembang dan kesejahteraan anak.

2.1.2 Maksud Sekolah Ramah Anak (SRA)


Adapun Maksud dari Sekolah Ramah Anak (SRA) yaitu, Memberikan
panduan kepada pemangku kepentingan baik pusat maupun daerah serta penyelenggara
institusi pendidikan dalam mewujudkan dan mengembangkan sekolah ramah anak.

2.1.3 Tujuan Sekolah Ramah Anak (SRA)


Adapun Tujuan dari Sekolah Ramah Anak (SRA) yaitu sebagai berikut;
a. Mencegah kekerasan terhadap anak dan warga sekolah lainnya
b. Mencegah anak mendapatkan kesakitan karena keracunan makanan dan
lingkungan yang tidak sehat
c. Mencegah kecelakaan di sekolah yang disebabkan prasarana maupun bencana
alam
d. Mencegah anak menjadi perokok dan pengguna napza
e. Menciptakan hubungan antar warga sekolah yang lebih baik, akrab dan
berkualitas
f. Memudahkan pemantauan kondisi anak selama anak berada di sekolah
g. Memudahkan mencapai tujuan pendidikan
h. Menciptakan lingkungan yang hijau dan tertata
i. Ciri khusus anak menjadi lebih betah di sekolah
j. Anak terbiasa dengan pembiasaan- pembiasaan yang positif

2.2 Konsep dan Prinsip Sekolah Ramah Anak (SRA)

2.2.1 Konsep Sekolah Ramah Anak (SRA)


Krisis keuangan telah membuat masyarakat Indonesia jatuh dalam
kemiskinan, pengangguran tinggi, harga kebutuhan pokok mahal, meningkatnya
tindakan kekerasan dan kriminal. Keadaan ini berimplikasi pada hidup anak. Gizi
anak rendah, kesehatan menurun, tidak ada perhatian terhadap sekolah, sesaknya
lingkungan tempat tinggal, kekerasan terhadap anak, berkelahi, seks bebas,
mengkonsumsi narkoba, gank remaja, dan turun ke jalan. Masyarakat semakin tidak
mempedulikan tumbuh kembang anak. Permasalahan di atas cermin rendahnya
kualitas masyarakat dan pemerintah. Lingkungan juga harus bersahabat dengan anak.
Keluarga, tetangga, masyarakat, dan negara mempunyai tanggung jawab untuk
memenuhi kebutuhan dasar anak. Mereka harus merealisasikannya dengan partisipasi
masyarakat ramah anak (child-friendly community) dan membangun kota berwawasan
anak (child-friendly city) dan tentu saja termasuk di dalamnya pendidikan ramah anak
(child-friendly education). Sejalan dengan itu, Konsep pendidikan ramah anak terlahir
karena adanya UU No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak sebagai
implementasi dari Konvensi Hak Anak (KHA) di Indonesia. Konvensi Hak Anak
(KHA) adalah konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang melindungi hak-hak
anak. Undang-undang perlindungan anak adalah salah satu bagian dari
mengoperasionalkan Konvensi Hak Anak (KHA). UU Perlindungan Anak adalah satu
undang-undang mengenai hak-hak anak yang menjelaskan secara rinci tentang
perlindungan anak. Perlindungan adalah salah satu dari hak-hak anak yang esensial.
Perlindungan ini meliputi perlindungan terhadap kekerasan, eksploitasi, diskriminasi,
dan penelantaran.
2.2.2 Prinsip Sekolah Ramah Anak (SRA)
Prinsip penyelenggaraan sekolah ramah anak sebagai berikut:
a. Nondiskriminasi, artinya menjamin kesempatan setiap anak untuk menikmati
hak anak untuk pendidikan tanpa diskriminasi berdasarkan disabilitas, gender ,
suku bangsa dan latar belakang orang tua.
b. Media artinya, sekolah dituntut untuk menghadirkam tempat dengan situasi
yang menyenangkan bagi anak untuk belajar.
c. Bermain, artinya menyadari bahwa dunia anak adalah bermain, dari bermain
itulah sesungguhnya anak melakukan proses belajar mengajar yaitu dengan
memperkenalkan persaingan yang sehat dalam sebuah prose belajar mengajar
d. Hidup artinya berkelangsungan hidup dan perkembangan dalam menciptakan
lingkungan yang menghormati martabat anak dan menjamin pengembangan
holistik dan terintegrasi setiap anak.
e. Penghormatan, artinya terhadap pandangan anak yaitu mencakup
penghormatan atas hak anak untuk mengekpresikan pandangan dalam segala
hal yang empengaruhi anak di lingkungan sekolah.
f. Pengelolaan yang baik, artinya menjamin transparansi, akuntabilitas,

partisipasi, keterbukaan informasi dan supremasi hukum di satuan pendidikan.

2.3 Komponen-Komponen dalam Sekolah Ramah Anak (SRA)


Komponen-komponen yang ada dalam Sekolah Ramah Anak yaitu sebagai
berikut:
a. Kebijakan SRA (komitment tertulis, SK Tim SRA, program yang mendukung
SRA).
b. Pelaksanaan proses belajar yang ramah anak (Penerapan Disiplin Positif).
c. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Terlatih Hak-hak Anak dan SRA.
d. Sarana dan Prasarana yang ramah anak (tidak membahayakan anak, mencegah
anak agar tidak celaka).
e. Partisipasi anak.
f. Partisipasi Orang Tua, Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha, Stakeholder
lainnya, dan Alumni

2.4 Aspek-Aspek dari Sekolah Ramah Anak


Sekolah harus menciptakan suasana yang kondusif untuk menimbulkan
suasana yang nyaman, menyenangkan serta siswa mampu mengekspresikan potensi
yang dimiliki. Adapun 3 aspek sekolah ramah anak yang harus diperhatikan, sebagai
berikut:
2.4.1 Program Sekolah yang Sesuai
Sekolah ramah anak harus menyediakan program-program yang sesuai
dengan tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak didik untuk mampu
mengeksplorasi dirinya sendiri untuk melakukan suatu program tanpa adanya unsur
paksaan. Siswa diharapkan mampu berperan aktif pada program yang disediakan oleh
sekolah. Dimisalkan dalam pembelajaran, harus disediakan program yang menarik
sehingga menstimulus anak untuk berperan aktif. Seperti guru menyediakan sebuah
alat peraga yang berisikan 7 botol dengan takaran air yang berbeda. Ketika dipukul
menggunakan pemukul ternyata terdapat bunyi yang muncul berbeda-beda. Maka dari
hal sederhana tersebut mampu menimbulkan rasa ingin tahu siswa, mengapa ke tujuh
botol tersebut menimbulkan suara yang berbeda-beda.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru untuk mengatur
pembelajaran dikelas yaitu memiliki beberapa potensi seperti berikut:
a. Memiliki rasa cinta kepada siswa
Memiliki rasa cinta kepada siswa, dengan ketulusan guru melaksanakan
pembelajaran serta memberikan rasa kasih sayang kepada siswa. Dengan
menimbulkan rasa kecintaan terhadap siswa dan tidak membeda-bedakan siswa
akan merasakan kenyamanan terhadap guru dan akan mengikuti pembelajaran
dengan baik dan kondusif.
b. Memahami dunia anak
Memahami dunia anak, guru harus memahami dunia anak. Diketahui dunia anak
memang penuh dengan keceriaan, bermain dan sebagainya. Maka, guru harus
mampu membuat suasana pembelajaran tetap menyenangkan agar siswa merasa
nyaman dan belajar dengan baik. Tidak hanya full pematerian saja namun bisa
diselingi dengan ice breaking maupun permainan edukasi lainnya.
c. Mampu mendekati anak dengan tepat
Mampu mendekati anak dengan tepat, guru harus mampu mendekati siswa dengan
tepat. Guru harus bisa lebih dekat dengan siswa karena orang tua siswa di sekolah
khususnya dikelas yaitu guru. Guru harus mampu merangkul serta mengayomi
semua anak tanpa harus membeda-bedakan.
2.4.2 Lingkungan Sekolah yang Mendukung
Dalam menerapkan sekolah ramah anak, suasana lingkungan sekolah harus
menjadi tempat belajar untuk anak tentang kehidupan. Selain disekolah saja memiliki
program seperti pembelajaran, sekolah ramah anak juga memprogramkan suatu
program yang membuat anak berinteraksi langsung dengan masyarakat sehingga
mereka memiliki pengalaman tentang kehidupan di masyarakat.
Bagi anak lingkungan yang mendukung untuk bermain. Dengan bermain
seperti permainan edukasi mampu menumbuhkan potensi anak dalam
mengekspresikan diri secara bebas dan merasa bahwa lingkungan tersebut adalah
dunia mereka shingga mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif.
2.4.3 Infrastruktur yang Memadai
Infrastruktur yang dibutuhkan mengenai kebutuhan anak dalam pembelajaran
tidak harus mahal namun yang cocok untuk kebutuhan anak. Sediakan tulisan-tulisan
yang mampu memotivasi anak, membuat kelas semenarik mungkin dengan hiasan-
hiasan sehingga membuat siswa merasa nyaman dikelas.

2.5 Implementasi dari Sekolah Ramah Anak


Dengan ditetapkannya Undang-Undang Republik Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak, diharapkan kondisi dan perlindungan anak menjadi lebih
baik karena undang-undang tersebut memuat perlindungan terbaik bagi anak, yaitu
hak untuk hidup, tumbuh dan berkembang, partisipasi serta perlindungan anak dari
kekerasan.
Dalam upaya melindungi anak dari kekerasan, program Sekolah Ramah Anak
secara khusus berupaya mencegah kekerasan pada anak di sekolah. Aksesibilitas di
sekolah lebih mudah dibandingkan di rumah, untuk itu sekolah mempunyai peran
strategis dalam mencegah kekerasan terhadap anak. Untuk itu guru-guru perlu
mengetahui tentang pencegahan kekerasan, termasuk cara alternatif dalam mendidik
dan mendisiplinkan anak. Implementasi Sekolah Ramah Anak tercantum ke dalam 8
Standar Pendidikan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sekolah Ramah Anak merupakan sekolah dengan konsepan dari latar
belakangi adanya UU No. UU No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak sebagai
implementasi dari Konvensi Hak Anak (KHA) di Indonesia. Dimana konsep tersebut
terwujud dari perkembangan pendidikan inklusi. Menyadari bahwa pendidikan
merupakan hal terpenting bagi suatu bangsa. Oleh karena itu, Sekolah Ramah Anak
menjadi fokus bagi sistem pendidikan yang akan di aplikasikan oleh satuan
pendidikan.
Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang terbuka melibatkan anak untuk
berpartisipasi dalam segala kegiatan, kehidupan sosial,serta mendorong tumbuh
kembang dan kesejahteraan anak. Artinya Sekoalh Ramah Anak dibentuk mempunyai
maksud dan tujuan yang telah di bahas dalam pembahasan.

3.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai