Ramah Anak)
Eduaksi | Thursday, 30 Jun 2022, 18:15 WIB
Sekolah ramah anak adalah sekolah yang secara sadar berkomitmen untuk
menjamin dan memenuhi hak-hak anak di segala bidang kehidupan secara
sistematis dan bertanggung jawab. Prinsip utamanya adalah larangan diskriminasi
dalam kepentingan, hak untuk hidup dan penghormatan terhadap anak.
1. Sekolah Adiwiyata.
Apa yang dimaksud dengan Sekolah Adiwiyata?. Sekolah adiwiyata dikenal secara
internasional sebagai Sekolah Hijau. Adiwiyata adalah salah satu program
Kementerian Lingkungan Hidup untuk menciptakan pengetahuan dan
meningkatkan kesadaran warga sekolah untuk upaya perlindungan lingkungan.
Apa tujuan dari Sekolah Adiwiyata?. Tujuan dari program Adiwiyata adalah untuk
membantu sekolah menjadi tempat belajar dan penyadaran warga sekolah agar
dapat mempertanggung jawabkan upayanya menjaga lingkungan dan mendorong
pembangunan berkelanjutan di masa yang akan datang, untuk menciptakan
berbagai kondisi.
Apa kegiatan Adiwiyata?. Program dan Kurikulum Sekolah Adiwiyata diantaranya
yaitu Program Jum'at Bersih yang melaksanakan kegiatan pelestarian lingkungan
untuk sekolah seperti: Pada jadwal yang tetap, seperti membersihkan parit sekolah,
merawat ladang bunga, menabur sayuran, dan membuang sampah.
Sekolah Adiwiyata merupakan sekolah dengan lingkungan yang bersih dan sehat.
Adapun ciri-ciri Sekolah Adiwiyata adalah sebagai berikut. Tong sampah di mana-
mana, taman yang ditumbuhi berbagai tanaman, slogan-slogan tentang
kebersihan, apa keistimewaan Sekolah Adiwiyata untuk sekolah dan peserta didik?
Keistimewaan Adiwiyata
2. Sekolah Inklusif.
Sekolah inklusi adalah sekolah yang juga memberikan pendidikan kepada Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK). Di sekolah ini, anak-anak dengan dan tanpa
kebutuhan khusus menghadiri kelas yang sama dan menerima pendidikan yang
sama.
Mengapa pendidikan inklusif itu penting? Nilai penting dari pendidikan inklusif
adalah memberikan pembelajaran yang ramah kepada semua peserta didik,
termasuk anak reguler dan anak berkebutuhan khusus. Sekolah tidak membeda-
bedakan peserta didik.
Apa itu sekolah inklusi? Sekolah inklusi adalah tempat dimana anak berkebutuhan
khusus dapat belajar bersama anak regular lainnya. Namun, anak berkebutuhan
khusus akan didampingi oleh seorang guru yang akan mendampingi mereka dalam
kegiatan belajar mengajar.
Tugas utama seorang guru kelas dalam sekolah inklusi yaitu: (1) Menciptakan iklim
belajar yang kondusif; (2) Menyusun dan melaksanakan asesmen akademik dan
non akademik pada semua anak; (3) Menyusun PPI bersama GPK; (4) Melaksanakan
kegiatan pembelajaran dan penilaian; (5) Memberikan program pembelajaran
remidial; (6) Melaksanakan administrasi kelas dan (7) Menyusun program dan
melaksanakan praktik bimbingan bagi semua peserta didik (Mudjito, 2013).
4. Sekolah Aman.
Apa itu sekolah yang aman?. Sekolah aman adalah sekolah yang mampu
melindungi para murid ketika bencana atau keadaan darurat terjadi. Untuk
mendukung terwujudnya sekolah aman dan menyenangkan diperlukan sosok
kepemimpinan kepala sekolah serta guru-guru yang mampu menyajikan sebuah
proses pembelajaran aktif, inovatif dan kreatif.
Pondok pesantren ramah anak memiliki kelebihan dan keberhasilan yang luar
biasa. Pertama, penggunaan kontrak belajar. Kedua, lebih banyak mendengarkan;
penyesuaian reward-punishment berdasarkan keputusan bersama dan lebih
disiplin. Ketiga, penerapan nilai-nilai pesantren lebih sistematis dan terstruktur.
Keempat, ciptakan lingkungan belajar yang bersahabat. Kelima, perwujudan hak
anak bagi santri di pondok pesantren dengan mengedepankan hak anak.
Pangan Jajan Asan Sekolah (PJAS) adalah jajanan yang terdapat di lingkungan
sekolah dan menjadi makanan pokok sehari-hari peserta didik, yang terdiri dari
minuman, buah-buahan, jajanan, dan pendamping untuk anak-anak yang dimakan
saat istirahat dan sepulang sekolah. Bersih.
Lokasi kantin tidak boleh dekat toilet, tempat sampah atau tempat pengolahan
limbah, peralatan pengolahan dan penyajian harus bersih, tidak berkarat, makanan
yang disajikan harus tertutup dan ada peralatan minum. Diharapkan dengan
adanya program ini tidak ada lagi peserta didik yang terkena penyakit dan diare
akibat mengonsumsi junk food di kantin yang tidak memenuhi standar.
Daftar Pustaka
Elisa, S., & Wrastari, A. T. (2013). Sikap guru terhadap pendidikan inklusi ditinjau dari
faktor pembentuk sikap. Jurnal Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, 2 (01), 1-10
Putri, A., & Akmal, A. (2019). Sekolah Ramah Anak: Tantangan dan Implikasinya
Terhadap Pemenuhan Hak Anak. Journal of Civic Education, 2(3), 228-235.
Wuryandani, W., Faturrohman, F., Senen, A., & Haryani, H. (2018). Implementasi
pemenuhan hak anak melalui sekolah ramah anak. Jurnal Civics: Media Kajian
Kewarganegaraan, 15(1), 86-94.
Biodata
#programinovatifsekolahramahanak
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan
pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab
penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen.
Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers,
UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi
faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.