Anda di halaman 1dari 4

KONSTRUKSI EKOSISTEM BELAJAR MELALUI GERAKAN SEKOLAH

MENYENANGKAN
Oleh: Hoziawati, S.Pd.I
Guru Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti
SD Negeri 11 Kelapa

Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar serta suatu proses pembelajaran agar siswa dapat secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan untuk dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara. Dalam perkembangan sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok
manusia yang tidak menggunakan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatan
kualitas hidup. Pendidikan dibutuhkan untuk menyiapkan anak manusia untuk menunjang
perannya dimasa yang akan datang dan untuk meningkatkan harkat serta martabatnya sebagai
manusia yang berlangsung sepanjang hayat. Hal ini dikarenakan manusia adalah makhluk
pilihan yang diberi akal sehat agar mampu mencapai tujuan hidupnya. Dalam proses
pencapaiannya, manusia difasilitasi dengan adanya pendidikan yang salah satunya terwujud
dalam bentuk sekolah. Pendidikan merupakan sarana yang berperan penting dalam
menciptakan manusia yang berkualitas dan berpotensi.
Sekolah merupakan salah satu lembaga yang sangat penting untuk kehidupan
manusia. Dengan tidak adanya sekolah, maka kualitas pendidikan masyarakat yang ada di
Indonesia menjadi terganggu dan tidak berkembang. Untuk itu, pendidikan disekolah sangat
penting bagi generasi penerus bangsa. Secara umum sekolah merupakan sebuah lembaga
pendidikan yang bersifat formal, non formal maupun informal yang didirikan oleh negara
ataupun swasta. Untuk membuat sebuah sekolah harus memiliki sarana dan prasarana yang
memadai, seperti ruang belajar, perpustakaan, ruang kantor, masjid, ruang komputer, sumber
daya manusia yang memadai dan lain sebagainya. Sekolah dituntut untuk mampu
menghadirkan dirinya sebagai sebuah lembaga yang kondusif agar anak merasa nyaman dan
dapat mengembangkan potensinya. Sekolah juga merupakan lembaga yang dirancang untuk
pengajaran siswa dibawah pengawasan guru dan penyelenggara pendidikan.
Pada saat ini terjadi sebuah fenomena bahwa sekolah yang seharusnya mendewasakan
berubah menjadi sekolah yang hanya menggurui dan digurui atau sekedar pengajaran saja.
Sekolah sudah tidak lagi menjadi tempat yang menyenangkan bagi siswa. Atmosfer
kekeluargaan, kasih sayang, kebebasan mengungkapkan diri siswa, sedikit demi sedikit mulai
menghilang dari sebuah lembaga pendidikan yang dikenal dengan sekolah. Akan tetapi,
beberapa waktu ini telah ada gagasan-gagasan untuk merekonstruksi kembali pendidikan,
salah satunya yaitu dengan gerakan sekolah yang menyenangkan.
Sekolah dituntut untuk mampu menghadirkan dirinya sebagai lembaga yang tidak
hanya sekedar sebagai tempat yang menyenangkan bagi anak untuk belajar akan tetapi
sekolah juga harus dapat menciptakan suasana yang kondusif agar anak merasa nyaman dan
dapat mengembangkan potensinya. Dibutuhkan sebuah konsep yang mampu menjawab
tantangan zaman, salah satunya dengan penciptaan ekosistem pendidikan ramah anak.
Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) adalah gerakan ‘merdeka belajar’ untuk
menciptakan budaya belajar yang kritis, kreatif, mandiri dan menyenangkan di sekolah.
Gerakan ini berupaya membangun kesadaran guru-guru, kepala sekolah, dan pemangku
kebijakan pendidikan dalam merancang sekolah sebagai tempat yang menyenangkan untuk
belajar. Gerakan ini dapat terlaksana dengan maksimal apabila terjalin kerja sama yang kuat
antara guru, peserta didik, serta orang tua. Melalui tiga komponen tersebut, GSM diharapkan
dapat menjadi salah satu solusi untuk membangun lingkungan pembelajaran yang
menyenangkan dan efektif.
Konsep transformasi melalui penciptaan lingkungan belajar yang menyenangkan
menjadi prinsip GSM yaitu learning environment, pedagogical practice, character
development, dan school connectednes. Keempat prinsip tersebut memberikan ruang bagi
aktivitas fisik maupun emosi. Peserta didik dapat merasakan interaksi yang positif dengan
tumbuhnya rasa saling menghargai dalam setiap aktivitas. Gerakan ini juga dipelopori oleh
UNICEF yang merupakan perpaduan dari beberapa konsep, salah satunya adalah sekolah
ramah anak. Konsep ini bertujuan untuk mempromosikan pendidikan berkualitas bagi semua
kalangan dan berupaya memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara
terencana dan bertanggungjawab.
Dalam mengatasi tergerusnya pendidikan karakter, GSM sebagai salah satu strategi
transformasi pendidikan modern menjadi solusi tepat demi mewujudkan penciptaan
ekosistem sekolah yang kondusif dan menyenangkan. Kondisi belajar yang menyenangkan
terbentuk dari adanya kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional pendidik, di mana
pendidik harus mampu mengenal individual peserta didik terlebih dahulu sehingga
pembelajaran menjadi bermakna. GSM berupaya menghadirkan kembali prinsip Ki Hajar
Dewantara secara modern dan konstektual.
Deskripsi Gerakan Sekolah Menyenangkan
Gerakan ini membangun kesadaran guru-guru, kepala sekolah, bagian administrasi
pendidikan dan pemangku kebijakan pendidikan untuk membangun sekolah sebagai tempat
yang menyenangkan untuk belajar ilmu pengetahuan dan bekal keterampilan hidup agar
anak-anak menjadi pembelajar yang sukses. Sekolah dikatakan menyenangkan apabila
terdapat suasana yang rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik, bangkitnya minat belajar,
adanya keterlibatan penuh dari siswa, perhatian terhadap siswa tercurah, lingkungan belajar
yang menarik, siswa bersemangat, siswa memiliki perasaan gembira, siswa memiliki
konsentrasi tinggi dan lain sebagainya. Sementara sebaliknya sekolah menjadi tidak
menyenangkan apabila terdapat suasana yang menekan siswa, siswa merasa terancam, siswa
merasa takut, siswa merasa tidak berdaya, siswa tidak bersemangat, siswa malas atau tidak
berminat, siswa gampang jenuh atau bosan, suasana pembelajaran monoton, pembelajaran
tidak menarik siswa dan lain sebagainya. Istilah pembelajaran mengacu pada dua aktivitas
yaitu mengajar dan belajar. Aktivitas mengajar berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh
guru dan aktivitas belajar berkaitan dengan siswa. Menurut Sadiman pembelajaran adalah
proses penyampaian pesan dari sumber pesan ke penerima pesan melalui saluran atau media
tertentu (Arief S. Sadiman, dkk., 1990, hlm. 11)
Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa dalam pembelajaran memuat tiga unsur
penting yaitu: 1. Proses yang direncanakan guru, 2. Sumber belajar, 3. Siswa yang belajar.
Dalam lingkup sekolah yang menyenangkan, siswa lebih diarahkan untuk memiliki motivasi
tinggi dalam belajar dengan menciptakan situasi yang menyenangkan dan mengembirakan.
Adapun langkah-langkah untuk menciptakan gerakan sekolah menyenangkan adalah sebagai
berikut. 1. Menciptakan dekorasi ruangan yang berbeda. 2. Perbanyak interaksi memancing
ide anak, 3. Manfaatkan beragam media, 4. Cara mengajar, 5. Menyapa siswa dengan ramah
dan bersemangat, 6. Menciptakan suasana rileks, 7. Memotivasi siswa, 8. Menggunakan
teknologi. 9. Berikan perhatian yang sama pada semua anak.
Peran Kepala Sekolah dalam Mengkreasi Iklim Sekolah
Iklim organisasi sekolah itu tidak muncul dengan sendirinya. Untuk mewujudkan iklim
sekolah yang kondusif dan inovatif dalam mendukung pembelajaran diperlukan strategi.
Mengacu pada agenda perubahan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam mewujudkan iklim
sekolah yang kondusif dan menunjang pencapaian tujuan pendidikan dapat dilakukan melalui
program yang mencakup level kelas (regulator), level profesi (mediator), dan level sekolah
(manajemen). (Pujiatin, 2014).
Pada level kelas yang dilakukan kepala sekolah adalah mewujudkan pembelajaran dan
penilaian yang efektif dan selalu melakukan refleksi dan tindak lanjut terhadap yang
dilakukan guru. Sedangkan pada level profesi yang dilakukan adalah melakukan refleksi diri
ke arah pembentukan karakter kepemimpinan sekolah yang kuat Kepala sekolah mampu
mengambil keputusan tanpa mengedepankan sikap otoriter, tetapi lebih bersikap demokratis,
terbuka dan transparan, serta menjadi tauladan bagi seluruh warga sekolah. Selain itu juga
mengembangkan staf/guru yang kompeten dan berdedikasi tinggi.
Pada level sekolah (manajemen) dapat dilakukan dengan 1. menumbuhkan komitmen
untuk mandiri, 2. Mengutamakan kepuasan pelanggan (customer satisfaction), 3.
Menumbuhkan sikap responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan, 4. Menciptakan
lingkungan sekolah yang aman dan tertib (safe and orderly), 5. Menumbuhkan budaya mutu
di lingkungan sekolah Budaya, 6. Menumbuhkan harapan prestasi tinggi harapan, 7.
Menumbuhkan kemauan untuk berubah, 8 Mengembangkan komunikasi yang baik, 9.
Mewujudkan teamwork yang kompak, cerdas, dan dinamis, 10. Melaksanakan keterbukaan
(transparansi) manajemen, 11. Menetapkan secara jelas serta mewujudkan visi dan misi
sekolah, 12. Melaksanakan pengelolaan tenaga kependidikan secara efektif, 13.
Meningkatkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat, 14. Menetapkan kerangka
akuntabilitas yang kuat. (Pujiatin, 2014)
Kesimpulan
Konsep gerakan sekolah menyenangkan memiliki tujuan utama untuk menanamkan
karakter dan membuat pendidikan yang lebih memanusiakan manusia melalui program 1.
Penciptaan Lingkungan Positif, 2. Pendidikan Karakter, 3. Pembelajaran yang berbasis
project dan problem solving, 4. School Connectednes. Konsep GSM ini akan berhasil jika
ada komunikasi dan kerja sama yang diciptakan oleh pihak-pihak yang langsung terlibat di
dalam mengimplementasikan GSM.
Dengan berbagai upaya dan konsep, maka akan terjadi sinergitas yang kuat antara
sekolah dengan peserta didik, dengan orang tua/ wali peserta didik dan juga dengan dunia
industri maupun dengan komunitas masyarakat lainnya. Kondisi demikian akan makin
memperkuat eksistensi peserta didik dan akan memberi ruang yang luas kepada peserta
didik untuk mencapai harapan dan cita-citanya. Nilai dan prestasi akademis lainnya tidak
menjadi satu-satunya yang dikejar, melainkan lebih pada bagaimana upaya menumbuhkan
karakter positif siswa sehingga mampu menghadapi tantangan pada zamannya. Semua perlu
proses yang panjang dan terus menerus, namun jika tidak dimulai dari sekarang maka
ketertinggalan bangsa kita akan semakin jauh dibandingkan dengan negara-negara lainnya.

Anda mungkin juga menyukai