PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia, bertolak dari latar
belakang manusia yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan banyak faktor yang terjadi
dan berhubungan dengan masalah kesehatan. Di dalam komunitas masyarakat suatu
daerah bila di klasifikasikan berdasarkan kelompok khusus, yang sangat rentan terhadap
kondisi kesehatan terganggu adalah kelompok khusus anak usia sekolah. Salah satu
upaya yang dilaksanakan adalah meningkatkan pola hidup masyarakat yang sehat dengan
melakukan kegiatan keperawatan pada komunitas atau masyarakat yang didalamnya
terdapat kelompok khusus anak sekolah.
Berdasarkan hasil pengkajian data yang dilakukan di Desa Labuhan Sangoro yang
dilakukan pada tanggal 12 November 2012. Ditemukan sebagian besar anak SDN
Labuhan Sangoro yang memiliki masalah kebersihan diri (personal hygiene), cukup
banyak antara lain 45 murid yang bermasalah pada gigi dengan persentase 36.5 %, 25
murid yang tidak menggosok gigi dengan persentase 20.3%, 6 murid yang tidak tidak
mencuci tangan sebelum makan dengan persentase 4.9%, 15 murid yang tidak mencuci
kaki sebelum tidur dengan persentase 12.1 %, 7 murid tidak biasa memakai alas kaki
dengan persentase 5.7 %, 20 murid tidak biasa potong kuku dengan persentase 16.2% , 5
murid yang mempunyai kebiasaan mandi 1 kali sehari dengan persentase 4%. Dampak
negatif dari perilaku tersebut adalah menimbulkan berbagai penyakit yang terjadi seperti
karies gigi, diare, cacingan, dan gatal-gatal. Sehingga perlu untuk ditindak lanjuti dengan
pemberian asuhan keperawatan.
Melihat berbagai masalah kesehatan yang muncul pada kelompok usia anak
sekolah maka diperlukan adanya peran tenaga kesehatan dalam membantu menangani
masalah tersebut baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Untuk memberikan gambaran tentang perilaku berisiko pada komunitas
agregat anak usia sekolah di Desa Labuhan Sangoro termasuk upaya pencegahan
dan penanganannya melalui pendekatan proses keperawatan komunitas.
2. Tujuan Khusus :
a. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami komunitas agregat anak usia
sekolah.
b. Melakukan analisis dan sintesa data komunitas agregat anak usia sekolah.
c. Merumuskan 3 diagnosa keperawatan komunitas agregat anak usia sekolah.
d. Membuat perencanaan tindakan terkait diagnosa keperawatan.
e. Melakukan intervensi sesuai prioritas terhadap komunitas agregat anak usia
sekolah.
f. Mengevaluasi tindakan intervensi terhadap anak usia sekolah di institusi
pendidikan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Data subsystem
Delapan subsitem yang dikaji sebagai berikut :
1. Lingkungan Fisik
Inspeksi : Lingkungan sekolah anak usia sekolah, kebersihan lingkungan,
aktifitas anak usia sekolah di lingkungannya, data dikumpulkan
dengan winshield survey dan observasi.
Auskultasi : Mendengarkan aktifitas yang dilakukan anak usia sekolah dari guru
kelas, kader UKS, dan kepala sekolah melalui wawancara.
Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang
baik bagi perkembangan anak usia sekolah.
2. Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus anak usia sekolah, bentuk
pelayanan kesehatan bila ada, apakah terdapat pelayanan konseling bagi anak usia
sekolah melalui wawancara.
3. Ekonomi
Jumlah pendapatan orang tua siswa, jenis pekerjaan orang tua siswa, jumlah uang
jajan para siswa melalui wawancara dan melihat data di staff tata usaha sekolah.
4. Keamanan dan transportasi.
a. Keamanan : adanya satpam sekolah, petugas penyebarang jalan.
b. Transportasi
Jenis transportasi yang dapat digunakan anak usia sekolah, adanya bis sekolah
untuk layanan antar jemput siswa
5. Politik dan pemerintahan
Kebijakan pemerintah tentang anak usia sekolah, dan tata tertib sekolah yang
harus dipatuhi seluruh siswa.
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak usia sekolah untuk memperoleh
informasi pengetahuan tentang kesehatan melalui buku dan sosialisasi dari
pendidik.
b. Komunikasi informal
Komunikasi/diskusi yang dilakukan anak usia sekolah dengan guru dan orang
tua, peran guru dan orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah
anak sekolah, keterlibatan guru dan orang tua dan lingkungan dalam
menyelesaikan masalah anak usia sekolah.
7. Pendidikan
Terdapat pembelajaran tentang kesehatan, jenis kurikulum yang digunakan
sekolah, dan tingkat pendidikan tenaga pengajar di sekolah.
8. Rekreasi
Tempat rekreasi yang digunakan anak usia sekolah, tempat sarana penyaluran
bakat anak usia sekolah seperti olahraga dan seni, pemanfaatannya, kapan waktu
penggunaan.
D. Peran Perawat Komunitas Terkait Anak Usia Sekolah
1. Praktik Keperawatan Kesehatan Komunitas.
Keperawatan kesehatan komunitas (CHN) merupakan spesialis pelayanan
keperawatan yang berbasiskan pada masyarakat dimana perawat mengambil
tanggung jawab untuk berkontribusi meningkatkan derajad kesehatan masyarakat.
Fokus utama upaya CHN adalah pencegahan penyakit, peningkatan dan
mempertahankan kesehatan dengan tanggung jawab utama perawat CHN pada
keseluruhan populasi dengan penekanan pada kesehatan kelompok populasi
daripada individu dan keluarga.
2. Fungsi dan Peran Perawat CHN Pada Agregat Anak Usia Sekolah
Fungsi dan peran perawat kesehatan komunitas terkait agregat anak usia
sekolah antara lain :
a. Kolaborator
Perawat bekerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral
dalam
membuat keputusan dan melaksanakan tindakan untuk menyelesaikan masalah
anak sekolah. Seperti halnya perawat melakukan kemitraan dengan tokoh
masyarakat, tokoh agama, keluarga, guru, kepolisian, psikolog, dokter,LSM,
dan sebagainya.
b. Koordinator
Mengkoordinir pelaksanaan konferensi kasus sesuai kebutuhan anak
sekolah, menetapkan penyedia pelayanan untuk anak usia sekolah.
c. Case finder
Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada agregat anak
usia sekolah, menggunakan proses diagnostik untuk mengidentifikasi
potensial kasus penyakit dan risiko pada anak usia sekolah.
d. Case manager
Mengidentifikasi kebutuhan anak usia sekolah, merancang rencana
perawatan untuk memenuhi kebutuhan anak usia sekolah, mengawasi
pelaksanaan pelayanan dan mengevaluasi dampak pelayanan.
e. Pendidik
Mengembangkan rencana pendidikan kepada keluarga dengan anak usia
sekolah di masyarakat dan anak usia sekolah di institusi formal, memberikan
pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan, mengevaluasi dampak pendidikan
kesehatan.
f. Konselor
Membantu anak usia sekolah mengidentifikasi masalah dan alternatif solusi,
membantu anak usia sekolah mengevaluasi efek solusi dan pemecahan
masalah.
g. Peneliti
Merancang riset terkait anak usia sekolah, mengaplikasikan hasil riset pada
anak usia sekolah, mendesiminasikan hasil riset.
h. Care giver
Mengkaji status kesehatan komunitas anak usia sekolah, menetapkan
diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi keperawatan,
melaksanakan rencana tindakan dan mengevaluasi hasil intervensi.
i. Pembela
Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi anak usia sekolah,
menentukan kebutuhan advokasi, menyampaikan kasus anak usia sekolah
terhadap pengambil keputusan, mempersiapkan anak usia sekolah untuk
mandiri.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AGREGAT ANAK USIA SEKOLAH
I. 30
25
20
15 Perempuan
10 Laki-laki
0
6 - 7 tahun 8 - 9 tahun 10 - 11 tahun 12 tahun
Pengkajian
Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan Community as
partner meliputi : data inti komunitas dan subsystem.
A. Data inti komunitas, terdiri dari:
1. Demografi : Jumlah anak sekolah keseluruhan menurut data Monografi SDN
Labuhan Sangoro untuk usia 6 – 12 tahun + 123 siswa, jumlah anak sekolah
menurut jenis kelamin dan golongan umur tergambar pada grafik di bawah ini.
Diagram 1 : Karakteristik anak sekolah Berdasarkan Umur dan Jenis
Kelamin di SDN Labuhan Sangoro bulan November tahun
2012
Dari 123 siswa SDN Labuhan Sangoro antara siswa laki-laki yang berumur 8 – 9
tahun dan anak perempuan berumur 8 – 9 tahun mempunyai prosentase yang hampir
sama yaitu 20.5 % dan 20 %.
2. Status perkawinan
100% dari anak usia sekolah belum kawin.
3. Nilai, kepercayaan dan agama :
Agama yang dianut oleh anak sekolah tergambar pada diagram di bawah ini:
Diagram 2 : Karakteristik anak usia sekolah Berdasarkan Agama di SDN
Berdasarkan winshield survey dan data dari monografi didapatkan tidak tersedia
musala untuk tempat beribadah karena letak SD bersebelahan dengan masjid, kegiatan
keagamaan dilaksanakan di masjid tersebut. Di sekolah terdapat mata pelajaran Agama.
Sedangkan dari hasil wawancara dengan guru agama, menyatakan bahwa
nilai/norma/budaya yang dianut anak-anak SD baik, kehidupan beragama berjalan dengan
harmonis, dan anak-anak rajin dan antusias dalam mengikuti kegiatan keagamaan yang
dilaksanakan.
B. Data subsystem
Delapan subsistem yang dikaji sebagai berikut :
1. Lingkungan Fisik
Inspeksi : Tipe sekolah permanen, tempatnya strategis dekat dengan jalan raya.
Kebersihan lingkungan sekolah kurang terjaga dengan baik, terdapat 1
kantin di dalam sekolah yang menjual makanan yang kurang terjamin
kebersihannya. Terdapat banyak penjual makanan di depan gerbang
sekolah. Jenis makanan yang dijual tidak terjamin kebersihannya.
Terdapat 2 kamar mandi yang terpisah antara kamar mandi anak laki-laki
dan perempuan. Kondisi terawat dengan baik.
Auskultasi : Hasil wawancara dengan kepala sekolah, bahwa di sekolah SDN
Labuhan Sangoro terdapat kegiatan ekstrakulikuler yang sudah lama
berjalan seperti olahraga meliputi sepak bola dan senam, kesenian
meliputi tari dan musik dan kegiatan keagamaan seperti pengajian.
Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang
baik bagi perkembangan anak yaitu orang tua dan lingkungan anak yang
membiasakan tidak menggosok gigi sebelum tidur sehingga kebiasaan ini
diikuti oleh anak usia sekolah.
2. Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
Pelayanan kesehatan di sekolah SDN Labuhan Sangoro terdapat UKS untuk tempat
istirahat dan pemeriksaan bagi anak yang sakit. Selain itu juga terdapat ruang BK
(Bimbingan Konseling) untuk konsultasi siswa.
3. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara kepada para siswa kebanyakan orang tua para siswa
mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta dan berdagang untuk mencari nafkah.
4. Keamanan dan Transportasi
a. Keamanan
Terdapat satpam sekolah yang membantu anak sekolah menyebrang jalan raya,
akan tetapi ditemukan kebiasaan yang mengancam kesehatan anak usia
sekolah :
1) Kebiasaan jajan sembarangan
Dari 123 angket yang terkumpul, didapatkan data tentang kebiasaan jajan
sembarangan pada anak usia sekolah adalah sebagai berikut :
Diagram 3 : Kebiasaan jajan sembarangan yang dilakukan oleh anak usia
2) Jenis Jajanan yang dikonsumsi Anak Usia Sekolah
Dari 123 angket yang terkumpul, didapatkan data tentang kebiasaan jajan
sembarangan pada anak usia sekolah adalah sebagai berikut :
3) Kebiasan menggosok gigi sebelum tidur
Diagram 5 : Kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur yang dilakukan oleh
anak usia sekolah di sekolah SDN Labuhan Sangor
b. Transportasi
Jenis transportasi yang digunakan anak-anak SDN Labuhan Sangoro adalah
sepeda, jalan kaki, dan diantar oleh orang tua.
5. Politik dan pemerintahan
Pada subsystem politik dan pemerintahan bagi anak usia sekolah adalah keikut
sertaan anak dalam organisasi sosial di sekolah serta kebijakan pemerintah terhadap
masalah yang terkait dengan anak usia sekolah. Keikutsertaan anak pada organisasi di
sekolah yaitu mengikuti kegiatan kepramukaan.
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak untuk memperoleh informasi
pengetahuan tentang gosok gigi berasal dari media, para guru dan orang tua. Hasil
pengkajian yang telah diperoleh adalah sebagai berikut:
Diagram 6 : Sumber informasi yang digunakan anak usia sekolah untuk memperoleh
pengetahuan tentang gosok gigi di sekolah SDN Labuhan Sangoro
b. Komunikasi informal
Komunikasi informal yang dilakukan oleh anak usia sekolah di sekolah SDN
Labuhan Sangoro meliputi data tentang diskusi yang dilakukan anak dengan
orang tua, peran orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah anak,
keterlibatan orang tua dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak. Agar
lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian dibawah ini :
Diagram 7 : Frekuensi diskusi yang dilakukan antara anak dengan orang tua di
sekolah SDN Labuhan Sangoro
7. Pendidikan
Semua anak bersekolah di sekolah SDN Labuhan Sangoro.
8. Rekreasi
Tempat rekreasi yang sering dimanfaatkan anak bersama orang tuanya biasanya ke
Kebun Binatang Surabaya (KBS), taman-taman kota, Pantai Kenjeran, dan Taman
Hiburan Remaja (THR). Untuk pengembangan bakat anak di bidang olah raga dan
seni di sekolah SDN Labuhan Sangoro terdapat lapangan sepak bola, sanggar senam,
dan tari.
C. Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Orang tua anak usia sekolah Ketidak Terjadinya penyakit pada
yang ada di RT 01, RW 04, Adekuatan sistem pernapasan (ISPA,
Kelurahan Bulak Setro lingkungan sekitar Bronkitis, dsb)
mengatakan bahwa dalam 6 bulan tempat tinggal di
ini masalah kesehatan yang sering wilayah
dikeluhkan oleh anak usia sekolah Kelurahan Bulak
adalah batuk pilek Setro RT 01, RW
04
DO:
Dari data yang didapatkan di
Kelurahan Bulak Setro RT
01, RW 04 terdapat 9 (69 %)
anak usia sekolah dalam 6
bulan terakhir ini mengalami
masalah kesehatan batuk dan
pilek. Sejumlah 62 % (8
orang) yang memiliki
kebiasaan merokok adalah
ayah.
2 DS: Orang tua anak usia sekolah Peningkatan Gangguan Istirahat Tidur
yang berada di RT 01, RW 04, Kegiatan Anak
Kelurahan Bulak Setro, Usia Sekolah di
mengatakan bahwa anaknya tidur sekolah maupun di
larut malam dan susah untuk luar sekolah
dibagunkan ketika pagi hari.
DO:
Berdasarkan data yang
didapatkan dari hasil
penelitian rata-rata anak usia
sekolah di Kelurahan Bulak
RT 01, RW O4 tidur dalam
satu hari 8-9 jam sebanyak 6
(46%) orang
3 DS: Orang tua anak usia sekolah Kurangnya Kebiasaan tidak sehat
di lingkungan RT 01, RW 04, pengawasan orang
Kelurahan Bulak Setro tua terhadap
mengatakan bahwa anaknya makanan yang
sering sekali makan jajanan yang dikonsumsi oleh
ada di sekolah. anak usia sekolah
DO: Dari 13 anak usia sekolah
sebesar 77 % anak usia di
lingkungan RT 01, RW 04,
Kelurahan Bulak Setro me
III. Perencanaan
a. Prioritas Masalah
Langkah awal dalam melakukan perencanaan adalah memprioritaskan diagnosa
keperawatan dengan menggunakan ranking dari semua diagnosa yang telah ditemukan.
Tujuan dari prioritas masalah adalah untuk mengetahui diagnosa keperawatan komunitas
yang mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu dengan masyarakat.
Prioritas untuk diagnosa komunitas pada agregrat anak usia sekolah di SDN
Labuhan Sangoro Desa Labuhan Sangoro adalah sebagai berikut :
Ketidakefektifan 2 1 2 5
komunikasi anak dengan
orang tua
Kesimpulan : masalah komunitas yang menjadi prioritas adalah risiko kejadian karies
gigi pada agregat anak usia sekolah dan yang akan dijadikan implementasi adalah upaya
preventif dan promotif untuk mencegah terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak
usia sekolah di SDN Labuhan Sangoro Desa Labuhan Sangoro Kecamatan Maronge.
b. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
Tujuan Rencana Tindakan Sasaran Metode
keperawatan
1. Risiko 1. Jangka panjang 1. Lakukan pendekatan - Kepala - Komunika
terjadinya Terbentuknya secara formal dengan sekolah, dan
kejadian kelompok anak kepala sekolah, guru, guru, dan informasi
karies gigi
usia sekolah dan petugas UKS petugas UKS
pada agregat
anak usia yang peduli SDN Labuhan
sekolah terhadap Sangoro
kesehatan gigi
2. Jangka pendek 2. Berikan penyuluhan - Kelompok - Ceramah d
- Agregat anak kesehatan tentang karies anak usia diskusi
usia sekolah gigi pada kelompok anak sekolah di
tidak usia sekolah SDN Labuhan
mengalami 3. Demonstrasikan cara Sangoro - Edukasi da
karies gigi menggosok gigi dengan demonstra
- Agregat anak baik dan benar pada
usia sekolah kelompok anak usia
mendapatkan sekolah
pengetahuan 4. Beri kesempatan pada
yang cukup kelompok anak usia
tentang sekolah untuk bersama-
pencegahan sama mempraktikan cara
masalah menggosok gigi dengan
karies gigi baik dan benar
28
30
Senin / 31 Desember 5. Melakukan kerjasama dengan puskesm
2012 monitoring terhadap kelompok anak us
31
V. Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi meliputi evaluasi proses dan hasil. Evaluasi proses dari
peserta hadir, 90% peserta terlibat aktif dalam diskusi dan pelaksanaan kegiatan berjalan
sesuai alokasi waktu. Evaluasi hasil yang dapat diketahui adalah melalui peningkatan
pengetahuan kelompok anak usia sekolah tentang cara menggosok gigi dengan baik dan
benar yang dapat dilihat dari antusias anak usia sekolah dalam mempraktikan cara
SIMPULAN
A. Simpulan
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem sosial
satu agregat di komunitas adalah kelompok anak usia sekolah yang tergolong kelompok
berisiko (at risk) terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak sehat.
Yang menjadi sasaran pengkajian adalah anak usia sekolah SD dengan umur 6 – 12 tahun
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada agregat anak usia sekolah menggunakan
pendekatan Community as partner model. Klien (anak usia sekolah) digambarkan sebagai inti
(core) mencakup sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan keyakinan dengan 8 (delapan)
subsistem yang saling mempengaruhi meliputi lingkungan fisik, pelayanan kesehatan dan
B. Saran
Drs. E.B. surbakti M.A. 2008. Sudah siapkah menikah. Jakarta : PT Elex MediaKomputindo
Efendi, ferry makhfudli. 2009. Keperawatan kesehatan komunitas : teori dan praktik
dalam keperawatan. Jakarta : salemba medika
Friedman, marilyn M. 1998. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta : EGC
http:/www.scribd.com/tika_arlina/d/50136705-Keluarga-Anak-Usia-Sekolah
Suprajitno. 2004. Asuhan keperawatan keluarga : aplikasi dalam praktik. Jakarta : EGC