Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA AGREGAT

KELOMPOK ANAK USIA SEKOLAH

KELOMPOK 5
1. MEGAWATI ( ketua kelompok )
2. THRESIA INDAH TARA
3. MARYAM OLII
4. NURHUDA LAKORO
5. NURHASANAH S NONGE
6. LATIFAH ABD FATAH LANASIR
7. IRMAWATI SANDAGANG
8. ARNIATI AMAR
9. KASMIATI
10. DESI KRISTINAH
11. WAYAN ENDRAWAN
PENGERTIAN

1. Definisi Komunitas
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan
sistem sosial tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga,
kelompok/agregat dan masyarakat. Salah satu agregat di komunitas adalah
kelompok anak usia sekolah yang tergolong kelompok berisiko (at risk)
terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak sehat. TUJUAN :

Tujuan pemberian asuhan keperawatan komunitas di


2. Anak Usia Sekolah
sekolah
Asuhan keperawatan komunitas pada anak usia sekolah merupakan bagian dari a. Meningkatkan kemampuan hidup sehat
pelayanan keperawatan kesehatan komunitas secara keseluruhan yang b. Membantu meningkatkan derajat kesehatan anak usia
sekolah (fisik, mental dan social)
dilakukan untuk mengidentifikasi atau mencegah masalah kesehatan yang
c. Membantu anak usia sekolah melewati fase tumbuh
terjadi pada anak usia sekolah di sekolah, untuk selanjutnya dilakukan kembangnya
intervensi keperawatan agar masalah yang terjadi dapat teratasi atau berkurang. d. Memiliki lingkungan sekolah yang sehat serta
meningkatkan tumbuh kembang yang optimal dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia yang berkualitas
Fungsi dan Peran Perawat Pada Agregat Anak Usia Sekolah
1.Kolaborator
Perawat bekerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral dalam membuat keputusan dan melaksanakan tindakan untuk menyelesaikan masalah anak sekolah.

2. Koordinator
Mengkoordinir pelaksanaan konferensi kasus sesuai kebutuhan anak sekolah, menetapkan penyedia pelayanan untuk anak usia sekolah.

3. Case Finder
Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada agregat anak usia sekolah, menggunakan proses diagnostik untuk mengidentifikasi potensial kasus

4. Case Manager
Mengidentifikasi kebutuhan anak usia sekolah, merancang rencana perawatan untuk memenuhi kebutuhan anak usia sekolah, mengawasi pelaksanaan pelayanan dan
mengevaluasi dampak pelayanan

5. Pendidik
Mengembangkan rencana pendidikan kepada keluarga dengan anak usia sekolah di masyarakat dan anak usia sekolah di institusi formal, memberikan pendidikan
kesehatan sesuai kebutuhan, mengevaluasi dampak pendidikan kesehatan.

6. Konselor
Membantu anak usia sekolah mengidentifikasi masalah dan alternatif solusi, membantu anak usia sekolah mengevaluasi efek solusi dan pemecahan masalah.

7. Peneliti
Merancang riset terkait anak usia sekolah, mengaplikasikan hasil riset pada anak usia sekolah, mendesiminasikan hasil riset.

8. Care Giver
Mengkaji status kesehatan komunitas anak usia sekolah, menetapkan diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi keperawatan, melaksanakan rencana tindakan
dan mengevaluasi hasil intervensi.

9. Pembela
Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi anak usia sekolah, menentukan kebutuhan advokasi, menyampaikan kasus anak usia sekolah terhadap pengambil
keputusan, mempersiapkan anak usia sekolah untuk mandiri.
Model yang Digunakan Untuk Pengkajian Komunitas

Dalam memberikan asuhan keperawatan pada agregat anak usia


sekolah menggunakan pendekatan Community as partner model.
Klien (anak usia sekolah) digambarkan sebagai inti (core) mencakup
sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan keyakinan dengan 8
(delapan) subsistem yang saling mempengaruhi meliputi lingkungan
Delapan subsistem yang dikaji seperti berikut:
fisik, pelayanan kesehatan dan sosial, ekonomi, keamanan dan
transportasi, politik dan pemerintahan, komunikasi, pendidikan dan 1. Lingkungan Fisik
2. Pelayanan Kesehatan
rekreasi.
3. Ekonomi
4. Keamanan dan Tranfortasi
5. Politik dan Pemerintahan
6. Komunikasi
7. Pendidikan
8. Rekreasi
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH

• Pengkajian :
a. Data Inti Komunitas :Demografi, Etnis, Nilai Kepercayaan dan Agama
b. Data Subsistem : Terdiri dari 8 Sub sistem
• Analisa Data
• Diagnosa Keperawatan Komunitas
• Perencanaan
• Intervensi
• evaluasi
 Keamanan dan Tranfortasi :Jenis transportasi yang
PENGKAJIAN dapat digunakan anak usia sekolah, adanya bis
sekolah untuk layanan antar jemput siswa
Data Inti Komunitas :
 Demografi : Jumlah anak usia sekolah keseluruhan, jumlah anak usia  Politik dan Pemerintahan : Kebijakan pemerintah
sekolah menurut jenis kelamin, golongan umur. tentang anak usia sekolah, dan tata tertib sekolah
yang harus dipatuhi seluruh siswa.
 Etnis : suku bangsa, budaya, tipe keluarga.
 Komunikasi : Media komunikasi yang digunakan
 Nilai Kepercayaan : nilai dan kepercayaan yang dianut oleh anak usia oleh anak usia sekolah untuk memperoleh informasi
sekolah berkaitan dengan pergaulan, agama yang dianut, fasilitas ibadah pengetahuan tentang kesehatan melalui buku dan
yang ada, adanya organisasi keagamaan, kegiatan-kegiatan keagamaan yang sosialisasi dari pendidik. Serta komunikasi/diskusi
dikerjakan oleh anak usia sekolah. yang dilakukan anak usia sekolah dengan guru dan
orang tua, peran guru dan orang tua dalam
menyelesaikan dan mencegah masalah anak
Data Subsistem : sekolah,
 Lingkungan Fisik : Lingkungan sekolah anak usia sekolah, kebersihan
lingkungan, aktifitas anak usia sekolah di lingkungannya, data  Pendidikan : Terdapat pembelajaran tentang
dikumpulkan dengan winshield survey dan observasi. kesehatan, jenis kurikulum yang digunakan sekolah,
 Pelayanan Kesehatan : Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus anak usia dan tingkat pendidikan tenaga pengajar di sekolah.
sekolah, bentuk pelayanan kesehatan bila ada, apakah terdapat pelayanan
konseling bagi anak usia sekolah melalui wawancara.  Rekreasi : Tempat rekreasi yang digunakan anak
 Ekonomi : Jumlah pendapatan orang tua siswa, jenis pekerjaan orang tua usia sekolah, tempat sarana penyaluran bakat anak
siswa, jumlah uang jajan para siswa melalui wawancara dan melihat data di usia sekolah seperti olahraga dan seni,
staff tata usaha sekolah. pemanfaatannya, kapan waktu penggunaan.
Analisa Data

Data yang telah terkumpul dari hasil pengkajian inti, subsistem dan persepsi komunitas
dengan berbagai metode pengumpulan data selanjutnya dilakukan analisis untuk
mendapatkan rumusan diagnosa keperawatan komunitas.

Contoh Tabel :

Data Fokus Diagnosa Keperawatan

Kumpulan data senjang


  Diagnosa komunitas
dari hasil pengkajian
yang di angkat sesuai
berupa data subjektif dan
masalah yang ada
data objektif
Diagnosa Keperawatan Komunitas

Diagnosis keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respons klien terhadap
masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya, baik yang berlangsung aktual
maupun potensial.

Sebagai contoh diagnosa keperawatan komunitas anak usia sekolah


1. Defisit kebersihan diri pada agregat anak usia sekolah karena kebiasaan pada lingkungan anak
usia sekolah yang kurang baik.
2. Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah karena kebiasaan anak usia
sekolah tidak menggosok gigi sebelum tidur, mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah
sembarangan, bermasalah pada gigi dan anak usia sekolah beralasan tidak menggosok gigi karena
tidak disuruh oleh orang tuanya. Penampisan Masalah/Skoring Diagnosa
SKORING DIAGNOSA

No Dx A B C D E F Jumlah Keterangan
1 Defisit               A. Kesadaran masyarakat akan
  kebersihan               masalah
  diri pada 2 2 3 3 4 3 17 B. Motivasi masyarakat untuk
agregat menyelesaikan masalah
C. Kemampuan perawat
  anak usia               dalam mempengaruhi
penyelesaian masalah
  sekolah               D. Ketersediaan ahli atau pihak
2 Risiko terkait terhadap solusi
  Terjadinya masalah
E. Beratnya konsekuensi jika
kejadian karies masalah tidak terselesaikan
gigi pada agregat F. Mempercepat penyelesaian
anak usia sekolah masalah dengan resolusi
yang dapat tercapai
 
Score:
1. Rendah
2 3 3 3 5 3 19 2. Sedang
3. Cukup
4. Tinggi
Sangat tinggi
Perencanaan
1. Pencegahan primer :
a. Program promosi kesehatan : Pendidikan kesehatan tentang: manfaat makanan sehat dan cara memilih
jajanan yang sehat, kesehatan gigi dan mulut anak usia sekolah, kebersihan diri (rambut, kulit, kuku,
pakaian, sepatu), cara mencuci tangan yang baik,kebutuhan latihan fisik anak usia sekolah, cara belajar
yang baik dan konsentrasi, dan lain-lain sesuai kebutuhan anak sekolah.
b. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala (perawat dapat meminta bantuan guru dan kader
kesehatan sekolah untuk melakukan pengukuran TB/BB setiap 4 bulan dan mencatatnya di KMS anak
sekolah). Mengingat banyak sekolah yang ada diwilayah binaan perawat, maka sebaliknya perawat sudah
membuat jadwal kunjungan tenaga kesehatan secara berkala minimal 6 bulan sekali untuk tiap sekolah.
c. Memberikan layanan konseling tumbuh kembang anak usia sekolah atau masalah kesehatan.

2. Program proteksi kesehatan :

a. Pelayanan imunisasi: pemberian imunisasi untuk anak SD kelas 1 pemberian DT dan SD kelas VI (wanita)
pemberian TT.
b. Program pencegahan kecelakaan pada anak usia sekolah seperti memfasilitasi zebra cross untuk
penyebrangan, menyediakan petugas yang membantu anak sekolah menyebrang, tangga tidak dibuat curam,
lapangan bermain tidak berbatu, menganjurkan keluarga untuk meningkatkan pengawasan pada anak usia
sekolah khusunya anak usia sekolah yang tinggal didekat jalan, sungai atau tempat yang berbahaya,
c. Perlindungan caries pada anak usia sekolah
d. Perlindungan anak usia sekolah dari child abuse dari orang dewasa disekitarnya: meningkatkan kepedulian
masyarakat terhadap keselamatan dan kesehatan anak usia sekolah, termasuk sikap guru yang mendidik bukan
menghukum, membuat sistem pelaporan dan sangsi yang jelas
Lanjutan

3. Pencegahan sekunder :

a. Deteksi dini dan pengobatannya, sebagai deteksi tumbuh kembang anak sekolah, atau penyakit untuk segera ditegakkan diagnosis dan
pengobatan sejak dini.
b. Perawatan emergency, misalnya diberikan pada anggota anak usia sekolah yang mengalami kecelakaan disekolah atau lalu lintas.
c. Perawatan akut dan kritis, diberikan pada anak usia sekolah yang mengalami sakit akut seperti diare, demam, dan lain-lain. Perawatan juga
diberikan pada anak usia sekolah dengan penyakit kritis.
d. Diagnosis dan terapi, perawat komunitas dapat menegakkan diagnosis keperawatan dan segera memberikan terapi keperawatannya.
e. Melakukan rujukan untuk segera mendapatkan perawatan lebih lanjut.

4. Pencegahan tersier :

a. Memberikan dukungan pada upaya pemulihan anak usia sekolah setelah sakit dengan memelihara
kondisi kesehatan agar tumbuh kembangnya optimal.
b. Memberikan konseling perawatan lanjut pada kelompok anak usia sekolah pada masa pemulihan.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem sosial
tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga, kelompok/agregat dan masyarakat. Salah
satu agregat di komunitas adalah kelompok anak usia sekolah yang tergolong kelompok
berisiko (at risk) terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak sehat.
2
B. Saran
Dibutuhkan peran perawat komunitas untuk membantu menyelesaikan masalah
kesehatan pada komunitas anak usia sekolah,
dibutuhkan peran serta orang tua, guru, dan anggota masyarakat untuk mendukung
keberhasilan intervensi asuhan keperawatan pada komunitas anak usia sekolah

Anda mungkin juga menyukai