Anda di halaman 1dari 8

1.

Apa saja peran perawat yang dapat diberikan disekolah agar dapat meningkatkan
kesehatan ? LEVY
 Peran perawat kesehatan sekolah
a. Sebagai pelaksana
1) Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan melakukan
pengumpulan data, analisa data, dan perumusan masalah dan prioritas masalah.
2) Menyusun rencana kegiatan UKS bersama Pembina UKS di sekolah.
3) Melaksanakan kegiatan UKS sesuai perencanaan
4) Penilaian dan pemantauan kegiatan UKS.
5) Pencatatan dan pelaporan sesuai dengan rencana kegiatan yang disusun.
b. Sebagai pengelola
Perawat yang ditunjuk oleh pihak puskesmas, bertanggung jawab sebagai
koordinator dalam mengelola kegiatan UKS.
c. Sebagai penyuluh
Perawat bertugas memberikan penyuluhan kepada peserta didik yang bersifat umum
dan klasikal, atau secara tidak langsung pada saat melaksanakan pemeriksaan fisik
peserta didik secara perorangan.
 Peran perawat kesehatan di sekolah :
a) Pendidik ( educator ), perawat memiliki peran untuk dapat memberikan informasi
yang memungkinkan klien membuat pilihan dan mempertahankan autonominya.
Perawat selalu mengkaji dan memotivasi belajar klien.
b) Advokat, perawat memberi pembelaan kepada klien yang tidak dapat bicara untuk
dirinya.
c) Manajemen kasus, perawat memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan
menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mengurangi fragmentasi, serta
meningkatkan kualitas hidup klien.
d) Kolaborator, perawat komunitas juga harus bekerjasama dengan pelayanan rumah
sakit atau anggota tim kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang optimal.
e) Panutan ( role model ), perawat kesehatan seharusnya dapat menjadi panutan bagi
setiap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan peran yang
diharapkan. Perawat dituntut berperilaku sehat jasmani dan rohani dalam kehidupan
sehari-hari.
f) Pembaharuan ( change Agent ), perawat kesehatan masyarakat dapat berperan
sebagai agen pembaharu terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
terutama dalam merubah perilaku dan pola hidup yang erat kaitannya dengan
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.
 Peran perawat kesehatan:
 Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan melakukan
pengumpulan data, analisis data, serta perumusan dan prioritas masalah
 Menyusun perencanaan kegitana UKS bersama tim Pembina usaha kesehatan di
sekolah(TPUKS)
 Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kegiatan yang di susun
 Menilai dan memantau hasil kegiatan UKS
 Mencatat dan melaporkan sesuai dengan prosedur yang di tetapkan.

(Widyanto, Faisalado Candra. 2014. Keperawatan Komunitas dengan Pendekatan


Praktis. Yogyakarta: Nuha Medika)
2. Bagaimana cara pengkajian community assessment?

Swarjana, I Ketut. 2016. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Ed. 1. Yogyakarta: ANDI.

3. Apa pendekatan selain community assessment as a partner ? ADEL


Pendekatan yang dapat dilakukan selain community assessment as a partner adalah
model sistem Imogene King dimana model ini menjelasakn bahwa komunitas merupakan
suatu sistem yang ada di komunitas saling berinteraksi, interelasi, dan interdependensi
antara yang satu dengan yang lainnya. Jika terdapat gangguan atau stressor yang terjadi
pada salah satu subsistem, maka akan berpengaruh pada komunitas secara keseluruhan.
Misalnya terdapat gangguan pada subsistem pelayanan kesehatan dan sosial, maka
masyarakat yang sakit akan kehilangan sarana untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
yang terjangkau sehingga membutuhkan intervensi keperawatan.
Maka berdasarkan model sistem imogene king ini, untuk mengetahui masalah
komunitas perlu dilakukan pengkajian pada keluarga yang merupakan bagian dari
subsistem komunitas. Oleh sebab itu, intervensi keperawatan yang diberikan melibatkan
dua sasaran yaitu keluarga dan komunitas sebagai unit pelayanan dasar di masyarakat
atau komunitas. Jika dikaitkan pada kasus, ketika pelayanan UKS dan PHBS di sekolah
belum berjalan secara optimal, maka akan berdampak juga pada kesehatan yang ada di
sekolah.
(Widyanto, Faisalado Candra. 2014. Keperawatan Komunitas dengan Pendekatan
Praktis. Yogyakarta: Nuha Medika)

4. Bagaimana cara meningkatkat SDM terkait meningkatkan fungsi UKS secara optimal ?
Cara meningkatkan SDM terkait meningkatnya fungsi UKS secara optimal yakni dengan
melaksanakan prinsip-prinsip UKS sebagai berikut:
a. Mengikutsertakan masyarakat sekolah dan amsyarakat luar sekolah untuk berperan
serta aktif seperti orang tua murid yang bernaung di bawah Badan Pembantu
Penyelenggaraan Pendidikan (BP3).
b. Kegiatan yang terintegrasi, merupakan pelayanan kesehatan menyeluruh yang
menyangkut segala upaya kesehatan pokok UKS.
c. Melaksanakan rujukan untuk mengatasi maslah kesehatan yang tidak dapat diatasi di
sekolah ke fasilitas kesehatan, yaitu puskesmas dan rumah sakit.
d. Kolaborasi Tim, diperlukan kerja sama tim yang baik dan terorganisasi, sehingga
tidak terjadi tumpang tindih dalam melaksanakan kegiatannya.
(Mubarak, Wahid Iqbal., dan Nurul Chayatin. 2013. Ilmu Keperawatan Komunitas
1. Jakarta: Salemba Medika.)

5. Bagaimana cara mendapatkan data early and periodic screening ? ADEL


EPSDT - Singkatan dari Early, Periodic, Screening, Diagnostic, and Treatment yaitu
suatu Program Skrining dan Perawatan Diagnostik Awal Medicaid, yang menyediakan
penilaian kesehatan dan layanan tindak lanjut bagi anak-anak yang memenuhi syarat
pendapatan, pentingnya penyedia perawatan primer dan rumah medis, serta pemberian
imunisasi dan Skrining, Diagnosis, dan Pengobatan Periodik Awal (EPSDT). American
Academy of Pediatrics (AAP) dan Early, Periodic, Screening, Diagnostic, and
Treathment (EPSDT) sangat di rekomendasi sebagai alat skrining dan jadwal imunisasi
untuk anak-ana sebagai alat bantu untuk pengasuh / guru dan orang tua / wali serta staf
kesehatan masyarakat setempat (seperti staf unit imunisasi) yang dapat digunkan sebagai
bahan pencatatan, materi pendidikan, dan kunjungan lapangan untuk pendidikan
ssehingga dapat membantu kegiatan surveilans. EPSDT merupakan cara yang sangat
penting untuk memastikan bahwa anak-anak menerima kesehatan yang tepat, baik
kesehatan mental, dan layanan perkembangannya.
Untuk mengingat unsur EPSDT, menggunakan nama program:

E Arly Mengidentifikasi masalah awal, dimulai saat lahir


P eriodic Memeriksa kesehatan anak-anak di, interval yang sesuai dengan usia
periodic
S creening Melakukan fisik, mental, perkembangan, gigi, pendengaran, penglihatan,
dan tes skrining lain untuk mendeteksi potensi masalah
D iagnosis Melakukan tes diagnostik untuk menindaklanjuti bila risiko diidentifikasi,
dan
T reatment Mengobati masalah yang ditemukan.

(American Academy of Pediatrics 2011. American Public Health Association National


Resource Center for Health and Safety in Child Care and Early Education).
6. Bagaimana menganalisa 1 core dan 8 subsistem ?
Suatu pengkajian yang digunakan perawat komunitas untuk mengidentifikasi Core dan
Subsistem dapat digunakan suatu aspek sebagai berikut:
7. Bagaimana caranya meningkatkan health promotion school?
Salah satu upaya untuk mengembangkan promosi kesehatan di sekolah adalah melalui
pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai upaya
pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, terencana, terarah dan
bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan dan mengembangkan serta
membimbing dalam melaksanakan prinsip hidup bersih dan sehat dalam kehidupan
siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah.
(Departemen Kesehatan, RI. 2008. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS 2007). Jakarta :
Departemen Kesehatan)

8. Bagaimana peran perawat terhadap kasus bullying ?


Sejalan dengan tujuan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) maka peran perawat terkait
dengan bullying pada anak sekolah yakni mulai dari early case finding yaitu dengan cara
pengkajian secara holistik dan membantu korban maupun pelaku bullying memenuhi
kebutuhan yang spesifik dengan cara membina hubungan teraupetik dengan pelaku atau
korban bullying, melalui perannya sebagai pembela, pemulih, atau pemelihara kesehatan,
coordinator, kolaborator, pembuat keputusan etik dan perencanaan kesehatan. Perawat
mampu sebagai edukator untuk meningkatkan pengetahuan dalam upaya mencegah
terjadinya tindakan bullying baik di keluarga, antar teman sebaya, media, sekolah
maupun lingkungan masyarakat, karena tindakan bullying ini dapat mempengaruhi
keselamatan, kesehatan maupun kesejahteraan jiwa suatu komunitas pada remaja.

(Masruroh, Nurlailatul., Chusnanik Mufidah dan Ika Rizky A. 2016. PENGALAMAN


BULLYING BERDASARKAN PERSPEKTIF PELAKU, KORBAN DAN SAKSI
MATA PELAJAR SMP “X” KOTA BATU. (e-journal). Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang, SMP Islam Kota Batu. Source:
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view)

9. Apa saja fasilitas yang bisa mewadahi PHBS ?


Fasilitas penunjang PHBS di sekolah antara lain adalah :
a. Ketersediaan air bersih yang bebas dari jentik nyamuk Air bersih yang tersedia di
sekolah dapat digunakanoleh siswa dan guru untuk berbagai keperluan. Siswa dan
guru dapat menggunakan air bersih untuk mencuci tangan dengan menggunakan air
bersih yang mengalir sebelum makan dan sesudah buang air besar. Perilaku cuci
tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun mencegah penularan penyakit
seperti diare, kolera, disentri, typus, cacingan, penyakit kulit, hepatitis A, ISPA, flu
burung, dan lain sebagainya. Kegiatan pemeriksaan tandon air bersih dilakukan
untuk memberantas penyakit yang disebabkan oleh penularan nyamuk seperti
penyakit demam berdarah. Memberantas jentik nyamuk di lingkungan sekolah
dilakukan dengan gerakan 3 M (menguras, menutup, dan mengubur) tempat-tempat
penampungan air (bak mandi, drum, tempayan, ban bekas, tempat air minum, dan
lain-lain) minimal seminggu sekali. Hasil yang didapat dari pemberantasan jentik
nyamuk ini kemudian disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah.
b. Fasilitas penunjang PHBS disekolah yang lain adalah tersedianya kantin sekolah
dengan jajanan yang sehat,ketersediaan jamban yang bersih, tempat dan program
olahraga yang teratur dan terukur, dan juga adanya tempat sampah. Dimana fasilitas
tersebut dapat menunjang siswa dan siswi dalam berperilaku hidup bersih dan sehat
dilingkungan sekolah.
c. Kamar mandi/WC yang digunakan oleh siswa dan guru adalah kamar mandi/WC
yang memenuhi syarat kesehatan (leher angsa dengan septictank, cemplung tertutup)
dan terjaga kebersihannya. Kamar mandi/WC yang sehat adalah yang tidak
mencemari sumber air minum, tidak berbau kotoran, tidak dijamah oleh hewan,
tidak mencemari tanah di sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan,
terpisah antara laki-laki dan perempuan.
d. Sarana atau tempat olahraga Tersedianya tempat berolahraga dan bermain bagi
murid sekolah. Harus dalam keadaan bersih, tidak becek dan tidak membahayakan
murid.
e. Pengendalian jentik nyamuk 1) Kepadatan jentik nyamuk Aedes Aegypti yang
diamati melalui indeks container di dalam lingkungan sekolah harus nol. 2)
Tersedianya poster tentang 3 M (Menguras, Menutup dan Mengubur).
f. Peraturan dilarang merokok Tersedianya atau adanya ketentuan dilarang merokok
berupa poster dan peraturan tertulis.
g. Alat penimbang berat dan pengukur tinggi badan 1) Tersedianya alat penimbang
berat dan pengukur tinggi badan h. Tempat sampah 1) Di setiap ruangan harus
tersedia tempat sampah yang dilengkapi dengan tutup 2) Tersedia tempat
pengumpulan sampah sementara (TPS) dari seluruh ruangan untuk memudahkan
pengangkutan atau pemusnahan sampah 3) Peletakan tempat
pembuangan/pengumpulan sampah sementara dengan ruang kelas berjarak minimal
10 m.
(Departemen Kesehatan RI. (2011). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Bakti Husada)

10. Apa saja dampak dari kurang di laksanakannya PHBS? LEVY


Kurangnya pelaksanaan PHBS di lingkungan sekolah dapat menyebabkan dampak yaitu:
a. kurang nyamannya suasana belajar akibat lingkungan kelas yang kotor
b. menurunnya prestasi dan semangat belajar siswa
c. membuat citra sekolah menjadi buruk.
Oleh sebab itu, sangat perlu pemberian pemahaman tentang nilai-nilai PHBS sejak dini
di sekolah melalui program Usaha Kesehatan sekolah (UKS).
(Proverawati, dkk.2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.Yogyakarta)

11. Bagaimana caranya memprioritaskan diagnose komunitas pada kasus tersebut ? ADEL
Cara menentukan prioritas diagnosa komunitas adalah melalui pengkajian, perawat akan
mampu mengidentifikasi respon komunitas yang aktual atau potensial yang memerlukan
suatu tindakan. Dalam menentukan perencanaan perlu disusun suatu sistem untuk
menentukan diagnosis yang akan diambil tindakan pertama kali. Kemudian, pada kasus
yang merupakan urutan permasalahan dari yang paling memiliki resiko tinggi dan harus
segera ditangani yakni ISPA, addicted terhadap rokok, obesitas kemudian kelainan
refraksi. Sedangkan peningkatan pelayanan UKS yang belum optimal menjadi suatu
prioritas pendukung dalam meningkatkan kesehatan siswa yang ada di sekolah.
(Efendi, Ferry., Makhfudli. (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: salemba medika.)

12. Kegiatan apa saja yang ada dalam ruang lingkup trias UKS?
a. Pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta agar dapat
tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat, baik fisik, social mental
maupun linkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan yang
diperlukan bagi perannya saat ini maupun dimasa yang mendatang.
Macam- macam kegiatan pendidikan kesehatan pada trias UKS:
1. Pelaksanaan pemeriksaan berkala
2. Pelaksanaan pemeriksaan rutin
3. Pelaksanaan lomba pengetahuan kesehatan sekolah
4. Pelaksanaan pemeriksaan tinggi badan
5. Pengadaan alat peraga
6. Pelaksanaan dokter kecil
7. Pelaksanaan pemeriksaan berat badan
8. Pengadaan alat peraga UKS
9. Pengadaan kegiatan lomba kebersihan badan
10. Pengadaan kegiatan lomba kebersihan ruang kelas
b. Pelayanan kesehatan
Penekanan utama pada pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah adalah
upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif) dan
pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta
didik pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya dibawah kordinasi guru
pembina UKS dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat.
Tujuan pelayanan kesehatan adalah meningkatnya derajat kesehatan peserta didik
dan seluruh warga masyarakat sekolah secara optimal.
1. Kegiatan penjaringan anak sekolah (screening)
2. Pelaksanaan imunisasi
3. Pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk
4. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan atau deteksi dini penyakit
5. Pengadaan upaya alih teknologi kesehatan
6. Pengadaan rujukan ke puskesmas
c. Pembinaan lingkungan sekolah sehat
Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup lingkungan sekolah,
lingkungan keluarga, masyarakat sekitar, dan unsure-unsur penunjang.
Macam- macam kegiatan dalam pembinaan lingkungan sekolah sehat:
1. Pengadaan ruang/sudut UKS
2. Pembinaan kantin sekolah
3. Pengadaan sarana air bersih yang memenuhi syarat
4. Pengadaan tempat pembuanagn air limbah yang memenuhi syarat
5. Pengadaan kamar mandi/WC khusus siswa
(Mubarak, Wahid Iqbal., dan Nurul Chayatin. 2013. Ilmu Keperawatan Komunitas 1.
Jakarta: Salemba Medika.)

13. Apa yang dilakukan oleh perawat setelah assessment ?

14. Bagaiman cara mengembangkan fungsi UKS? LEVY


 Pendidikan kesehatan di sekolah, dapat berupa kegiatan ; hygiene personal seperti
(pemeliharaan gigi dan mulut, kebersihan kulit dan kuku, mata, telinga dll), lomba
poster sehat, perlombaan kebersihan kelas.
 Pemeliharaan kesehatan disekolah, dapat berupa kegiatan : pemeriksaan
perkembangan kecerdasan, penemuan kasus-kasus dini yang mungkin terjadi,
pengobatan sederhana, pertolongan pertama, pemeliharaan kesehatan guru.

Fungsi UKS :

a. menyelenggarakan pelayanan kesehatan melalui keterpadanan berbagai kegiatan


pokok untuk mengatasi masalah kesehatan di sekolah.
b. malaksanakan pembinaan baik pembinaan teknis medis, alih kelola teknologi,
peran serta masyarakat sekolah.
c. melaksanakan koordinasi pelayanan kesehatan di sekolah (Efendy, 1998)

(Efendi, Ferry., Makhfudli. (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: salemba medika.)

15. Bagaimana peran perawat terkait 70% addicted terhadap rokok selain promosi
kesehatan ?

Anda mungkin juga menyukai