LINGKUP KOMUNITAS
DISUSUN OLEH :
Marsela Daletare
FAKULTAS KEPERAWATAN
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada saya, sehingga berkat karunia-Nya saya dapat menyelesaikan
asuhan Keperawatan pada “Agregat kesehatan anak dalam lingkup komunitas”
saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik
dan saran dari dosen pembimbing dan semua pihak yang sifatnya membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan demi perbaikan makalah saya di masa yang
akan datang.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2. Rumusan Masalah
1. bagaimana cara mengidentifikasi permasalahan yang dialami komunitas agregat anak
usia sekolah
2. bagaimana cara menganalisis dan sintesa data komunitas agregat anak usia sekolah
1.3. Tujuan
1. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami komunitas agregat anak usia sekolah.
2. Melakukan analisis dan sintesa data komunitas agregat anak usia sekolah
5
BAB 2
TINJAU PUSTAKA
3. Besarnya Komunitas
Komunitas agregat anak usia sekolah yang menjadi sasaran pengkajian adalah anak usia
sekolah SD dengan umur 6 — 12 tahun berjumlah 123 (Data SDN IV Wonokromo
Surabaya, November 2015).
6
4. Anak Usia Sekolah Sebagai Kelompok Risiko
Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki umur 6 sampai 12 tahun yang masih duduk
di sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan perkembangan sesuai usianya. Anak usia
sekolah merupakan kelompok risiko yaitu suatu kondisi yang dihubungkan dengan
peningkatan kemungkinan adanya kejadian penyakit. Hal ini tidak berarti bahwa jika
faktor risiko tersebut ada pasti akan menyebabkan penyakit, tetapi dapat berakibat
potensial
terjadinya sakit atau kondisi yang membahayakan kesehatan secara optimal dari populasi.
Anak usia sekolah merupakan populasi risiko karena beberapa hal yaitu:
- Anak banyak menghabiskan waktu di luar rumah
7
adanya organisasi keagamaan, kegiatan-kegiatan keagamaan yang dikerjakan oleh anak
usia sekolah.
B. Data subsystem
Delapan subsitem yang dikaji sebagai berikut :
1. Lingkungan Fisik
Inspeksi : Lingkungan sekolah anak usia sekolah, kebersihan lingkungan, aktifitas anak
usia sekolah di lingkungannya, data dikumpulkan dengan winshield surνey dan observasi.
Auskultasi : Mendengarkan aktifitas yang dilakukan anak usia sekolah dari guru kelas,
kader UKS, dan kepala sekolah melalui wawancara.
Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik bagi
perkembangan anak usia sekolah.
3. Ekonomi
Jumlah pendapatan orang tua siswa, jenis pekerjaan orang tua siswa, jumlah uang jajan
para siswa melalui wawancara dan melihat data di staff tata usaha sekolah.
8
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak usia sekolah untuk memperoleh informasi
pengetahuan tentang kesehatan melalui buku dan sosialisasi dari pendidik.
b. Komunikasi informal
Komunikasi/diskusi yang dilakukan anak usia sekolah dengan guru dan orang tua, peran
guru dan orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah anak sekolah,
keterlibatan guru dan orang tua dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak usia
sekolah.
7. Pendidikan
Terdapat pembelajaran tentang kesehatan, jenis kurikulum yang digunakan sekolah, dan
tingkat pendidikan tenaga pengajar di sekolah.
8. Rekreasi
Tempat rekreasi yang digunakan anak usia sekolah, tempat sarana penyaluran bakat anak
usia sekolah seperti olahraga dan seni, pemanfaatannya, kapan waktu penggunaan
2. Fungsi dan Peran Perawat CHN Pada Agregat Anak Usia Sekolah
Fungsi dan peran perawat kesehatan komunitas terkait agregat anak usia sekolah antara
lain :
a. Kolaborator
9
Perawat bekerjasama dengan lintas program dan lintas sectoral dalam membuat
keputusan dan melaksanakan tindakan untuk menyelesaikan masalah anak
sekolah. Seperti halnya perawat melakukan kemitraan dengan tokoh masyarakat, tokoh
agama, keluarga, guru, kepolisian, psikolog, dokter,LSM, dan sebagainya.
b. Koordinator
Mengkoordinir pelaksanaan konferensi kasus sesuai kebutuhan anak sekolah,
menetapkan penyedia pelayanan untuk anak usia sekolah.
c. Case finder
Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada agregat anak usia
sekolah, menggunakan proses diagnostik untuk mengidentifikasi potensial kasus
penyakit dan risiko pada anak usia sekolah.
d. Case manager
Mengidentifikasi kebutuhan anak usia sekolah, merancang rencana perawatan untuk
memenuhi kebutuhan anak usia sekolah, mengawasi pelaksanaan pelayanan dan
mengevaluasi dampak pelayanan.
e. Pendidik
Mengembangkan rencana pendidikan kepada keluarga dengan anak usia sekolah di
masyarakat dan anak usia sekolah di institusi formal, memberikan pendidikan kesehatan
sesuai kebutuhan, mengevaluasi dampak pendidikan kesehatan.
f. Konselor
Membantu anak usia sekolah mengidentifikasi masalah dan alternatif solusi, membantu
anak usia sekolah mengevaluasi efek solusi dan pemecahan masalah.
g. Peneliti
Merancang riset terkait anak usia sekolah, mengaplikasikan hasil riset pada anak usia
sekolah, mendesiminasikan hasil riset.
h. Care giνer
Mengkaji status kesehatan komunitas anak usia sekolah, menetapkan diagnosa
keperawatan, merencanakan intervensi keperawatan, melaksanakan rencana tindakan dan
mengevaluasi hasil intervensi.
i. Pembela
10
Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi anak usia sekolah, menentukan
kebutuhan advokasi, menyampaikan kasus anak usia sekolah terhadap pengambil
keputusan, mempersiapkan anak usia sekolah untuk mandiri
11
i) Rekreasi, meliputi : kebiasaan rekreasi dan fasilitas tempat rekreasi
2. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data
dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan
atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuan analisa data;
3. Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan yang perlu
pertimbangan berbagai faktor sebagai kriteria penapisan, diantaranya:
a) Sesuai dengan perawat komunitas
b) Jumlah yang berisiko
c) Besarnya resiko
d) Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
e) Minat masyarakat
f) Kemungkinan untuk diatasi
g) Sesuai dengan program pemerintah
h) Sumber daya tempat
i) Sumber daya waktu
j) Sumber daya dana
k) Sumber daya peralatan
l) Sumber daya orang
Masalah yang ditemukan dinilai dengan menggunakan skala pembobotan, yaitu : 1 =
sangat rendah, 2 = rendah, 3 = cukup, 4 = tinggi, 5 = sangat tinggi. Kemudian masalah
kesehatan diprioritaskan berdasarkan jumlah keseluruhan
scoring tertinggi.
4. Diagnosa Keperawatan
12
Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah dirumuskan diagnosa
keperawatan komunitas yang terdiri dari :
a) Masalah (Problem)
Yaitu kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang terjadi.
b) Penyebab (Etiologi)
Yang meliputi perilaku individu, keluarga,kelompok dan
masyarakat, lingkungan fisik dan biologis, psikologis dan sosial serta interaksi
perilaku
dengan lingkungan.
c) Tanda dan Gejala (Sign and Sympton)
Yaitu informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa serta serangkaian petunjuk
timbulnya masalah.
Diagnosa keperawatan NANDA untuk meningkatkan kesehatan yang bisa ditegakkan
pada adolesens, yaitu :
1. Risiko cedera yang berhubungan dengan:
a. Pilihan gaya hidup
b. Penggunaan alcohol, rokok dan obat
c. Partisipasi dalam kompetisi atletik, atau aktivitas rekreasi
d. Aktivitas seksual
13
4. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan:
a. Tidak berpengalaman dengan peralatan rekreasional yang tidak dikenal
b. Kurang informasi tentang kurikulum sekolah
14
b) Dorong pantangan terhadap aktivitas seksual; atau bila aktif seksual, tentang
penggunaan kondom
c) Berikan informasi akurat tentang konsekuensi aktivitas seksual
6. Implementasi Keperawatan
Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan komunitas yang telah
disusun. Prinsip dalam pelaksanaan implementasi keperawatan, yaitu :
a) Berdasarkan respon masyarakat.
b) Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat.
c) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri sendiri serta
lingkungannya.
d) Bekerja sama dengan profesi lain.
e) Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan pencegahan
penyakit.
f) Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.
g) Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam
pelaksanaan implementasi keperawatan.
7. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan kerhasialn tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
pedoman atau rencana proses tersebut
15
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AGREGAT ANAK USIA SEKOLAH
3.1 ANAK
Asuhan keperawatan agregat anak sekolah yang dilakukan di SDN TOMOHON
menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian status kesehatan
anak sekolah, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Pemberian asuhan keperawatan melibatkan kader UKS, guru pada institusi pendidikan,
anak sekolah dan orang tua, dan kepala sekolah.
1. Pengkajian
Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan Community as partner
meliputi : data inti komunitas dan subsystem.
16
Dari 123 siswa SDN TOMOHON antara siswa laki-laki yang berumur 8 — 9 tahun dan
anak perempuan berumur 8 — 9 tahun mempunyai prosentase yang hampir sama yaitu
20.5 % dan 20 %.
2. Status perkawinan
100% dari anak usia sekolah belum kawin.
Diagram 2 : Karakteristik anak usia sekolah Berdasarkan Agama di SDN TOMOHON pada
November 2012
17
Berdasarkan winshield surνey dan data dari monografi didapatkan tidak tersedia musala
untuk tempat beribadah karena letak SD bersebelahan dengan masjid, kegiatan
keagamaan dilaksanakan di masjid tersebut. Di sekolah terdapat mata pelajaran Agama.
Sedangkan dari hasil wawancara dengan guru agama, menyatakan bahwa
nilai/norma/budaya yang dianut anak-anak SD baik, kehidupan beragama berjalan
dengan harmonis, dan anak- anak rajin dan antusias dalam mengikuti kegiatan
keagamaan yang dilaksanakan.
2. Data subsystem
Delapan subsistem yang dikaji sebagai berikut .
1. Lingkungan Fisik
Inspeksi : Tipe sekolah permanen, tempatnya strategis dekat dengan jalan raya.
Kebersihan lingkungan sekolah kurang terjaga dengan baik, terdapat 1 kantin di dalam
sekolah yang menjual makanan yang kurang terjamin kebersihannya. Terdapat banyak
penjual makanan di depan gerbang sekolah. Jenis makanan yang dijual tidak terjamin
kebersihannya. Terdapat 2 kamar mandi yang terpisah antara kamar mandi anak laki-laki
dan perempuan. Kondisi terawat dengan baik.
Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik bagi
perkembangan anak yaitu orang tua dan lingkungan anak yang membiasakan tidak
menggosok gigi sebelum tidur sehingga kebiasaan ini
diikuti oleh anak usia sekolah.
18
2. Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
Pelayanan kesehatan di sekolah SDN Tomohon terdapat UKS untuk tempat istirahat dan
pemeriksaan bagi anak yang sakit. Selain itu juga terdapat ruang BK (Bimbingan
Konseling) untuk konsultasi siswa.
3. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara kepada para siswa kebanyakan orang tua para siswa
mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta dan berdagang untuk mencari nafkah.
19
Pada diagram diketahui mayoritas anak usia sekolah memiliki kebiasaan
jajan sembarangan sebesar 98 anak (80%). Ini merupakan hal yang negatif
bagi
kesehatan anak usia sekolah karena kebersihan makanan dan kandungan
gizi yang ada di dalam makanan tersebut bisa menimbulkan berbagai
macam masalah kesehatan untuk anak usia sekolah.
D ia g ra m 4 : J e n is J a ja n a n y a n g d ik o n s u m s i A n a k U s ia S e k o la h S D N
IV W o n o k ro m o
5
0
4
5
4
0
3
5
3
0
2
5
2
0
1
5
1
0
P e rm e n C o k la t Snac
k
Pada diagram diketahui mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah adalah
permen sebanyak 50 anak (40,6 %). Ini merupakan hal yang negatif bagi
20
kesehatan gigi anak usia sekolah karena dalam permen mengandung
kandungan gula yang tinggi sehingga berisiko tinggi terjadi berat badan
lebih b/d kelebihan komsumsi gula
b. Transportasi
Jenis transportasi yang digunakan anak-anak SDN Tomohon adalah sepeda, jalan kaki,
dan diantar oleh orang tua.
3. Analisa Data
Data Masalah
1. Lingkungan fisik : Berat badan berlebih
- Adanya kebiasaan pada
lingkungan anak usia sekolah yang
kurang baik bagi perkembangan
anak yaitu terlalu sering
mengkomsumsi gula
2. Keamanan dan Deifisit perawatan diri
transportasi:
a. Kebiasaan jajan
sembarangan
- 80% anak usia sekolah
memiliki
kebiasaan jajan sembarangan
- mayoritas jenis jajanan
anak usia sekolah adalah permen
sebanyak 50 anak (40,6 %)
- 45 murid yang bermasalah
pada gigi dengan persentase 36.5
21
%
b. Kebiasan menggosok gigi
sebelum tidur
- 75% anak usia sekolah
tidak menggosok gigi
sebelum tidur
3. Intervensi Keperawatan
Diagnosa (SDKI) Tujuan (SLKI) Intervensi (SIKI)
(D.0018) Berat badan Berat badan (L.03018) Manajemen berat badan
lebih Setelah dilakukan tindakan (I.03097)
Berhubungan dengan keperawatan diharapkan Observasi :
sering memakan berat badan membaik 1. idenntifikasi
berminyak dan lemak dengan kriteria hasil kondisi kesehatan
a. berat badan pasien yang dapat
membaik mempengaruhi
b. indeks masa tubuh berat badan
membaik Terapeutik :
1. hitung berat badanideal
pasien
2. hitung presentasi lemak
dan otot pasien
Edukasi :
1. jelaskan fsktor resiko
berat badan lebih dan
berat badan kurang
2. anjurkan mencatat berat
22
badan tiap minggu jika
perlu
(D.0109) Defisit Perawatan diri (L.11103) Dukungan perawtan diri
perawatan diri Setelah dilakukan tindakan (I.11348)
berhubungan dengan keperawatan diharapkan Observasi :
penurunan motivasi dan perawatan diri meningkat 1. idenifikasi kebisaan
minat dengan kriteria hasil : aktivitas perawatan
a. mempertahankan diri sesuai usia
kebersihan mulut Terapeutik :
meningkat 1. fasilitasi
kemandirian
Edukasi :
Anjurkan melakukan
perwatan diri secara
konsisten sesuai
kemampuan
3.3. Implementasi
Implementasi adalah fase ketika perawat mengimplimentasikan intervensi keperawatan.
Implementasi merupakan langkah keempat dariproses keperawatan yang telah
direncanakan oleh perawat untuk dikerjakan dalam rangka membantu klien untuk
mencegah, mengurangi, dan menghilangkan dampak atau respons yang ditimbulkan oleh
masalah keperawatan dan kesehatan.
3.4. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah tindakan
keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi suatu masalah.
Pada tahap evaluasi, perawat dapat mengetahui seberapa jauh diagnosa keperawatan,
rencana tindakan, dan pelaksanaan telah tercapai. Pada tahap ini perawat dapat
menggunakan format SOAP (Subjektif, Objektif, Analisis, Perencanaan)
23
BAB 4
PENUTUP
4.1 Keseimpulan
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem sosial
tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga, kelompok/agregat dan masyarakat.
Salah
satu agregat di komunitas adalah kelompok anak usia sekolah yang tergolong kelompok
berisiko (at risk) terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak sehat.
Yang menjadi sasaran pengkajian adalah anak usia sekolah SD dengan umur 6 — 12
tahun berjumlah 123 siswa.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada agregat anak usia sekolah menggunakan
pendekatan Community as partner model. Klien (anak usia sekolah) digambarkan
sebagai inti (core) mencakup sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan keyakinan
dengan 8 (delapan) subsistem yang saling mempengaruhi meliputi lingkungan fisik,
pelayanan kesehatan dan sosial, ekonomi, keamanan dan transportasi, politik dan
pemerintahan, komunikasi, pendidikan dan rekreasi
4.2 Saran
1. Dibutuhkan peran perawat komunitas untuk membantu menyelesaikan masalah
kesehatan pada komunitas anak usia sekolah dan remaja
2. Dibutuhkan peran serta orang tua, guru, dan anggota masyarakat untuk mendukung
keberhasilan intervensi asuhan keperawatan pada komunitas anak usia sekolah dan
reamaja
24
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI, ( 2015 ). Buletin data dan kesehatan :Situasi Diare diIndonesia,Jakarta :
Kemenkes
Wong Donna L. ( 2018 ). Buku Ajaran Keperawatan Pediatrik. Vol 2. EGC : Jakarta
Ngastiyah. ( 2015 ). Perawatan Anak Sakit Edisi Dua. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta
Nurasalam ( 2017 ). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi2
Jakarta : Salemba
Medika.Hidayat A. A. A. ( 2016 ). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta. Salemba
Medika
otter dan Perry. (2005). Fundamental Keperawatan edisi 4. Jakarta: EGC
25
26