KOMUNITAS
ANAK USIA SEKOLAH
Nama Anggota Kelompok
Menurut Bagramian dkk. (2009), hampir 90 % anak – anak usia sekolah di seluruh
dunia menderita karies gigi. Sementara itu, menurut Centers of Control Disease
Prevention (CDC, 2013), karies gigi merupakan penyakit kronis yang sering
terjadi pada anak usia 6-11 tahun (25%) serta remaja usia 12-19 tahun (59%)
meskipun karies gigi sendiri merupakan penyakit yang dapat dicegah
Karies gigi merupakan penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor. Menurut Sondang dan Hamada (2008),
faktor penyebab karies adalah host (gigi dan saliva), mikroorganisme (plak), substrat (karbohidrat) dan
ditambah faktor waktu).
faktor predisposisi lain yang turut berkontribusi terhadap keparahan karies antara lain pengalaman karies,
sosial ekonomi, usia, jenis kelamin, geografis, dan perilaku terhadap kesehatan gigi (Sondang dan Hamada,
2008)
Promotif
1. Pemberian makanan tambahan gizi seimbang yaitu setiap hari orang tua memberi bekal makanan untuk anak nya
untuk tidak jajan sembaragan karena makanan yang di olah sendiri itu lebih higenis
2. Pembinaan PHBS antara lain cuci tangan, cara menggosok gigi dengan baik
Preventif
1. Melakukan program tahunan terdapat kegiatan penimbangan
2. Melakukan program pemeriksaan gigi dan mulut
3. Strategi untuk anak patuh dan meningkatkan pemahaman peserta didik, dampak jika tidak melakukan yaitu
melakukan metode ACEJ (active, creative, effective and joyful)
Kuratif : UKS ( pembinaan) adanya dokter yang periksa dan adanya kerja sama dengan pusat layanan kesehatan
Rehabilitasi : lakukan pembinaan komunitas. Lakukan treatment dan kembangkan terapi komplementer. Fasilitasi
pengetahuan orang tua dan guru untuk pemahaman tentang kesehatan fisik
WILAYAH KOMUNITAS DAN JUMLAH KOMUNITAS
Sebagai komunitas yang dikaji adalah komunitas agregat anak usia sekolah di SDN IV Wonokromo
Surabaya pada tanggal 12 November s.d 26 November 2012. Luas wilayah komunitas 700 m2 dengan batas
wilayah sebelah utara rumah penduduk RT.5 Kel. Wonokromo, sebelah selatan rumah penduduk RT.4 Kel.
Wonokromo, sebelah timur rumah penduduk RT. 4 Kel. Wonokromo
Analisa Masalah
Defisit kebersihan diri pada agregat anak usia sekolah
1. Lingkungan fisik
Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik bagi
perkembangan anak yaitu orang tua dan lingkungan anak yang membiasakan
tidak menggosok gigi sebelum tidur sehingga kebiasaan ini diikuti oleh anak
usia sekolah
Adanya pedagang kaki lima disekitar sekolah yang tidak diketahui tingkat
kesehatan dan kebersihan makanan.
1. Risiko terjadinya kejadian 1. Melakukan pendekatan secara formal dengan kepala sekolah, guru, dan petugas UKS
karies gigi pada agregat 2. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang karies gigi pada kelompok anak usia
anak usia sekolah sekolah
3. Melakukan demonstrasi cara menggosok gigi dengan baik dan benar pada kelompok
anak usia sekolah
4. Memberi kesempatan pada kelompok anak usia sekolah untuk bersama - sama
mempraktikan cara menggosok gigi dengan baik dan benar
5. Melakukan kerjasama dengan puskesmas setempat untuk melakukan monitoring
terhadap kelompok anak usia sekolah
2. Defisit kebersihan diri pada 1. Melakukan pendekatan secara formal dengan kepala sekolah, guru dan petugas UKS
agregat anak usia sekolah 2. Memberikan edukasi tentang kebersihan lingkungan sekolah ( penjualan jajan
b/d kebiasaan pada sembarangan)
lingkungan anak usia 3. Meningkatan pengetahuan tentang nutrisi yang sehat
sekolah yang kurang baik 4. Melakukan kolaborasi pihak sekolah dan orang tua mencegah jajan sembarangan
5. Menyediakan kantin dan pembinaan kantin sehat
EVALUASI
Analisa Masalah
1. Kebiasaan anak anak yang mengonsumsi Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan
makanan yang serba instan, minuman soft
drink, makanan jajanan cepat saji ( hot dog,
pizza ,dll)
2. Jumlah kalori yang masuk lewat makanan dan
minuman lebih banyak dibandingkan kalori
yang dikeluarkan
Preventif: Mengatur pola nutrisi dan Pola makan, perbanyak aktivitas fisik, modifikasi pola hidup dan
perilaku.
Promotif : melakukan diet, Menghindarai makanan siap saji, memberikan edukasi tentang nutrisi
seimbang
Kuratif : konsultasi dengan dokter dan ahli gizi untuk menurunkan berat badan
Rehabilitas : lakukan pembinaan komunitas lakukan pembinaan komunitas. Lakukan treatment dan
kembangkan terapi komplementer. Fasilitasi pengetahuan orang tua dan guru untuk pemahaman tentang
kesehatan fisik
DAFTAR PUSTAKA
Angelya Lumoindong dkk. 2013. HUBUNGAN OBESITAS DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH PADA ANAK
USIA 10-12 TAHUN DI KOTA MANADO. Manado, Jurnal e-Biomedik (eBM )
Gayatri Rara Warih.2017. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PEMELIHARAAN
KESEHATAN GIGI ANAK SDN KAUMAN 2 MALANG.Malang, Jurnal of Health Education
https://id.scribd.com/doc/151669275/Asuhan-Keperawatan-Komunitas -Pada-Kelompok-Anak-Usia-Sekolah
(diakses 19 maret 2021)