Anda di halaman 1dari 4

Hello guys!

Poster yang kalian lihat diatas adalah tentang korupsi, tapi kok ada yang beda yah?
Yups! Ternyata Guys Korupsi itu bukan hanya terjadi di bidang politik aja, tapi semua bidang di
lembaga apapun bisa terjadi korupsi loh, termasuk Lembaga Kesehatan.

Sebelumnya kita membahas apa itu Korupsi.


Korupsi adalah tindakan
menguntungkan diri sendiri dan orang lain yang bersifat busuk, jahat, dan
merusakkan karena merugikan negara dan masyarakat luas. Pelaku korupsi
dianggap telah melakukan penyelewengan dalam hal keuangan atau kekuasaan,
pengkhianatan amanat terkait pada tanggung jawab dan wewenang yang
diberikan kepadanya, serta pelanggaran hukum.

Hal dikarenakan penyebab korupsi itu sendiri ternyata sebenarnya sama saja di bidang apapun
itu. Kemudian penyebab korupsi diantaranya:

1. Terpaksa
Dilakukan karena ingin memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari yang tidak tercukupi
oleh gajinya yang rendah. Hal ini berhubungan dengan Niat dan Perilaku.
2. Memaksa
Dilakukan karena adanya sifat keserakahan untuk bisa hidup secara berlebihan
(bermewahmewahan). Hal ini juga Berhubungan dengan Niat dan Perilaku.
3. Dipaksa
Korupsi: pertemuan antara niat dan kesempatan. Kesempatan tercipta karena kelemahan
system dan peraturan.

Dari Poster diatas kita bisa mengetahui dan menyikapi tentang korupsi itu sendiri. Dan sebagai
masyarakat yang baik kita harus memberantas korupsi di hal besar ataupun kecil sekalipun.
Karena jika tidak dimulai dari kita siapa lagi yang akan menghancurkan rantai tak berujung
korupsi itu sendiri?

Sumber:

Fraud (Kecurangan) dalam Layanan Kesehatan (Rebecca Saltielth Bush, 2012)


Buku Ajar Pendidikan Budaya Anti Korupsi 2014
UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KORUPSI PADA PENGELOLAAN
PELAYANAN MASYARAKAT - BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN TIM PENGKAJIAN SPKN 2002

Dari data pengaduan masyarakat sejak2005-2012, KPK melakukan inventarisasi modus-modus


korupsi sector kesehatan

Waspada Korupsi di Layanan Kesehatan!!!

Bentuk korupsi ternyata bukan hanya terjadi di bidang politik, tetapi korupsi juga bisa merambah
ke Bidang Kesehatan juga.

Berikut ini adalah Bentuk dan Penjelasan Korupsi di Dunia Kesehatan

1. False statement/claims (pernyataan/klaim palsu)


Hal ini merupakan timbulnya biaya yang tidak perlu secara langsung/tidak langsung.
Klaim palsu dan penggelapan dana bisa dilakukan di kesehatan, biasanya yang menjadi
sasaran penggelapan dana adalah asuransi kesehatan yang dilakukan oleh oknum
Puskesmas dan RSUD.
2. Cover-up strategies (menyembunyikan atau menutup-nutupi fakta /kebenaran)
Penyataan diatas merupakan insiden atau praktik yang tidak konsisten dengan standar
perawatan. Adanya menutupi malpraktik untuk melepaskan diri dari tanggung jawab
sebagai tenaga medis yang telah melakukan kesalahan karena mempertahankan image
dari rumah sakit.
3. Misrepresentation of service (janji menyesatkan atas suatu layanan)
Tindakan ini ditandai dengan adanya layanan medis yang tidak perlu dan tidak sesuai
dengan standar yang ditetapkan. Atas layanan yang tidak memenuhi standar profesional
akhirnya pasien maupun keluarga pasien harus melakukan pembayaran yang tidak layak.

Ciri-ciri dari tindakan diatas dimana


1. Melibatkan lebih dari satu orang, dimana tindakan korupsi di rumah sakit dapat
dilakukan oleh dokter, perawat, farmasi, tenaga medis, bahkan bagian-bagian yang
berperan penting di rumah sakit tersebut.
2. Mempraktekkan serta berusaha untuk menutupi tindakan korupsi dengan berlindung
dibalik pembenaran dokumen yang sudah dimanipulasi data si pasien terkait
pelayanan serta biaya pengobatan.
3. Suatu pengkhianatan kepercayaan yang telah diberikan oleh klien kepada tenaga
medis maupun bidang kesehatan untuk menyembuhkan namun malah diambil
kesempatan yang bersifat merugikan si pasien

Hal berikut ini merupakan solusi untuk melawan Korupsi sebagai tenaga medis!

1. Sosialisasi secara luas kepada seluruh lapisan masyarakat mengenai adanya pelayanan
obat-obatan ataupun secara cuma-Cuma.
2. Sebagai tenaga medis melakukan pengamatan atas distribusi obat-obatan cuma-Cuma.
3. Pihak rumah sakit membuat peraturan yang tegas mengenai kewajiban dan disiplin para
dokter RSU dalam memberikan pelayanan kesehatan.
4. Sosialisasikan mengenai obat dan pelayanan yang atasnya tidak dipungut pembayaran
kepada masyarakat.

Penjelasan

1. Sebagai tenaga medis dapat dilakukan sosialisasi secara luas kepada seluruh lapisan
masyarakat mengenai adanya pelayanan obat-obatan ataupun secara cuma-cuma, lengkap
dengan informasi mengenai di mana dapat diperoleh dan persyaratannya. Penjelasan
tersebut melingkupi juga pengadaan obat-obatan yang dibiayai dari anggaran negara
harus jelas aturan penggunaannya. Jika atas penggunaan obat-obatan tersebut dipungut
biaya, maka penerimaan biaya tersebut harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan anggaran yang berlaku.
2. Sebagai tenaga medis melakukan pengamatan atas distribusi obat-obatan cuma-cuma,
apakah telah sesuai dengan rencana pengadaannya dan diberi label “Cuma-cuma, tidak
diperjual-belikan. Kemudian melakukan penelitian apakah obat-obatan cuma-cuma
tersebut diterima oleh instansi pelayanan kesehatan yang memang membutuhkan sesuai
dengan program pelayanan kesehatan yang sudah direncanakan. Setelah itu meneliti
apakah adanya obat-obatan cuma-cuma tersebut telah disosialisasikan kepada masyarakat
secara memadai.
3. Kemudian kepada Oknum dokter-dokter di RSU lebih mengutamakan pelayanan
kesehatan di luar RSU, yang lebih memberikan keuntungan finansial secara pribadi.
Pihak rumah sakit membuat peraturan yang tegas mengenai kewajiban dan disiplin para
dokter RSU dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di RSU beserta
sanksi pelanggarannya. Kemudian dibuat evaluasi mengenai kualitas pelayanan RSU
akibat tidak disiplinnya para dokter, dan hasilnya diinformasikan kepada pimpinan RSU
dan para dokter terkait. Tidak lupa setiap pelanggaran yang dilakukan dokter,
diinformasikan kepada lembaga yang mengawasi pelaksanaan kode etik dokter.
4. Sebagai tenaga medis dapat mensosialisasikan mengenai obat dan pelayanan yang
atasnya tidak dipungut pembayaran kepada masyarakat. Sosialisasi bahwa kunjungan
dokter dan tenaga medis lainnya kepada masyarakat adalah bagian dari fungsi pelayanan
Puskesmas, dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat setempat. Kemudian sebagai
tenaga medis menjelaskan bahwa jika memang pelananan kesehatan diperlukan
pemungutan biaya, maka harus jelas rinciannya apa saja yang menjadi tuntutan
pembiayaaan dari rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai