Poster yang kalian lihat diatas adalah tentang korupsi, tapi kok ada yang beda yah?
Yups! Ternyata Guys Korupsi itu bukan hanya terjadi di bidang politik aja, tapi semua bidang di
lembaga apapun bisa terjadi korupsi loh, termasuk Lembaga Kesehatan.
Hal dikarenakan penyebab korupsi itu sendiri ternyata sebenarnya sama saja di bidang apapun
itu. Kemudian penyebab korupsi diantaranya:
1. Terpaksa
Dilakukan karena ingin memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari yang tidak tercukupi
oleh gajinya yang rendah. Hal ini berhubungan dengan Niat dan Perilaku.
2. Memaksa
Dilakukan karena adanya sifat keserakahan untuk bisa hidup secara berlebihan
(bermewahmewahan). Hal ini juga Berhubungan dengan Niat dan Perilaku.
3. Dipaksa
Korupsi: pertemuan antara niat dan kesempatan. Kesempatan tercipta karena kelemahan
system dan peraturan.
Dari Poster diatas kita bisa mengetahui dan menyikapi tentang korupsi itu sendiri. Dan sebagai
masyarakat yang baik kita harus memberantas korupsi di hal besar ataupun kecil sekalipun.
Karena jika tidak dimulai dari kita siapa lagi yang akan menghancurkan rantai tak berujung
korupsi itu sendiri?
Sumber:
Bentuk korupsi ternyata bukan hanya terjadi di bidang politik, tetapi korupsi juga bisa merambah
ke Bidang Kesehatan juga.
Hal berikut ini merupakan solusi untuk melawan Korupsi sebagai tenaga medis!
1. Sosialisasi secara luas kepada seluruh lapisan masyarakat mengenai adanya pelayanan
obat-obatan ataupun secara cuma-Cuma.
2. Sebagai tenaga medis melakukan pengamatan atas distribusi obat-obatan cuma-Cuma.
3. Pihak rumah sakit membuat peraturan yang tegas mengenai kewajiban dan disiplin para
dokter RSU dalam memberikan pelayanan kesehatan.
4. Sosialisasikan mengenai obat dan pelayanan yang atasnya tidak dipungut pembayaran
kepada masyarakat.
Penjelasan
1. Sebagai tenaga medis dapat dilakukan sosialisasi secara luas kepada seluruh lapisan
masyarakat mengenai adanya pelayanan obat-obatan ataupun secara cuma-cuma, lengkap
dengan informasi mengenai di mana dapat diperoleh dan persyaratannya. Penjelasan
tersebut melingkupi juga pengadaan obat-obatan yang dibiayai dari anggaran negara
harus jelas aturan penggunaannya. Jika atas penggunaan obat-obatan tersebut dipungut
biaya, maka penerimaan biaya tersebut harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan anggaran yang berlaku.
2. Sebagai tenaga medis melakukan pengamatan atas distribusi obat-obatan cuma-cuma,
apakah telah sesuai dengan rencana pengadaannya dan diberi label “Cuma-cuma, tidak
diperjual-belikan. Kemudian melakukan penelitian apakah obat-obatan cuma-cuma
tersebut diterima oleh instansi pelayanan kesehatan yang memang membutuhkan sesuai
dengan program pelayanan kesehatan yang sudah direncanakan. Setelah itu meneliti
apakah adanya obat-obatan cuma-cuma tersebut telah disosialisasikan kepada masyarakat
secara memadai.
3. Kemudian kepada Oknum dokter-dokter di RSU lebih mengutamakan pelayanan
kesehatan di luar RSU, yang lebih memberikan keuntungan finansial secara pribadi.
Pihak rumah sakit membuat peraturan yang tegas mengenai kewajiban dan disiplin para
dokter RSU dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di RSU beserta
sanksi pelanggarannya. Kemudian dibuat evaluasi mengenai kualitas pelayanan RSU
akibat tidak disiplinnya para dokter, dan hasilnya diinformasikan kepada pimpinan RSU
dan para dokter terkait. Tidak lupa setiap pelanggaran yang dilakukan dokter,
diinformasikan kepada lembaga yang mengawasi pelaksanaan kode etik dokter.
4. Sebagai tenaga medis dapat mensosialisasikan mengenai obat dan pelayanan yang
atasnya tidak dipungut pembayaran kepada masyarakat. Sosialisasi bahwa kunjungan
dokter dan tenaga medis lainnya kepada masyarakat adalah bagian dari fungsi pelayanan
Puskesmas, dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat setempat. Kemudian sebagai
tenaga medis menjelaskan bahwa jika memang pelananan kesehatan diperlukan
pemungutan biaya, maka harus jelas rinciannya apa saja yang menjadi tuntutan
pembiayaaan dari rumah sakit.